Anda di halaman 1dari 33

TUDI KELAYAKAN APOTEK

KIRANA
Oleh :
KARINA DEWI SUSANTI
PENDAHULUAN
Latar belakang
Apotek sarana pelayanan kesehatan, tempat di lakukannya pekerjaan
kefarmasian dan juga sebagai tempat untuk menyalurkan perbekalan farmasi kepada
masyarakat (Permenkes No.922/Menkes/Per/X/1993).
unit pelayanan kesehatan (patient oriented)
Fungsi Apotek
unit bisnis (profit oriented).

Kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi terhadap obat- obatan di Kediri

Wirausahawan untuk menanamkan modalnya pada bidang usaha ini.


ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Bentuk pasar
Terdapat empat struktur pasar :
1. Persaingan sempurna (pure or perfect competition)
2. Persaingan monopolistik (monopolistic competition)
3. Oligopoly (oligopoly)
4. Monopoli (monopoly)
POTENSI PASAR
Potensi pasar merupakan sejumlah pembeli yang memiliki uang dan
keinginan untuk berbelanja pada suatu wilayah tertentu. Potensi pasar dihitung
dengan rumus: 𝑄 = 𝑁 × 𝑃

Keterangan :
Q = Potensi Pasar
N = Jumlah Pembeli
P = Harga Barang yang dibeli
POTENSI PASAR
Apotek yang akan didirikan berada di Jln. Sudanco Supriadi. Berdasarkan survei yang
telah dilakukan, lokasi tersebut memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan daerah dengan tingkat lalu lalang kendaraan yang cukup ramai
karena jalur berada di jalan utama dan jaur searah.
2. Daerah sekitar adalah perkantoran, café dan kos kosan dan kampung yang
jarang penduduk.
3. Daerah sekitar adalah daerah wisata warga datang hanya untuk berwisata.
4. Terdapat beberapa pusat pelayanan Kesehatan seperti klinik dan praktek
dokter serta beberapa apotek lain disekitar.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka dapat dibuat kesimpulan
sementara bahwa apotek memiliki lokasi yang Kurang Strategis.
TARGET PASAR
Target pasar Jenis konsumen tertentu yang akan dilayani atau yang
akan menjadi sasaran pemasaran.
Jenis Target Pasar :

A. Pasar Perseorangan atau Individual


B. Pasar Korporasi
C. Pasar Reseller
TARGET PASAR….
√ Dalam perencanaan pembangunan Apotek, target pasar yang dituju adalah
pasar perseorangan (individual) atau pasar konsumen mengingat komoditi atau
barang utama yang dijual adalah obat, yang banyak dimanfaatkan untuk konsumsi
pribadi.
√ Target pasar dari Apotek yang akan didirikan khususnya adalah konsumen
dengan tingkat pendapatan menengah ke atas dan tidak ada pembatasan umur,
jenis kelamin, dan kategori penyakit tertentu.
√Secara bisnis, kelompok masyarakat yang menjadi target adalah yang bekerja,
dengan asumsi kelompok masyarakat ini memiliki daya beli yang tinggi.
TARGET PASAR….
Target masyarakat yang akan dijadikan pelanggan adalah :

 Masyarakat di daerah pemukiman penduduk di sekitar Apotek “KIRANA”

 Masyarakat pelanggan toko, supermarket dan warung-warung makanan di sekitar


apotek.

 Masyarakat yang sering melintasi jalan di depan Apotek “Sagita Farma” karena
lokasi apotek berada di jalan raya yang ramai.

 Pasien dari UGD, balai pengobatan, rumah bersalin dan bidan yang praktek di sekitar
lokasi apotek.
Landasan meningkatkan keunggulan
kompetitif apotek :
1. Pricing strategy
Pricing strategy atau penetapan harga adalah hal yang paling sulit dan paling
krusial dalam faktor-faktor pendukung apotek sebagai retail karena harga merupakan
unsur yang benar-benar akan mendatangkan laba.
2. Quality of service
Quality of service adalah bagaimana menyediakan layanan yang terbaik untuk
customer serta membuat customer menjadi nyaman ketika berbelanja .
CONTOH QUALITY OF
SERVICE
- Pelayanan informasi obat pada konsumen yang membeli OTC maupun obat dari
resep.
- Konsultasi pribadi untuk pasien-pasien tertentu yang membutuhkan konsultasi
penggunaan obat.
- Pendidikan (Edukasi) kesehatan kepada konsumen dan masyarakat sekitar, melalui
penyediaan leaflet.
- Komputerisasi data pasien atau membuat Patient Medication Record (PMR)
terutama untuk pasien yang memerlukan monitoring dan member.
- Penetapan waktu pelayanan resep, yaitu maksimal 15 menit untuk resep non
racik serta maksimal 30 menit untuk resep racik,
3. Product range strategy
Inventori atau produk adalah alasan utama konsumen datang berkunjung ke apotek. Product range strategy atau
strategi keragaman produk adalah kegiatan pengadaan produk yang sesuai dengan bisnis yang dijalani untuk
disediakan didalam tempat usaha pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai target penjualan.

4. Site strategy
Site strategy yang dimaksud adalah meliputi lokasi yang strategis, tata ruang yang baik dan suasana apotek
yang nyaman. Pada lokasi yang tepat, sebuah apotek akan lebih sukses dibandingkan dengan apotek yang
berlokasi kurang strategis walaupun keduanya menjual produk yang sama. Dalam penentuan lokasi, perlu
dipertimbangkan karakteristik dari lingkungan sekitar yang berkaitan dengan berbagai aspek seperti luas atau
kepadatan wilayah atau area yang dilayaninya. Ex - Penggunaan plank nama apotek yang menghadap ke dua
arah, sehingga terlihat dari kedua jalur.
ASPEK LINGKUNGAN
A. Lokasi Apotek:
Apotek berlokasi di : Jln. Sudanco Supriadi No 2 Mojoroto, Kec , Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur
64114
B Informasi Demografi :
Data kependudukan 2021 :
a. Jumlah penduduk laki laki 7735 orang
b. Jumlah penduduk 8046 orang
(Sumber data kependudukan kelurahan sukorame 2021)
C. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Sekitar :
a. RS Kilisuci
b. Rs Daha husada
c. Rs Ratih
d. Klinik mata
e. Puskesmas Sukorame
e. Dokter Gigi 4 orang
f. Dokter SPOG 1 Orang
g. Dokter mata 1 orang
h. Dokter Umum 1 orang
i. Bidan 2 orang
D. Apotek pesaing
Apotek Bandar
Apotek Pelita
Apotek Mata Kita
Apotek Samloretaku
Apotek An nuur Lestari
Apotek Kimia Farma
Kekuatan – kekuatan (Strengths)

a. Pelayanan kefarmasian yang akan diberikan sesuai dengan konsep Pharmaceutical care

b. Apotek menyediakan jasa layanan antar (dengan catatan masih dalam wilayah sekitar apotek)

c. Apotek memberikan pelayanan konseling yang bisa dengan tatap muka langsung atau via telepon kepada
masyarakat yang menggunakan jasa apotek dalam pemberian obat dengan resep maupun non resep.

Kelemahan – kelemahan (Weakness)

d. Pengalaman manajerial maupun pelayanan sebagai apoteker baru masih minimal.

e. Pemahaman masyarakat tentang peran apoteker masih rendah, sehingga perlu usaha lebih untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat mengenai peran apoteker yang sebenarnya.

f. Apotek “Kirana” merupakan apotek baru sehingga perlu belajar dalam mengelola apotek, memahami pola
penyakit masyarakat sekitar, serta pola peresepan dokter atau bidan yang ada di sekitar lokasi apotek.
Peluang – peluang (Opportunities)

a. Terletak di daerah yang cukup banyak fasilitas kesehatannya.

Ancaman-ancaman (Threats)

b. Banyak apotek yang sudah berdiri diwilayah tersebut.

b. Daerahnya lumayan sepi dan jarang penduduk.

Dengan memahami analisis ini apoteker akan senantiasa berusaha membuat inovasi –
inovasi ataupun terobosan baru demi kemajuan apotek.
ASPEK TEKHNOLOGI
Luas bangunan apotek “Kirana” ± 54 m2 (4,5 m x 12 m) yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :

 Ruang tunggu

 Ruang pelayanan

 Ruang peracikan

 Tempat stok obat dan lemari arsip

 Kamar mandi

Lay out apotek “Kirana” akan bernuansa cerah dengan warna dominan putih untuk menonjolkan produk yang dijual,
menjaga kesejukan dengan memberi kipas angin dan ventilasi yang cukup, penerangan yang cukup serta menjaga kebersihan
apotek.
LAY OUT APOTEK

KET :
A. LEMARI GUDANG
OBAT
B. LEMARI ARSIP
C. MEJA KASIR
D. ETALASE OBAT
ASPEK SDM
Apotek akan dikelola oleh satu orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan dibantu oleh satu orang asisten
apoteker. Apotek buka setiap hari dengan jam kerja pagi 07.00-14.00 dan jam kerja sore 14.00-21.00. Pada hari
minggu apotek buka pukul 10.00 – 21.00 dan hari libur nasional tetap buka kecuali untuk hari besar tertentu apotek
tutup.
PEMBAGIAN TUGAS
Tugas APA :

- Sebagai pemimpin apotek yang merencanakan, mengkoordinasi serta mengawasi seluruh


kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek.

- Melakukan pengadaan perbekalan kefarmasian.

- Melakukan pelaporan penggunaan obat narkotika dan psikotropika.

- Membuat laporan bulanan tentang keuangan apotek.

- Memberikan pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi tentang obat dan perbekalan
farmasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya.
Tugas asisten apoteker :

- Melaksanakan pelayanan kefarmasian

- Membantu APA dalam hal penerimaan perbekalan farmasi dan memeriksa serta
memastikan kebenarannya.

- Membuat laporan penjualan harian apotek

- Melakukan pengontrolan harga dan tanggal kadaluarsa perbekalan farmasi.

- Mencatat dan memeriksa kembali perbekalan farmasi yang sudah habis atau
hampir habis.
- Melakukan pencatatan penggunaan obat golongan narkotika dan psikotropika
STRUKTUR ORGANISASI
APA

AA 1

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan :


APA : 1
AA : 1
ASPEK YURIDIS
 IZIN LOKASI AKAN DIAJUKAN UNTUK MENDAPATKAN SIUP
 Permenkes no 9 2017
 Keputusan mentri Kesehatan Nomor 1332/MENKES/SK/X/2002 tentang ketentuan

dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek perlu disesuaikan dengan perkembangan
dan kebutuhan hukum.
ASPEK FINANSIAL
•Modal yang akan digunakan untuk mendirikan apotek “Kirana”
berasal dari PPDC (Pharmapreneur Development Center), tabungan
sendiri dan pinjaman orang tua.

•Penentuan Harga Jual :


Penentuan harga jual Apotek “Kirana ” adalah sebagai berikut :

•HJA semua produk non resep = HNA (Harga Netto Apotek) + PPN
+ 10% HNA
•HJA obat dengan pelayanan resep = HNA + PPN + 15% HNA +
embalage 500/resep
AKTIVA TETAP
No. Keterangan Nilai (Rp) Total (Rp)
1. Sewa Gedung (3 tahun) @ Rp.4.000.000 12.000.000
Renovasi Gedung 2.000.000
Sub Total 14.000.000
2. Inventaris kantor
a. 2 kursi tunggu @ 1.000.000 2.000.000
b. etalase OTC (2m x 0,5m) 1.200.000
c. etalase OTC (1,5m x 0,5m) 1.200.000
d. 2 etalase tinggi 2 sisi @3.000.000 6.000.000
e. Lemari besar 2.000.000
f. Meja racik 800.000
g. Rak racik 150.000
h. Lemari es 1.500.000
i. Meja tempat uang 600.000
j. Pemadam 300.000
k. 5 Kursi plastic @150.000 750.000
l. Telepon 750.000
m. Lampu (4 buah) @ 50.000 200.000
n. Jam dinding 100.000
o. Kalkulator 100.000
p. Timbangan badan 200.000
q. Tempat sampah (2 buah) @ 50.000 100.000
r. Keset panjang 100.000
s. Alat kebersihan (sapu, kain pel, dll) 200.000
t. Papan nama dan neon box 1.000.000
u. Stempel Apotek + stempel lunas 100.000
v. Alat tulis 25.000
Sub Total 19.375.000
LANJUTAN AKTIVA TETAP / MODAL TETAP….
3. Inventaris apotek
a. Dispenser 300.000
b. Alat-alat gelas 500.000
c. Timbangan (gram + miligram) 1.500.000
d. Mortir + stamper (2 set) 150.000
e. Sudip, spatel, ayakan, sendok stainless, 50.000
sendok porselen, sendok plastik
f. Lap, tissue dan serbet 50.000
g. Literatur (MIMS, ISO, Peraturan 500.000
perundangan, Farmakope Indonesia,
Daftar Obat Generik berlogo, Daftar Obat
Esensial Nasional dll)
h. Termometer ruang 30.000
i. Tensimeter digital 750.000
j. Alat tes gula darah 750.000
Sub Total 4.580.000
TOTAL AKTIVA TETAP 37.955.000
AKTIVA LANCAR
No. Keterangan Nilai (Rp) Total (Rp)
1. Kas 10.000.000
Persediaan awal:
a. Obat bebas, bebas terbatas dan obat 7.500.000
tradisional
b. Obat keras & OWA 4.500.000
c. Obat narkotika 250.000
d. Obat psikotropika 250.000
e. Alat Kesehatan 500.000
f. PKRT 500.000
g. Lain-lain (susu, suplemen, permen, 1.500.000
kosmetik dll)
Sub Total 15.000.000
3 Supply Apotek {wadah pengemas, 800.000
pembungkus (klip, tas plastik), cangkang
kapsul, perkamen, etiket(biru dan putih),
dose bedak, tube, botol 60 dan 100 ml dll} 800.000
4. Supply Kantor (SP, copy resep, kuitansi, 1.000.000
tanda terima faktur, kartu stok, buku-buku
pencatatan, map, kertas, kartu nama apotek,
form pelaporan narkotika-psikotropika,
kartu PMR, daftar nama dan harga barang,
kuitansi, nota penjualan, tinta printer,
kertas, meterai) 1.000.000
TOTAL AKTIVA LANCAR 26.800.000
Biaya promosi Apotek 1.500.000
Perijinan Apotek 2.000.000
TOTAL MODAL Apotek “KIRANA” 68.255.000
a) Analisa Break Event pada tahun pertama

1. Biaya Tetap

Biaya sewa gedung Rp 4.000.000

Gaji APA (2.000.000x12+THR) Rp24.500.000

Gaji AA ((700.000x6)+(735.000x6)+THR) Rp 8.860.000

Biaya listrik (12x150.000)* Rp 1.800.000

Biaya telepon (12x250.000)* Rp 3.000.000

Biaya Penyusutan :

Inventaris apotek 10 % Rp 458.000

Inventaris kantor 10 % Rp 1.037.500

Penyusutan dari inventaris per tahun Rp 2.395.500

Biaya pemakaian inventaris apotek(12x50.000) Rp 600.000

Biaya pemakaian inventaris kantor(12x50.000) Rp 600.000

Biaya perawatan apotek Rp 1.000.000

Biaya promosi Rp 1.500.000

Biaya serba-serbi Rp 1.000.000

Total Biaya Tetap Rp 49.255.500


1. Perkiraan Pendapatan

Dengan memperhatikan keadaan sekitar, maka target penjualan sehari yaitu :

- Resep masuk per hari 1 lembar @ 40.000 Rp 40.000

- OWA Rp 1.260.000

- OTC Rp 600.000

- Produk non obat Rp 300.000

Target penjualan per hari Rp 2.200.000

Omzet per bulan Rp 66.000.000

Omzet per tahun Rp792.000.000


1. Biaya Variable dan BEP
Asumsi
Persediaan Laba HPP
Penjualan
Resep racikan 15% 40.000 34.782
Obat Keras (OWA) 10% 1.260.000 1.145.454
OTC dan obat tradisional 10% 600.000 545.454
Produk non obat 10% 300.000 272.727
TOTAL 2.200.000 1.998.417

Biaya Variable = HPP


Rp. 1.998.417
HPP = x 100% = 90,84%
Rp. 2.200.000
Asumsi biaya variable adalah 90,84% dari total pendapatan
Biaya tetap
BEP =
 biaya variabel 
1- 
 

 volume penjualan 

= 49.255.500
 90,84 
1-  
 100 
= Rp 537.723.799,- / tahun
= Rp 44.810.316,- / bulan
= Rp 1.493.677,- / hari (30 hari kerja)
Dengan hasil penjualan Rp 44.810.316,- / bulan maka apotek tidak akan
mendapatkan keuntungan maupun kerugian, sedangkan jika diinginkan
keuntungan bersih sebesar Rp 60.000.000 tiap tahunnya maka hasil penjualan harus
mencapai penghasilan sebesar :
Target penjualan :

Biaya tetap  keuntungan


=  biaya variabel 
1- 
 volume penjualan 
 

= 49.255.500  60.000.000
 90,84 
1-  
 100 
= 1.192.745.633 / tahun = 99.395.469 / bulan
= 3.313.182 / hari (30 hari kerja)
Untuk mendapatkan keuntungan Rp. 5.000.000,-/bulan, maka target
penjualan per hari adalah Rp. 3.313.182,-
1. Analisis Laba
Rekonsiliasi :
- Penjualan Rp. 792.000.000
- Biaya Variable (90,84%) Rp. 719.452.800
- Pendapatan marginal Rp. 72.547.200
- Biaya Tetap Rp. 49.255.500
Laba bersih sebelum pajak Rp. 23.291.700
*PPh 5% x 35.774.220 Rp. 1.164585
Laba bersih sesudah pajak Rp. 22.127.115
*menggunakan PPh wajib pajak orang pribadi tahun 2021
5. ROI (Return Of Investment)
Modal Apotek Rp. 68.255.000
Laba bersih sesudah pajak Rp. 22.127.115
= 3 tahun
KESIMPULAN
A. Pada perhitungan BEP ( titik tidak rugi dan tidak untung) tercapai nilai 44810316 / bulan atau
1493677 perhari , Sehingga dibutuhkan 37 resep/hari @40000.
Melihat keadaan lingkungan yang seperti sudah dijelaskan sangatlah sulit untuk mendapatkan 37
resep/hari.
B. Untuk mendapatkan laba 5 juta perbulan diperlukan penjualan per hari adalah Rp. 3.313.182,-
atau dibutuhkan 83 resep/hari.
C. ROI 3 tahun
D. Lokasi pendirian apotek merupakan daerah dengan tingkat lalu lalang kendaraan yang cukup
ramai
karena jalur berada di jalan utama dan jaur searah namun jarang kendaraan berhenti untuk
membeli obat.
E. Daerah sekitar adalah perkantoran, café dan kos kosan dan kampung yang jarang penduduk.
KESIMPULAN….
D. Daerah sekitar adalah daerah wisata warga datang hanya untuk berwisata.
E. Terdapat beberapa apotek lain disekitar sebagai pesaing.

. Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesimpulan Lokasi Jln Sudanco


Supiadi TIDAK LAYAK UNTUK DIDIRIKAN APOTEK.

Anda mungkin juga menyukai