Anda di halaman 1dari 17

Peningkatan Pemahaman Masyarakat di

Kabupaten Buru Selatan Tentang Penyakit


HIV/AIDS dan ODHA

STASYA CHYNTHIA RINSAMPESSY


NDH : 07/B/LATSAR CPNS GOL.III-XII/2020
Deskripsi Core Isu
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
01 Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS

dan Acquired Immunodeficiency Syndrome


(AIDS), Acquired yang artinya didapat jadi 02 Ibu pada bayinya

bukan merupakan penyakit keturunan,


Immuno berarti sistem kekebalan tubuh,
Deficiency artinya kekurangan sedangkan
03 Darah dan produk darah (transfusi darah) yang
tercemar HIV/AIDS

syndrome adalah kumpulan gejala.


04 Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril

Virus HIV/AIDS menular melalui enam cara


penularan menurut Nursalam dan 05 Alat-alat untuk menoreh kulit

Kurniawati 2007, yaitu:


06 Menggunakan jarum suntik secara bergantian
HIV tidak menular melalui peralatan makan, pakaian, handuk,
sapu tangan, toilet yang dipakai secara bersama-sama, berciuman
di pipi, berjabat tangan, hidup serumah dengan penderita HIV/
AIDS, gigitan nyamuk dan hubungan sosial yang lain.
Menurut Departemen Kesehatan R.I, 1997 (Nursalam dan Kurniawati, 2007) perjalanan
penyakit AIDS dibagi dalam beberapa stadium, yaitu:
HIV Infeksi dimulai dengan masuknya HIV dan diikuti terjadinya perubahan serologis
Stadium ketika antibodi terhadap virus tersebut berubah menjadi negatif menjadi positif. Lama
Pertama window period antara 1 sampai 3 bulan, bahkan ada yang dapat berlangsung sampai
6 bulan.

Asimptomatik (tanpa gejala). Asimtomatik berarti di dalam organ tubuh terdapat HIV
Stadium tetapi tubuh tidak menunujkkan gejala-gejala.Keadaan ini dapat berlangsung kira-kira
Kedua 5-10 tahun. Cairan tubuh pasien HIV/AIDS yang tampak sehat ini sudah dapat
menularkan HIV ke orang lain.

Pembesaran kelenjar limfa secara menetap dan merata (Persistent Generalized


Stadium Lymphadenopathy), tidak hanya muncul pada satu tempat saja dan berlangsung
Ketiga lebih satu bulan.

AIDS Keadaan ini disertai bermacam-macam penyakit, antara lain penyakit


Stadium konstitusional, penyakit syaraf dan penyakit infeksi sekunder.
Keempat
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

Membuat dan membagikan leaflet tentang


penyakit HIV/AIDS dan ODHA (penderita
HIV/AIDS).

Melakukan sosialisasi penyakit HIV/AIDS


dan ODHA (penderita HIV/AIDS) dan
pemeriksaan.

Membuat surat permintaan Narasumber


untuk kegiatan Sosialisasi tentang penyakit
HIV/AIDS dan ODHA (penderita
HIV/AIDS).

Membuat stand banner tentang penyakit


HIV/AIDS dan ODHA ODHA (penderita
HIV/AIDS) untuk dibagikan di puskesmas.
Proses Menerapkan Inisiatif/Kegiatan
KEGIATAN 1
Membuat surat permintaan
Narasumber untuk kegiatan
KEGIATAN 2
Sosialisasi tentang penyakit
HIV/AIDS dan ODHA (penderita Membuat dan membagikan leaflet

HIV/AIDS). tentang penyakit HIV/AIDS dan


ODHA (penderita HIV/AIDS).
WAKTU PELAKSANAAN
Tanggal 5-7 Maret 2010
WAKTU PELAKSANAAN
5 Maret, 8 – 9 Maret, 11 Maret, 18,
19, 20 Maret 2020
KEGIATAN 3
Melakukan sosialisasi penyakit
HIV/AIDS dan ODHA (penderita
KEGIATAN 4
HIV/AIDS) dan pemeriksaan.
Membuat stand banner tentang
WAKTU PELAKSANAAN penyakit HIV/AIDS dan ODHA
5 Maret, 14 dan 18 Maret 2020 (penderita HIV/AIDS) untuk
dibagikan di puskesmas-
puskesmas.
WAKTU PELAKSANAAN
5 Maret, 8 – 9, 11 , dan 19 Maret 2020
Analisis Dampak Dari Isu yang Ditimbulkan
1
Masyarakat akan selalu menganggap
HIV/AIDS sebagai penyakit (Aib)
Diskriminasi kepada ODHA akan 2
meningkat
Masyarakat akan enggan untuk 3
memeriksakan dirinya
Penjangkauan Orang-Orang beresiko tinggi 4
tertular HIV/AIDS dan penanganan
ODHA akan sulit
Kasus HIV/AIDS akan terus meningkat 5
PENUTUP
KESIMPULAN

 Dengan adanya surat permohonan Narasumber untuk pelaksanaan sosialisasi


tentang HIV/AIDS dan ODHA (Penderita HIV/AIDS), maka kegiatan sosialisasi
dapat terlaksana dengan baik dengan Narasumber yang terpercaya dan
bertanggung jawab serta kompeten dibidangnya untuk memberikan pemahaman yang
benar tentang HIV/AIDS dan ODHA kepada masyarakat.
KESIMPULAn...

 Dengan tersedianya Leaflet tentang HIV/AIDS dan ODHA (Penderita HIV/AIDS)


untuk dibagikan kepada masyarakat maka tenaga medis dapat terbantu untuk
memberikan edukasi kepada masyarakat secara luas mengenai HIV/AIDS dan
ODHA, agar masyarakat menjadi lebih paham dan teredukasi.
KESIMPULAn...
Dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi HIV/AIDS dan ODHA (Penderita HIV/AIDS)
maka masyarakat dapat diberi pemahaman yang lengkap dan benar oleh
Narasumber mengenai HIV/AIDS dan ODHA, dan juga lewat sesi tanya jawab,
masyarakat lebih lagi diajak untuk bertanggung jawab dan ikut berperan langsung dalam
menyebarluaskan informasi yang benar yang didapatkan dari sosialisasi untuk keluarga dan
lingkungannya sebagai upayah mencegah penyebaran virus HIV/AIDS serta
menghentikan stigma yang salah di masyarakat tentang ODHA sehingga
menghilangkan sikap diskriminatif yang selama ini menjadi penghalang besar bagi para
tenaga kesehatan dalam menjangkau dan menangani ODHA untuk terapi ARV. Dan yang
penting juga yaitu, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan
HIV/AIDS.
KESIMPULAn...

 Dengan tersedianya Stand Banner yang kemudian dibagikan ke puskesmas, maka


membantu pihak puskesmas dan tenaga kesehatan memberikan edukasi secara
tertulis bagi mayarakat tentang HIV/AIDS dan ODHA, bagaimana cara penularannya,
cara menghindari penularan hingga langkah yang harus diambil bila sudah terinfeksi
HIV. Agar masyarakat menjadi lebih paham tentang penyakit ini dan lebih sadar
dalam menjaga kesehatannya
KESIMPULAn...

 Semua kegiatan pemecahan isu yang dilaksanakan selama proses aktualisasi ini
dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) yang sesuai dengan
kedudukan dan perannya yakni Pelayanan Publik, Whole of Government dan
Manajemen ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang
pelayan publik, pelaksana kebijakan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
saran...

 Bagi Peserta LATSAR, untuk terus berpacu dalam memberikan inovasi-inovasi


yang baru dalam menyikapi setiap isu yang ada ditempat kerja masing-masing
agar dapat memperbaiki kinerja dari tiap instansi sehingga kedepannya, kita
selaku pelayan publik dapat memberi pelayanan yang terbaik dan bermutu bagi
masyarakat.
saran...

 Bagi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Maluku, agar


terus mengevalusai diri untuk meningkatkan kualitas dan mutunya
dalam memberikan pelatihan bagi Setiap ASN yang berkesempatan
untuk mendapatkan pelatihan. Terkhususnya bagi calon-calon PNS
berikutnya.
saran...

Bagi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Kabupaten Buru Selatan, agar lebih aktif dalam memberikan Promosi
Kesehatan terkhusunya tentang HIV/AIDS dan ODHA bagi masyarakat agar
setiap kalangan masyarakat dapat terjangkau dalam pemberian pemahaman
mengenai HIV/AIDS dan ODHA agar, kita bersama-sama dapat
memberantas HIV/AIDS di Buru Selatan, menghentikan stigma yang
berkembang dimasyarakat yang mendiskriminasi ODHA dan
menyelamatkan generasi penerus kita dari bahaya penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai