Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN
VESIKOLITOTOMI

KELOMPOK 1 :
1. KIRANA GREEN BARET
2. MUHAMMAD ZULKIFLI
3. MALUL YULIANTO
Definis

Vesikolitotomi adalah suatu tindakan pembedahanuntuk


mengeluarkan batu buli dari kandung kemih/vesika urinaria
Etiologi

 Faktor yang dapat mempengaruhi vesikolithiasis ada 2


yaitu :
 Faktor endogen
 Faktor genetik
 Faktor hiperkalsiuria
 Hipositraturia
 Hiperurikosuria
 Hiperoksalouria
 Faktor eksogen
 Faktor lingkungan
 Faktor pekerjaan
 Faktor makanan
 Faktor infeksi bakteri (kurang personal hygiene)
 Kejenuhan mineral dalam air
Penyebab vesikolitotomi :

 Obstruksi kelenjar protat yang membesar


 Struktur uriteria (penyempitan lumen dari uretra)
 Benda asing (pemasangan kateter)
 Divertikula, urin dapat tertampung pada suatu kantung
di dinding vesika urinaria
Penatalaksanaan medis

 Mengatasi simtom
 Ajarkan tirah baring dan cari penyebab utama dari
vesikolitiasis, berikan spasme analgetik atau inhibitor
sintesis prostaglogdin, bila terjadi koliks gindal dan tidak di
kontra indikasikan pasang kateter.
 Pengambilan batu
 Batu dapat keluar sendiri
Batu tidak di harapkan keluar dengan spontan jika
ukurannya >6mm
 Vesikolithotomy
Suatu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan batu
dari buli-buli dengan membuka buli-buli arterior
Komplikasi operasi

Adalah perdarahan, infeksi luka operasi


Persiapan

Persiapan lingkungan
 Mengatur dan mengecek fungsi, couter, lampu operasi,
meja mayo, meja instrument
 Menempatkan tempat sampah (medis, dan non-medis)
yang sesuai agar mudah di jangkau
 Memberi underpad dan doek pada meja operasi,sarung
meja mayo pada meja mayo, mempersipkan linen steril
dan intrumen yang akan digunakan
 Mengatur suhu ruangan
Persiapan alat

Alat on steril
 Meja opersai :1
 Lampu operasi :2
 Mesin couter :1
 Mesin suction :1
 Tempat sampah medis : 2
 Meja instrumen :1
 Meja mayo :1
 Troly wascom :2
Alat steril

Meja mayo
 Handmass no 3/7 : 1/1
 Gunting metzenboum :1
 Gunting mayo :1
 Pinset cirurgis sedang/panjang : 1/1
 Pinset anatomis sedang/panjang : 1/1
 Doek klem :5
 klem desinfektan :1
 Pean cantik :1
 Mosquito klem :3
 Klem kokher lurus sedang :2
 Klem pean bengkok :2
 Needle holder :2
 Gunting benang :1
 Langen back :2
 Haak tajam gigi 4 :2
 Canule suction : 1
 Ring klem :2
 Sprider/ retraktor :1
 Alice klem :2
 Stone tang lurus/bengkok : 1/1
 O haak :2
Meja instrumen
 Gown sterile :4
 Handuk kecil steril : 4
 Doek besar :2
 Doek sedang :2
 Doek kecil :4
 Sarun meja mayo : 1
 Bengkok : 2
 Cuchig besar :1
 Waskom : 1
 Kabel couter :1
 Selang suction : 1
 Pegangan lampu :1
Persiapan behan habis pakai
 Mess no 11/10 : 1/1
 Handscoon steril : sesuai kebutuhan
 Spuit 3/10/50 : 1/1/1
 Cateter :1
 Urobag :1
 Ns 0,9% : sesuai kebutuham
 Kassa/deppers : 20/10
 Betadine 10% : sesuai kebutuhan
 Redon drain :1
 Sufratul :1
 Hepafix : sesuai kebutuhan
 Stapler : 1 set
 Plain no 3-0 :2
 Plain no 2-0 : 1/1
 Vikril no 3-0/1 : 1/1
 Silk 2.0 catting :1
 Underpad on/steril : 2/2
 Selang suction/T towel : 1/1
Pesiapan pasien

 Pasien harus meninggalkan semua perhiasan dan gigi


palsu, informed consent harus terisi/disetujui pasien di
puasakan
 Pasien di baringkan di meja operasi dan diposisikan
sesuai dengan operasi yang akan dilakukan (supine),
dipasang alat vital sign dan oksigen
 Memasang plat diathermi pada paha pasien
 Memberikan antibiotik profilaksis (ciprofloaxin 400mg)
 Menyiapkan foto rontgen pasien pada viewer
Pelaksanaan (tehnik instrumen)

 Sign in (konfirmasi identitas, IC pasien, site marking area


operasi, kesiapan mesin anastesi dan pulse oksimetri, faktor
penyulit,antisipasi kehilangan darah >500cc
 Menyalin identitas pasien di buku register dan kegiatan
 Paien ditempatkan di meja operasi yang di area pinggang
terpasang underpaddan dilakukan anastesi SAB oleh tim
anastesi
 Mengatur posisi pasien (supine) dan bokong pasien di ganjal
bantal/meja operasi di tekuk agar supra pubik menonjol,
kemudian pasang arde dibawah meja paha dan deken booh
 Perawat sirkuler membersihkan/mencuci lapang operasi dengan
menggunakanpovidon iodine 10% /handwash clorehexidine dan
doek steril untuk mengeringkan area yang di cuci
 Perawat instrumen melakukan scrubbing, gowning dan gloving
steril, kemudian membantu operator dan asisten untuk
mengenakan gowning dan gloving
 Berikan klem desinfeksi dan cucing berisi 3 deppers dan
betadin 10%, operator melakukan desinfeksi area operasi
 Operator di bantu asisten melakukan dapping, berikan doek
besar untuk bawah dan atas, duk sedang untuk samping
kanan dan kiri, berikan doek klem untuk fiksasi ke 4 sisi
 Berikan kassa besar, kemudian kassa kering kepada operator
untuk membersihkan area operasi dari cairan desinfeksi
 Perawat instrumen mendekatkan meja mayo, meja instrumen,
troly ke meja operasi, kemudian pasang suctian dan couter
fiksasi dengan doek klem+kassa serta cek fungsinya
 Perawat sikuler membacakan time out (konfirmasi nama tim operasi,
pemberian antibiotik profilaksis 60menit sebelum operasi,tindakan darurat
diluarstandart operasi, estimasi lama operasi, antisipasi kehilangan darah,
perhatian khusus selama pembiusan, sterilitas alat instrumen bedah) operator
pimpin doa
 Berikan pinset chirurgis dan cucing berisi betadin untuk melakukan marking
pada area yang akan dioperasi
 Operator mulai melakukan incisi, berikan handmess no.3 dengan mess no.10
pada operator untuk incisi di area atas simpisis pubis dan di bawah umbilikus
secara lapis demi lapis sampai lemak. Berikan kassa kering dan mosquito
kepada asisten untuk melakukan perawatan perdarahan dengan couter
 Berikan couter serta double pinset cirurgis untuk melanjutkan fascia di
muskulus rectus abdominus kemudian pinggirkan salah satu sisinya, untuk
insisi fascia bisa menggunakan mes no.10 dengan sedikit insisi kemudian
berikan gunting mayo untuk memperlebar insisi fasia
 Setelah fasia terbuka berika langen baack untuk memperlebar lapang operasi
 Berikan retraktor untuk melebarkan lapangan operasi, berikan
stilldeppers besar untuk menyisihkan peritoneal kearah cranial
 Berikan spuid 10cc untuk aspirasi buli-buli, bila sudah benar
berikan benang plain no 2-0 untuk tegel buli. Kemudian di klem
dengan masquito
 Berikan gunting metzenboum untuk memperlebar incisi buli ke
arah distal dan proksimal
 Berikan 2 elis klem untuk memegang buli sisi kanan dan kiri
 Setelah buli terbuka berikan stone tang untuk identifikasi batu
pada buli, bila terindifikasi angkat batu dengan stone tang,
stetlah batu keluar, letakkan batu pada bengkok berisi cairan Ns
0.9%
 Berikan gunting metzenboum serta pinset cirurgis untuk
mengambil jaringan untuk di lakukan biopsi
 Pasang foley kateter no.16 dibuli (buli sistami) isi balon kateter 5cc,
spool bulli dengan menyemprotkan Ns lewat kateter dengan spuit
50cc lubang tengah
 Berikan nedle hilder +pinset anatomis beserta benang plain no 3-0
untuk menutup buli pada lapisan tunika submukos dan lapisan
mukosa (bagian dalam)
 Berikan benang vycril no 3-0 untuk menjahit tunika muskularis
(lapisan otot) dan lapisan luar pada dinding kandung kemih
 Sesudah jahit lapis demi lapis, lakukan pengisisan kandung kemih
dengan spuit 50cc dengan cairan Ns 0.9% sebanyak 250-300cc lewat
katete untuk untuk mengetes kebocoran pada jahitan, tambahkan 5cc
lagi untuk fiksasi kateter. Bila tidak ada kebocoran sambung katete
denganurinbag, lepas retraktor dan cuci lapang oprasi dengan Ns
 Setelah tidak ada perdarahan,berikan redon drain no.12 untuk
pemasangan drain fiksasidengan silk no 2-0 dengan jarum cutting
 Perawat sirkuler membacakan sign out
 Berikan nedle holder serta pinset cirurgis dengan benang
vicryl no.1 untuk menjahit fascia
 Berikan plain no 2-0 untuk menjahit lemak
 Berikan stapler pada operator dan 2 buah pinset
cirurgis pada asisiten untuk menyatukan kulit
 Setelah proses penjahitan selesai, berikan kasa basa
untuk membersihkan operasi kemudian keringkan
dengan kasa kering, kemudian tutup dengan
sufratul+kassa dan hepavix
 Bersihkan alat, rapikan pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai