Anda di halaman 1dari 12

BIOEKOLOGI

PAUS
Tugas
Oseanografi
Perikanan
Disusun
Oleh :

Yvetty Zilla
26050120120021 Zinedine Wira M
26050120130046
Karakteristik Paus

1. Mamalia
2. Homoiterm atau berdarah panas
3. Memiliki tulang berongga
4. Mata berselaput minyak, sehingga paus bisa tetap
stabil saat berenang di permukaan laut yang dalam.
5. Hewan vivipar
Introduction ● Paus memiliki rata-rata usia 60-90
tahun.

● Paus merupakan jenis mamalia yang hidup di ● Proses pengawinan paus dilakukan
lautan lepas. Mencari makan di daerah dengan cara merangsang paus jantan
berlintang tinggi, kemudian bermigrasi ke (didekatkan dengan betina).
daerah khatulistiwa untuk melahirkan.
● Tempat pemijahan paus haruslah
● Mamalia ini termasuk jenis pelagis karena perairan yang masih bersih dan belum
paus selalu berenang dekat permukaan tercemar, karena jika laut tercemar maka
(sunlight zone), tidak menetap (paus paus betina tidak akan bisa hamil.
bungkuk bermigrasi hingga 10 ribu km),dan
fotoaxis positif.
“Ikan paus hidup di perairan Ekosistem
bersuhu dingin seperti samudera Tempat Hidup
arktik dan berada pada sunlight Paus
zone. Zona ini merupakan daerah
laut yang masih dangkal
sehingga masih disinari oleh
cahaya matahari. Samudera
arktik sendiri memiliki suhu
dengan kisaran 10 hingga -2
derajat celcius dan bersalinitas
tinggi.”
Migrasi
Ikan Paus Salah satu contohnya adalah paus abu-abu
yang bermigrasi setiap bulan Desember
Ikan paus biasa bermigrasi dari dan Januari yang berpindah dari Laut
perairan bersuhu dingin ke perairan Utara ke Pantai Utara Amerikas Serikat
bersuhu hangat di daerah tropis untuk dan sampai di California, dengan tujuan
melahirkan dan berkembang biak. berpindah ke air yang lebih hangat untuk
Biasanya migrasi paus dilakukan di melahirkan bayinya. Lalu bermigrasi
pantai atau daeerah dangkal untuk kembali ke tempat asal pada bulan Maret.
menghindari predator (Salim, 2011).
Paus dibagi
2
subordo, ya
itu
paus bergig ● Paus bergigi contohnya adalah paus
i da n
paus balin.
pembunuh. Memiliki satu set gigi besar
dan memakan ikan, cumi-cumi, hingga
mamalia seperti anjing laut.
an
Makan s
● Paus balin atau dikenal juga sebagai au
Ikan P
filter feeder, memakan berbagai
makhluk kecil seperti plankton, ikan
kecil, dan krill.
Distribusi Ikan Paus
Pada dasarnya distribusi mamalia laut, tidak ada hubungan langsung antara suhu dan salinitas
(secara lokal) di perairan dengan cetacean, karena mereka adalah mamalia yang tergolong dapat
beradaptasi dengan lingkungannya dengan baik. Cetacean banyak ditemukan pada rata-rata tinggi
gelombang 1,0-1,2 m. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa cetacean
banyak ditemukan pada Skala Beaufort 3-4 dimana kisaran tinggi gelombangnya adalah 0,6-1,5
m, yaitu sebanyak 41 dari 76 kali sighting. sebaran cetacean-cetacean paling banyak ditemukan
pada perairan terbuka (offshore),antara lain pada kedalaman sekitar 500-3000 m.Spesies-spesies
yang ditemukan pada perairan terbuka (offshore) adalah Sperm whale, Pygmy Killer Whale, False
Killer Whale, Pantropical Spotted Dolphin, dan Fraser’s Dolphin. Cetacean ini paling banyak
ditemukan pada perairan terbuka (pada kedalaman sekitar 500-3000 m (Salim, 2011).
Jenis –Jenis Paus

Paus Narwhal
(Monodon monoceros.)

Paus Beluga
(Cataccean)
Paus Bungkuk
(Balaenopteridae.)
Jenis –Jenis Paus

Paus sirip
(Balaenoptera
physalus.)

Paus Sperma
(Physeter macrocephalus) Paus Abu-abu
(Eschrichtius robustus.)
Daftar Pustaka
Anonim. 2015. Gray Whale. https://
www.nationalgeographic.com/animals/mammals/facts/gray-whale (diakses pada 1 Maret 2021)
Anonim. 2021. Apa Makanan Ikan Paus? Dari Plankton hingga Lumba-lumba. https://
www.amazine.co/39573/apa-makanan-ikan-paus-dari-plankton hingga-lumba-lumba/ (diakses pada 1
Maret 2021)
Nofantoro. 2021. Ikan Paus : Karakteristik, Jenis, Cara Rawat Dll (Lengkap). https
://made-blog.com/ikan-paus-karakteristik-jenis-cara-rawat-dll-lengkap/ (diakses pada 1 Maret
2021)
Salim, D. 2011. Konservasi Mamalia Laut (Cetacea) di Perairan Laut Sawu Nusa Tenggara Timur.
Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology. 4(1) : 24-41.
01
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai