Anda di halaman 1dari 25

MAKING DECISION

& PROBLEM
SOLVING

kelompok 4
• Risya Pradiki ( 106119065 )
• Tarisa Salsabila ( 106119025 )
• Violien Islamica Dinity ( 106119069 )
• Nova Agung Rizqy ( 106119071 )
Today's
Topik Pembahasan Outline
• Group Decision Making : Choosing Among
Alternatives
• Group Problem Solving : Overcoming Obstacles to
Archive a Goal
• Three Approaches to Group Problem Solving
GROUP Secision Making: Choosing
Among
Alternative.
Elements of Effective and Inffective Group Decision
Making

“Pengambilan keputusan kelompok berdasarkan pola yang bisa diprediksi, dimana


keputusan itu bisa di identifikasi secara eksplisit” menurut Randy Hirokawa, Denis Gouran,
dan pakar lainnya.

Mereka telah mengidentifikasi tentang factor apa saja yang membuat suatu kelompok
membuat keputusan yang efektif atau tidak, dengan langkah langkah sebgai berikut:
Analyze the decision to be made
(menganalisis keputusan yang akan diambil)
EFEKTIF INFEKETIF
• kelompok itu akan menilai situasi terkini dan • ketika suatu kelompok gagal dalam menganalisis
menganalisis situasi berdasarkan informasi sebuah situasi tertentu secara akurat, dan hal ini
yang tersedia dan mereka akan menyadari bisa menyebabkan suatu kelompok membuat
tentang keputusan yang akan diambil. keputusan yang sangat gagal
• Banyak hal yang membuat suatu kelompok gagal
dalam mengambil keputusan, bisa dari basis data
atau informasi yang kurang ataupun penalaran
yang dimiliki anggotanya yang kurang sehingga
mereka meleset saat mengambil keputusan.
Involve all members seeking Information (Libatkan semua anggota untuk mencari
Informasi)
EFEKTIF INFEKETIF
• kelompok akan mencari masukan masukan • karena banyak yang terlibat dalam pengambilan
dari setiap anggota kelompok, dimana keputusan ini maka akan terjadi kesenjangan
mereka bisa memanfaatkan informasi atau antara kelompok yang saling memilih ini atau
sumber pengetahuan yang dimiliki oleh terjadinya rasa ketidakadilan.
setiap anggota kelompok, karena semakin
banyak sumberdaya yang dimiliki oleh
sebuah kelompok semakin efektif kelompok
itu mengambil keputusan
Identifiy and Clarify the goals of the decirison  (identifikasi dan
klarifikasi tujuan keputusan)
EFEKTIF INFEKETIF
• dalam memilih keputusan yang efektif, • dimana kelompok gagal dalam menetapkan tujuan
kelompok itu harus mengidentifikasi apa kelompok itu sendiri, sehingga kelompok itu tidak
yang harus diselesaikan dan mengidentifikasi efektif dalam mengambil keputusan yang akan
tujuan dalam kelompok ini, jika semua ini diambil.
sudah dilakukan langkah berikutnya adalah
kelompok harus mengidentifikasi alternative
tujuan kelompok.
Group Members Identify Multiple Options (anggota grup mengidentifikasi beberapa
opsi)
EFEKTIF INFEKETIF
• diamana dalam kelompok memiliki beberapa • dimana kelompok hanya dihadapkan dengan dua
pilihan alternative untuk membantu sebuah pilihan dan harus mempertimbangkan salah
kelompok mengambil keputusan, semakin satunya saja, hal ini bisa menimbulkan ketidak
besar kemungkinan yang terdapat efektifan karena opsi tersebut tidak
dikelompok itu makin baik suatu kelompok memungkinkan dalam mengambil keputusan yang
dalam mengambil sebuah keputusan dalam baik.
sebuah kelompok.
Rationally evaluate the positive and negative consequences of
alternatives (mengevaluasi secara rasional dan konsekuensi
positif atau negative dari alternative yang diberikan)

EFEKTIF INFEKETIF
• menghidupkan kembali pendapat pro dan • dimana grub itu gagal saat mengidentifikasi efek
kontra diantara anggota dari opsi yang di negative dan positif dari pilihan yang mungkin,
identifikasi, dimana mereka harus kelompok terlalu abai untuk melihat kemungkinan
mengidentifikasi dampak positif dan negative yang terjadi diantara pilihan ini dan tidak
dari setiap alternative untuk menuntun sebuah mempertimbangkan pro dan kontra, sehingga
kelompok membuat keputusan.. mereka memilih atau membuat keputusan yang
buruk
After analyzing the data and options the groups makes a secision (setelah
mengidentifikasi data dan opsi, langkah selanjutnya membuat keputusan)

EFEKTIF INFEKETIF
• dimana suatu kelompok berhasil dalam • dimana kelompok itu gagal dalam membuat
membuat keputusan dan keputusan yang keputusan, keputusan itu terlalu beresiko yang
diambil mengarah pada arah yang positif dan sangat tinggi, karena kurang data dan wawasan
konsekuensi yang dipilih sangat minim. dari anggotanya, serta kegagalan kelompok dalam
mempertimbangkan opsi opsi yang ada.
Methods of Group Decision Making

Setelah mempertimbangkan beberapa alternative tahap selanjutnya adalah menerapkan


metode metode yang digunakan oleh kelompok untuk membuat keputusan, metode metode
ini berupa:
Awerging individual rankings or Random Choice (pilihan acak)
rating (Rata rata peringkat individu
atau anggota kelompok)

• Untuk membuat keputusan dengan metode ini • Jika suatu kelompok merasa buntu dalam
bisa dengan cara voting atau mengambil nilai membuat keputusan maka mereka akan membuat
terbanyak dalam kelompok, namun hal ini pilihan acak dnegan menggunakan undian atau hal
bisa menjadi masalah karena tidak lainnya.
mengambil keuntungan penuh dari diskusi • •Contoh: memilih anggota untuk persentasi
kelompok.
• Contoh:voting untuk pemilihan ketua kelas
Majority Choice (Pilihan Decision by minority (Keputusan
Mayoritas) oleh minoritas)

• Ini adalah pembuatan keputusan dengan cara • •Keputusan yang diambil dari suara minoritas bisa
pengambilan suara terbanyak, dan hal ini digunakan sebagai metode pengambilan keputusan
dinilai tidak efektif karena dinilai dimana si minoritas ini memiliki argument yang
mengabaikan suara minoritas . baik serta suara yang kuat sehingga ia berhasil
• Contoh: pemilihan tempat gathering mempersuasi para anggota kelompok untuk
mengadopsi pilihannya.
• Sebagai contoh: ide untuk tema pensi
Decision by consensus (keputusan
oleh konsensus)

• Metode ini dinilai paling baik dalam mengambil sebuah keputusan dari sebuah kelompok
karena seluruh anggota kelompok mendukung ide yang disampaikan hal ini terjadi
karena mereka mendengarkan dan menanggapi sudut pandang setiap individu serta
mereka berhasil mencapai tujuan dan mengelola konflik dnegan baik, walau cara ini
dinilaipaling baik namun metode ini sangat lah sulit diterapkan.
GROUP PROBLEM SOLVING :
OVERCOMING OBSTACLES TO
ARCHIEVE A GOAL
Problem Solving Defined

Proses mengatasi hambatan untuk mencapai tujuan, dengan cara melibatkan


pembuatan pilihan dari alternative yang ada dan penyelasaian masalah biasanya
membutuhkan sebuah kelompok untuk membuat banyak keputusan atau pilihan untuk
mengidentifikasi masalah dan menentukan cara untuk menyelesaikannya
Barriers to Group and Team Problem Solving

Menurut Ben Jamin Broome dan Luann ful ada 10 hambatan untuk pemecahan masalah dalam
kelompok :
• Kurangnya struktur
• Kurangnya kepekaan budaya beberapa anggota kelompok / adanya perbedaan budaya antar
anggota kelompok
• Kurangnya perencanaan
• Kurangnya sumber daya
• Informasi tidak terlibat dalam diskusi
• Tekanan waktu
• Komunikasi yang buruk Menyebabkan kesalapahaman antar anggota kelompok
• Iklim sosial yang tdak mendukung
• Sikap negative
• Kurangnya keterampilan pemecahan masalah
THREE APPROCHES TO GROUP
PROBLEM SOLVING
1. Descriptive Approach

Dalam pendekatan ini pola khas dalam komunikasi yang terjadi ketika orang
berinteraksi untuk memecahkan suatu masalah.
- Collaborating Ethically Terjadi 4 phase yaitu :
•  Orientation :  ice breaker dalam interaksi yaitu menjelaskan secara langsung apa
yang ingin dilakukan kepada kelompok lain
• Conflict : opini terhadap posisi masing – masing
• Emergence : bagaimana kelompok menghadapi konflik yang terjadi, cohesive
kelompok      
• Reinforcement : tercapainya tujuan atau goal kelompok
- Vitual groups Advantage
• bekerja paling baik untuk tugas yang lebih terstruktur      
• dalam pertemuan virtual biasanya gagasan dan ide dapat terungkap dengan mudah
dan dengan bukti yang akurat       
• virtual grup lebih sering menghasilkan banyak ide ketika bertukar pikiran daripada
interaksi bertatapan secara langsung

- Disvantages      
• pertukaran informasi dalam kecepatan nya bisa lebih sedikit waktu sehingga
kurang untuk mengevaluasi ide
• anggota kelompok biasanya kurang teliti dalam mengevaluasi
2. Functional approach

Mengidentifikasi tugas utama dan menekankan pentingnya komunikasi yang efektif


sebagai factor utama atas kontribusi
terhadap pemecahan masalah yang efektif.

3. Perspective approach

Mengidentifikasi Teknik bagaimana cara untuk meningkatkan kinerja


dalam pemecahan masalah kelompok.
PUTTING PRINCIPLES INTO PRACTICE
Real Groups, Real Challenges: The Bona Fide Group Perspective.

Menurut Linda Putnam, kelompok bonafide peka terhadap beroperasinya dalam pengeturan alam.
Ada dua elemen menurut Linda Putman terhadap kelompok bonafide :
• Bagaimana grup tergabung dalam terhubung ke grup lain pada saat yang bersamaan.
• Bagaimana grup beroperasi dalam hubungannya dengan konteks eksternal

Apa yang terjadi dalam grup dalam kehidupan nyata ?                                              


• Saat anda menjadi anggota kelompok dan tergabung dengan kelompok lain pada saat yang
bersamaan.
• Ada pengaruh ganda pada apa yang terjadi pada kelompok anda.
• Dan anda memiliki anggota kelompok yang dimana saat berkomunikasi melalui komunikasi
virtual.
Communication Function Of
Effective Group Problem Solvers.
berikut dibawah ini fungsi komunikasi yang spesifik yang dianggap oleh para peneliti dapat
menyelesaikan masalah:
• Fungsi Analisis : anggota kelompok biasanya melakukan beberapa hal untuk memastikan
analisis mereka agar    
• Fungsi Generasi Ide : aspek penting dalam menyelesaikan masalah dari setiap anggota
kelompok harus kreatif dan inovatif dalam mencetuskan ide yang dimilikinya.
• Fungsi  Evaluasi : anggota kelompok harus mampu membedakan ide baik dan ide buruk
dalam pemikirannya, anggota kelompok adalah tempat penyelesaian masalah yang baik.
• Fungsi Kepekaan Pribadi:  angota kelompok harus memiliki sikap berorientasi, empatik, peka
terhadap kebutuhan orang lain dan juga harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi orang
lain.
Perspektive Approach
Pendekatan perspektif untuk pemecahan masalah kelompok yang didasarkan pada asumsi bahwa
kelompok membutuhkan lebih dari sekedar pemahaman umum tentang bagaimana kelompok
memecahkan masalah atau apa fungsi
utama dari komunikasi kelompok. Pendekatan perspektif juga dilakukan untuk
agenda dalam penyelesaian masalah dalam kelompok dan juga untuk mencapai tujuannya dalam
kelompok.

Pendekatan deskriptif untuk menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan kelompok yang
mempegaruhi kelompok dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan, pendekatan preskriptif lebih
spesifik dalam mengurutkan jenis komunikasi dalam kelompok.
Thank you
for you
attention

Anda mungkin juga menyukai