Anda di halaman 1dari 9

SIG (Sistem Informasi

Geografis) SIG

Oleh Kelompok 10 : 1. Ditho Nanditha R (2025019)


2. Abid Waluyo (2025024)
3. Refaldi Dicky (2025025)
4. Fariz Nur Fatonny (2025026)
5. Yusuf Saefullah Tri N (2025048)
Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG).

Apa yang
Akan Manfaat Sistem Informasi Geografis (SIG).

dibahas?
Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG).

Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis (SIG).

5 Perkembangan Sistem Informasi Geografis (SIG)


Your Picture Here

1. Pengertian SIG
Pengertian SIG yaitu sistem informasi khusus
yang mengolah data yang mempunyai informasi
spasial (bereferensi keruangan). Dengan
pengertian lain, sistem informasi geografis
merupakan sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi
bereferensi geografis, seperti data di identifikasi
berdasarkan lokasinya didalam database.

Sistem Informasi
Geografis
2. Manfaat Sistem Informasi Geografis (SIG)

 Manajemen Tata Guna Lahan

 Inventarisasi Sumber Daya


Alam

 Pengawasan Daerah Bencana


Alam

 Bidang Perencanaan Kota dan


Wilayah
• Manajemen Tata Guna Lahan
SIG bisa membantu dalam membuat perencanaan setiap wilayah pemanfaatan lahan di kota yang dibagi menjadi daerah
pemukiman, indurstri, perdaganan, perkantoran, fasilitas umum dan jalur hijau dan hasilnya bisa digunakan sebagai acuan dalam
pembangunan utilitas-utilitas yang dibutuhkan.

• Inventarisasi Sumber Daya Alam


Manfaat SIG untuk kekayaan sumber daya alam adalah:
• Untuk mengetahui persebaran beberapa sumber daya alam, seperti
minyak bumi, batubara, emas, besi dan bahan tambang lain.
• Untuk mengetahui persebaran area lahan, seperti: Area lahan yang
potensial dan lahan kritis, area hutan yang masih baik dan hutan yang
telah rusak.
• Rehabilitasi dan konservasi lahan.
• Pengawasan Daerah Bencana Alam
Dalam pengawasan daerah bencana alam, SIG memiliki manfaat antara lain:

• Melihat luas daerah bencana alam.


• Sebagai pencegahan jika terjadi bencana alam di masa mendatang.
• Menentukan tingkat bahaya erosi.
• Bidang Perencanaan Kota dan Wilayah

Bidang Sumber Daya: misalnya kesesuaian lahan, pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan
energi, analisis daerah rawan bencana.
Bidang Perencanaan Ruang: Misalnya perencanaan tata ruang wilayah, kawasan industri, pasar, permukiman dan lainnya.
Bidang Manajemen/ Sarana prasarana: misalnya sistem jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
Bidang Pariwisata: misalnya inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.
Bidang Transportasi: misalnya inventarisasi jaringan transportasi publik, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis
kawasan rawan macet dan kecelakaan.
Bidang Sosial dan Budaya: misalnya mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu daerah, pendataan dan pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, hiburan dan
perkantoran.
3. Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG).
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras atau hardware yang mendukung analisis geografi dan pemetaan.
• Input data : mouse, digitizer, scanner.
• Olah data : harddisk, processor, RAM, VGA Card.
• Output data : plotter, printer, screening.
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak terdiri didalam SIG terdiri dari:

• Software untuk mengimput dan memanipulasi data SIG.


• Data Base Management System (DBMS).
• Software untuk analisa data.
• Software untuk menayangkan data dari hasil analisa.
3. Data
• Data Spasial
Data spasial merupakan perwujudan nyata suatu daerah yang ada di permukaan bumi. Secara umum dipresentasikan dalam bentuk peta, gambar
berformat digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang mempunyai nilai tertentu.
• Data Non Spasial
Data non spasial merupata data berupa tabel yang mana tabel tersebut memiliki isi informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data itu
berbentuk data tabular yang satu sama lain di integrasikan dengan data spasial yang ada.
4. Manusia
Manusia adalah elemen pokok dari SIG dikarenakan manusia adalah perencana dan pengguna SIG.
5. Metode

Setiap masalah dalam metode yang dimanfaatkan dalam SIG akan berbeda. SIG yang baik terikat pada aspek desain dan aspek realnya.
4. Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis (SIG)
Adapun ruang lingkup SIG terdiri atas lima proses atau tahapan dasar, yaitu:

1. Input Data
Proses input data digunakan untuk memasukkan data spasial dan data non
spasial.

2. Manipulasi Data
Tipe data yang perlukan oleh SIG kemungkinan harus dimanipulasi supaya sesuai
dengan sistem yang dipakai.

3. Manajemen Data
Jika data spasial sudah diinput maka proses selanjutnya adalah pengolahan data
non spasial.

4. Query dan Analisis


Query yaitu proses analisis yang dilaksanakan secara tabular. Secara fundamental
SIG dapat melakukan dua jenis analisis data, yaitu: - Analisis Proximity
- Analisis Overlay

5. Visualisasi
Sebagian tipe operasi geografis, hasil akhir yang paling baik ditampilkan dalam
bentuk peta atau grafik. Peta sangat efektif untuk menyimpan dan memberikan
informasi geografis.
Your Picture Here
5. Perkembangan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Awal kemunculan SIG secara komputerisasi pada 1964 yang ditujukan
untuk menganalisis pengumpulan data lahan yang berkaitan dengan
pengembangan lahan pertanian. Lalu dilanjutkan pada 1970 dan
dilakukan oleh Roger Tomlinson dan Duane Marble. Pada 1980 dan
1990, aplikasi SIG untuk berbagai kepentingan mulai merambah ke
banyak negara. Model-model software yang baru mulai bermunculan.
Beberapa jenis aplikasi komersial dipublikasikan selama periode ini,
seperti ArcInfo, ArcView, MapInfo, SPANS GIS, PAMAP GIS,
INTERGRAPH, dan SMALLWORLD. Contoh perkembangan dari era
komputer sekarang dalam SIG adalah:

1. Penyimpanan hasil pengukuran dalam bentuk data digital


komputerisasi. Pengukuran ini menghasilkan data berupa peta digital
seperti Google Map. Fitur peta digital berupa: titik grafik atau area
(poligon).
2. Analisa hasil pengukuran digunakan untuk menemukan hubungan
baru dengan manipulasi numerik dan model data yang berbeda.
3. Penggambaran hasil pengukuran dianalisa dalam berbagai bentuk
seperti peta, grafik, statistik atau deskripsi.
4. Pengukuran fenomena alam dan manusia dilihat dari perspektif spasial
atau keruangan. Pengukuran model ini menekankan pada tiga jenis
aspek yaitu elemen ruang, atribut ruang dan relasinya.

Anda mungkin juga menyukai