Anda di halaman 1dari 27

PENGENALAN JENIS – JENIS TANAH

Praktikum DDIT 2021


TANAH ULTISOL
• Sifat atau ciri tanah Ultisols yaitu terdapat
pengendapan liat dari lapisan A (iluviasi) dan
diendapkan di lapisan B (eluviasi), sehingga
kadar liat horizon B > 1,2 kali kandungan liat
horizon A atau disebut Horizon Argilik.
• Tanah ordo Ultisol merupakan tanah
penimbunan liat di horison bawah, bersifat
masam, kejenuhan basa (KB) pada kedalaman
180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%.
KB < 35% dapat dengan mengukur pH
(kemasaman tanah) < 6,5.
TANAH ULTISOL
• Padanan nama tanah sistem klasifikasi lama (FAO/Unesco, 1970)
termasuk tanah Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan Hidromorf
Kelabu. Warna tanah biasanya merah sampai kuning karena
kandungan Al, Fe dan Mn yang tinggi.
• Untuk meningkatkan produktivitas tanah dapat dilakukan melalui
pemberian kapur, pemupukan , penambahan BO, dan penanaman
tanaman adaptif. Penerapan teknik budidaya tanaman lorong
(tumpang sari), terasering, drainase dan pengolahan tanah yang
seminim mungkin.
TANAH ENTISOL
• Sifat ciri utama tanah ordo Entisol solum dangkal
yaitu hanya lapisan A dan diikuti lapisan C atau R,
sehingga merupakan tanah yang masih sangat
muda yaitu baru tingkat permulaan dalam
perkembangan horizon. Tidak ada horison penciri
lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik.
• Entisol terjadi di daerah dengan bahan induk dari
pengendapan material baru atau di daerah-
daerah tempat laju erosi atau pengendapan lebih
cepat dibandingkan dengan laju pembentukan
tanah. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan
dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk
tanah Aluvial atau Regosol.
TANAH ENTISOL
• Pengelolaan lahan dilakukan dengan cara memperbanyak tanaman
penutup tanah seperti rumput atau alang-alang. Pembuatan
terasering pada lereng miring agar tidak mudah tererosi. Pemberian
mulsa (plastik atau organik) dan bedengan untuk mengurangi
penguapan dan memperbaiki drainase. Membiarkan apa adanya
tanaman yang sudah ada disitu yang tumbuh alami atau melakukan
penanaman pohon-pohon untuk jadi hutan lindung, karena kurang
baik untuk budidaya. Melakukan rotasi tanaman untuk menjaga
ketersediaan unsur hara. Pada daerah berlereng memanfaatkan
dengan sistem agroforestri.
TANAH HISTOSOL (Gambut)
• Sifat utama ordo Histosols termasuk ordo Histosol
merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan
organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir)
atau lebih dari 30% (untuk tanah bertekstur liat).
Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi
tersebut tebalnya lebih dari 40 cm. Kata Histos berarti
jaringan tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi
lama adalah termasuk tanah Organik atau Organosol.
• Tidak mempunyai horizon, mempunyai epipedon
histik, bahan organik fibrik, hemik atau saprik
ketebalan BO mencapai puluhan meter bisa sampai
ratusan meter. Berwarna kroma mantap atau
meningkat dengan bertambahnya kedalaman dan
mempunyai warna kurang dari 3. Tekstur beragam dan
tidak berstruktur.
TANAH HISTOSOL (Gambut)
• Cara pengelolaan tanah Histosols dengan cara pengapuran,
pemupukan unsur makro dan mikro. Pembuatan saluran drainase,
dijadikan kawasan konservasi, dan tidak menebang dan membabat
vegetasi didaerah tersebut.
• Tanaman semusim dan tanaman tahunan dapat dibudidayakan pada
lahan gambut tetapi yang paling berhasil atau menunjukkan harapan
adalah tanaman sayuran seperti: buncis, kacang panjang, bayam.
Tanaman buah-buahan (seperti nanas, pepaya dan rambutan). Dan
tanaman perkebunan (terutama kelapa, kelapa sawit, kopi dan karet).
Pembentukan Tanah Gambut
TANAH INCEPTISOL
• Ciri utama ordo Inceptisols batas horizon baur
dan terdapat lapisan A, B dan C sehingga solum
tanah dalam. Tanah dengan horison bawah
penciri kambik, telah terdapat proses
pembentukan tanah alterasi. Tekstur beragam
dari kasar hingga halus (tergantung pada tingkat
pelapukan bahan induknya).
• Inceptisols adalah tanah yang masih tergolong
muda dengan perkembangan profil tanah lebih
baik bila dibandingkan dengan Entisols.
TANAH INCEPTISOL
• Cara Pengendalian tanah Inceptisols memerlukan masukan yang tinggi
baik masukan anorganik (pemupukan berimbang N, P dan K) maupun
masukan organik (pengembalian sisa panen ke dalam tanah, pemberian
pupuk kandang atau pupuk hijau). Memiliki tingkat kelerengan tinggi
maka harus dengan pola tanaman tahunan atau agroforestri.
• Inceptisols di Indonesia digunakan untuk tanaman padi sawah dan
sebaiknya untuk tanaman budidaya yang semusim apabila didaerah
yang datar. untuk bercocok tanam hortikultura tanaman pangan, sampai
dikembangkan sebagai lahan-lahan perkebunan besar seperti sawit,
kakao, kopi, dan lain sebagainya, bahkan pada daerah-daerah yang
eksotis, dikembangkan pula untuk agrowisata.
TANAH ALFISOL
• Sifat ciri utama ordo Alfisols dicirikan adanya
selaput liat. Tanah dengan horison argilik
(endapan liat di lapisan B), kandik, atau natrik. KB
>35%. Kesuburan alami tinggi. Bentuk wilayah
beragam, tekstur berkisar antara sedang hingga
halus, Drainasenya baik. Bahan organic pada
umumnya sedang hingga rendah. Jeluk tanah
dangkal hingga dalam. Mempunyai sifat kimia
dan sifat fisik relatif baik
TANAH ALFISOL
• Cara pengelolaan tanah sebaiknya dilakukan dengan alternatif sebagai
berikut : Pembuatan terassering pada lahan yang berlereng miring
(15%) sampai curam (45%). Adanya tanaman lorong, Penambahan
unsur hara organik, irigasi yang baik. Pembuatan guludan searah
dengan kontur.
• Penggunaan Alfisol di Indonesia diusahakan menjadi pesawahan
(padi) baik tadah hujan atau pun berpengairan, perkebunan (buah-
buahan), tegalan, hutan produsi (sengon) dan padang rumput
(savanna).
TANAH VERTISOL
• Ciri utama tanah ordo Vertisol merupakan tanah
dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 30%) di
seluruh horison, mempunyai sifat mengembang
(lekat) saat basah dan mengkerut saat kering. Ketika
kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah- pecah
dan keras serta terdapat rekahan sedalam > 50 cm
(vertik). Padanan dengan sistem klasifikasi lama
adalah termasuk tanah Grumusol atau Margalit.
• Tanah Vertisol memiliki kapasitas tukar kation dan
kejenuhan basa yang tinggi. Vertisol menggambarkan
penyebaran tanah-tanah dengan tekstur liat dan
mempunyai warna gelap, pH yang relatif tinggi serta
kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa yang juga
relatif tinggi.
TANAH VERTISOL
• Cara pengelolaan tanah Vertisols dengan memanfaatkan irigasi
yang baik. Pemupukan secukupnya hanya untuk unsur hara yang
kurang kebanyakan unsur P sebagai pembatas. Dalam mengatasi
kembang mengkerutnya tanah vertisol yaitu dengan
memperbanyak bahan organik seperi kompos dan pupuk
kandang.
• Tanaman-tanaman yang dapat ditanam adalah jagung,rumput
makanan ternak,bunga matahari, gula beet, dan tembakau.
TANAH ANDISOL
• Sifat utama tanah Andisols merupakan tanah
yang berkembang dari bahan induk abu vulkan,
batu apung (pumice) dan sinder. Banyak
mengandung mineral dalam tanah. Potensi fiksasi
fosfat tinggi. Daya menahan air tinggi, Porositas
tinggi dan permeabilitas cepat.
• Berat Isi tanah rendah, Ketebalan solum antara
100 sampai 225 cm. Warna hitam, kelabu sampai
coklat tua. Tanah mineral dengan sifat andik yang
tidak memiliki horison argilik, natrik, spodik dan
oksik. Mempunyai satu atau lebih dari : epipedon
histik, molik, umbrik.
TANAH ANDISOL
• Cara pengelolan tanah Andisols dengan meningkatkan penutupan
tanah (pemberian mulsa atau penambahan vegetasi di atasnya).
Pembuatan teras pada lereng miring (8- 15%). Penerapan pola tanam
tumpangsari yang dapat menutup tanah sepanjang tahun. Membuat
bedengan agar mengurangi pencucian unsur hara dan erosi.
• Usaha pertanian yang sesuai untuk tanah Andisols seperti di Sumatera
Andisols digunakan untuk budidaya tanaman industri (tembakau
cerutu Deli). Lembang (Jawa barat) merupakan sentral produksi
hortikultura. Jawa Timur menjadi sentra untuk hortikultura dan
tanaman tahunan. Di Temanggung (Jawa Tengah) dimanfaatkan untuk
budidaya tanaman tembakau. Di Wonosobo ditanami tanaman
kentang menjadi unggulan. Tetapi harus diperhatikan sungguh
sungguh agar tidak terjadi erosi tinggi.
TANAH OXISOL
• Sifat utama tanah ordo Oxisol merupakan tanah
tua sehingga mineral mudah lapuk tinggal sedikit
(banyak kwarsa SiO2). Kandungan liat tinggi tetapi
tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation (KTK)
rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat. Banyak
mengandung oksida-oksida besi atau oksida Al.
• Memiliki horizon oksik atau kandik dengan
cadangan mineral yang sedikit, batas horizon baur.
Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah
termasuk tanah Latosol (Latosol Merah & Latosol
Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah
Kuning.
TANAH OXISOL
• Cara Pengelolaan tanah Oxisols dengan membuat irigasi untuk suplai
air. Pemupukan tanah agar suplai unsur hara yang di butuhkan
tersedia. Memperbaiki sifat kimia dengan cara pengapuran dan
penambahan BO.
• Usaha pertanian yang sesuai yaitu dijadikan hutan lindung,
permukaan tanah harus dalam kondisi tertutup untuk mencegah erosi
dan mengintensifkan pelapukan tanah. Dapat juga terjadi pengerasan
tanah karena adanya Fe yang tinggi. Pemupukan unsur anorganik atau
pengapuran juga diperlukan masukan bahan organik yang cukup besar
untuk mempertahankan kondisi tanah.
TANAH SPODOSOL
• Sifat utama tanah yang termasuk ordo Spodosol
merupakan tanah dengan horison bawah terjadi
penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus
(horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat
horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat
(albic). Padanan dengan sistem klasifikasi lama
adalah termasuk tanah Podzol.
• Adanya lapisan pasir masam berwarna putih abu-
abu ( horizon albik ) di atas lapisan lempung
berpasir (SL = Sandy Loam) yang berwarna gelap.
Terbentuknya tanah ini pada bahan induk pasir
kuarsa dipercepat oleh adanya vegetasi yang
menghasilkan seresah masam.
TANAH SPODOSOL
• Cara Pengelolaan tanah Spodosols selalu diusahakan adanya penutup
lahan. Pembuatan bedengan, guludan atau terasering sesuai dengan
kelerengannya. Untuk meningkatkan produktivitas tanah dapat
dilakukan melalui pemberian kapur, pemupukan , penambahan BO,
dan penanaman tanaman adaptif. Sebaiknya tanah Spodosol tidak
dijadikan lahan pertanian, tetapi tetap dibiarkan sebagai hutan. Kalau
sudah terlanjur dibuka sebaiknya dilakukan reboisasi.
• Usaha pertanian yang sesuai dijaga selalu sebagai daerah konservasi.
Spodosol banyak digunakan sebagai hutan, kecuali itu dapat juga
digunakan sebagi daerah rumput ternak, savanna atau tempat
rekreasi.
TANAH MOLLISOL
• Sifat ciri utama tanah Mollisols mempunyai
horison (lapisan) permukaan berwarna gelap
yang mengandung bahan organik yang tinggi.
Tanah ini kaya akan kation- kation basa, oleh
karena itu tanah ini juga tergolong sangat
subur.
• Mollisol secara karakter terbentuk di bawah
rumput dalam iklim - iklim yang sedang.
Agregasi tanah baik, struktur remah dan
gembur berbentuk prisma sehingga tanah
tidak keras bila kering.
TANAH MOLLISOL
• Cara pengelolaannya dengan memanfaatkan tanah sebaik-
baiknya sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan ilmu
pengetahuan yang jelas. Budidaya tanaman semusim yang
akarnya tidak lebih dari 50 cm.
• Usaha pertanian yang sesuai yaitu untuk usaha budidaya
tanaman semusim yang memiliki akar pendek seperti jagung,
kacang tanah, dan padi.
TANAH ARIDISOL
• Sifat ciri utama tanah aridisols yaitu reaksi-reaksi
fisik, kimia dan biologi berjalan lambat karena
kurangnya air. Akibatnya Aridisol merupakan tanah
yang memiliki sifat hampir sama dengan bahan
induknya. Aridisol memiliki KB tinggi karena
rendahnya proses pencucian. Aridisol memiliki
kandungan bahan organik yang rendah dan tidak
adanya proses fertilisasi, serta tidak ditemukannya
horizon eluviasi.
• Pada permukaan tanah sering ditemukan adanya
gravel pavement. Ditemukannya lapisan akumulasi
karbonat, ini terjadi karena CaCO3 di endapkan oleh
air perkolasi yang mulai habis. Selain itu juga
ditemukan horizon salik dan natrik.
TANAH ARIDISOL
• Cara pengelolaannya perlu dilakukan pengolahan tanah dengan
penambahan bahan organik dalam tanah. Penanaman sistem
cover crop serta penambahan vegetasi di area yang dibutuhkan
guna melindungi dari terjadinya run off yang besar.
• Usaha pertanian yang sesuai mengingat lingkungannya yang
kering, Aridisol termasuk sangat sulit dimanfaatkan sebagai lahan
untuk bercocok tanam. Tetapi dapat dilakukan budidaya tanaman
yang membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi dan
membutuhkan air yang sedikit, misalnya tebu, buah naga dan
nanas.
TANAH GELISOL
• Gelisol adalah tanah yang terbentuk dalam lingkungan
permafrost (lingkungan yang sangat dingin).
Dinamakan gelisol karena terbentuk dari material gelic.
Gelic adalah campuran dari bahan mineral dan organik
tanah yang tersegresi es pada lapisan yang aktif. Tanah
jenis ini membeku pada ketebalan 100-200 cm dari
permukaan tanah.
• Gelisols tidak memiliki horizon B dan hanya memiliki
horison A yang berada di lapisan es. Bahan organik
tanah Gelisol banyak terakumulasi di lapisan atas,
sehingga Gelisols kebanyakan berwarna hitam atau
coklat tua. Meskipun pengaruh pencairan es di
sebagian besar wilayah, tanah Gelisol termasuk tanah
yang subur karena adanya bahan organik yang relatif
tinggi pada bagian atas Gelisol.
TANAH GELISOL
• Kandungan kimia yang dominan pada Gelisol adalah kalium,
tetapi bahan kimia ini sangat mudah tercuci oleh pencairan es.
Gelisols ditemukan terutama di Siberia, Alaska dan Kanada.
Untuk area yang lebih kecil ditemukan di Andes (terutama dekat
persimpangan antara Chili, Bolivia dan Argentina), Tibet,
Skandinavia utara,Greenland dan Antartika.
• Gelisol berada pada lingkungan dengan iklim yang ekstrim dingin
sehingga gelisol belum bisa dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian. Penyebaran tanah gelisol hanya sekitar 9% dari
daratan di bumi. Ordo tanah gelisol relatif masih baru dipelajari
dan masih jarang penelitian tentang tanah gelisol.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai