Anda di halaman 1dari 42

PENETAPAN

SUBYEK/ OBYEK PENELITIAN

Disampaikan Oleh:
Erwin Setyo Kriswanto

Sumber:
NANIK SETIJOWATI
SUBYEK PENELITIAN
– Dalam topik penelitian, sudah ditentukan
subjek penelitian sebagai populasi,
populasi yaitu
kelompok besar dimana hasil penelitian
akan diterapkan.

– Dalam perencanaan penelitian, penentuan


subjek penelitian lebih terkait pada
sampel,
sampel yaitu kelompok kecil dari
populasi, yang akan digunakan dalam
penelitian.
– Karakteristik subjek penelitian yang akan
digunakan sebagai sampel harus dituliskan
secara lengkap.

– Pengambilan sampel penelitian berkaitan erat


dengan validitas eksternal atau sejauh mana
hasil penelitian nantinya dapat
digeneralisasikan.
METODE PENENTUAN SUBYEK
DALAM PENELITIAN STUDI KASUS
Definisi
 Populasi target
Kumpulan dari satuan/unit yang ingin
kita buat inferensi/generalisasinya
 Populasi studi/terjangkau
kumpulan dari satuan/unit dimana kita
mengambil sampel
 Sampel
bagian dari populasi studi yg diambil
untuk dilakukan pengukuran
 Populasi target

 Pop.studi/
terjangkau

sample
Mengapa sampling?

Jumlah populasi yg sangat besar


 Homogenitas
 Menghemat waktu, biaya dan tenaga
(efisien)
 Faktor ketelitian
Syarat sampel ideal
 Menghasilkan gambaran yang
tepat karakter populasi
(representatif)
 Dapat menentukan presisi
(ketepatan) dari hasil penelitian.
 Sederhana dan mudah
dilaksanakan
 Informasi banyak dan biaya
rendah.
Bagaimana Prosedurnya???
Prosedure Sampling
Tentukan Populasi Target dan Terjangkau

Identifikasi kerangka sampling

Pilih Tehnik Sampling

Tetapkan Besar Sampel

Kumpulkan data
Populasi Target dan Terjangkau
 Populasi target
 Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian
 Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik
demografis (Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll),
karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I,
Penderita diare akut, dll)
• Populasi terjangkau
• Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti
• Dibatasi tempat dan Waktu
• Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan
tentang HIV AIDS
Kerangka Sampling
 Daftar dari semua unsur sampel dalam
populasi

 Cth :
 Daftar penduduk kecamatan X
 Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X
 Daftar murid SMU 1 Negeri Medan
= Consecutive
 Teknik sampling dikembangkan 
membantu para peneliti  melakukan
generalisasi dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.
 Generalisasi bisa dilakukan lewat penaksiran
(estimation) parameter populasi maupun
generalisasi lewat pengujian hipotesis
(testing of hypothesis) tentang keadaan
parameter di populasi.
Non probability sampling
 Consecutive sampling
 Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah
ditetapkan
 Convenient sampling/accidental sampling
 Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa
sistematika tertentu
 Quota sampling
 Sampel yang akan diambil telah ditentukan
jumlah dan kriterianya. Kalau jumlah tersebut
sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,
Snowball Sampling
 Menentukan sampel dalam jumlah kecil
pada awal
 Kemudian sampel awal diminta untuk
mengajak temannya
A
A

B B B
B B B
11 22 33

C C C C C C
C C C C C C
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Probability Sampling/Acak
 Acak sederhana(Simple
Random Sampling)
 Sistematis (Systematic
Random Sampling
 Sampel strata (Stratified
Random Sampling)
 Klaster (Cluster sampling)
 Bertingkat/bertahap
(Multistage)
Acak Sederhana
 Pengambilan sampel sedemikian rupa
sehingga setiap unit dasar (indvidu)
mempunyai kesempatan yang sama
 Cara yang paling sederhana, paling ideal
 Keuntungan: ketepatan yg tinggi
 Kerugian : harus ada kerangka sampling.
 Cara: dengan undian, tabel random,
komputer
Acak Sederhana

 Randomisasi
Acak Stratifikasi
 Pengambilan sampel dengan membagi
populasi menjadi beberapa strata dan
setiap strata homogen
 Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar
deviasi lebih kecil
 Kerugian : harus mengetahui kondisi
populasi, sulit membuat kelompok.
Acak stratifikasi

 strata

 sampel
Acak Sistematis
 Yang diambil secara acak adalah unsur
pertama, selanjutnya secara sistematis
sesuai langkah yg ditetapkan
 keuntungan : kerangka sampling tidak
mutlak
 lebih mudah, biaya relatif rendah.
 Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.
Acak sistimatis

penentuan secara
sistematis
Acak klaster
 Populasi dibagi didalam kelas, didalam
kelas terdapat semua variasi yang akan
diteliti
 Ciri :
 didalam kelas seheterogen mungkin
 Antar kelas sehomogen mungkin
Klaster
acak kelas

 Kelas
 (dlm heterogen)
Sampel Stratified

ˆ ˆ ˆ
ˆ ˆ ˆ

ˆ ˆ ˆ

Sampel Cluster

$ $ @ @ & &
$ $ @ @ & &
$ $ @ @ & &
 Contoh :

 Penelitianuntuk mengetahui penggunaan internet di


wilayah Belimbing kota malang.
 Kesulitan membuat kerangka populasi karena
jumlah satuan analisis yang banyak (warga
belimbing kota malang)
 Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.
 Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik
random, diperoleh 3 RW
 Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT
 Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK
 Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang
menggunakan internet.
Acak bertingkat (Multistage)
 Pengambilan sampel dengan banyak
tahap.
 Contoh : untuk penelitian di seluruh
Indonesia, langkah awal mengacak
propinsi, kemudian mengacak kabupaten
dst sampai ketingkat yg paling kecil.
Bertingkat
Bagaimana Menentukan Besar
sampel??????
Penentuan Besar Sampel

 Syarat penting untuk suatu generalisasi


atau inferensi
 Semakin homogen populasi, semakin kecil
sampel, semakin heterogen populasi,
semakin besar sampel
 Tujuan penentuan besar sampel :
1. mewakili populasi (representativeness)
2. keperluan analisis
Penentuan Besar sampel
 Tergantung:
 Biaya yg tersedia, waktu dan tenaga
 Tujuan dan desain penelitian
 Variasi dalam variabel (objek penelitian) dan banyak
variabel
 Skala pengukuran
 Hipotesis (one tail dan two tail) serta Alpha dan betha
yang ditetapkan
 Presisi : ketepatan yang dikehendaki (ditentukan
peneliti)
 Rencana analisis
Beberapa contoh menentukan
sample size
Populasi kurang dari 10.000

n= N
1 + N (d²)

N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
Menentukan ukuran sampel menurut Gay

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima


bedasarkan pada desain penelitian yang
digunakan, yaitu :
Metode deskriptif, minimal 10% populasi
untuk populasi yang relatif kecil min 20%
Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek
Metode ex post facto, minimal 15 subyek per
kelompok
Metode eksperimental, minimal 15 subyek per
kelompok
METODE PENENTUAN
SUBYEK/ OBYEK
DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Eksperimen/Uji klinik
Uji klinik dasar

Keluaran+
Diberikan Follow up
pajanan
Keluaran-
Populasi Inklusi Sampel Randomisasi
terjangkau Eksklusi terjangkau
Keluaran+
Tdk diberikan Follow up
pajanan
Keluaran-
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai