Anda di halaman 1dari 11

ANALISA KESADAHAN

PADA AIR

Rahmatu
KELOMP Dilan Prengki Serviana Husnaani
n Juli
OK 3: fadilah Suwito S. Penau sa
Saputri
Pengertian
• Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah
kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+dalam air yang keberadaannya biasa
disebut kesadahan air. Pada umumnya kesadahan menunjukkan jumlah
kalsium karbonat dalam milligram perliter atau bagian perjuta.
• penyebab: kontak dengan tanah dan pembentukan batuan terutama batuan
kapur.
• bahaya kesadahan : kerak pada ketel/ alat masak, sabun tidak berbusa,
gangguan ginjal.
• kadar menurut sutrisno, 2007:
- < 50 mg/ L= air lunak
-50-150= air menengah
- 150-300=air sadah
-> 300 mg/L= air sangat sadah
• Permenkes RI No. 416/ Menkes/PER/IX/1990
kadar maksimum CaCO3= 500 mg/L3
PENENTUAN KESADAHAN AIR
SNI

• kalsium dapat mengendap


Metode : titrasi kompleksometri sebagai magnesium
hidroksida dan pada titik akhir
Prinsip : titrasi indikator EBT hanya
Garam dinatrium diamin tetra asetat (EDTA) akan
bereaksi dengan kation logam membentu senyawa akan bereaksi dengan ion Ca
kompleks khelat yang larut. saja membentuk kompleks
Pada pH 10,0 0,1, ion-ion kalsium dan
berwarna biru=== kadar Ca
magnesium dalam contoh uji akan bereaksi dalam air
dengan EBT membentuk kompleks berwarna
merah keunguan.
• dari kedua cara tersebut dapat
dihitung kadar magnesium
Jika EDTA ditambahkan sebagai titran maka ion-
ion Ca dan Mg akan membentuk senyawa
dengan cara mengurangkan
kompleks dan molekul indikator terlepas kembali, hasil kesadahan total dengan
dan pada akhir titik titrasi larutan akan berubah
warna dari merah keunguan menjadi biru===
kadar Ca=== sebagai CaCo3
kesadahan total
1. Alat
PROSEDUR PERCOBAAN
a. Buret 50,00 ml, klem dan statif
b. Erlenmeyer 100 ml
c. Pipet Volume 10 ml dan 25 ml
d. Pipet ukur 1 ml dan 2 ml
e. push ball
f. Beaker glass
g. Pipet tetes
h. Corong
i. labu ukur 100 ml dan 250 ml2.
2. Bahan
- larutan baku primer CaCO3 0,01 M
- larutan baku sekunder Na2EDTA 0,01 M
-indikator EBT
- indikator mureksid
- larutan buffer ph 10
-NaOH 1 N
-aquades/ air suling
-sampel air
- HCL 1:1
- NH4OH 1:1
Standarisasi EDTA dengan CaCO3 0,01 m
• buret diisi dengan EDTA sampai tanda batas
• dipipet 10 ml larutan baku primer CaCO3 0,01 M
• dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 40 ml
aquades
• ditambahkan 1 ml buffer phosfat pH 10
• ditambahkan indikator EBT
• dititrasi dengan EDTA sampai terjadi perubahan warna
dari merah anggur menjadi biru keunguan konstan
• normalitas EDTA dihitung dengan rumus:
kadar EDTA:
M1xV1=M2xV2
=....M
Konsep pemeriksaan:
• standarisasi EDTA dengan CaCO3
• penentuan kesadahan total sampel
• penentuan kesadahan kalsium (Ca2+)
• penentuan kesadahan magnesium (Mg2+)
• perhitungan kesadahan ss
Penentuan kesadahan total
• dipipet 25 ml sampel, dimasukkan ke dalam erlenmeyer
• sampel diencerkan hingga 50 ml
• ditambahkan 1 ml buffer pH 10
• ditambahkan indikator EBT
• dititrasi dengan larutan EDTA hingga terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru keunguan konstan
• dicatat volume EDTA yang diperlukan
• dihitung kadar kesadahan total sampel dengan rumus :
(1000/ mL sampel) x V edta x M edta x BM caco3
=.............mg CaCO3/L
penetuan kesadahan kalsium
• dipipet 25 mL sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer
• sampel diencerkan hingga mencapai volume 50 mL
• ditambahkan 2 mL NaOH 1 N sampai pH 12-13
• ditambahkan indikator mureksid
• dititrasi dengan larutan EDTA hingga terjadi perubahan
warna dari merah muda menjadi merah ungu konstan
• dicatat volume EDTA yang diperlukan
• dihitung kadar kesadahan kalsium sampel dengan
rumus:
(1000/mL sampel) x V edta(a) x M edta x BM CaCO3
=.................mg CaCO3/L
penentuan kesdahan Mg

(1000/ mL sampel) x V edta (a) x M edta x BM Mg


= .................mg Mg/L
kesimpulan
1. penentuan kesadahan air meliputi
pemeriksaan kesadahan total dan Ca2+
2.kesadahan magnesium ditentukan dengan
mengurangi kesdahan total dan kesadahan
kalsium.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai