Anda di halaman 1dari 39

POTONGAN

Pendahuluan
• Banyak elemen elemen mesin yang bagian dalamnya
memiliki rongga
• Untuk meggambarkan benda benda yang tidak langsung
terlihat seperti rongga tersebut dapat digunakan garis putus
putus
• Jika bagian yang tersembunyi mempunyai bentuk rumit
maka akan didapat gambar yang rumit dan sulit dimengerti
• Untuk mengatasi hal ini maka digunakan suatu cara
potongan
• Benda benda yang menghalangi seolah-olah dipotong,
sehingga bagian yang tersembunyi menjadi nampak jelas
• Hasil gambar demikian disebut gambar potongan
x

Penjelasan gambar potongan


x

1. Gambar potongan sederhana


Bahasan:
1. Potongan penuh
2. Potongan separo
3. Potongan setempat
x

Potongan penuh
Seluruh benda dipotong kemudian separo dari benda dihilangkan
x

Potongan separo
Pada bagian ini seperempat benda seolah olah dihilangkan
sehingga pada gambar nampak setengah bagian luar benda
dan setengah bagian dalam benda
x

Potongan setempat (sobekan)


Disini benda hanya dipotong (disobek) pada bagian tertentu saja
yang ingin diperlihatkan. Garis batas potongan digambarkan
dengan garis tipis bebas
x

2. Garis dan Huruf Penunjukan Pemotongan

Bahasan:
1. Garis dan huruf tanda pemotongan
2. Benda simetri tanpa penunjukan potongan
3. Benda sederhana tanpa penunjukan potongan
x

Garis dan huruf tanda pemotongan


• Digunakan garis gores titik tipis untuk menunjukkan bidang
pemotongan
• Ujung ujung garis gores dan perubahan bidang pemotongan
(belokan) di tebalkan
x

Benda simetri tanpa penunjukan pemotongan


Benda simetri dan bentuknya sederhana dimana garis
pemotongannya tepat melalui garis sumbu, maka garis
penunjukannya tidak perlu digambarkan
x

Benda simetri tanpa penunjukan pemotongan


Benda simetri dan bentuknya sederhana dimana garis
pemotongannya tepat melalui garis sumbu, maka garis
penunjukannya tidak perlu digambarkan
x

Potongan lebih dari satu bidang


Bahasan:
1. Potongan meloncat
2. Potongan oleh dua bidang berpotongan
3. Potongan bidang bidang berdampingan
x

Potongan meloncat
• Pada potongan ini terdapat dua bidang sejajar yang
memotong benda
• Hasil pemotongan oleh dua bidang sejajar itu disatukan pada
satu pandangan
x

Potongan oleh dua bidang berpotongan


• Agar bentuk khas bagian bagian benda dapat ditampilkan
secara jelas dan mudah dimengerti maka dilakukan
pepotongan seperti gambar di bawah ini
x

Potongan oleh dua bidang berdampingan


• Bidang bidang berdampingan mengikuti lekukan lakukan
garis sumbu pipa, sehingga pada pandangan potongan
bagian bagian benda terlihat jelas.
x

Potongan yang Diputar


• Bagian bagian benda tertentu seperti ruji ruji roda, kait,
tuas, rusuk penguat, dan sebagainya dapat ditampilkan hasil
potongannya setelah lebih dahulu diputar
• Ada 2 macam potongan yang diputar:
a. Potongan yang diputar dan digambarkan di tempat
potongan
b. Potongan yang diputar dan digambarkan di tempat lain.
x

a. Potongan yang diputar dan digambarkan di tempat potongan


x

b. Potongan yang diputar dan digambarkan di tempat lain


x

Potongan Berurutan

Ada 2 macam:
a. Potongan berurutan dengan penempatan sejajar sumbu utama
b. Potongan berurutan dengan penempatan di bawah garis potong
x

Potongan Benda Tipis

• Benda benda tipis seperti plat, baja profil, paking dan sebagainya,
potongannya atau penampangnya digambarkan dengan garis tebal atau
bidang bekas potongan seluruhnya dihitamkan.
• Apabila benda tipis ini berupa bagian bagian yang disusun berimpitan,
maka himpitannya dibiarkan putih.
x

Beberapa benda atau bagian benda yang tidak boleh dipotong

• Contoh : poros dan pasaknya, bola pejal, pena tirus, sirip atau rusuk
penguat, ruji ruji roda, paku keling, baut dan cincin.
x

Poros dan Pasaknya


x

Bola Pejal
x

Bola Pada Bantalan gelinding ( bearing)


x

Pin Tirus
x

Sirip atau Rusuk Penguat


x

Punggungan
x

Ruji Ruji Roda


x

ARSIR
x

ARSIR
• Pada gambar potongan, bidang bidang bekas
potongannya diberi garis garis tipis miring.
Garis Tersebut dinamakan arsir atau arsiran.
x

Ketentuan Penggambaran Arsiran


• Arsiran digambar dengan garis garis tipis sejajar dengan
kemiringan 45 derajat terhadap garis sumbu atau garis
benda . Jarak antara garis arsir disesuaikan dengan luas
bidang potongan
x

Ketentuan Penggambaran Arsiran


• Bagian bagian benda yang berdampingan, arsiran harus
dibedakan. Misalnya dengan cara dibedakan arah
kemiringannya atau dibedakan jarak arisirannya.
x

Ketentuan Penggambaran Arsiran


• Bidang bidang yang luas dapat digambarkan arsirannya
hanya sepanjang garis batas benda
x

Ketentuan Penggambaran Arsiran


• Pada potongasn meloncat lebih baika garis arsirnya digeser.
Tetapi boleh juga diarsir sama
x

Ketentuan Penggambaran Arsiran


• Jika terpaksa harus membuat ukuran pada bidang yang
diarsir, maka garis arsir dapat dihilangkan.
x

Beberapa kesalahan membuat garis garis arsir


x

Arsiran Khusus
• Jika tidak diperlukan perhatian khusus, cukup dibuat seperti
yang dibahas di depan. Tetapi jika diperlukan untuk perhatian
khusus, arsiran dapat dibedakan menurut jenis bahan benda
x

Arsiran Khusus
Keterangan:
Beberapa macam arsiran menurut 1. Besi tuang atau untuk semua jenis
jenis bahan benda bahan
2. Baja
3. Perunggu, kuningan, tembaga dan
paduannya
4. Logam Putih, seng, timah hitam
5. magnesium, aluminium dan paduan
aluminium lainnya
6. Gabus, anyaman, tenunan, kulit dan
fiber
8. Penyekat suara
9. Penyekat panas.
10. Titanium dan bahan sangat keras
11. Serat elektrik, elektromagnet,
resistan,
12. Beton
13. Marmer, batu, kaca, porselin
14. Tanah
15. Karang
16. Pasir
17. Air dan berbagai cairan
18. Kayu
x

Arsiran Khusus
Keterangan:
1. Besi tuang atau untuk semua jenis
bahan
2. Baja
3. Perunggu, kuningan, tembaga dan
paduannya
4. Logam Putih, seng, timah hitam
5. magnesium, aluminium dan paduan
aluminium lainnya
6. Gabus, anyaman, tenunan, kulit dan
fiber
8. Penyekat suara
9. Penyekat panas.
10. Titanium dan bahan sangat keras
11. Serat elektrik, elektromagnet,
resistan,
12. Beton
13. Marmer, batu, kaca, porselin
14. Tanah
15. Karang
16. Pasir
17. Air dan berbagai cairan
18. Kayu

Anda mungkin juga menyukai