Anda di halaman 1dari 39

TUJUAN PEMBELAJARAN, mahasiswa mampu:

• menjelaskan pengertian halusinasi


• menganalisis proses terjadi halusinasi
• menguraikan tahapan halusinasi
• menjelaskan jenis halusinasi dan tanda
gejala
• menguraikan proses keperawatan
(pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, tindakan keperawatan, evaluasi
dan dokumentasi)
• menyusun skenario SP Halusinasi
Pengertian Halusinasi (Keliat, 2006):

Pencerapan panca indra tanpa rangsang


dari luar(Maramis, 1998).
 Penghayatan yang dialami seperti suatu
persepsi melalui panca indera tanpa stimulus
eksternal; persepsi palsu (Lubis, 1993).
 Distorsi persepsi yang muncul dari
berbagai indera (Stuart & Laraia, 2001)

Gejala ggn jiwa berupa respon panca


indera terhadap sumber yang tdk nyata
(Keliat dkk, 2019)
Jenis Halusinasi:

 Halusinasi pendengaran (70%)


 Halusinasi penglihatan (20%)
 Halusinasi penghidu
 Halusinasi pengecapan
 Halusinasi perabaan 10%
 Halusinasi kinestetik
 Halusinasi cenestetik
Jenis halusinasi Data Obyektif Data Subyektif
Halusinasi Dengar Bicara atau tertawa sendiri Mendengar suara-suara atau
Marah-marah tanpa sebab kegaduhan.
Menyedengkan telinga ke arah Mendengar suara yang
tertentu mengajak bercakap-cakap.
Menutup telinga Mendengar suara menyuruh
melakukan sesuatu yang
berbahaya.
Halusinasi Menunjuk-nunjuk ke arah Melihat bayangan, sinar, bentuk
Penglihatan tertentu geometris, bentuk kartoon,
Ketakutan dengan pada melihat hantu atau monster
sesuatu yang tidak jelas.
Halusinasi Mengisap-isap seperti sedang Membaui bau-bauan seperti bau
Penghidu membaui bau-bauan tertentu. darah, urin, feses, kadang-
Menutup hidung. kadang bau itu menyenangkan.

Halusinasi Sering meludah Merasakan rasa seperti darah,


Pengecapan Muntah urin atau feses
Halusinasi Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di
Perabaan kulit permukaan kulit
Merasa seperti tersengat listrik
Proses Terjadi Halusinasi
• Faktor Predisposisi
• Faktor Presipitasi
Faktor predisposisi
• Genetik
• Neurobiologi
• Virus
Faktor presipitasi
• Biologi
• Pemicu gejala:
- Kesehatan (gizi kurang, kurang tidur, kelelahan, kurang
latihan, hambatan mdpt yankes, infeksi, obat SSP)
- Lingkungan (rumah tidak layak, perubahan life events,
kurang sosial suport, tekanan pekerjaan, stigma,
kemiskinan, tidak ada kerja
- Sikap/perilaku (konsep diri rendah, hopeless, PK,
agresif, manajemen medikasi buruk, motivasi kurang)
Penyebab
• Kurang tidur
• Isolasi sosial
• Mengurung diri
• Kurang kegiatan sosial

(Keliat dkk, 2019)


RENTANG RESPON
HALUSINASI
Respon Adaptif Respon
Maladaptif

Pikiran logis Distorsi pikiran Waham


Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten dg Reaksi emosi Sulit berespon
pengalaman berlebihan /kurang emosi
Perilaku sesuai Perilaku aneh/tdk Perilaku kacau
biasa
Berhubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial
Tahapan Halusinasi
Tahapan Karakteristik Perilaku yang diamati
Tahap I : • adanya perasaan bersalah • Menyeringai / tertawa
Halusinasi bersifat • timbul perasaan takut yang tidak sesuai
menenangkan, tingkat • mencoba menenangkan • Menggerakkan bibirnya
ansietas pasien sedang. pikiran untuk mengurangi tanpa menimbulkan
Pada tahap ini halusinasi ansietas suara
secara umum • pikiran dan sensori yang • Respon verbal yang
menyenangkan. dialaminya dapat lambat
dikendalikan dan bisa diatasi • Diam dan dipenuhi oleh
(non psikotik) sesuatu yang
mengasyikan
Tahap II : • pengalaman sensori bersifat • Peningkatan kerja
Halusinasi bersifat menjijikkan dan menakutkan susunan sarapotonom
menyalahkan, pasien • merasa kehilangan kendali, (peningkatan TTV)
mengalami ansietas pasien berusaha untuk • Kemampuan kosentrasi
tingkat berat dan menjauhkan dirinya dari menyempit.
halusinasi bersifat sumber yang dipersepsikan, • pengalaman sensori,
menjijikkan untuk pasien merasa malu karena mungkin kehilangan
pasien pengalaman sensorinya dan kemampuan untuk
menarik diri dari orang lain membedakan antara
(non psikotik). halusinasi dan realita.
Tahapan Halusinasi
Tahapan Karakteristik Perilaku yang diamati
Tahap III : • Karakteristik : Pasien yang • Lebih cenderung
halusinasi mulai berhalusinasi pada tahap ini mengikuti petunjuk yang
mengendalikan perilaku menyerah untuk melawan diberikan oleh
pasien, pasien berada pengalaman halusinasi dan halusinasinya dari pada
pada tingkat ansietas membiarkan halusinasi menolak.
berat. Pengalaman menguasai dirinya. Isi • Kesulitan berhubungan
sensori menjadi halusinasi dapat berupa dengan orang lain.
menguasai pasien. permohonan, individu • Rentang perhatian hanya
mungkin mengalami beberapa menit atau
kesepian jika pengalaman detik, gejala fisik seperti :
tersebut berakhir ( Psikotik ) berkeringat, tremor,
ketidakmampuan
mengikuti petunjuk
Tahap IV : • Pengalaman sensori • Perilaku menyerang -
Halusinasi pada saat ini, menakutkan jika individu teror seperti panik.
sudah sangat tidak mengikuti perintah • Risiko tinggi bunuh diri
menaklukkan dan halusinasinya. Halusinasi bisa atau membunuh orang
tingkat ansietas berada berlangsung dalam beberapa lain.
pada tingkat panik. jam atau hari apabila tidak • Amuk, agitasi dan
Secara umum halusinasi diintervensi (psikotik) menarik diri, tidak
Proses Keperawatan Halusinasi

Pengkajian

Implementasi/ Dx Keperawatan
evaluasi

Perencanaan
Pengkajian
• Faktor predisposisi
• Faktor presipitasi
• Mekanisme koping
• Karakteristik halusinasi
Mekanisme koping
• Regresi
• Projeksi
• Withdrawl
• Denial
Isi halusinasi:
• Mendengar atau melihat apa?
• Suaranya berkata apa?

Waktu terjadinya halusinasi:


Pengkajian : • Kapan halusinasi terjadi?
Karakteristik H
Frekuensi halusinasi:
• Seberapa sering halusinasi muncul?
• Berapa kali dalam sehari?

Situasi pencetus:
• Dalam situasi seperti apa halusinasi muncul?
Respon thd halusinasi:
• Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi?
• Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?
Salah satu isi di format pengkajian :
7. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan:
 Isi halusinasi :
…………………………………………………………….
 Waktu terjadinya:
………………………………………………………….
 Frekuensi halusinasi:
………………………………………………………
 Situasi pencetus :
………………………………………………………….
 Respon pasien:
…………………………………………………………….
 Masalah keperawatan:
…………………………………………………………….
Pohon masalah Halusinasi
Akibat Resiko Tinggi Mencederai Diri/Orang Lain

Ggn pemeliharaan kes

Masalah utama Perubahan Sensori Persepsi: Halusinasi

DPD: mandi & hias

Penyebab Isolasi Sosial:MD

Penyebab Harga Diri Rendah kronis


Diagnosa keperawatan
• Gangguan persepsi
sensori:
halusinasi ........
TUJUAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Untuk pasien:
• Pasien mengenali halusinasinya
• Pasien dapat mengontrol halusinasi
• Pasien mengikuti program pengobatan
secara optimal
TINDAKAN KEP UNTUK PASIEN
• Bina hubungan saling percaya
• Bantu pasien mengenali halusinasi
• Latih klien mengontrol halusinasi.
• Fasilitasi klien menggunakan obat
Membina Hubungan saling Percaya
• Mengucap salam
• Berkenalan dg klien
• Buat kontrak asuhan yg jelas
• Dengarkan ungkapan klien dg
empati:
– Mendengar keluhan
– Tdk membantah atau
menyokong
– Segera menolong jika pasien
membutuhkan perawat
Bantu mengenal halusinasi
 Jika klien tdk sedg mengalami halusinasi:
◦ Diskusikan isi, waktu, frekuensi
◦ Diskusikan hal yg menimbulkan atau tdk
menimbulkan halusinasi
 Jika pasien sedang halusinasi:
◦ Tanyakan apa yg didengar atau dilihat
◦ Katakan perawat tdk dengar atau lihat
hal serupa
 Diskusikan apa yg dilakukan jika halusinasi
timbul
 Diskusikan dampak jika klien menikmati
halusinasi
 Diskusikan perasaan klien saat mengalami
halusinasi
Melatih klien mengontrol halusinasi
• Identifikasi cara yg dilakukan klien untuk
mengendalikan halusinasi
• Diskusikan cara yg digunakan, bila adaptif berikan
pujian
• Diskusikan cara mengendalikan halusinasi:
– Menghardik halusinasi (SP 1)
– Berbincang dg orang lain (SP 2)
– Mengatur jadwal aktivitas (SP 3)
– Menggunakan obat secara teratur (SP 4)
Menghardik halusinasi (SP 1)
• Dilakukan saat sedang
mengalami halusinasi.
• Katakan pada diri “Saya tak
mau dengar/ lihat kamu”
• Untuk meningkatkan
kendali diri; tidak
mengikuti isi halusinasi
Tindakan:
• Jelaskan cara menghardik
• Memperagakan cara menghardik
• Meminta pasien memperagakan ulang
• Memantau penerapan cara ini
Berbincang dg orang lain (SP 2)

Dilakukan menjelang halusinasi


muncul (tanda-tanda awal
halusinasi)
Berbicara dg org lain memaparkan
pada stimulus eksternal/distraksi
Menurunkan fokus perhatian pada
stimulus internal (halusinasi)
Mengatur jadwal aktivitas (SP 3)
• Halusinasi terjadi karena
banyak waktu luang.
• Mengatur jadwal aktivitas;
meminimalisasi waktu
luang
• Membuat jadwal harian,
menepati jadwal.
Tindakan:
• Jelaskan pentingnya aktivitas teratur
• Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan
• Melatih pasien melakukan aktivitas
• Menyusun jadwal aktivitas (bangun pagi s/d
tidur malam
• Memantau pelaksanaan aktivitas
Melatih pasien menggunakan obat
secara teratur (SP 4)
• Jelaskan pentingnya penggunaan obat.
• Jelaskan akibat bila tdk menggunakan obat
sesuai program
• Jeaskan akibat putus obat
• Jelaskan cara mendapatkan obat
• Jelaskan 5 benar cara menggunakan obat
Untuk keluarga:
• Keluarga dapat merawat di rumah dan menjadi
sistem pendukung yg efektif

Tindakan Keperawatan:
– Tahap I: menjelaskan masalah
– Tahap II: melatih merawat
– Tahap III: melatih merawat langsung
Penkes Keluarga untuk Merawat
Klien Halusinasi (SP 5)
• Buat kontrak
• Jelaskan:
– Pengertian halusinasi?
– Tanda dan gejala Halu
– Proses terjadinya
– Cara merawat pasien:
• Komunikasi
• Pemberian obat
• Aktivitas
– Sumber-sumber
pelayanan kesehatan
SP pasien halusinasi
SP keluarga pasien halusinasi
EVALUASI
• Untuk pasien:
– Percaya dengan perawat
– Menyadari halusinasinya
– Mampu mengontrol halusinasi
• Untuk Keluarga:
– Menjelaskan masalah halusinasi
– Menjelaskan cara merawat
– Memperagakan cara merawat
– Menjelaskan fasilitas kesehatan
– Melaporkan keberhasilan merawat
Kesimpulan
• Halusinasi ad/ ggn persepsi sensori (min 1 indera)
• Pengkajian : f.predisposisi, f.presipitasi,
mek.koping, perilaku & karakteristik halusinasi
• Intervensi & implementasi = 4 SP pasien & 1 SPK
• Evaluasi  kriteria hasil : terbina hubungan
saling percaya, mampu mengenali halusinasinya,
mampu mengontrol (menghardik, berbincang2
dgn orang lain, aktifitas terjadwal, minum obat
secara teratur)  perilaku adaptif /konstruktif
Daftar Pustaka
• Keliat,B.A & Akemat (2012). Model praktek
keperawatan jiwa profesional. EGC.Jakarta
• Stuart,G.W (2009). Principles and practice of
psychiatric nursing.ninth edition.Elseiver
Mosby.St.Louis Missouri.
Tugas Kelompok!!!!!!!!!!!!
• Cari pasangan  Perawat Vs Pasien
• Buat skenario SP Halusinasi

Anda mungkin juga menyukai