Anda di halaman 1dari 17

PAJAK DAERAH DAN

RETRIBUSI DAERAH

RATIH KUMALA, M.A.


rhaty07@gmail.com / 0812-9490-9022
2
Pajak Penghasilan,
Pajak Pertambahan Nilai,
Direktorat
Pajak Penjualan Barang
Jenderal
STRUKTUR Pajak
Mewah,
Bea Meterai,
PAJAK DI Pajak PBB P3
Pusat
INDONESIA
DJBC Bea Masuk, Cukai
Pembagian
Pajak

Pemprov
Pajak
Daerah
Pemkab/
Pemkot
3
Pajak kendaraan Bermotor dan
kendaraan di atas air,
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor &
Kendaraan di atas air,
STRUKTUR Pemprov Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor,
PAJAK DI Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan
Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
INDONESIA
Pajak
Daerah
Pajak Hotel, Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pemkab/ Pajak Penerangan Jalan
Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
Pemkot Pajak Parkir
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) P2
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB)
DEFINISI
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah atau PDRD adalah pungutan oleh
daerah yang merupakan salah satu hak daerah dalam
menyelenggarakan otonomi daerah. Hak-hak daerah tersebut
sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Hasil PDRD merupakan sebagian sumber Pendapatan Asli Daerah


(PAD). PDRD ditetapkan dengan Undang-Undang, terbaru dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Pemerintahan daerah dilarang melakukan pungutan
atau dengan sebutan lain di luar yang telah ditetapkan Undang-
Undang.
DEFINISI
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat

Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai


pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan
DASAR HUKUM

• Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan


Retribusi Daerah,
• Dirubah dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
• Diganti dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.

Pelaksanaan Undang-Undang PDRD di daerah diatur lebih lanjut


dengan Peraturan Daerah (Perda). Penetapan rancangan Perda yang
berkaitan dengan PDRD dikoordinasikan terlebih dahulu dengan
Menteri Keuangan, dalam hal ini Direktorat Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Ditjen Perimbangan Keuangan.
TUJUAN PERUBAHAN UU PDRD

1. Memperbaiki sistim pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah.

2. Penguatan perpajakan daerah (local taxing empowerment)

3. Meningkatkan efektivitas pengawasan pungutan daerah

4. Menyempurnakan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah.


ALASAN HUKUM
Diberlakukannya UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah adalah untuk menyesuaikan kebijakan otonomi daerah
sebagaimana diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang PEMDA
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU No. 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas UU PEMDA dan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah.

• UU PDRD berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010


• Pengalihan PBB Perdesaan dan Perkotaan sebagai Pajak Daerah
sampai 31 Desember 2013 sepanjang belum ada Perda terkait.
• Pengalihan BPHTB sebagai Pajak Daerah setelah 1 (satu) tahun
sejak berlakunya Undang-Undang ini.
• Ketentuan mengenai Pajak Rokok mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2014.
PEMUNGUTAN

• Didasarkan pada peraturan daerah


• Daerah memiliki potensi penerimaan pajak dan/atau retribusi yang
memadai
• Penetapan tarif memperhatikan kemampuan masyarakat dan aspek
keadilan
• Administrasi pemungutan diatur secara efisien dan efektif
• Terdapat kepastian hukum dan pengaturan yang jelas mengenai hak
dan kewajiban pembayar dan pemungut pajak daerah dan retribusi
daerah
• Pemungutan tidak dapat diborongkan
• Pemungutan tidak berlaku surut
DAFTAR PAJAK DAERAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1. Pajak Kendaraan Bermotor 1. Pajak Hotel


2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
4. Pajak Air Permukaan
2.
3.
4.
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
5. Pajak Rokok 5. Pajak Penerangan Jalan
6. Pajak Parkir
7. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
8. Pajak Air Tanah
9. Pajak Sarang Burung Walet
10. PBB Perdesaan & Perkotaan
11. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan
DAFTAR RETRIBUSI DAERAH
1. RETRIBUSI JASA UMUM

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan 8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam


2. Retribusi Persampahan/Kebersihan Kebakaran
3. Retribusi KTP dan Akte Capil 9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
4. Retribusi Pemakaman/Pengabuan Mayat 10. Retribusi Pengolahan Limbah Cair
5. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum 11. Retribusi Penyedotan Kakus
6. Retribusi Pelayanan Pasar 12. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 13. Retribusi Pelayanan Pendidikan
14. Retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi
DAFTAR RETRIBUSI DAERAH
2. RETRIBUSI JASA USAHA

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan 8. Retribusi Rumah Potong Hewan


Daerah 9. Retribusi Pelayanan
2. Retribusi Pasar Grosir/Pertokoan Kepelabuhanan
3. Retribusi Tempat Pelelangan 10.Retribusi Tempat Rekreasi dan
4. Retribusi Terminal Olahraga
5. Retribusi Tempat Khusus Parkir 11.Retribusi Penyeberangan di Air
6. Retribusi Tempat Penginapan/ 12.Retribusi Penjualan Produksi
Pesanggrahan/Villa Usaha Daerah
DAFTAR RETRIBUSI DAERAH
3. RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan


2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman
Beralkohol
3. Retribusi Izin Gangguan
4. Retribusi Izin Trayek
5. Retribusi Izin Usaha Perikanan
BAGI HASIL PAJAK PROVINSI

PEMBAGIAN
JENIS PAJAK
Provinsi Kabupaten/Kota
1. PKB 70% 30%
2. BBN-KB 70% 30%
3. PBB-KB 30% 70%
4. Pajak Air Permukaan 50% 50%
20%* 80%*
5. Pajak Rokok 30% 70%
*) untuk air permukaan yang berada hanya pada 1 kabupaten/kota
EAR MARKING

JENIS PAJAK Penerimaan


Porsi Peruntukan
1. PKB Minimal 10% Pembangunan dan/atau pemeliharaan
jalan serta peningkatan moda dan sarana
transportasi umum.
2. Pajak Rokok Minimal 50% Pelayanan kesehatan masyarakat dan
penegakan hukum.
3. Pajak Penerangan Jalan Sebagian Penyediaan penerangan jalan.
TUGAS

Mengkaji dan Mensarikan artikel journal atau Membuat makalah


tentang Sejarah perkembangan pajak daerah dan struktur
perpajakan daerah (no. Absen ganjil) dan Perbandingan pajak
daerah (no. Absen genap).

Tugas digabung dengan tugas yang telah diberikan pada


pertemuan ke-1 dan di upload ke SSO di pertemuan ke-3.

16
THANKS

Anda mungkin juga menyukai