Anda di halaman 1dari 18

Anemia Defisiensi Besi

Dr Rahmini Shabariah, Sp.A


Epidemiologi
•Anemia adalah suatu keadaan dimana volume sel
darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) yang
rendah dibandingkan dengan angka kisaran
normalnya sesuai usia tertentu.
•Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya zat besi
dalam tubuh penderita.
•Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, di
Indonesia terdapat 21,7% anak ≥1 tahun, 28.1%
balita 12-59 bulan, dan 37.1% ibu hamil mengalami
anemia.
Kriteria Anemia
Kelompok Umur ( WHO) Batasan Hb
6 bulan - 5 tahun < 11
• 6 tahun - 14 tahun < 12
Laki-laki dewasa < 13
Perempuan dewasa tidak hamil < 12
Perempuan dewasa hamil < 11

Kelompok Umur (Depkes) Batasan Hb


Bayi, balita 11 gram%
Anak usia sekolah 12 gram%

Laki-laki dewasa 13 gram%

Wanita dewasa 12 gram%

Ibu hamil 11 gram%


Ibu menyusui > 3 bln 12 gram%
DISTRIBUSI & METABOLISME BESI TUBUH

Besi tubuh dalam bentuk:

A. Besi fungsional/esensial (%)

- hemoglobin ≥ 65

- besi pada transferin 0.1


- mioglobin 3.5
- enzim dll 0.2

30
B. Besi non-fungsional (simpanan hati /lien/ SST)
60-65
Ferritin
40-35
Hemosiderin
Absorpsi Besi
2. Faktor Ekstraluminal
1. Faktor Intralumal (diet)
(Sistemik )
- jumlah & jenis zat besi
heme & non-heme
- besarnya simpanan
besi
- makanan lain - aktivitas eritropoiesis
a. menghambat: fosfat,
fitat, telur, teh
b. meningkatkan: asam
amino, vit C,
monosakarid
Eksresi Besi
Pengeluaran besi: 0,2- 0,7
Penimbunan besi
mg/hari
-Deskuamasi epitel  berlebihan dalam
sal. cerna & urogenital
-Keringat jaringan:
-Pertumbuhan rambut
& kuku - Hemosiderosis
- menstruasi - Hemokromatosis
Cadangan besi tubuh dipengaruhi

1. Simpanan besi yang didapat dari ibu:


- cadangan besi ibu  anemia berat
- lamanya janin dalam kandungan
bayi cukup bulan  6 bulan
bayi prematur  4 bulan

- kehamilan kembar

2. Laju pertumbuhan
3 Tahapan Defisiensi Besi
1. Iron deplesition besi ditandai berkurangnya cadangan besi ,
namun besi serum masih normal ( SI >60Ug/dL)
2. Iron deficient eritropoiesis didapatkan suplai besi yang tidak
cukup untuk menunjang eritropoesis ( SI 40- <60 Ug/dL)
3. Iron deficiency anemia apabila besi yang menuju eritroid
sumsum tulang sudah tidak cukup (SI < 40 ug/dL)

Saturasi transferin (ST) dihitung dengan membagi SI dengan TIBC


dikalikan 100%
•Sangat kurang ST < 7%
•Kurang ST 7-<16%
•Normal ST >16%
Penyebab Defisiensi Besi menurut umur
Bayi kurang dari 1 tahun
1.Cadangan besi kurang, a.l. karena bayi berat lahir rendah,
prematuritas, lahir kembar, ASI ekslusif tanpa suplementasi besi, susu
formula rendah besi, pertumbuhan cepat dan anemia selama
kehamilan.
2.Alergi protein susu sapi
Anak umur 1-2 tahun
1.Asupan besi kurang akibat tidak mendapat makanan tambahan atau
minum susu murni berlebih.
2.Obesitas
3.Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang / kronis.
4.Malabsorbsi.
Penyebab Defisiensi Besi menurut umur
Anak umur 2-5 tahun
•Asupan besi kurang karena jenis makanan kurang mengandung
Fe jenis heme atau minum susu berlebihan.
•Obesitas
•Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang / kronis baik
bakteri, virus ataupun parasit).
•Kehilangan berlebihan akibat perdarahan (divertikulum Meckel /
poliposis dsb).
Anak umur 5 tahun-remaja
•Kehilangan berlebihan akibat perdarahan(a.l infestasi cacing
tambang) dan
•Menstruasi berlebihan pada remaja puteri.
Etiologi ADB
1. Suplai besi kurang
a. Simpanan Besi waktu lahir kurang
b. Masukan/intake Fe kurang
c. Gangguan absorpsi Fe
2. Kebutuhan meningkat
3. Kehilangan Fe karena perdarahan
4. Campuran
Gejala Klinis
a. Gejala Penyebab
b. Gejala Hematologik
c. Gejala non hematologi :
- perubahan perilaku, lemah, lesu, anoreksia,
cengeng, mata kunang-kunang, telinga
berdenging
- gangguan kognitif, prestasi menurun
d. Pika ( makan aneh-aneh)
e. Mudah terinfeksi
f. Kelainan epitel
Gejala kelainan epitel
1.Koilonychia: kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh, bergaris-
garisvertikal dan menjadi cekung sehingga mirip sendok
2.Atrofi papil lidah: permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karen
a papillidah menghilang
3.Stomatitis angularis: radang pada sudut mulut sehingga tampak seba
gaibercak berwarna pucat keputihan
4.Disfagia: nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring
5.Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia
6.Pica: keinginan memakan makanan yang tidak lazim, ex: tanah liat, e
s, lem, dl
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin berkurang - Saturasi transferin <
- Hapusan darah tepi:
16%
anisositosis poikilositosis,
hipokromi, mikrositosis - Feritin serum < 12
- MCV & MCH/MCHC  g/liter
- Hematokrit  - FEP (free erythrocyte
- Retikulosit 
- Besi serum (SI) 
protoporphyrin) RBC 
- MIBT (TIBC) 
PENGOBATAN
PENGOBATAN

DASARPENGOBATAN:
DASAR PENGOBATAN:
1. Koreksi
1. Koreksi faktor
faktor penyebab
penyebab
2. Preparat
2. Preparat Fe
Fe sesuai
sesuai diperlukan
diperlukan
3. Pantau
3. Pantau respon
respon pengobatan
pengobatan
4. Obati
4. Obati komplikasi
komplikasi

PRINSIPPENGOBATAN
PRINSIP PENGOBATANBESI:
BESI:
1. Dosis
1. Dosis berdasarkan
berdasarkan kadar
kadar elemen
elemen besi
besi
2. Diberikan
2. Diberikan peroral
peroral
3. Lama
3. Lama pengobatan:
pengobatan:
3-4 bulan
3-4 bulan setelah
setelah Hb
Hb normal
normal
Tata Laksana
Dosis Fe: 2-3 mg elemen Fe/kg BB/hari  oral
Kandungan Fe:
1. Ferro-sulfat : 20%  pilihan utama
2. Ferro-fumarat : 33%
3. Ferro-suksinat : 22%
4. Ferro-glukonat : 12%
5. Ferro-laktat : 36%
ES : - mual
- muntah
- nyeri epigastrium
- diare atau konstipas
Pedoman Suplementasi Besi IDAI
• Untuk anak diberikan mulai usia 4-8 minggu dilanjutkan sampai
usia 12-15 bulan ( 2-4 mg/kg/hari)
• Untuk bayi prematur/bblsr sejak usia 1 bulan sd 12 bulan
diteruskan sd bayi mendapat sufor (2-4 mg/kg/hari)
• Bayi cukup bulan diberikan mulai bayi berusia 4 atau pada usia
6 bulan. ( 1mg/kgBB/hari)
• Untuk balita dan anak sekolah : suplementasi besi tanpa skrining
diberikan dengan dosis 2mg/kgBB/hari (dapat sampai 30
mg/hari) selama 3 bulan
Pedoman Suplementasi Besi IDAI

Anda mungkin juga menyukai