Anda di halaman 1dari 48

MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Untuk perguruan tinggi

OLEH
H.JUMANHURI,M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN


MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
oleh :
H.JUMANHURI,S.Pd.,M.Pd.
MATERI PEMBELAJARAN

A. LATAR BELAKANG, TUJUAN DAN PENGERTIAN


KEWARGANEGARAAN
B. IDENTITAS NASIONAL
C. WARGA NEGARA
D. NEGARA DAN KONSTITUSI
E. DEMOKRASI DI INDONESIA
F. HAK ASASI MANUSIA
G. GEOPOLITIK DAN WAWASAN NUSANTARA
H. GEOSTRATEGI DAN PERTAHANAN NASIONAL
I. LATAR BELAKANG, TUJUAN DAN PENGERTIAN
PEND.KEWARGANEGARAAN

•LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


•PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
•LANDASAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
•TUJUAN DAN KOMPETENSI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
II. IDENTITAS NASIONAL

PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL


NASIONALISME INDONESIA
UNSUR-UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL
SIMBOL-SIMBOL KENEG. SBG IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
REVITALISASI IDEOLOGI SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
III. WARGA NEGARA

PENGERTIAN WARGA NEGARA


ASAS KEWARGANEGARAAN
WARGA NEGARA INDONESIA
IV. NEGARA DAN KONSTITUSI

EKSISTENSI NEGARA
NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI
KONSTITUSI ATAU UNDANG-UNDANG DASAR
INDONESIA
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
V. DEMOKRASI DI INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI


PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DAN PEMILIHAN UMUM
PEMBANGUNAN MASYARAKAT DEMOKRASI DALAM
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)
DAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
(RPJM)
VI. HAK ASASI MANUSIA (HAM)

PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA


TUJUAN HAK ASASI MANUSIA
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM
HAM PADA TATANAN GLOBAL DAN INDONESIA
HAM DI INDONESIA : PERMASALAHAN DAN
PENEGAKKANNYA.
LEMBAGA PENEGAK HAM
MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN HAM
VII.GEOPOLITIK & WAWASAN NUSANTARA

GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA
WAWASAN NUSANTARA DALAM RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA PANDANG (RPJP) DAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
N (RPJM)
VIII.GEOSTRATEGI & PERTAHANAN NASIONAL

GEOSTRATEGI INDONESIA
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
KETAHANAN NASIONAL DALAM RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA PANDANG (RPJP) DAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
N (RPJM)
PENDAHULUAN
Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
Education) merupakan salah satu mata
kuliah yang diajarkan hampir di semua
negara yg mengaku negara demokrasi sbg
salah satu upaya negara dlm membangun
nasionalisme rakyatnya yg secara
substansi tentu disesuaikan dgn nilai-nilai
kebangsaan neg. masing-masing.
Pendahuluan .....
Mengapa urusan nasionalisme menjadi
begitu sangat penting bagi suatu negara?
Tidak lain karena nasionalisme merupakan
penyangga bagi kehidupan berbangsa dan
ber negara.
Banyak istilah yg beredar di tkt. global
atas penyebutan Pendidikan
Kewarganegaraan. Di AS disebut
Civics/Civic Education, di Inggris dikenal
Istilah...

dgn sebutan Citizenship Education,


di Australia disebut dgn. Civics Social
Studies, di Timur Tengah disebut sbg
Ta’limatul Muwwatanah/Tarbiyatul
Wathoniah, sedangkan di Rusia
dikenal dgn sebutan Obscesvovedinie.
Banyak negara memasukan Pkn dlm bentuk
kurikulum pendidikan, dengan pola
beragam.

Australia :
Pkn diintergarasikan dengan pembelajaran
masyarakat, sejarah, dan geografi. Materi
yang diajarkan mencakup :
1. Prinsip, proses dan nilai demokratis
2. Proses Pemerintahan Australia
3. Keahlian dan nilai partisipasi aktif
masyarakat.
Jepang:
Pkn masuk pada pendidikan moral atau
agama dan ilmu sosial. Penekanan Pkn
pada dua aspek :
1. Struktur masyarakat, pemerintahan
nasional, dan ekonomi.
2. Sejarah nasional dan masyarakat
demokratis.
Thailand:
Pkn mengajarkan Budhisme sebagai mata
pelajaran wajib. Dengan materi utama :
1. Menjadi warga bangsa dan warga dunia
yang baik.
2. Menghormati orang lain dan ajaran
Budha.
3. Nilai demokratis dengan raja sebagai
kepala negara.
Amerika Serikat :
Pkn masuk dalam kurikulum ilmu sosial yang
diberikan dalam kurikulum satu tahun
ajaran dan pelaksanaannya diserahkan
kepada negara-negara bagian, dengan
materi utama :
1. Produktivitas warga yang sadar haknya
sebagai warga AS dan warga dunia.
2. Nilai-nilai dan prinsip demokrasi
konstitusional.
3. Mampu mengambil keputusan selaku
masyarakat demokratis dan multikultural
di tengah dunia yang saling bergantung.
PENGERTIAN

PENDIDIKAN adalah usaha sadar


untuk mempersiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan bagi
pelaksanaan perannya di masa
datang (Pasal 1 ayat 1 UU No.
2/1989: ttg Pokok2 Pendidikan
Nasional)
Kewarganegaraan:

adalah pendidikan yang menjelaskan


hubungan antara warga dengan
negara secara timbal balik. Hubungan
antara warga dengan negara
melahirkan hak dan kewajiban antara
kedua belah pihak yang harus
ditunaikan untuk tercapainya tujuan
negara
Latar Belakang Pendidikan
Kewarganegaraan

Pengaruh globalisasi yang ditandai dengan


kuatnya pengaruh lembaga-lembaga
kemasyarakatan internasional,negara- negara
maju yang ikut mengatur perca turan perpoliti
kan,perekonomian,sosial budaya serta
pertahanan,dan keamanan global.
Isu–isu global yang meliputi demokratisasi,hak
asasi manusia, dan lingkungan hidup dan
terorisme turut pula mempengaruhi keadaan
nasional.
Globalisasi yang ditandai oleh pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
Lanjutan.
Khususnya di bidang
informasi,komunikasi,dan
transportasi,membuat dunia menjadi
transparan seolah-olah menjadi sebuah
kampung tanpa mengenal batas negara.
Kondisi ini menciptakan struktur baru,yaitu
struktur global.
Kondisi ini akan mempengaruhi struktur
dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
di Indonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

• Bagi Indonesia yang sedang tumbuh “menuju


demokrasi” peran pendidikan Kewarganegaraan
semakin penting sebagai pendidikan demokrasi untuk
mewujudkan masyarakat madani di Indonesia.
• Dalam perjalanan sejarah Pendidikan
Kewarganagaraan (Civid Education) sesungguhnya
bukan merupakan agenda yang benar-benar baru.
Proses globalisasi yang melanda dunia sepanjang decade
akhir abad ke 20 mendorong munculnya pemikiran-
pemikiran baru tentang pendidikan kewarganegaraan di
berbagai negara di dunia termasuk Indonesia

• Bagi Indonesia yang sedang tumbuh “menuju demokrasi”


peran pendidikan Kewarganegaraan semakin penting
sebagai pendidikan demokrasi untuk mewujudkan
masyarakat madani di Indonesia.
• Dalam perjalanan sejarah Pendidikan Kewarganagaraan (Civid
Education) sesungguhnya bukan merupakan agenda yang benar-
benar baru.

• Proses globalisasi yang melanda dunia sepanjang decade akhir


abad ke 20 mendorong munculnya pemikiran-pemikiran baru
tentang pendidikan kewarganegaraan di berbagai negara di dunia
termasuk Indonesia.

• Di Amerika, untuk pertama kalinya standar kurikulum


• nasional pendidikan sipil disusun pada tahun 1994.
• Dewan Eropa juga memprakarsai proyek demokrasi untuk
menopang pengembangan kurikulum pendidikan
kewarganegaraan.

• Kecenderungan serupa juga berlangsung di negara-negara


Australia, Canada, jepang dan negara Asia lainnya termasuk
Indonesia.

• Pesatnya perkembangan tentang pendidikan khususnya berkaitan


dengan pendidikan kewarganegaraan sebagai respon terhadap
perubahan-perubahan masyarakat di tingkat local dan global,
menuntut bangsa-bangsa di dunia untuk melakukan adaptasi
kembali terhadap tuntutan zaman yang selalu berkembang dan
menuju kearah perubahan yang cepat.
• Penelitan yang dilakukan oleh para ahli pendidikan dari
berbagai belahan dunia menghasikan temuan-temuan
baru yang menarik untuk melakukan kajian ulang
terhadap prinsip-prinsip dan tujuan pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia.

• Hasil-hasil penelitian tersebut juga memberikan


gambaran yang beragam dalam operasionalisasi
pendidikan kewarganegaraan di masing-masing negara.
• Di Autralia, program pendidikan kewarganegaraan yang
dicanangkan adalah discovering democracy (pendidikan
tentang masyarakat, sejarah, dan geografi) yang masuk
menjadi pelajaran wajib di sekolah-sekolah.

• Sementara di Hongkong menerapkan pendidikan


kewarganegaraan sebagai mata pelajaran pilihan dalam
bentu ekstra-kurikuler, papan display, diskusi di tingkat
sekolah.
• Di Jepang menerapkan pendidikan moral atau agama
dan ilmu sosial sebagai mata pelajaran wajib di
sekolah-sekalah.

• Sementara di Taiwan juga memberlakukan mata


pelajaran sejarah, politik, ekonomi dan masyarakat
serta kewarganegaraan dan moralitas sebagai mata
pelajaran wajib di sekolah-sekolah.
• Sedangkan di Thailand mengajarkan Budhisme di
sekolah-sekolah sebagai mata pelajaran wajib.

• Di Amerika Serikat mengatur pendidikan


kewarganegaraan dalam kerikulum ilmu soaial selama
satu tahun dan deserahkan pelaksanaannya kepada
negara-negara bagian
• Dalam konteks Indonesia, sudah cukup lama dalam
pengembangan pendidikan kewarganegaraan dengan
menggunakan separated approach melalui mata
pelajaran khusus yakni PKn, MKDU (Pancasila dan
Kewiraan), Penataran P4.

• Akan tetapi dalam pelaksanaannya ada beberapa


masalah sehingga mengalami kegagalan.
Kegagalan itu bersumber 3 hal :

• Pertama,karena materinya tdk terfokus pada pendidikan demokrasi


dan kewargaan, dan cenderung bersifat idealistik, legalistik, dan
normatif bahkan centerung militeristik.

• Kedua, karena pendekatannya tidak demokratis, dan cenderung


indoktrinatif, regimentatif, monologis, dan tdk partisipatif.

• Ketiga,bahan lebih teoritis dari pada praktis, akibatnya bahkan


kadanr tidak sesuai dengan realitas yang berkembang di masyarakat
Beberapa Kegagalan itu meniscayakan
perubaha paradigma dalam Civic education
baik materi maupun metodologi
• Perubahan paradigma materi diarahkan secara sistematis pada
pengembangan wacana demokrasi yang berkeadaban dalam
dinamikan perubahan sosial yang berkembang.

• Sedangkan perubahan paradigma metodologi diarahkan pada


pengembangan daya nalar anak secara kritis dan partisipatif dalam
pembelajaran

• Arah tujuannya benar-benar memberikan pengalaman demokrasi


dalam proses pembelajaran
Civic Education
di PT Muhammadiyah
• C.E yang dikembangkan di Indonesia seharusnya mampu
menemukan kembali relevansi niai-nilai fundamental masya.
Dengan dinamika sosial yang berubah secara cepat.

• Begitu juga C.E di PT Muh. Juga harus mampu menemukan kembali


relavansinilai-nilai fundamentalnya yakni; nilai-nilai Islam dan
keindonesiaan dengan realitas dinamika sosial yang berkembang
dalam masyarakat.

• Relevansi metodologi dengan substansi materi yaitu mengajarkan


demokrasi hrs dengan cara-cara yang demokrasi pula.
Uraian tsb memberi pengertian bahwa
civic education belum dilaksanakan
dengan baik sekaligus menjelaskan akan
pentingnga Civic Education di Indonesia

• Diperlukan civic education sebagai salah satu jalan terbaik


mengubah mentalitas masyarakat Indonesia agar menjadi
warga negara yang partisipatif di negerinya sendiri.

• Salah satu peluang dalam mengembangkan C.E di


Indonesia adalah melalui jalur pendidikan baik di SD
sampai PT..
• Lebih-lebih di PT Muhammadiyah C.E memiliki
makna sangat signifikan untuk melakukan pendidikan
masyarakat menuju demokratisasi dan perwujudan
masyarakt madani di Indonesia.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL

( UU RI 20/2003)

“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI


MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK
WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG
BERMARTABAT DALAM RANGKA
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”

(Ps 3 UU RI No 20 tahun 2003)

PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :


“…UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA
DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN
BAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA
ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF,
MANDIRI, DAN MENJADI WARGANEGARA YANG
DEMOKRATIS DAN BERTANGGUNG JAWAB”
( Ps 3 UU RI
No.20 Tahun 2003)
“KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH”
WAJIB MEMUAT :
a. PENDIDIKAN AGAMA
b. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
c. BAHASA
(Ps 37 AYAT 1 UU No 20 tahun 2003)

“KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI” WAJIB MEMUAT :


a. PENDIDIKAN AGAMA;
b. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN;
c. BAHASA.
(Ps 37 AYAT 2 UU No.20 tahun 2003)
“Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.20 Tahun
2003:

“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk


membentuk peserta didik menjadi manusia
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air”
HISTORIS PENDIDIKANKEWARGANEGARAAN
DI INDONESIA SEJAK 1960 SAMPAI SAAT INI

 CIVICS / KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SMA/SMP 62, SD 68, SMP


69, SMA 69
 PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73
 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP, SMU 1975,
1984
 PENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an – 2000- an
 PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an – 2001
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 – Sekarang
 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) :
SD, SMP, SMU 1994 - Sekarang
NOMENKLATUUR/TERMINOLOGI:
PENDIDIDKAN KEWARGANEGARAAN DI DUNIA
• CIVICS, CIVIC EDUCATION (USA)
• CITIZENSHIP EDUCATION (UK)
• TA’LIMATUL MUWWATANAH, (TIMTENG)
TARBIYATUL WATONIYAH
• EDUCACION CIVICAS (MEXICO)
• SACHUNTERRICHT (JERMAN)
• CIVICS, SOCIAL STUDIES (AUSTRALIA)
• SOCIAL STUDIES (USA, NEW ZEALAND)
• LIFE ORIENTATION (AFRIKA SELATAN)
• PEOPLE AND SOCIETY (HONGARIA)
• CIVICS AND MORAL EDUCATION (SINGAPORE)
• OBSCESVOVEDINIE (RUSIA)
• PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (INDONESIA)
TUJUAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN di
PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No.38/DIKTI/Kep./2002)

Agar mahasiswa:
• Memiliki motivasi materi pendidikan kewarganegaraan,
• Mampu mengaitkan dan mengimplementasikan dalam
peranan dan kedudukan serta kepentingannya,
sebagai individu, anggota keluarga / masyarakat dan
warganegara yang terdidik.
• Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan
kaidah–kaidah nilai berbangsa dan bernegara untuk
menciptakan masyarakat madani.
~ SUMBER NILAI DAN
~ PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI DALAM MENGANTARKAN
MAHASISWA, UNTUK
~ MENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYA SELAKU
WARGANEGARA YANG BERPERAN AKTIF
~ MENEGAKKAN DEMOKRASI MENUJU
MASYARAKAT MADANI
MISI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI
PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No.38/Dikti/Kep./2002)

Membantu mahasiswa selaku warganegara,


agar mampu :

 Mewujudkan nilai – nilai dasar perjuangan bangsa


Indonesia
 Mewujudkan kesadaran berbangsa dan bernegara
 Menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap
kemanusiaan
KOMPETENSI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI
PERGURUAN TINGGI

Mengantarkan mahasiswa selaku


warganegara, memiliki :
BERTUJUAN UNTUK : a.Wawasan kesadaran bernegara,
untuk : •Bela negara
Kemampuan berfikir, •Cinta tanah air
Bersikap rasional, b.Wawasan kebangsaan, untuk :
Berpandangan luas •Kesadaran berbangsa
sbg manusia •Mempunyai ketahanan nasional
intelektual. c.Pola pikir, sikap yg komprehensif
integral pada seluruh pada seluruh
aspek kehidupan nasional
d.Jati diri bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan yg berhasil, akan
membuahkan sikap mental bersifat cerdas, penuh
tanggung jawab dari peserta didik dgn perilaku yg:
a. Beriman & bertaqwa terhadap Tuhan YME &
menghayati nilai-nilai falsafah bangsa.
b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dlm bermasyarakat,
berbangsa & bernegara.
c. Bersikap rasional,dinamis & sadar akan hak &
kewajiban sbg warganegara.
d. Bersikap profesional yg dijiwai oleh kesadaran bela
negara.
e. Aktif memanfaatkan ilmu & teknologi serta seni untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa & negara
SASARAN PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

WAWASAN SIKAP DAN


PERCAYA
KEWARGA- TANGGUNG
DIRI SBG
NEGARAAN BANGSA JAWAB
INDONESIA DEMOKRATIS
WARGA
KOGNITIF NEGARA YANG AFEKTIF
CERDAS DAN HOLISTIK
BAIK (Komprehensif
KOMITMEN - integral )
PARTISIPASI BELA
SOSPOL NEGARA

KETERAMPILAN
KEWARGANEGARAAN
PSIKOMOTOR

47

Anda mungkin juga menyukai