Anda di halaman 1dari 8

TERMO KIMIA

TERMO KIMIA MEMPELAJARI EFEK PANAS YANG TERJADI DALAM


PERUBAHAN BAIK SECARA KIMIA ATAU FISIKA
Reaksi kimia yang menyangkut pemecahan dan atau
pembentukkan ikatan kimia selalu berhubungan dengan
penyerapan dan pelepasan panas
Reaksi Eksotermis :
Suatu reaksi yang melepaskan panas , jika reaksi berlangsung
pada suhu tetap H akan bernilai negatif, karena kandungan
panas dari sistem akan menurun
Reaksi Endotermik :
Reaksi yang membutuhkan panas, H akan bernilai positif,
karena kandungan panas dalam sistem akan bertambah
Panas Reaksi :

Banyaknya panas yang dilepaskan atau diserap


ketika reaksi kimia berlangsung (biasanya pada
tekanan tetap) Banyaknya zat yang bereaksi
dinyatakan dalam mol.
Contoh :
N2 (g) + 3 H2 (g)  2 N3 (g) H = - 100 KJ
Berarti apabila 1 mol gas N2 bereaksi dengan 1 mol
gas H2 membentuk 2 mol gas NH3 akan
membebaskan panas sebesar 100 Kj
 
Panas

reaksi dapat dibedakan menjadi :
Panas Pembentukan :
Entalpi pembentukkan molar standart ( suatu senyawa adalah banyaknya panas
yang diserap atau dilepaskan ketika 1 mol senyawa tersebut dibentuk dari unsur
unsurnya dalam keadaan standart ( 1 atm, 298,15 K)
Pada keadaan standart entalpi suatu zat adalah nol
Contoh :
Panas pembentukan molar standar (  air dapat ditulis sbb :
H2 (g) + ½ O2 (g)  H3O(L)
( = -285,85 KJ/mol
Hukum Lavoisier Laplace , Apabila arah reaksi dibalik , akan diserap
panas dengan jumlah sama dengan panas yang dilepas pada reaksi
diatas
H3O(L)  H2 (g) + ½ O2 (g) ( = +285,85 KJ/mol
Tabel
   (  yang diukur pada suhu 298,15 K
  
Rumus umum panas reaksi suatu reaksi kimia :
 =  Vp  ( produk) -  Vr  (reaktan)
 = panas reaksi standar
Vp = koefisien produk
Vr = koefisen reaktan

Panas Pembakaran
Banyaknya panas yang dilepaskan ketika 1 mol unsur atau
senyawa tersebut terbakar sempurna oleh oksigen.
C (grafit) + O2 (g)  CO2 (g) 
  
Panas Perubahan Fasa ( Panas ) Laten
Panas yang terjadi akibat proses pengubahan fasa pada suhu tetap
Antara lain , proses penguapan , pengembunan, pembekuan , pencairan
dan sublimasi
Contoh :
air pada 100oC , 1 atm = 180,07 btu/lbm
uap air pada 100oC , 1 atm 1150,4 btu/lbm
Panas penguapan = 1150,4 – 180,07 = 970,3 btu/lbm

Panas Netralisasi
Jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi
netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya . Untuk netralisasi asam kuat
oleh basa kuat , nilai Ho = -57 kj/mol
Panas Pelarutan :
Panas yang diserap atau dilepas ketika 1 mol senyawa
dilarutkan dalam pelarut berlebih yaitu sampai suatu keadaan
dimana pada penambahan pelarut selanjutnya tidak ada panas
yang diserap atau dilepaskan lagi. ( efek panas ini disebut
pelarutan integral yang bergantung kepada jumlah pelarut

H2SO4 (aq) + 50 H2O (g) H2SO4 50 H2O

Karena jumlah pelarut sangat besar sehingga penambahan


pelarut selanjutnya tidak berpengaruh, maka

H2SO4 + aq  H2SO4 (aq) H298 = -22,99 kkal


Panas Pengenceran :
Banyaknya panas yang dilepaskan atau diserap ketika suatu zat
atau larutan diencerkan dalam batas konsentrasi tertentu.
Contoh :
HCl (g) + 25 H2O  HCl (aq) H= -72,4 kj/mol

Anda mungkin juga menyukai