Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Reading

Obesity is associated with increased severity


of disease in COVID‑19 pneumonia: a
systematic review and meta ‑analysis

( Ka ita n Obe si ta s De nga n Pe n ingka ta n Tingka t


Keparahan Penyakit Pneumonia COVID 19:
Ulasan dan Meta-analisis)
PENDAHULUAN

● Pada Desember 2019 terjadi penyebaran virus corona baru di Wuhan, China, yang
menyebabkan infeksi akut saluran pernapasan yang sangat menular bernama
penyakit coronavirus 2019 (COVID-19)

● Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang telah


diidentifikasi sebagai patogen COVID-19 adalah RNA beta-coronavirus baru yang
memiliki identitas genetik yang sama dengan dua jenis virus corona yang
diturunkan dari kelelawar, bat-SL-CoVZC45 dan bat-SL-CoVZXC21
PENDAHULUAN

● Terdapat beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan perkembangan COVID 19 secara
progresif. Obesitas menjadi salah satu faktor risiko yang penting terhadap perjalanan penyakit
ini. Saat pandemi virus influeza A (IAV) H1N1 2009, obesitas dikaitkan dengan peningkatan
penyakit tersebut dan merupakan faktor risiko yang signifikan pada rawat inap dan juga
kematian

● Pada penderita obesitas, kapasitas produksi interferon berkurang atau tertunda sehingga
memungkinkan lebih banyak replikasi RNA virus, meningkatkan kemungkinan strain virus baru,
dan lingkungan hormon yang buruk pada pasien obesitas juga menyebabkan defek pada imunitas
bawaan dan respons sel B dan T. Akibatnya, bukti yang muncul menunjukkan hubungan antara
obesitas dan tingkat keparahan penyakit infeksi saluran pernafasan.
PENDAHULUAN

● Efek COVID-19 pada penderita obesitas belum dijelaskan dengan baik. Tinjauan sistemik
terbaru menekankan bahwa obesitas merupakan faktor risiko yang memengaruhi prognosis
COVID-19. Namun, tinjauan tersebut hanya dirangkum oleh tiga studi, dan harus lebih banyak
data yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan tersebut. 

● Karena banyak bukti yang bertentangan seperti keterbatasan tinjauan sebelumnya dengan
ketersediaan data baru, dilakukan penelitian kembali dengan tujuan untuk menyelidiki
hubungan antara obesitas dengan pasien kritis COVID-19 dengan melakukan tinjauan
sistematis dan meta-analisis,
METODE PENELITIAN
Strategi pencarian dan kriteria seleksi (PubMed, Database Embase, dan Web of Science) :
• Penyakit coronavirus : COVID19, COVID-19 pandemi, Infeksi SARS-CoV-2, Infeksi virus korona baru
2019, Infeksi 2019-nCoV
• COVID-19 dan Obesitas
• Karakteristik COVID-19
Kriteria inklusi dan eksklusi :
• Informasi tentang BMI atau adanya obesitas
• Hasil spesifik pasien COVID-19
Seleksi studi dan ekstraksi data
 Persentase pria
 Penulis pertama
 Rasio kasus parah terhadap total kasus
 Waktu publikasi
 Prevalensi obesitas
 Desain penelitian
 BMI
 Negara  Rata-rata atau usia rata-rata pasien
 Jumlah pasien COVID-19  Hasil
METODE PENELITIAN
Perkembangan penyakit covid 19 menurut protokol Diagnosis dan Perawatan COVID-19:
Kasus ringan
• Gejala klinis sedang tanpa perubahan pneumonia khas pada CT scan.
Kasus yang parah
• Gangguan pernapasan dengan frekuensi pernapasan ≥30 napas / menit
• Saturasi oksigen oksimeter denyut ≤93% saat istirahat
• PaO2 / FiO2 ≤300 mmHg.
Kasus kritis
• Kegagalan pernafasan yang membutuhkan ventilasi mekanis
• Terjadinya syok
• Kegagalan fungsional organ lain dan kebutuhan perawatan ICU.
METODE PENELITIAN

Penilaian kualitas metodologis dan risiko bias


Skala Newcastle-Ottawa (NOS) yang terdiri dari aspek-aspek:
• Seleksi
• Komparabilitas
• Paparan (studi kasus-kontrol atau cross-sectional) atau hasil.
Jika meta-analisis mencakup lebih dari tiga penelitian, kemungkinan bias publikasi dinilai
dengan :
• Funnel plot/plot corong
• Uji Egger Metode trim-and-fill.
METODE PENELITIAN

Analisis statistik
Sebuah meta-analisis dilakukan, dengan perhitungan mean diference (MD) dan convidance
interval 95% (95% CI) dari BMI pasien COVID-19. Ringkasan rasio odds (OR) dengan 95% CI
diperkirakan untuk hubungan antara obesitas dan hasil gabungan COVID-19 yang buruk.
• Dalam meta-analisis, membandingkan risiko hasil gabungan yang buruk dari pasien COVID-
19 dengan dan tanpa obesitas
• Meta-regresi efek acak dilakukan dengan menggunakan kemungkinan maksimum terbatas
untuk variabel yang ditentukan sebelumnya
• Analisis subkelompok dilakukan berdasarkan hasil gabungan yang buruk dan usia rata-rata
(≥60 dan <60 tahun).
• P <0,05 dianggap signifikan secara statistik.
HASIL
Pilihan pembelajaran
Pada penelitian pertama banyak pelajaran ditemukan dalam databes berbeda dan lebih dari
setengahnya memiliki catatan yang unik. Dan terdapat 46 catatan/pembelajaran yang dinilai
kelayakannya, 5 diantaranya tidak melaporkan obesitas, 12 tidak dibagi berdasarkan hasil, 6 tidak
memiliki catatan yang lengkap, 1 memiliki kesamaan dengan catatan lain.
Deskripsi pembelajaran
Ringkasan karakteristik untuk tiap pembelajaran seperti BMI, prevalensi obesitas dan lain-lain
sudah tertera pada tabel.
Keparahan COVID 19
Meta analisis menunjukan bahwa obesitas berhubungan dengan diberatkan covid 19, dari 431
pasien, 53 dari 148 pasien obesitas memiliki peningkatan resiko covid yang parah dibandingkan
dengan 35 dari 283 pasien yang tidak obesitas
HASIL
Perawatan ICU
Sebanyak 132 dari 372 (35,48%) pasien dengan obesitas memiliki kebutuhan yang lebih tinggi untuk
layanan ICU dari 148 dari 581 (25,47%) pasien COVID-19 non-obesitas

Penggunaan IMV
Perbandingan tingkat kebutuhan ventilasi paru mekanis pada pasien obesitas dengan pasien non-obesitas
pada 504 pasien COVID-19. Sebanyak 104 dari 195 pasien obesitas (53%) memiliki peningkatan
kebutuhan dukungan IMV. dibandingkan dengan 110 dari 309 pasien tanpa obesitas (35,60%).

Tingkat Kematian
Sebanyak 3 studi dilibatkan dengan 3856 kasus kematian pada COVID-19. pasien dengan obesitas
menetapkan tingkat kematian 30,85% (398/1290). Pasien tanpa obesitas 33,05% (848/2566). OR yang
dikumpulkan menunjukan, obesitas tidak terkait dengan mortalitas.
HASIL
 Perkembangan Penyakit
• Pengumpulan dari 5 studi termasuk dalam meta-analisis, menghasilkan total 5826 pasien COVID-19. 2979 diantaranya
(51,13%) mengalami perkembangan penyakit dan 1136 (38,13%) dengan obesitas.
• Total dari 1136 penderita obesitas (57,64%) mengalami perkembangan penyakit, dibandingkan 47,81% pasien non-
obesitas.
• Pengumpulan OR menujukan bahwa adanya obesitas dikaitkan dengan resiko perkembangan penyakit yang lebih tinggi
pada COVID-19.

Meta regresi
Obesitas sering dikaitkan dengan beberapa komplikasi kronis seperti, hipertensi, diabetes, penyakit kardiovaskular. Analisis
meta regresi menunjukan bahwa adanya hubungan antara obesitas dan peningkatan hasil gabungan yang buruk yang
dipengaruhi oleh usia. Namun tidak terjadi pada diabetes.

Analisis subkelompok : usia


Secara khusus, kelompok yang lebih muda (usia rata-rata <60 tahun) memiliki hubungan positif yang kuat antara obesitas dan
hasil gabungan yang buruk pada COVID-19. hubungan menjadi lebih lemah pada kelompok usia yang lebih tua (usia rata-
rata 60 tahun).
KESIMPULAN

1. Hasil tinjauan sistematis dan meta-analisis menilai bahwa obesitas sangat


terkait dengan hasil keparahan COVID-19 termasuk perawatan ICU dan
dukungan IMV.
2. Pasien yang lebih muda dengan BMI tinggi dinilai berisiko tinggi, dan harus
ditangani peningkatan kewaspadaan, prioritas tracing, dan terapi agresif,
terutama di beberapa negara yang terkena dampak tinggi morbiditas
obesitas.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai