Anda di halaman 1dari 18

GENETIKA KUMAN

Nama: ERSI HERLIANA


Kelas: A1
Nim: 20131096
Genetika Kuman

Ilmu genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan atau


konstansi dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi
fisiologis yang membentuk karakter organisme. Unit keturunan
disebut gen yang merupakan suatu segmen DNA yang
nukleotidanya membawa informasi karakter biokimia atau
fisiologis tertentu. Penelaahan tentang genetika pertama kali
dilakukan oleh seorang ahli botani bangsa Austria, Gregor
Mendel  pada tanaman kacang polongnya. Pada tahun 1860-an
ia menyilangkan galur-galur kacang polong dan mempelajari
akibat-akibatnya. Hasilnya antara lain terjadi perubahan-
perubahan pada warna,bentuk, ukuran, dan sifat-sifat lain dari
kacang polong tersebut. Penelitian inilah ia mengembangkan
hukum-hukum dasar kebakaan.
1. Struktur DNA
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA
sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks
ganda Watson-Crick.
Informasi genetika disimpan sebagai suatu urutan basa pada DNA. Kebanyakan
molekul DNA adalah rantai ganda, dengan basa-basa komplementer (A-T; G-C)
berpasangan menggunakan ikatan hidrogen pada pusat molekul.
Pasangan-pasangan basa tersusun dalam bagian pusat double helix DNA dan
menentukan informasi genetiknya. Setiap empat basa diikatkan pada phosphor-2-
deoxyribose membentuk suatu nukleotida. Setiap nukleotida dibentuk dari tiga bagian
yaitu:
1)Sebuah senyawa cincin yang mengandung nitrogen, disebut basa nitrogen. Dapat
berupa purin atau pirimidin.
2)Sebuah gugusan gula yang memiliki lima karbon (gula pentosa), disebut
deoksiribosa.
3)Sebuah molekul fosfat.
Bagian-bagian tersebut terhubungkan bersama-sama dalam urutan basa nitrogen-
deoksiribosa-fosfat.
Karena ada empat jenis basa, maka pada DNA dijumpai
empat jenis nukleotida :
1)Deoksiadenosin-5’-monofosfat (adenine + deoksiribosa
+ fosfat),
2)Deoksiguanosin-5’-monofosfat (guanine + deoksiribosa
+ fosfat),
3)Deoksitidin-5’-monofosfat (cytosine + deoksiribosa +
fosfat),
4)Timidin-5’-monofosfat (thymine + deoksiribosa +
fosfat).
2. Genetika Bakteri
Ada dua fenomena biologi pada konsep hereditas yaitu:
1.Hereditas yang bersifat stabil di mana generasi berikut yang terbentuk dari
pembelahan satu sel mempunyai sifat yang identik dengan induknya.
2.Variasi genetik yang mengakibatkan adanya perbedaan sifat generasi berikut
dari sel induknya akibat peristiwa genetik tertentu, misalnya mutasi.
Mekanisme yang menunjukan bahwa sekuen nukleotida di dalam gen
menentukan sekuens asam amino pada pembentukan protein adalah
sebagai berikut:
1.Suatu enzim amino sel bakteri yang disebut enzim RNA polimerase
membentuk satu rantai oliribonukleotida (= messesnger RNA = mRNA) dari
rantai DNA yang ada. Proses ini diseut transkripsi. Jadi pada transkripsi DNA,
terbentuk satu rantai RNA yang komplementer dengan salah satu rantai double
helix dari DNA.
2.Secara enzimatik asam amino akan teraktifasi dan ditransfer kepada transfer
RNA (= tRNA yang mempunyai daptor basa yang komplementer dengan basa
mRNA di satu ujungnya dan mempunyai asam amino spesifik di ujung lainnya
tiga buah basa pada mRNA di sebut triplet basa yang lazim disebut sebagai
kodon untuk suatu asam amino.
3. DNA Bakteri

Bakteri memiliki kekurangan unsur-unsur yang


mengacu pada stuktur komplek yang terlibat dalam
pemisahan kromsom-kromosom eukariota menjadi
nukleid anak yang berbeda. Replikasi dari DNA
bakteri dimulai pada satu titik dan bergerak ke semua
arah. Dalam prosesnya, dua pita lama DNA terpisah
dan digunakan sebagai model untuk mensistensiskan
pita-pita baru (replikasi semikonservatif).
4. Replikasi DNA

Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel.


Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA. Pada
eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah teratur,
yaitu pada fase S daur sel, sebelum mitosis atau meiosis I.
Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase
yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-
nukleotida penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA
dapat pula dilakukan in vitro dalam proses yang disebut reaksi
berantai polimerase (PCR). Dengan demikian, setiap sel yang
melakukan mitosis akan dihasilkan 2 sel anak yang memilki
DNA lengkap sama persis dengan yang dimiliki induknya.
Biosintesis Nukleotida
Sebelum rantai polinukleotida DNA dapat disintesis oleh bakteri atau
organisme lain, harus tersedia sekumpulan nukleotida seluler. Pada bakteri
tertentu, nukleotida harus disuplai dalam medium dalam bentuk jadi. Pada
bakteri lain dapat mensintesis nukleotida dari nutrien yang sederhana,
seperti glukosa, ammonium sulfat, dan mineral. Perubahan nutrien
sederhana menjadi nukleotida bagi sintesis DNA menyangkut sederetan
reaksi yang rumit, beberapa di antaranya membutuhkan energi berupa
ATP. Salah satu dari reaksi-reaksi ini ialah pembentukan bentuk teraktivasi
nukleotida bagi sintesis rantai polinukleotida DNA berutasan ganda:
Nukleotida + ATP kinase à nukleotida-fosfat + ADP
Nukleotida-fosfat + ATP kinase à nukleotida-difosfat + ADP
Energi dalam bentuk ATP disediakan. Pada setiap nukleotida teraktivasi
terikat dua gugusan fosfat yang berasal dari peruraian dua ATP.
Regulasi Replikasi DNA

Kromosom suatu bakteri yang khas ialah sebuah molekul


DNA berutasan-ganda, yang mempunyai berat molekul
kira-kira 2,5 x 109 Dalton (satu Dalton sama dengan
massa satu atom hidrogen). Jumlah pasangan basanya
kurang lebih 4 x 106. Bila kromosom tersebut ditarik
secara linier dalam bentuk heliks-ganda, ukurannya akan
mencapai kira-kira 1,25 mm, yaitu beberapa ratus kali
lebih panjang daripada sel bakteri yang memilikinya.
Perpindahan Gen

Perpindahan gen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bakteri dengan mengirimkan informasi
genetik (DNA) dari sel donor ke sel resipien. Kegiatan perpindahan gen ini ada tiga yakni :
Transformasi
Konjugasi
Transduksi

1. Transformasi
Transformasi pertama kali ditemukan oleh Frederick Griffith pada tahun 1928. Dia mempelajari
transformasi satu tipe Streptococcus pneumoniae menjadi tipe yang berbeda. S. pneumoniae dibagi
menjadi 100 tipe lain yang berbeda atas dasar perbedaan kimia pada kapsulnya. Jadi, tipe 1
menghasilkan kapsul yang berbeda dengan tipe 2, dan seterusnya.
Transformasi ialah proses pemindahan DNA bebas sel yang mengandung sejumlah informasi genetik
(DNA) dari satu sel ke sel lainnya. DNA tersebut diperoleh dari sel donor melalui lisis sel alamiah
atau dengan cara ekstraksi kimiawi. Begitu fragmen DNA dari sel donor tertangkap oleh sel resipien,
maka terjadilah rekombinasi.
2. Konjugasi

Konjugasi merupakan mekanisme perpindahan informasi genetik (DNA)


dari sel donor ke sel resipien yang terjadi akibat adanya kontak sel dengan
sel. Konjugasi bakteri pertama kali ditemukan oleh Lederberg dan Tatum
pada tahun 1946. Mereka menggabungkan dua galur mutan Escherichia
coli yang berbeda yang tidak mampu mensintesis satu atau lebih faktor
tumbuh esensiil dan memberinya kesempatan untuk kawin.
Pada proses konjugasi, sel donor (jantan) memasukkan sebagian DNA ke
dalam sel resipien melalui pili seks yang dimiliki oleh sel jantan. Setelah
DNA donor masuk ke dalam sel resipien, enzim-enzim yang bekerja pada
DNA resipien menggunting dan mengeksisi suatu fragmen DNA resipien.
Kemudian DNA donor dipadukan ke dalam kromosom resipien di tempat
DNA yang tereksisi. Mekanisme ini sebenarnya berlangsung juga pada
kegiatan transformasi dan transduksi
3.Transduksi

Beberapa jenis virus berkembang biak di dalam sel bakteri. Virus-virus yang
inangnya adalah bakteri seringkali disebut bakteriofage atau fage. Inilah yang
dikenal dengan transduksi. Jadi, transduksi adalah proses perpindahan gen dari
suatu bakteri ke bakteri lain oleh bakteriofage lalu oleh bakteriofage tersebut
plasmid ditransfer ke populasi bakteri. Transduksi ditemukan oleh Norton Zinder
dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. Ada dua tipe transduksi, yaitu:
Transduksi terbatas
Pada proses ini tidak semua gen dapat ditransfer. Transduksi terbatas terjadi saat
profage telah terintegrasi pada kromosom bakteri. Gen-gen bakteri
yang  mengalami transduksi terbatas adalah yang berdekatan dengan profage yang
terintegrasi.
Transduksi umum
Transduksi umum terjadi bila suatu fage memindahkan gen dari kromosom
bakteri atau plasmid. Pada saat fage memulai siklus litik, enzim-enzim virus
menghidrolisis kromosom bakteri menjadi potongan-potongan kecil DNA.
Mutagenesis
Mutagenesis merupakan suatu teknik biologi molekuler di mana
suatu mutasi diciptakan pada suatu bagian molekul DNA tertentu,
yang dikenal sebagai plasmid.
Mekanisme dasar:
1.      Mensintesis DNA yang di dalamnya terdapat bagian yang
ingin dimutasi.
2.      Hasil sintesis ini harus dihibridisasi dengan DNA lain dari
gen yang diinginkan.
3.      Fragmen tersebut diperluas lagi oleh DNA polimerase.
4.      Molekul yang diperoleh akan diadaptasikan ke dalam sel
inang dan dikloning.
5.      Pemilihan mutan.
Mutagen        

Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutagen


terbagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Mutagen bahan kimia
Mutagen bahan kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin
adalah zat yang dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada
proses anafase dan dapat menghambat pembelahan sel pada anafase.
2.      Mutagen bahan fisika
Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan lain-lain.
Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. Mutagen fisika bersifat sebagai
radiasi pengion (ionizing radiation) yang dapat melepas energi (ionisasi), begitu
melewati atau menembus materi. Mutagen fisika termasuk diantaranya sinar-X,
radiasi gamma, radiasi beta, neutron, dan partikel dari aselerators sudah umum
digunakan dalam pemuliaan tanaman.
3.      Mutagen bahan biologi
Diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian virus yang
dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.
DNA dari sistem biologi apapun apabila mempunyai
sekuens yang sama.
Enzim  ligase : Enzim yang menggabungkan
potongan DNA, beberapa diantaranya dapat
menggabungkan fragmen-fragmen DNA yang
berbeda.
Plasmid : sebagai vektor untuk mengklonkan gen atau
fragmen DNA, dan juga untuk mengubah sifat
bakteri.
Pustaka genom : untuk menyimpan gen atau fragmen
KEUNTUNGAN

Bakteri yang dapat menghasilkan kromosom insulin telah


ditemukan.
Bakteri suatu spesies Pseudomonas telah dikembankan dan
dipatenkan efektif membersihkan tumpahan minyak (tapi
jika dimasukkan ke sumur minyak justru akan sangat
merugikan, oleh karena itu, harus sangat hati-hati dalam
menggunakan teknik
 Dalam bidang pertanian dapat dilakukan untuk penambatan
nitrogen oleh prokariota untuk peningkatan kesuburan tanah.
Gen untuk fiksasi nitrogen (nif) membentuk tandan pada
kromosom Klebsiella pneumoniae dan dapat dipindahkan.
KEKHAWATIRAN

Teknologi ini menimbulkan beberapa kekhawatiran diantara para ahli :


Kekhawatiran bahwa produksi molekul-molekul DNA rekombinan yang fungsional in
vivo dapat terbukti berbahaya secara biologis. Sebagai contoh : bila bakteri tersebut
dibawa ke mikroba seperti Escherichia coli yang merupakan bakteri komensal di usus
manusia dan dapat mempertukarkan informasi genetis dengan tipe-tipe bakteri yang
lain dan dapat menyebar luas diantara manusia, hewan, tumbuhan, dan yang lainnya.
Kekhawatiran terbentuknya palsmid-plasmid bakteri baru yang dapat bereplikasi
secara swantantra yang bila tidak diawasi secara ketat, dapat memasukkan determinan
genetis untuk resistensi antibiotik atau pembentukan toksin bakteri ke dalam galur-
galur bakteri yang pada waktu tersebut tidak membawa determinan semacam itu.
Percobaan untuk menghubungkan semua segmen DNA virus onkogenik ataupun virus
hewani yang lain menjadi unsur-unsur DNA yang melangsungkan replikasi secara
swantantra, seperti plasmid bakteri atau DNA viral lainnya, sebab penyebaran molekul
DNA  dengan cara seperti itu mungkin meningkatkan terjadinya kanker ataupun
penyakit yang lain.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai