Utang usaha termasuk sebagai utang lancar yang mana meliputi semua kewajiban
yang akan dilunasi dalam periode jangka pendek (satu tahun atau kurang dari
tanggal neraca atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan) dengan cara
mengurangi aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva lancar atau dengan cara
menimbulkan autang lancar yang lain.
DESKRIPSI UTANG USAHA
Pengujian substantif terhadap utang lancar ditujukan untuk menemukan adanya penyajian
utang lancar yang lebih rendah dari jumlah yang seharusnya, sedangkan pengujian
substantif terhadap aktiva lancarditujukan untuk menemukan adanya penyajian aktiva
lancar yang lebih tinggi dari jumlah yang seharusnya.
Dalam pengujian substantif terhadap aktiva lancar, auditor mengahadapi masalah penentuan
kewajaran nilai aktiva lancar (nilai bersih yang dapat direalisasikan) yang dicantumkan
dalam neraca. Penentuan nilai aktiva lancar ini menyangkut penaksiran apa yang terjadi
di masa yang akan datang.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum
Dalam Penyajian Utang Lancar di
Neraca
(1)Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan utang
usaha.
Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo utang usaha yang dicantumkan
dalam neraca, ia harus memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan
akuntansi yang mendukung informasi utang usaha yang disajikan dalam neraca. Untuk itu
auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo utang usaha yang dicantumkam dalam neraca
dengan akun utang usaha dalam buku besar dan selanjutnya ke register bukti kas keluar dan
register cek.
Tujuan Pengujian Substantif
terhadap Utang Usaha
(2)Membuktikan asersi keberadaan dan keterjadian utang usaha yang dicantumkan di neraca.
*Pengujian analitik
*Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan utang usaha
*Pemeriksaaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan utang usaha
*Konfirmasi piutang usaha
*Rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang yang diterima oleh klien dari
krediturnya.
Tujuan Pengujian Substantif
terhadap Utang Usaha
(4)Membuktikan asersi kewajiban klien atas utang usaha yang dicantumkan di neraca.
Utang usaha yang ada pada tanggal neraca merupakan kewajiban klien kepada kreditur pada tanggal
tersebut. Untuk membuktikan kewajiban klien yang tercermin dalam utang usaha yang
dicantumkan di neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini :
*Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan utang usaha
*Konfirmasi piutang usaha
*Rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang yang diterima oleh klien dari
krediturnya.
Tujuan Pengujian Substantif
terhadap Utang Usaha
Program pengujian substantif terhadap utang usaha berisi prosedur audit yang dirancang untuk
mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraikan di atas. Tahap – tahap prosedur audit dimulai
dari pemeriksaan yang bersifat luas dan umum sampai ke pemeriksaan yang bersifat rinci.
Berbagai prosedur audit dilaksanaan dalam lima tahap berikut ini :
(1)Prosedur audit awal
(2)Prosedur analitik
(3)Pengujian terhadap transaksi rinci
(4)Pengujian terhadap saldo akun rinci
(5)Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan
Program Pengujian Substantif
Terhadap Utang Usaha
Prosedur analitik
Ratio Formula
Ratio utang usaha dengan utang lancar Saldo utang usaha + utang lancar
Program Pengujian Substantif
Terhadap Utang Usaha