Anda di halaman 1dari 15

KONSEP MANAJEMEN PELAYANAN

KESEHATAN YANG HANYA DI PUSAT

DISUSUN
O
L
E
H
ARDILLA
NARISYA PUTRI
MAZRAATI
A.RUMAH SAKIT

 Rumah sakit adalah salah satu organisasi kesehatan yang dengan segala
fasilitas kesehatannya diharapkan dapat membantu pasien dalam
meningkatkan kesehatannya dan mencapai kesembuhan yang optimal baik
fisik, psikis maupun sosial.
 bahwa fungsi dan kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna sarana kesehatan, termasukpeningkatan mutu pelayanan
seperti tercantum dalam peraturan mentri kesehatan no. 210 th 1995
tentang standar, jenis dan jumlah tenaga kesehatan, tentangorganisasi dan
tata kerja rumah sakit, pedoman pelayanan rumah sakit, pengguna obat,
standar praktek keperawatan dan banyak lagi, yang semua itu sebagai
upaya untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit, semua upaya itu tak
akan pernah lepas dari tenaga medis sebagai pelaksana semua kegiatan
rumah sakit, antara lain dokter, perawat dan petugas lain.
 Keberadaan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan
di rumah sakit sangatlah penting, karena ia yang
mendampingi pasien selama 24 jam sehari di samping
keluarganya. Perawat harus memahami dan menyadari
peranannya dalam memberikan perawatan pada pasien.
Perawat harus mempunyai sikap peduli, kasih sayang dan
cinta, rasa melindungi, siap membantu, memberi rasa nyaman
serta empati pada pasien. Apabila perawat dapat bersikap
seperti tersebut di atas maka akan memberikan ketenangan,
keamanan, kenyamanan dan kepuasan, hal ini akan
mendukung proses kesembuhan pasien.
 Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
orang sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
 Hak akan pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar
dari warga negara Indonesia, sehingga pemerintah wajib
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak. Salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang disediakan
adalah puskesmas.Puskesmas merupakan unit teknis pelayanan dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Pelayanan kesehatan

 Pelayanan kesehatan yang bermutu diselenggarakan sesuai dengan kode etik


dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan, sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan.
 Masalah mutu pelayanan kesehatan di puskesmas semakin berkembang
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Rendahnya mutu
pelayanan di puskesmas sering menjadi keluhan darimasyarakat.Upaya
kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu dari enam program
wajib puskesmas adalah program pengobatan.
 Upaya pengobatan ini perlu mendapat perhatian, karena masyarakat cenderung
melihat puskesmas pada mutu pelayanan upaya kuratif daripada program lain
seperti upaya promotif, dan preventif. Masyarakat berpandangan bahwa
puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, sehingga
masyarakat sering membanding-bandingkan kualitas pelayanan di puskesmas
dengan rumah sakit.

 Program pengobatan dasar di puskesmas saat ini juga mendapat perhatian dari
pengelola Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Puskesmas merupakan gate
keeperdalam penerapan pelayanan rujukan berjenjang pada program JKN. Ada
beberapa diagnosa pasien peserta JKN yang tidak dapat dirujuk langsung, namun
harus ditangani di puskesmas sebagai pemberi layanan tingkat pertama.
 Mutu pelayanan asuhan keperawatan merupakan bagian penting
yang harus diperhatikan dalam manajemen pelayanan kesehatan,
karena keperawatan mempunyai kontribusi besar terhadap citra
Rumah Sakit, di samping itu ruang rawat inap merupakan unit kerja
fungsional yang dapat menjadi satu unit bisnis strategis penghasil
produk pelayanan sekaligus pendapatan bagi Rumah Sakit. Salah
satu cara untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan
adalah dengan motivasi kerja yang tinggi serta kemampuan kepala
perawat dan menjalankan tugas dan fungsi sesuai Standar
Manajemen Pelayanan Keperawatan.
B.DAERAH

 Manajemen puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,


serta pengawasan dan pertanggung jawaban. penerapan fungsi manajemen
puskesmas di Puskesmas, dinyatakan bahwa sebelum melakukan kegiatan dan
strategi, terlebih dahulu dilakukan perencanaan dan penetapan tujuan kegiatan,
pembagian tugas dan wewenang, koordinasi dan pengarahan serta penilaian. Hal
tersebut menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan Tenaga profesional merupakan
faktor produksi utama untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Berkenaan dengan hal ini, maka sumber daya manusia yang berkualitas mutlak
diperlukan. Makna dari yang berkualitas merupakan tidak hanya terbatas pada
pekerja yang mempunyai pendidikan dan keahlian saja, melainkan juga yang
memiliki motivasi dan komitmen pada pekerjaan dan organisasi.
 Suatu puskesmas akan efektif bila memiliki pegawai yang mempunyai komitmen
kerja yang kuat. Petugas dengan komitmen yang kuat akan rela mencurahkan
segenap kemampuan yang dimilikinya untuk kepentingan puskesmas dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
 Karyawan yang memiliki komitmen kerja akan lebih bertanggungjawab dalam
memberikan pelayanan.Komitmen kerja harus dimiliki oleh seluruh petugas
puskesmas terutama oleh petugas yang memiliki waktu kontak lebih lama dengan
pasien seperti dokter dan perawat. Petugas ini sangat berpotensi untuk
pengembangan mutu dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pada program
pengobatan di puskesmas. Oleh karena itu komitmen kerja dokter dan perawat
harus ditingkatkan. Dalam upaya peningkatan komitmen tersebut, terlebih dahulu
harus diketahui bagaimana komitmen kerja petugas dalam memberikan pelayanan
pengobatan di puskesmas.
 cakupan kunjungan pasien di puskesmas rata-rata sebesar 56,2 % (Dinkes
Karangasem, 2014). Mengingat jumlah kunjungan pasien ke puskesmas
mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, maka perlu diketahui bagaimana
mutu pelayanan pengobatan di puskesmas Kabupaten Karangasem. Berdasarkan
hasil survei pendahuluan melalui wawancara dan observasi, diketahui bahwa
masih ada beberapa permasalahan yang terkait dengan mutu pelayanan,
komitmen petugas dan penerapan manajemen puskesmas.
 Hasil wawancara dengan pasien yang pernah berobat ke puskesmas, terdapat
beberapa keluhan seperti
 1) jam pelayanan belum tepat waktu sehingga pasien sering menunggu petugas,
 2) petugas kurang ramah,
 3) ketelitian dan kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan masih kurang.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala puskesmas diketahui
bahwa terdapat beberapa permasalahan yang terjadi berkaitan dengan
pelayanan di puskemas. Permasalahan tersebut seperti masih adanya
keluhan dari masyarakat terkait dengan mutu pegobatan di
puskesmas, keluhan ini disampaikan secara langsung maupun
dipublikasikan melalui media massa. Permasalahan lain yang
disampaikan kepala puskesmas adalah kurangnya komitmen kerja
dari pegawai di puskesmas.
Hal ini dilihat dari beberapa hal seperti :
 terjadi kesulitan dalam membagi pekerjaan karena petugas sering
menolak tugas yang diberikan,
 tempat pengobatan sering terlihat kosong terutama pada siang hari,
 petugas tidak memiliki inisiatif dalam pengembangan program,
 inovasi petugas di puskesmas masih kurang dimana petugas terlihat
bekerja hanya melanjutkan yang sudah berjalan dan menjadi rutinitas.
 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala
puskesmas diketahui bahwa penerapan manajemen puskesmas di
puskesmas Kabupaten Kabupaten masih belum berjalan dengan
optimal. Hal ini terlihat dalam pembuatan perencanaan tingkat
puskesmas (PTP) belum dilakukan dengan baik. Pembuatan rencana
kegiatan dari masing-masing program tidak dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan namun lebih banyak bersifat melaksanakan apa
yang diinstruksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.Penyampaian
rencana usulan kegiatan (RUK) yang diajukan ke Dinas Kesehatan.
 Hal ini mengakibatkan banyaknya kegiatan yang semestinya
dibutuhkan di puskesmas tidak mendapatkan anggaran biaya.
Terkait dengan penerapan manajemen puskesmas di Kabupaten
kabupaten yaitu dalam hal pengawasan dan pertanggungjawaban
juga belum berjalan optimal.
 Pembinaan dan pengawasan dari dinas kesehatan terkait
pelaksanaan program pengobatan dan manajemen puskesmas
dirasakan masih kurang oleh puskesmas. Hal ini mengakibatkan
puskesmas mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan
seperti dalam menyusun perencanaan kegiatan termasuk program
pengobatan, penyusunan Standar Operational Prosedure (SOP), dan
penyusunan laporanpengukuran kinerja puskesmas.
kesimpulan

 Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah suatu proses atau


kemampuan dalam mengelola jasa pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
masyarakat mulai dari permintaan untuk dilayani sampai pelayanan jasa di
bidang kesehatan itu diterima oleh masyarakat untuk dgunakan. Oleh karena itu,
dengan menilik semua teori di sub bab-bab yang telah kami sampaikan, dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsepsi Pelayanan Kesehatan harus berpihak
kepada masyarakat dengan sebuah gerakan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dan Memberdayakan Masyarakat (Reinverting Goverment) untuk
lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen pelayanan Kesehatan
Masyarakat, dengan melakukan progam-progam yang sifatnya mendidik
masyarakat sehingga masyarakat itu sadar akan pentingnya kesehatan itu sendiri.
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai