Anda di halaman 1dari 35

Surabaya, 29 Maret 2021

KESELAMATAN KONSTRUKSI DAN


KEGAGALAN BANGUNAN DALAM
PP NOMOR 14 TAHUN 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

Disampaikan oleh:
Ir. Kimron Manik, M.Sc
Direktur Keberlanjutan Konstruksi
1 PENDAHULUAN
OUTLINE

2 KESELAMATAN KONSTRUKSI

3 KEGAGALAN BANGUNAN
1
PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN
Gambaran Beberapa Kecelakaan Konstruksi

Robohnya Dinding Jatuhnya I-Steel Girder


Runtuhnya Formwork
Penahan Tanah (DPT) pada Proyek Jalan Tol
Pierhead pada Proyek
& Struktur Atas Rumah Jakarta-Cikampek II
Pembangunan Tol
Pompa Durolis Elevated
BORR Tahap 2 Seksi
3A

Kebakaran Pipa
BBM pada Proyek
Pembangunan
Kereta Cepat
Runtuhnya Kelongsoran Jalan Pada Jatuhnya Besi Siku pada Jakarta-Bandung
Jembatan Gantung Proyek Pembangunan Proyek Pembangunan
Underpass Kentungan Tol Ruas Cimanggis- 4
Banjarsari II
Cibitung
PEMBERHENTIAN SEMENTARA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
(Instruksi Menteri PUPR No. IK.01.01-Mn/248
Tanggal 21 Februari 2018)
Untuk menjamin keamanan dan keselamatan konstruksi
1 PENDAHULUAN
Kejadian Kegagalan Bangunan

15 Januari 2018 5 Februari 2018 17 April 2018

Turap longsor di Km 8+6/7 Underpass Ambruknya Jembatan Widang, Tuban


Ambruknya selasar Gedung BEI, Jalan Perimeter Selatan Bandara Soetta (Jawa Timur)
Jakarta
22 Desember 2019 6 Januari 2020 24-25 Januari 2020

Ambruknya Jembatan Lengkung Utan Ambruknya Gedung Ruko di Slipi, Jakarta Banjir Underpass Kemayoran, Jakarta
Kemayoran Barat Pusat
1 PENDAHULUAN
Substansi Keselamatan Konstruksi dan Kegagalan Bangunan
dalam PP No. 14 Tahun 2021
Integrasi K3, Mutu, dan Lingkungan yang
tertuang dalam dokumen RKK,
SMKK sebagai RMPK/Program Mutu, RKPPL, dan RMLLP.

Pasal perwujudan
pemenuhan standar
Penambahan kualifikasi Tenaga Ahli dan
Petugas Keselamatan Konstruksi
84I-84AK K4 diterapkan dengan
mengintegrasikan K3, Penambahan komponen biaya
manajemen lalu lintas dan biaya
mutu, dan lingkungan pengujian lingkungan pada komponen
biaya penerapan SMKK

Jenis, kriteria, penilaian dan pelaporan


Pengaturan terkait Kegagalan Bangunan
Pasal Kegagalan Bangunan Tugas, hak, wewenang, kriteria, dan
dan kompetensi Penilai Ahli
85 Penilai Ahli
Pembinaan Penilai Ahli
2
KESELAMATAN
KONSTRUKSI
2 KESELAMATAN KONSTRUKSI
Diagram Venn Peraturan dan Perundangan
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN, KEBERLANJUTAN


PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019


Pasal 1 84I
Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk
mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi merupakan pemenuhan
standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (K4) terhadap Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan dengan menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan

“ “
kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan. Kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan

10
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN, KEBERLANJUTAN
PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019

DEFINISI STANDAR K4: Pasal 84G

Standar Keamanan Standar Keselamatan Standar Kesehatan Standar Keberlanjutan

Keandalan bangunan berdasarkan Standar untuk yang mengatur Standar untuk menjamin dan
Standar yang digunakan untuk
standar perancangan yang keselamatan keteknikan Konstruksi, melindungi kesehatan Tenaga Kerja
menjamin keberlanjutan dalam
ditetapkan sesuai dengan keselamatan dan kesehatan kerja, Konstruksi dan masyarakat yang
aspek ekonomi, aspek tata
ketentuan peraturan perundang- keselamatan lingkungan, dan terdampak oleh pelaksanaan
lingkungan setempat dan
undangan yang wajib diterapkan keselamatan publik yang ditetapkan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
pengelolaan lingkungan hidup, dan
selama tahap penyelenggaraan sesuai dengan ketentuan peraturan ketentuan peraturan perundang-
aspek sosial.
Pekerjaan Konstruksi. perundang-undangan. undangan.

Permen PUPR No. 21/2019 Pasal 4


PP No. 14/2021 Pasal 84J Standar K4 Harus Memperhatikan:

Keselamatan Keteknikan Keselamatan &


Konstruksi Kesehatan Kerja Keselamatan Publik Keselamatan Lingkungan

merupakan keselamatan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga keselamatan lingkungan yang
pemenuhan standar perencanaan, kerja, termasuk tenaga kerja keselamatan masyarakat dan/atau terdampak oleh Pekerjaan Konstruksi
perancangan, prosedur dan mutu penyedia jasa, subpenyedia jasa, pihak yang berada di lingkungan sebagai upaya menjaga kelestarian
hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi, pemasok, dan pihak lain yang dan sekitar tempat kerja yang lingkungan hidup dan kenyamanan
mutu bahan, dan kelaikan diizinkan memasuki tempat kerja terdampak Pekerjaan Konstruksi. lingkungan terbangun sesuai peraturan
peralatan. konstruksi. perundang-undangan.
11
STANDAR K4 DALAM SMKK
PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019

Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan

Kesela matan Keselamatan & Kesela ma tan


Menjamin Kesela matan Publik
Keteknikan Konstruksi Keseha tan Kerja Lingkungan

Objek yang § Ba nguna n/ a set § Tena ga kerja konstruksi § Lingkunga n kerja


Ma sya ra ka t sekita r
Diselamatkan konstruksi § Pema sok, Ta mu, § Lingkunga n terda mpa k
proyek
§ Pera la ta n, ma teria l subpenyedia proyek

Pencegahan Kecelakaan Teknis Kecelakaan Kerja & Pencema ra n Lingkunga n dan Kecelakaan
Terhadap Konstruksi Penya kit a kiba t Kerja Masya rakat

Hazzard Identification, Risk Assesment, and Opportunity (HIRAO), Metode Kerja/


Alat
Pencegahan
Prosedur Kerja, Rencana Pela ksanaa n Pekerja a n (Methode Statement),
Job Safety Analysis (JSA)

12
5 (LIMA) ELEMEN SMKK
PP NO. 14 TAHUN 2021
PERMEN PUPR NO. 21 TAHUN 2019
Pasal 84M–84Q
Pasal 7–12 01 • Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal;
• Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal; Kepemimpinan dan Partisipasi
• Organisasi pengelola SMKK; dan • Organisasi pengelola SMKK;
Pekerja dalam Keselamatan • Komitmen keselamatan konstruksi; dan
• Komitmen keselamatan konstruksi • Supervisi, training, akuntabilitas, sumber daya, dan dukungan
Konstruksi

• Mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian, • Mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko, penentuan pengendalian
dan peluang; 02 risiko, dan peluang;
• Rencana tindakan yang tertuang dalam sasaran dan Perencanaan Keselamatan • Rencana tindakan keteknikan, manajemen, dan tenaga kerja yang
program; dan tertuang dalam sasaran dan program; dan
• Pemenuhan standar dan peraturan perundangan
Konstruksi • Pemenuhan standar dan peraturan perundangan keselamatan
keselamatan konstruksi konstruksi

• Sumber daya (peralatan, material, dan biaya); 03 • Sumber daya berupa teknologi, peralatan, material, dan biaya;
• Kompetensi; Dukungan Keselamatan • Kompetensi tenaga kerja;
• Kepedulian; • Komunikasi; dan Konstruksi • Kepedulian organisasi; • Manajemen komunikasi; dan
• Informasi terdokumentasi. • Informasi terdokumentasi.

04 • Perencanaan implementasi RKK;


• Perencanaan dan pengendalian operasi Operasi Keselamatan • pengendalian operasi keselamatan konstruksi;
• Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat • Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat; dan
Konstruksi • Investigasi kecelakaan konstruksi

• Pemantauan atau inspeksi;


• Pemantauan dan evaluasi 05 • Audit;
• Tinjauan manajemen Evaluasi Kinerja • Evaluasi;
• Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi Penerapan SMKK • Tinjauan manajemen; dan
• Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
13
INTEGRASI KESELAMATAN KONSTRUKSI, MUTU
DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
DAN LINGKUNGAN
Pasal 84R, S, T, U, V

PENGKAJIAN &
TAHAPAN
PERENCANAAN
PERANCANGAN PEMBANGUNAN
Pasal 84L Pasal 84L
PEMILIHAN PELAKSANAAN
Pasal 84S Pasal 84T
Rancangan Konseptual, Dok. RMPK & RKK
Rancangan RKPPL RMLLP Perubahan
DOKUMEN Konseptual SMKK KAK, HPS, Risk Analysis, Penawaran RKK Program Pelaksana- di dalam PP
Biaya SMKK Teknis Mutu an No. 14/2021
Risiko sedang
& besar
Permen PUPR No. 21/2019 PP No. 14/2021

Pengguna/Konsultan Pengkajian/ Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan/MK


harus memiliki Ahli K3 Konstruksi/Ahli
PELAKU Konsultan Perencanaan/ Pengguna/Kontraktor/
Keselamatan Konstruksi, sementara untuk
Konsultan Perancangan Konsultan Pengawas/
Konsultan MK Pekerjaan Konstruksi harus memiliki Ahli K3
Konstruksi, ahli Keselamatan Konstruksi
dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi

14
PEMUTAKHIRAN DOKUMEN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI
PENAMBAHAN DALAM
PP NO. 14 TAHUN 2021

Pasal 84U

RKK, RMPK/Program Mutu, dan RKPPL dapat


RKK, RMPK, program mutu, dan RKPPL harus
diperbaharui dalam hal terjadi: mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa
a. Perubahan instruksi kerja, prosedur kerja,
termasuk perubahan organisasi; Pengguna Jasa melakukan pengawasan
b. perubahan pekerjaan atau pekerjaan baru pelaksanaan RKK, RMPK, program mutu, dan RKPPL
serta perubahan lingkup pekerjaan pada dan mengevaluasi kinerja penerapan SMKK yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
kontrak, termasuk pekerjaan tambah/kurang;
dan Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi
c. kecelakaan Konstruksi yang mengakibatkan ,Pengguna Jasa dapat dibantu oleh ahli
keselamatan dan kesehatan kerja Konstruksi, ahli
kehilangan harta benda, waktu kerja, kematian,
Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli yang
cacat tetap dan/atau kerusakan lingkungan. membidangi Keselamatan Konstruksi dan/atau
petugas Keselamatan Konstruksi.

15
TAHAPAN SERAH TERIMA (PENYELESAIAN)
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019

Serah Terima Pekerjaan adalah kegiatan Pasal 84Y


penyerahan pekerjaan yang telah selesai 100%
(seratus perseratus) dari Penyedia kepada
Pengguna Jasa dalam kondisi dan standar
SERAH TERIMA
sebagaimana disyaratkan dalam kontrak
KEPADA
SERAH TERIMA AKHIR PENYELENGGARA
PEKERJAAN (FHO) INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN
PEMELIHARAAN Pengoperasian dan Pemeliharaan, Pengguna Jasa
SERAH TERIMA PERTAMA harus merujuk pada hasil perancangan yang telah
dimutakhirkan; dan
PEKERJAAN (PHO)
Setelah PHO pekerjaan SMKK diterapkan Panduan keselamatan operasi dan pemeliharaan
dalam pengoperasian dan pemeliharaan. konstruksi bangunan yang sudah memperhitungkan
Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi berdasarkan
hasil pelaksanaan rancangan dan RKK yang
Laporan dokumen hasil penerapan SMKK (sebagaimana dalam kontrak) dimutakhirkan.
- Laporan pelaksanaan RKK
- Dokumen RMPK dan pemutakhirannya
- Dokumen Program Mutu dan pemutakhirannya
- Dokumen RKPPL dan pemutakhirannya
- Surat keterangan nihil kecelakaan konstruksi 16
Pasal 84AA–84AC bertanggungjawab kepada unit yang menangani Keselamatan Konstruksi

UNIT
di bawah pimpinan tertinggi Penyedia Jasa.

KESELAMAT
Pimpinan
• wajib memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan
dengan sertifikat kompetensi kerja di bidang K3
AN Konstruksi.
• berkoordinasi dengan pimpinan tertinggi

KONSTRUKSI Pekerjaan Konstruksi


Anggota
wajib memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan
dengan kepemilikan kompetensi kerja

Keterangan:
1. Dalam hal pekerjaan konstruksi berisiko Keselamatan Konstruksi kecil,
Pimpinan tertinggi Pekerjaan Konstruksi dapat merangkap sebagai
pimpinan UKK.
2. Dalam hal pekerjaan konstruksi berisiko Keselamatan Konstruksi sedang
dan besar, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus membentuk UKK
yang terpisah dari struktur organisasi Pekerjaan Konstruksi

17
UNIT KESELAMATAN
KONSTRUKSI Persyaratan kualifikasi kompetensi kerja Pimpinan UKK
PERMEN PUPR NO. 21 TAHUN 2019 PP NO. 14 TAHUN 2021
• Ahli K3 Konstruksi Utama/Ahli Keselamatan
• Ahli Utama K3 Konstruksi; atau RISIKO KESELAMATAN Konstruksi Utama; atau
• Ahli Madya K3 Konstruksi dengan • Ahli K3 Konstruksi Madya/Ahli Keselamatan
pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun KONSTRUKSI BESAR Konstruksi Madya dengan pengalaman paling
singkat 3 (tiga) tahun
• Ahli K3 Konstruksi Madya/Ahli Keselamatan
• Ahli Madya K3 Konstruksi; atau RISIKO KESELAMATAN Konstruksi Madya; atau
• Ahli Muda K3 Konstruksi dengan • Ahli K3 Konstruksi Muda /Ahli Keselamatan
pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun KONSTRUKSI SEDANG Konstruksi Muda dengan pengalaman paling
singkat 3 (tiga) tahun

• Ahli Muda K3 Konstruksi; atau RISIKO KESELAMATAN • Ahli K3 Konstruksi Muda/Ahli Keselamatan
Konstruksi Muda; atau
• Petugas Keselamatan Konstruksi KONSTRUKSI KECIL • Petugas Keselamatan Konstruksi

Untuk menjadi Petugas Keselamatan Konstruksi PERSYARATAN PETUGAS Untuk menjadi Petugas Keselamatan Konstruksi
harus mengikuti bimbingan teknis SMKK untuk harus memiliki SKK Petugas Keselamatan
mendapatkan sertifikat kompetensi Petugas KESELAMATAN Konstruksi yang diterbitkan oleh LSP sesuai
Keselamatan Konstruksi KONSTRUKSI dengan ketentuan perundang-undangan

18
KRITERIA RISIKO KESELAMATAN
KONSTRUKSI
PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019 Pasal 84AE (1–5)

• bersifat berbahaya tinggi berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
RISIKO • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);
KESELAMATAN • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah lebih dari 100 (seratus) orang;
KONSTRUKSI • menggunakan peralatan berupa pesawat angkat;
BESAR • menggunakan metode peledakan dan/atau menyebabkan terjadinya peledakan; dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi tinggi.

• bersifat berbahaya sedang berdasarkan penilaian Risiko  Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
RISIKO
• Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) sampai dengan
KESELAMATAN Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);
KONSTRUKSI • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah 25 (dua puluh lima) orang sampai dengan 100 (seratus) orang;
SEDANG dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi madya.

RISIKO • bersifat berbahaya rendah berdasarkan penilaian Risiko  Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
Jasa
KESELAMATAN • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);
KONSTRUKSI • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah kurang dari 25 (dua puluh lima) orang; dan/atau
KECIL • Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi sederhana.

19
KETENTUAN LAIN
RISIKO KESELAMATAN
KONSTRUKSI
PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019
Pekerjaan Konstruksi yang memiliki Risiko
Pasal 84AE (6–10) Keselamatan Konstruksi besar dengan kriteria
Dalam hal suatu Pekerjaan Konstruksi mempekerjakan lebih dari 100 (seratus) pekerja
memenuhi lebih dari satu kriteria Risiko harus mempunyai personel Keselamatan Konstruksi
Keselamatan Konstruksi, penentuan paling sedikit 2 (dua) orang yang terdiri atas:
a. 1 (satu) orang Ahli Utama K3 Konstruksi/Ahli
Risiko Keselamatan Konstruksi ditentukan
dengan memilih Risiko Keselamatan
Konstruksi yang lebih tinggi
1 3 Keselamatan Konstruksi Utama dan/atau Ahli
Madya K3 /Ahli Keselamatan Konstruksi
MadyaKonstruksi dengan pengalaman paling
singkat 3 (tiga) tahun; dan
b. 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi / Ahli
Keselamatan Konstruksi Mudadengan
pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun
Pada Pekerjaan Konstruksi yang
menggunakan metode padat karya atau
menggunakan banyak tenaga kerja namun
2 4
sedikit penggunaan peralatan mesin, Risiko Keselamatan Konstruksi untuk menentukan
kebutuhan Personel Keselamatan kebutuhan Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi ditentukan oleh penilaian Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan
Risiko Keselamatan Konstruksi Konstruksi, tidak untuk menentukan kompleksitas
atau segmentasi pasar Jasa Konstruksi.

20
BIAYA PENERAPAN SMKK
PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019

Pengguna Jasa harus memastikan seluruh


Harus dimasukkan pada komponen biaya penerapan SMKK
Daftar Kuantitas dan dianggarkan dan diterapkan oleh Penyedia
Harga dengan besaran Jasa.
biaya sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan
pengendalian dalam RKK. Bagian dari RKK dan harus
disampaikan oleh Penyedia Jasa
BIAYA SMKK dalam dokumen penawaran sesuai
dengan komponen kegiatan
penerapan SMKK.

Penyedia jasa tidak dapat


Biaya penerapan SMKK menjadi mengusulkan perubahan
bagian dari RKK. anggaran biaya
penyelenggaraan SMKK
berdasarkan RKK yang telah
ditinjau ulang .
21
BIAYA PENERAPAN SMKK
PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019
Pasal 84AF
Paling sedikit mencakup: PENAMBAHAN DALAM
PP NO. 14 TAHUN 2021
1. Penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Pasal 84AG
2. Sosialisasi, promosi, dan pelatihan
Pemutakhiran dokumen SMKK dalam hal terjadi:
3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)
a. perubahan pekerjaan atau pekerjaan baru
4. Asuransi dan perizinan serta perubahan lingkup pekerjaan pada
5. Personel Keselamatan Konstruksi kontrak, termasuk pekerjaan
tambah/kurang; dan
6. Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan
b. kecelakaan Konstruksi yang mengakibatkan
7. Rambu-rambu yang diperlukan
kehilangan harta benda, waktu kerja,
8. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi* kematian, cacat tetap dan/atau kerusakan
lingkungan.
9. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian risiko
Keselamatan Konstruksi tidak dapat mengusulkan perubahan anggaran
*Tidak wajib dilaksanakan bagi konstruksi dengan risiko keselamatan konstruksi kecil biaya penerapan SMKK
Dalam hal Penyedia Jasa tidak menyampaikan perkiraan biaya penerapan SMKK,
Penyedia Jasa pada:
• Sistem gugur : dinyatakan gugur
• Sistem nilai: nilai penawaran biaya = 0
22
PEMBINAAN PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019
Pasal 84AH

Penerapan Penetapan Pemantauan Pengembangan


SMKK Kebijakan dan Kerja Sama
Evaluasi

1 2 3 4
Dalam bentuk Penyusunan Norma Penilaian terhadap Meningkatkan
fasilitasi, konsultasi Standar Prosedur pelaksanaan penerapan SMKK
serta pendidikan dan Kriteria sesuai dengan pembinaan dan dalam mewujudkan
pelatihan kewenangannya pengawasan Keselamatan Konstruksi
penerapan SMKK

23
PENGAWASAN PENERAPAN SMKK
Pasal 84AI
Gubernur sebagai wakil Gubernur melakukan
Menteri melakukan Bupati/walikota melakukan
Pemerintah Pusat di pengawasan penerapan SMKK pengawasan penerapan SMKK
pengawasan tertib penerapan daerah melakukan pada Pekerjaan Konstruksi dan pada Pekerjaan Konstruksi dan
SMKK pada Pekerjaan pengawasan penerapan Konsultansi Konstruksi
Konsultansi Konstruksi
Konstruksi dan Konsultansi kebijakan SMKK yang terhadap pembiayaan yang
terhadap pembiayaan yang
Konstruksi yang berasal dari dilakukan oleh gubernur berasal dari anggaran berasal dari anggaran
anggaran pendapatan dan dan bupati/walikota di pendapatan dan belanja pendapatan dan belanja
belanja negara dan/atau yang daerah kabupaten/kota
wilayah kewenangannya daerah provinsi dan/atau yang dan/atau yang memiliki
memiliki Risiko Keselamatan memiliki Risiko Keselamatan Risiko Keselamatan Konstruksi
Konstruksi besar Konstruksi sedang kecil

Pengguna Jasa menyam- Gubernur sebagai wakil Gubernur menyampaikan laporan Bupati/walikota menyampaikan laporan
paikan laporan penyeleng- pemerintah pusat me- penerapan SMKK kepada Menteri SMKK kepada gubernur sebagai wakil
garaan pengawasan SMKK nyampaikan laporan dan menteri yang menyelenggara- pemerintah pusat yang menjadi satu
kepada Menteri melalui unit penerapan kebijakan kan urusan pemerintahan dalam kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
organisasi yang membidangi SMKK kepada Menteri negeri yang menjadi satu kesatuan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah
Jasa Konstruksi yang tidak terpisahkan dengan kabupaten/kota
laporan penyelenggaraan
pemerintah daerah provinsi

Laporan penerapan SMKK disampaikan secara berkala paling sedikit 1 (satu) tahun sekali
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
24 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
3
KEGAGALAN
BANGUNAN
KEGAGALAN BANGUNAN DAN PENILAI AHLI
PASAL 85A
PASAL 85 Kegagalan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) meliputi:
1. Keruntuhan bangunan
Kegagalan Bangunan ditetapkan oleh Penilai Ahli.
Keruntuhan bangunan merupakan kondisi sebagian besar atau keseluruhan komponen bangunan
Ayat 1 yang rusak dan tidak dapat dioperasikan.

Penilai Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: 2. Tidak berfungsinya bangunan
a. orang perorangan; Tidak berfungsinya bangunan merupakan:
b. kelompok; atau a. tidak sesuai dengan yang direncanakan; dan/atau
c. lembaga yang diberikan kewenangan untuk melakukan penilaian dalam hal b. tidak dipenuhinya aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan.
terjadi Kegagalan Bangunan.
Ayat 2
PASAL 85B
Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan Kriteria dan tolok ukur Kegagalan Bangunan merupakan kondisi atau ukuran yang menjadi dasar
Bangunan akibat dari tidak terpenuhinya Standar Keamanan, Keselamatan, penilaian dan penetapan Kegagalan Bangunan.
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84G ayat (6). Kegagalan Bangunan ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria yang mencakup:
a. aspek struktural; dan
Ayat 3
b. aspek fungsional

Penentuan Klasifikasi bangunan dalam penetapan Kegagalan Bangunan sesuai Tolok ukur Kegagalan Bangunan digunakan untuk menentukan tingkat keruntuhan dan/atau tidak
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. berfungsinya suatu bangunan.

Ayat 4 Kriteria dan tolok ukur Kegagalan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
ketentuan standar Konstruksi.

Name Here Name Here PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
26 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PENILAIAN KEGAGALAN BANGUNAN
PASAL 85C & 85D
PELAPORAN PELAKSANAAN
KEJADIAN PENUGASAN PEMBUATAN PENILAIAN PELAPORAN HASIL
KEGAGALAN PENILAI AHLI PERJANJIAN KERJA KEGAGALAN PENILAIAN
BANGUNAN BANGUNAN

Oleh Pengguna Jasa, pemilik/penanggung jawab bangunan, dan/atau


pihak lain yang dirugikan
a. pemeriksaan dokumen legalitas dan/atau
Disampaikan kepada lembaga pengembangan Jasa Konstruksi dalam perizinan objek bangunan
jangka waktu 3 hari kalender setelah kejadian Kegagalan Bangunan b. Identifikasi kegagalan bangunan
Laporan kejadian Kegagalan Bangunan paling sedikit memuat: c. investigasi kegagalan bangunan
a. nama bangunan d. analisis penyebab kegagalan bangunan
b. pemilik dan/atau penanggung jawab bangunan e. penilaian besaran ganti kerugian
c. lokasi detil bangunan f. penetapan penanggung jawab kegagalan
d. jenis keruntuhan dan/atau tidak berfungsinya bangunan bangunan
e. waktu kejadian kegagalan bangunan g. penyusunan dan penyampaian laporan
f. foto atau bukti kejadian kegagalan bangunan
g. identitas pelapor
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
27 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PELAKSANAAN TUGAS LPJK DAN
PENILAIAN KEJADIAN KEGAGALAN
BANGUNAN
PELAKSANAAN TUGAS LPJK DALAM PENILAIAN KEJADIAN KEGAGALAN
PENILAI AHLI BANGUNAN (85F)

Pelatihan Penilai
1 Ahli
Dapat dilakukan oleh 1 (satu)
atau lebih Penilai Ahli

85E 2 Pencatatan Penilai Ahli Penilai Ahli dalam


melaksanakan tugasnya dapat
dibantu oleh tenaga ahli
dan/atau tenaga pendukung
Penetapan Penilai Ahli yang lainnya
3 terdaftar untuk penugasan dalam
hal terjadi Kegagalan Bangunan
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
28 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
TUGAS PENILAI AHLI (85G)
MENETAPKAN
Pihak yang
Tingkat pemenuhan
bertanggung jawab MELAPORKAN
atas Kegagalan MEMBERIKAN
terhadap ketentuan Bangunan yang
standar K4 terjadi Rekomendasi
Besaran kerugian Hasil penilaiannya kepada kebijakan
Penyebab terjadinya keteknikan, serta Penanggung Jawab kepada Menteri
Kegagalan Bangunan usulan besarnya ganti bangunan dan LPJK paling dalam rangka
rugi yang harus lambat 90 (sembilan pencegahan
dibayar oleh pihak puluh) hari terhitung sejak terjadinya
yang bertanggung tanggal pelaksanaan tugas Kegagalan
Tingkat keruntuhan jawab Bangunan
dan/atau tidak
berfungsinya Jangka waktu
bangunan pembayaran kerugian

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
29 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
HAK DAN WEWENANG PENILAI AHLI


a. berkoordinasi dengan pihak berwenang yang
85H terkait;
b. memperoleh kompensasi, perlindungan dan a. melakukan koordinasi
fasilitas keamanan, keselamatan, dan dengan pihak-pihak
kesehatan kerja dari pemberi tugas; terkait untuk

KEWENANGAN
c. menghentikan kegiatan investigasi dan
penelitiannya, serta segera melaporkan segala
memperoleh keterangan
sesuatu kepada pemberi tugas mengenai yang diperlukan;
ancaman dan gangguan keamanan, b. meminta data yang
HAK

keselamatan, dan kesehatan selama proses diperlukan;


kerja; c. melakukan pengujian
d. menjelaskan baik lisan maupun tulisan yang yang diperlukan; dan
dapat dipertanggungjawabkan hanya kepada d. memasuki lokasi
para pihak, segala sesuatu penemuan bukti-
pekerjaan tempat
bukti yang didapat dari hasil penilaian
terjadinya Kegagalan
Kegagalan Bangunan;
e. mendapatkan perlindungan, termasuk Bangunan. “

pengawalan bila diperlukan dari pihak yang
berwenang untuk memasuki lokasi kejadian 85I
dalam segala kondisi.
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
30 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
KRITERIA DAN KOMPETENSI PENILAI
AHLI
PASAL 85J PASAL 85K

warga negara Indonesia dan berdomisili di dalam wilayah (1) Setiap orang yang telah memenuhi kriteria dan
Indonesia kompetensi sebagai Penilai Ahli sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 85J wajib mengikuti pelatihan Penilai Ahli
dan dinyatakan lulus uji terkait kompetensi Penilai Ahli.
Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi pada (2) Penilai Ahli yang dinyatakan lulus uji akan diberikan
jenjang jabatan ahli di bidang yang sesuai dengan sertifikat Penilai Ahli dan dicatat oleh LPJK melalui
Klasifikasi produk bangunan yang mengalami kegagalan Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi.
dengan subkualifikasi paling kurang ahli madya dan/atau (3) Daftar hasil pencatatan Penilai Ahli harus dilaporkan
insinyur profesional madya berkala kepada Menteri.
(4) Masa berlaku sertifikat Penilai Ahli adalah 5 (lima)
tahun.
Mempunyai pengalaman kerja sebagai perencana, (5) Sertifikat Penilai Ahli seorang Penilai Ahli dapat dicabut
pelaksana, dan/atau pengawas pada Jasa Konstruksi sesuai atau seorang Penilai Ahli dapat diberhentikan, apabila:
a. Meninggal dunia;
dengan Klasifikasi dari bangunan yang mengalami
b. Mengundurkan diri dan mengajukan surat
Kegagalan Bangunan paling sedikit 10 tahun
pengunduran diri yang ditandatangani disertai
materai cukup;
Mampu bekerja secara profesional, jujur, objektif, dan c. Melanggar kode etik dan kode perilaku;
independen d. Melakukan tindak pidana yang telah mendapat
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
Mampu menerapkan kode etik dan kode perilaku Penilai
Ahli

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
31 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PENUGASAN DAN PERJANJIAN KERJA PENILAI AHLI

“ 85L & 85M

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
32 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PELAPORAN HASIL PENILAIAN DAN
PEMBINAAN PENILAI AHLI
Pelaporan Hasil Penilaian Kegagalan Bangunan “85N”
Hasil Pelaksanaan Penilaian Kegagalan Bangunan dituangkan dalam laporan hasil penilaian Kegagalan
Bangunan
Laporan hasil penilaian Kegagalan Bangunan disampaikan kepada Menteri, LPJK dan Pengguna Jasa,
pemilik/penanggung jawab bangunan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal
pelaksanaan tugas.
Hasil penilaian Kegagalan Bangunan oleh Penilai Ahli bersifat final dan mengikat

Pembinaan Penilai Ahli

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
33 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PENILAI AHLI

KODE ETIK KODE PERILAKU


Pasal 85P ayat (2) Pasal 85P ayat (3)
a. dalam melaksanakan tugas profesinya wajib melindungi kepentingan masyarakat
a. mengutamakan Keselamatan Konstruksi dan luas di atas kepentingan pihak-pihak lain;
menerapkan standar keamanan, keselamatan, b. harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
kesehatan, dan keberlanjutan; maupun golongan;
b. bekerja secara berkeahlian sesuai dengan c. wajib memanfaatkan sumber daya secara optimal dan efisien;
d. mengikuti kemajuan, perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan di
kompetensinya;
bidang profesinya;
c. dalam menjalankan tugas bersifat mandiri dan e. mencurahkan segala perhatian, kemampuan, pengetahuan, kepandaian dan
bertanggung jawab atas objektivitas dan pengalaman yang ada padanya untuk penyelesaian tugas;
kebenaran hasil investigasi; f. bersifat jujur tentang keahlian dan kemampuannya dan tidak akan menerima tugas
d. bertanggung jawab berdasarkan prinsip-prinsip pekerjaan di luar keahlian dan kemampuannya;
keahlian sesuai dengan kaidah keilmuan, g. memenuhi janjinya dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan dan menjadi
kepatutan, dan kejujuran intelektual; tanggung jawabnya;
h. menolak suatu penugasan yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan
e. menghindari terjadinya pertentangan
dengan pemberi tugas, masyarakat dan lingkungan;
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya; i. menyampaikan laporan secara jujur dan obyektif berkaitan dengan tugasnya
dan kepada pemberi tugas; dan
f. memegang teguh kehormatan, integritas, dan j. tidak boleh menerima imbalan atau honorarium di luar ketentuan atau perjanjian
martabat profesi. kontraktuil yang berlaku.

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
34 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
TERIMA
KASIH

DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI|2021

Anda mungkin juga menyukai