Anda di halaman 1dari 41

AKUNTANSI SUMBER DANA BANK

Oleh Kelompok 2 :

 Putuh Ilahiyah – 5552160179


 Riyan Yusuf – 5552180085
 Maih – 5552180097
 M. Lutfi Firdaus – 5552180148
 Nurwita Mulyaningsih – 5552180151
 Morlia Hindriani - 5552180156
AKUNTANSI SUMBER DANA BANK
1. Giro
2. Tabungan
3. Simpanan Berjangka
4. Traveller’s Checques dalam Valuta Rupiah Dana
5. Dana Pembayaran Rekening Titipan (Payment Point)
AKUNTANSI SUMBER DANA

DANA
BANK LAIN
MASYARAKAT

 Giro
• Pinjaman Antar Bank
 Tabungan
(Call Money)
 Simpanan
• Deposito Berjangka
Berjangka
GIRO

(Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998)

GIRO adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
cara pemindah bukuan.
Transaksi Giro
• Pembukuan rekening giro dapat diawali dengan pembukaan
Pembukuan rekening giro lalu dilanjutkan dengan kegiatan setoran atau
pun penarikan.

• Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang


Setoran rekening giro denganmenyetorkan sejumlah uang untuk
menambah jumlah saldo rekening gironya.

• Penarikan merupakan transaksi penarikan atau pengambilan


Penarikan atas beban rekening giro. Dari transaksi penarikan, maka
saldo rekening giro nasabah akan berkurang.

Perhitungan • Setiap dana yang disimpan di rekening giro akan


memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga. Besar
Jasa Giro bunga jasa giro dihitung dengan metode.
PEMBUKUAN TRANSAKSI GIRO
Transaksi yang dibukukan oleh suatu bank dapat terjadi dari peristiwa
diantaranya :

 Setoran nasabah, baik tunai maupun kliring

 Setoran dari transfer

 Pemindah bukuan krena kliring

atau transfer

 Penarikan tunai atau kliring

 Penambahan karena jasa atau

bunga giro

 Pembebanan karena amanat nasabah


Pembukaan Rekening Giro
Pembukaan rekening giro dapat dilakukan oleh nasabah dengan mengisi formulir pembukaan rekening yang telah
disediakan oleh bank. Syarat yang harus dimiliki calon nasabah adalah sekurang-kurangnya sebagai berikut :

 Calon nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI)

 Memiliki NPWP

 Persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank

 Jumlah minimal setoran dan minimal saldo pengendapan

Transaksi Pembukaan Rekening Giro dan Penyetoran


Setelah memenuhi segala persyaratan pembukaan rekening giro, calon
nasabah
diminta untuk segera menyetor sejumlah uang sebagai setoran pertama.

Contoh :
Tuan Hermawan membuka rekening giro pada Bank Omega cabang Jakarta dan menyetor tunai
sejumlah Rp 100.000.000,- dan membayar semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek
sebesar Rp 50.000,-
Pembukuan :
KAS Rp 100.050.000,-
GIRO ⸺ Rekening Hermawan Rp 100.000.000,-
BARANG CETAKAN ⸺ Buku Cek Rp 50.000,-

Penyetoran Kliring
Contoh :
Hermawan menyerahkan sebuah cek giro Bank BCA sebesar Rp 10.000.000,- untuk
disetorkan ke dalam rekening gironya, oleh Bank Omega akan dibukukan sebagai
transaksi kliring.

Pembukuan untuk transaksi penyetoran warkat kliring


BANK INDONESIA ⸺ GIRO Rp 10.000.000,-
WARKAT KLIRING Rp 10.000.000,-

Pembukuan pada saat hasil kliring dinyatakan baik


WARKAT KLIRING Rp 10.000.000,-
GIRO ⸺ Rekening Hermawan Rp 10.000.000,-
Penyetoran Transfer

Contoh :
Hermawan menerima transfer dari seorang rekannya nasabah
Bank Surya sebesar
Rp 5.000.000,-

Pembukuan :
BANK BCA ⸺ GIRO Rp 5.000.000,-
GIRO ⸺ Nasabah Bank Surya Rp 5.000.000,-
PENARIKAN
Penarikan Tunai
Contoh :
Hermawan menarik selembar cek senilai Rp 15.000.000,- untnuk dibayarkan
oleh bank secara tunai

Pembukuan :
GIRO ⸺ Rekening Hermawan Rp 15.000.000,-
KAS Rp 15.000.000,-

Penarikan Kliring

Contoh :
Hermawan menerbitkan cek sebesar Rp 4.000.000,- dan diserahkan kepada
temannya nasabah Bank Lippo
Pembukuan :
GIRO ⸺ Rekening Hermawan Rp 4.000.000,-
Bank Indonesia ⸺ GIRO Rp 4.000.000,-
Penarikan Dengan Amanat
Contoh :
Hermawan memerintahkan Bank Omega cabang Jakarta untuk
mendebet rekening
gironnya sebesar Rp 2.000.000,- untuk dipindahbukukan ke dalam
rekening seseorang di Bank Omega cabang Surabaya

Pembukuan :
GIRO ⸺ Rekening Giro Rp 2.000.000,-
Rekening Antar Kantor – Cab.Sby Rp 2.000.000,-
PERHITUNGAN JASA GIRO

Seorang nasabah giro apabila masih memiliki dana yang


disimpan selama periode perhitungan bunga atau jasa giro, akan
diberikan sejumlah bunga giro. Perhitungan besar bunga/jasa
yang diperoleh biasanya diperhitungkan dengan dua metode,
yaitu :

a. Perhitungan Jasa Giro Saldo Terendah


b. Perhitungan Jasa Giro Saldo Rata-Rata Harian
c. Perhitungan Jasa Giro Berdasarkan Lamanya Pengendapan
Dana
Contoh perhitungan bunga giro untuk Tn Hermawan, nasabah Bank Omega cabang Jakarta

Perhitungan bunga giro bila diterapkan saldo terendah bulan November 2019 :


• Bunga tahunan 12 %
• Bunga bulanan 1,00 %
• Perhitungan bunga = 1,00% x Rp. 94.000.000 = Rp. 940.000; -
Bila perhitungan bunga giro diterapkan berdasarkan lamanya pengendapan dana :

Bila  perhitungan  bunga  dilakukan  berdasarkan  saldo  rata-rata  setiap bulannya,


maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

Saldo rata-rata perbulan……………………………..... Rp. 99.160.000


Bunga sebulan……………………………………….......... Rp.     991.600
Pembukuan Jasa Giro

Karena Bank Omega memilih perhitungan bunga atas dasar


lamanya dana mengendap, bunga giro Rp. 973.666 tersebut akan
dibukukan sebagai berikut :

BUNGA GIRO Rp. 973.666,7


GIRO - REKENING HERMAWAN Rp. 973.666,7

Pengkreditan ke dalam rekening giro nasabah dapat dilakukan


oleh bank. Dalam hal ini antisipasi biaya bunga giro dilakukan
dengan langsung mengkredit hutang kepada nasabah.
TABUNGAN
AKUNTANSI UNTUK TABUNGAN
Transaksi tabungan meliputi: pembukaan
Merupakan simpanan masyarakat
yang penarikannya dapat
rekening dan penyetoran, penarikan,
dilakukan oleh si penabung pemindah-bukuan, tata cara perhitungan
sewaktu waktu dikehendaki. dan pembukuan bunga tabungan, dan
Produk tabungan yang dijual
penutupan rekening tabungan.
Bank-Bank memiliki suku bunga
yang relatif tinggi sebagai
cerminan dari adanya persaingan 1. Pembukaan dan penyetoran
ketat dalam mengumpulkan dan
masyarakat. Nasabah diminta untuk mengisi formulir
pembukaan tabungan yang memuat data pribadi
calon nasabah, kemudian nasabah diberikan
passbook,untuk mencatat segala transaksi yang
menyangkut rekeningnya.
Apabila pada tanggal 20 agustus 1992,
Pada tanggal 4 agustus 1992,
Tn.E kembali menyetor dengan
Tn.E hendak membuka
menyerahkan selembar cek Rp.
tabungan di Bank Omega
4.600.000 dari Tn.F. Nasabah Bank
Jakarta. Setoran pertamanya
Omega-Jakarta, Untuk keuntungan
sebesar Rp. 1.500.000 tunai.
rekening tabungannya. Pada hari yang
Pada waktu penyetoran
sama ia juga mendapat transfer
pertama suku bunga sebesar
masuk dari seorang rekannya di
20% setahun.pada saat
Surabaya melalui Bank Omega-
penyetoran tersebut, oleh
Surabaya sebesar Rp. 7.230.000 untuk
Bank Omega cabang Jakarta
keuntungan rekening tabungannya.
akan dibukukan dengan ayat
Oleh Bank Omega –Jakarta dicatat
jurnal sbb:
sebagai berikut:
Kas (D) Rp. 1.500.000
Tabungan – rekening Tn.E (K) Rp. 1.500.000 Giro-rekening Tn.F (D) Rp. 4.600.000
RAK cabang Surabaya (D) Rp. 7.230.000
tabungan- rekening Tn.E (K) Rp. 11.830.000
Penyetoran antar cabang
Proses transaksi hubungan antar cabang secara online
Bank yang memproses transaksi secara online dengan cabang-cabang lainnya, akan tercipta
hubungan antara kantor yang diproses dengan sebuah computer pusat. Hubungan ini nantinya
akan terlihat dalam neraca harian setiap cabang

Cabang penerima setoran Cabang penerbit Tabungan

CPU CPU CPU

Setoran nasabah Proses transaksi Host Proses transaksi

Mengkredit cabang penerbit dan


passbook Mendebit cabang penerima dan Rek. Nasabah
Proses transaksi tabungan antar
Cabang penerbit
cabang secara offline Cabang penerima setoran
tabungan

Bank yang memproses transaksi


secara offline dengan cabang
Transaksi setoran
cabang lainnya, perlu menciptakan
sistem pengkodean transaksi.
Karena transaksi penyetoran antar
cabang tidak dapat langsung proses proses
mengkredit rekening nasabah
tabungan dicabang penerbit, bank Off
line
harus menciptakan sistem internal
control yang unik dan efektif.
Mengkredit Mengkredit
Kredit nota ke Kredit nota ke
passbook passbook
cabang penerbit cabang penerbit
nasabah nasabah

Contoh: apabila tuan E melakukan penyetoran tunai tanggal 24 agustus pada Bank Omega cabang Surabaya sebesar Rp.
1.000.000, oleh bank Omega cabang Jakarta, selaku cabang penerbit, akan dibukukan sebagai berikut.

Rekening antar kantor-cabang Surabaya Rp. 1.000.000


Tabungan – rekening Tn.E Rp. 1.000.000
Penarikan

bank langsung mendebet pemrosesan rekening nasabah


Bila dilakukan
rekening nasabah yang transaksi antar dapat langsung didebet
pada cabang
bersangkutan beserta cabang secara melalui media
penerbit
dengan passbooknya online computer.

pemrosesan penomoran transaksi yang


Bila dilakukan transaksi antar unik. Cabang pembayar
pada cabang cabang secara mengirimkan nota
pengkodean transaksi pembukuan kepada cabang
bukan penerbit offline
yang unik penerbit tabungan
contoh

pada tanggal 28 agustus 1999,


Tn.E menarik rekening tabungan
di Bank Omega cabang Bandung
Rekening antar Kantor – Jakarta (D) Rp. 1.500.000
sebesar Rp. 1.500.000 tunai,
kas (K) Rp. 1.500.000
oleh cabang Bandung akan
dibukukan sebagai berikut

Cabang penerbit, yaitu cabang


Jakarta, akan mengkredit cabang Tabungan Rekening Tn.E(D) Rp. 1.500.000
Bandung dan mendebet Rekening antar kantor-bandung (K) Rp. 1.500.000
rekening Tn. E, sebagai berikut
Perhitungan Bunga

Perhitungan secara floating dilakukan atas dasar Perhitungan dengan saldo tetap biasanya diambil dari rata-rata
lamanya dana mengendap dalam bank. Bank harus minimum dalam sebulan. Cara ini dapat menguntungkan atau
menghitung dengan cermat besarnya beban bunga merugikan nasabah maupun bank. Bila saldo nasabah meningkat
atas dasar lamanya hari dan besarnya saldo selama sebulan, perhitungan bunga dengan saldo rata-rata dapat
mengendap merugikan nasabah dan menguntungkan bank.dan sebaliknya.

Penutupan Rekening

Penutupan harus dilakukan pada cabang penerbitnya. Karena seluruh proses penutupan harus diketahui dan
disetujui oleh bank penerbit tabungan yang bersangkutan.
Sebagai contoh, apabila pada tanggal 1 September 1999 Tn. E datang untuk menutup rekening
tabungannya, maka Bank Omega – Jakarta akan membukukan sebagai berikut:

Tabungan – Rekening (D) Rp. 12.927.331


Kas(K) Rp. 12.927.331
DEPOSITO BERJANGKA
• Merupakan simpanan yang pencairannya dilakukan berdasarkan jangka
waktu tertentu.
• Jk waktu mulai dari 1, 3, 6, & 12 sampai dgn 24 bln.

• Diterbitkan dgn mencantumkan nama pemilik deposito.

• Setiap deposan diberikan bunga yg besarnya & waktu pembayarannya


sesuai dengan yang berlaku di masing2 bank.
• Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah
jatuh tempo sesuai jangka waktunya.
• Pembayaran dpt dilakukan secara tunai maupun non tunai.

• Kepada setiap deposan dengan nominal deposito tertentu dikenakan pajak


penghasilan dari bunga yang diterimanya.
• Pencairan deposito sebelum jatuh tempo umumnya dikenakan denda.
Perhitungan Bunga
• Deposito Berjangka:
Pokok x Jk Wkt x suku bunga ( % )
Bunga/hari= ---------------------------------------/365
Pencairan Deposit Berjangka
1. Pencairan deposito berjangka pada saat jatuh tempo
2. Pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo
3. Perpanjangan deposito berjangka secara automatic rollover
4. Pencairan deposito berjangka yang dibayar dimuka
5. Pencairan deposito berjangka yang pemegangnya tutup usia

04/12/2021
ARO (Automatic Roll Over)
• ARO adalah sistem perpanjangan deposito secara otomatis setelah jatuh
tempo.
Perpanjangan dilakukan untuk jangka waktu dan nominal yang sama.
• ARO+ adalah sistem perpanjangan deposito dan bunga secara otomatis
setelah jatuh tempo.
Nominal deposito yang baru = nilai nominal sebelumnya + bunga deposito.
Time Deposit
Traveller Cheques
Sumber dana paling murah atau tidak berbunga dan memiliki unsur
promosi yang tinggi adalah travelers cheques, yang merupakan warkat
berharga atas nama yang di terbitkan oleh suatu bank yang pencairnya
dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan hanya oleh orang yang
memiliki dan namanya tercantum diatas Travellers Cheques tersebut.
Travelers cheques sangat menguntungkan karena ini merupakan sumber
dana yang paling murah dan tidak memiliki beban bunga
Akuntansi untuk Travellers Cheques
Akuntansi untuk mencatat transaksi yang timbul dari tc meliputi:
penjualan dan pencairan tc. Yang mana keduanya dapat di lakukan baik
di bank cabang penerbit, agen penjual, maupun di kantor cabang bank
penerbit.
Unsur pengamanan tc yaitu pada nomor seri yang terletak pada setiap
lembar tc. Yang di perlukan juga yaitu adanya tanda tangan si pemilik tc
diatas warkat sewaktu tc di beli dan verifikasi tanda tanganpada waktu
pencairan tc
Penerbitan Tc dan Pencairan Tc di Bukan Cabang Penerbit
di Lakukan Oleh si Pemilik
• Penerbitan tc: setiap tc yang di terbitkan akan di pelihara oleh bank
yang menerbitkannya, tc yang telah di terbitkan tidak memiliki
jatuh waktu atau kadaluarsa
• Pencairan tc di bukan cabang penerbit dilakukan oleh si pemilik,
pencairan tc dapat di lakukan dimana saja, dapat di bayarkan
langsung oleh orang yang mencairkan apabila di lakukan oleh si
pemilik tc, hal ini bertujuan agar aman terhadap tc yang telah di
jual.
Pencairan tc pada bukan cabang penerbit yang dilakukan oleh pihak
ketiga (bukan si pemilik)

Pencairan langsung ini dapat di lakukan apabila tc langsung


dicairkan oleh pemilik. Apabila tc di cairkan bukan oleh di pemilik,
maka cabang pembayar tidak dapat langsung melakukan
pembayaran, tetapi harus terlebih dahulu melakukan penagihan
kepada cabang penerbit setelah di teliti keabsahannya. Bertujuan agar
keamanan pembayar tc itu sendiri.
Penjualan tc oleh agen penjual dan tc yang
hilang
• Penjualan ini nantinya akan di laporkan oleh agen yang bersangkutan setelah
menerima penjualan tc. Berdasarkan laporan penjualanannya, bank akan
mengadministrasikan seri tc penerbit yang telah di jual.
• Tc yang hilang dapat di peroleh kembali dengan adanya penerbitan oleh bank
penerbit bukan dari agen penjual, nantinya akan ada nomor seri baru yang
menyatakan seri nomor tc yang hilang sudah tidak berlaku lagi. Dan apabila
penerbitan ulang tc hilang maka cabang penerbit yang akan melakukannya.
PAYMENT POINT
Payment point merupakan pembayaran dari masyarakat yang ditujukan
untuk keuntungan pihak tertentu biasanya giro milik suatu perusahaan yang
pembayarannya dilakukan melalui bank. Payment point adalah salah satu jasa
perbankan untuk melayani masyarakat yang akan melakukan pembayara-
pembayaran yang relatif rutin dan nilainya relatif kecil seperti pembayaran
rekening listrik, telepon, dan air, & pembayaran kartu prabayar. Payment point
disebut juga rekening titipan dan diartikan sebagai rekening bersyarat.
Sifatnya tidak mengikat bank untuk melakukan kewajiban kepada individu
atau lembaga tertentu yang memberi amanat. 
Jenis-jenis Payment Point

1. Saat penerimaan
warkat rekening
nasabah
2. Saat penerimaan
setoran pembayaran
rekening
3. Pemindahbukuan ke
rekening perusahaan
penitip rekening
 
Akuntansi Saat Menerima Warkat Rekening Titipan

 Penerimaan warkat-warkat dari pemilik rekening


lazimnya dilakukan sekaligus dalam periode tertentu,
bulanan atau enam bulanan, dan lainnya. Pada saat
menerima warkat pembayaran titipan ini, belum ada
kewajiban atau hak yang timbul.
 Selama rekening administratif masih outstanding, maka
masih ada warkat pembayaran titipan yang belum
diterima pembayarannya oleh bank.
Hubungan tersebut dapat dijabarkan berikut ini :

 Besarnya Nilai Warkat Yang Diterima

 Sisa Nilai Warkat Yang Dimiliki

 Dicatat dalam Rek. Administratif

 Pembayaran Yang Diterima

 Rek. Efektif
  Sebagai contoh apabila Bank Omega – Jakarta
menerima sebundel rekening tagihan listrik PLN
bernilai Rp 32.000.000,00 untuk tagihan pelanggan
periode Agustus 201X, pada saat penerimaan bunde
rekening titipan ini, Bank Omega akan membukukan :

K : Rekening Administrasi Rupiah


     Warkat Rekening PLN yang Diterima….   Rp
32.000.000,00
 
 
Pembayaran Rekening Titipan

• Penerimaan dari pembayaran titipan harus diadministrasikan dengan


kontrol yang ketat. Tujuannya adalah untuk mengetahui dengan pasti
berapa jumlah uang atau pembayaran yang telah diterima oleh bank.
•             Misalnya pada akhir hari, jumlah pembayaran pelanggan
PLN yang diterima mencapai jumlah sebesar Rp 5.750.000,00
semuanya diterima tunai oleh Bank Omega-Jakarta. Oleh Bank
Omega-Jakarta akan dibukukan seluruh penerimaan uang dari
pembayaran rekening tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut :

D : Kas                                              Rp 5.750.000,00


K : Giro – Rekening PLN                      Rp 5.750.000,00
 Untuk mencatat posisi warkat yang
masih outstanding atau belum dibayar oleh para
pelanggan, harus dibukukan dengan jumlah nilai yang
sama dengan diatas dan langsung mengurangi
rekening administratif yang masih outstanding.

D : Rekening Administrasi Rupiah


     Warkat Rekening PLN yang Diterima…… Rp
5.750.000,00

Dengan dibukukannya ayat jurnal di atas, maka sisa


warkat yang belum dibayar oleh pelanggan listrik
menjadi Rp 26.250.000,00 (selisih antara Rp
32.000.000,00 warkat yang telah diterima dari PLN
dengan jumlah pembayaran pelanggan Rp 5.750.000,0
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai