Anda di halaman 1dari 43

ALAT KONTRASEPSI

DALAM RAHIM
-IUD-
APA ITU AKDR?

AKDR merupakan alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat
efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan
usia reproduktif
AKDR

IUD yg terbuat dr Plastik : Lippes Loop


IUD yg terbuat dr Polyethylene
mengandung Tembaga :

Copper T Multiload Nova T Copper 7


220A 250 200
380A 375 380
Yulice
PEMBAGIAN AKDR
 Menurut bentuknya :
 Bentuk terbuka

Lippesloop Cu-7 Cu-T Marguile Spring Coil


 Bentuk tertutup s

Ota-ring
PEMBAGIAN AKDR
 Menurut Tambahan/Metal :
 Medicated IUD

Cu T 200 Cu T 220 Nova-T ML-Cu 375


 Unmedicated IUD

Lippes loop Marguile Saf T Coil


s
AKD Fungsi utama AKDR untuk mencegah
R fertilisasi
Progestin Releasing: Copper Releasing (Tembaga):
1. Mencegah ovulasi 1. Tidak mengandung hormon
2. Mengentalkan lendir 2. Ion tembaga menyebabkan rahim
serviks sehingga sperma dan tuba fallopi memproduksi cairan
tidak dapat mencapai yang sel darah putih, ion tembaga,
tuba fallopi enzim dan prostaglandin (kombinasi
3. Menipiskan endometrium ini dapat membunuh sperma)
3. AKDR tembaga sebagai kontrasepsi
darurat karena mencegah implantasi
blastosit
KEUNTUNGAN IUD

1. Efektivitas tinggi (0,6 – 0,8 kehamilan/100 wanita/tahun)


2. Segera efektif (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan)
3. Metode jangka panjang (perlindungan sampau 10 tahun dengan menggunakan Copper
T 380A)
4. Tidak mengganggu hubungan seksual
5. Kesuburan kembali dengan cepat setelah dilepas
6. Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui/pemberian ASI
7. Dapat dipasang setelah melahirkan atau abortus dan sampai menopause
8. Tidak ada interaksi dengan obat - obatan
KETERBATASAN IUD

1. Perubahan siklus haid


2. Haid lebih lama dan banyak
3. Perdarahan (spotting) antar menstruasi
4. Saat haid lebih sakit

Komplikasi lain:
5. Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan
6. Anemia
7. Perforasi dinding uterus
8. Tidak mencegah IMS
9. Infertilitas
KETERBATASAN IUD

6. Diperlukan prosedur medis berupa pemeriksaan pelvik


7. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR
8. AKDR harus dipasang dan dilepas oleh petugas terlatih
9. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui
10. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik
11. Perempuan harus memeriksa benang AKDR secara rutin
WAKTU PENGGUNAAN

1. Siklus haid (tidak hamil)


2. Haid hari I – VII
3. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca
persalinan; setelah 6 bulan apabila dengan metode amenorea laktasi (MAL)
4. Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari)
5. Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi

Catatan:
1. Wanita yang sudah sembuh dari penyakit infeksi panggul pasca persalinan lebih dari 3
bulan
boleh menggunakan AKDR dengan syarat tidak mempunyai resiko menderita IMS
DIPERKENANKAN
MENGGUNAKAN AKDR
1. Usia reproduktif
2. Nulipara
3. Menginginkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang
4. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
5. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
6. Resiko rendah IMS
7. Tidak menghendaki metode hormonal
8. Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
TIDAK DIPERKENANKAN MENGGUNAKAN
AKDR

1. Sedang hamil (diketaui hamil atau kemungkinan hamil)


2. Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi)
3. Menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
4. Perempuan yang 3 bulan terakhir sering menderita atau sering mengalami PRP atau
abortus septik
5. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
6. Penyakit trofoblas ganas
7. Menderita TBC pelvik
8. Kanker alat genital
9. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
PEMERIKSAAN PRA-PEMASANGAN

1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan abdomen
3. Pemeriksaan dalam
a. Pemeriksaan genitalia eksterna
b. Pemeriksaan genitalia interna (spekulum)
c. Pemeriksaan bimanual
TINDAKAN PRA PEMASANGAN
AKDR
⬡ Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan
pasien rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah
pemasangan dan persilahkan pasien untuk mengajukan
pertanyaan.
⬡ Masukkan lengan AKDR di dalam kemasan sterilnya :

1. Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat


kebelakang
2. Masukkan pendorong kedalam tabung inserter 1. Pegang kedua ujung lengan IUD dan dorong tabung
3. Letakkan kemasan dalam tempat yang datar inserter sampai ke pangkal lengan melipat sampai
4. Selipkan kertas pengukur dibawah lengan IUD menyentuh tabung inserter, tarik tabung inserter dari
bawah lipatan lengan.
2. Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk
memasukkan lengan IUD yang sudah terlipat tersebut
kedalam tabung inserter.
TINDAKAN PEMASANGAN AKDR

⬡ Pasanglah spekulum vagina ⬡ Masukkan sonde uterus


untuk melihat serviks ⬡ Tentukan posisi dan kedalaman
⬡ Usap vagina dan serviks dengan kavum uteri dan keluarkan
larutan antiseptik 2 sampai 3 sonde
kali
⬡ Jepit serviks dengan tenakulum
secara hati-hati
⬡ Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada di dalam
kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pda tabung inserter, kemudian
buka seluruh plastik penutup kemasan

⬡ Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyetuh permukaan yang tidak
steril
⬡ Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horisontal (sejajar lengan
AKDR), masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru
menyentuh serviks atau
⬡ Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawl yaitu menarik
keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan
pendorong
⬡ Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke
serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan
PETUNJUK BAGI PASIEN

1. Kontrol 4 – 6 minggu setelah pasang


2. Selama bulan pertama menggunakan AKDR, periksa benang secara rutin terutama
setelah haid
3. Setelah bulan pertama pemasangan, periksa benang apabila mengalami:
a. Kram / kejang di perut bagian bawah
b. Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama
c. Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak nyaman setelah
melakukan hubungan seksual
4. Copper T – 380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat dilakukan
lebih awal
apabila diinginkan
PETUNJUK BAGI PASIEN

5. Kembali ke klinik apabila:


a. Tidak dapat meraba benang AKDR
b. Merasakan bagian yang keras dari AKDR
c. AKDR terlepas
d. Siklus terganggu / meleset
e. Terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
f. Adanya infeksi
INFORMASI UMUM

1. AKDR bekerja langsung efektif segera setelah pemasangan


2. AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan
3. Kemungkinan terjadi perdarahan (spotting) beberapa hari setelah pemasangan
4. Perdarahan menstruasi biasanya lebih lama dan lebih banyak
5. AKDR mungkin dilepas setiap saat sesuai kehendak pasien
6. AKDR tidak melindungi diri terhadap IMS termasuk HIV / AIDS
ALAT KONTRASEPSI
BAWAH KULIT
-IMPLAN-
Apa itu AKBK atau implan?

Adalah :
⬡ Implan adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen,
dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tiga hingga lima tahun.
⬡ Alat kontrasepsi yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam
kapsul silastic silicon polidymetri silicon dan disusukan dibawah kulit,
dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul
.Levonorgetrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB
seperti mini pil atau pil kombinasi (Prawirohardjo, 2009)
IMPLANTS: CARA KERJANYA

Menghalang ovulasi

Mengubah endometrium

Menebalkan mukus serviks

25
 Jenis kontrasepsi implant
• Berisi batang yang mengandung hormon levonorgestrel
• Tiap kapsul : panjangnya 3,4 cm, diameter 2,4 mm,berisi
NORPLANT 36 mg levonorgestrel yang efektif mencegah kehamilan
selama 5 tahun

• Berisi 1 batang putih lentur mengandung 63 mg 3-keto-


desogestrel
IMPLANON • Efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun

• Berisi 2 batang, mengandung 75 mg levonorgestrel


• Efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun (Saifuddin,
INDOPLANT dan JADENA 2006)
MEKANISME KERJA KB
IMPLAN

Mengentalkan  Menggangu Mengurangi Menekan ovulasi


lendir serviks proses transportasi karena
pembentukan sperma progesteron
Kadar
endometrium menghalangi
levonorgestrel Perubahan lendir
Levonorgestrel pelepasan LH
yang konstan serviks menjadi
mempunyai efek menyebabkan supresi lebih kental dan Levonorgestrel
terhadap maturasi
nyata terhadap sedikit, sehingga menyebabkan
siklik endometrium
terhadap mucus yang diinduksi menghambat supresi terhadap
serviks. Mukus estradiol, dan akhirnya pergerakan sperma. lonjakan luteinizing
tersebut menebal menyebabkan atrofi. hormone (LH), baik
dan jumlahnya Perubahan ini dapat pada hipotalamus
menurun, yang mencegah implantasi maupun hipofisis,
sekalipun terjadi
membentuk yang penting untuk
fertilisasi.
sawar untuk ovulasi.
penetrasi sperma.
EFEK SAMPING IMPLAN

⬡ Gangguan Haid : Amenorhea dan Methrorhagia.


⬡ Depresi : Rasa lesu, tak bersemangat dalam kerja /
kehidupan
⬡ Keputihan : Adanya cairan putih yang berlebihan keluar
dari liang senggama dan terasa mengganggu. Tidak
berbahaya kecuali bila berbau, panas, atau terasa gatal.
⬡ Perubahan Berat Badan
⬡ Nyeri : Rasa nyeri pada daerah pemasangan akibat iritasi
syaraf setempat
KEKETERBATASAN KB
IMPLAN
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
KONTRASEPSI NONKONTRASEPSI
Daya guna tinggi Mengurangi nyeri dan jumlah darah Perubahan haid berupa perdarahan
haid bercak (spotting), hipermenorea,
amenorea
Perlindungan jangka Panjang (5 tahun) Memperbaiki anemia Timbul keluhan : nyeri kepala, BB
naik/turun, nyeri payudara, perasaan
mual, perubahan mood

Tidak memerlukan pemeriksaan dalam Melindungi terjadinya kanker Membutuhkan tindak pembedahan
endometrium minor untuk insersi dan pencabutan

Bebas dari pengaruh estrogen Menurunkan angka kejadian kelainan Tidak memberikan efek protektif
jinak payudara terhadap infeksi menular seksual

Tidak mengganggu kegiatan senggama Melindungi diri dari beberapa Efektivitas menurun bila
penyebab penyakit radang panggul menggunakan obat tuberculosis atau
obat epilepsi
Dapat dicabut setiap saat sesuai Menurunkan angka kejadian Terjadinya kehamilan ektopik sedikit
dengan kebutuhan endometriosis lebih tinggi
SIAPA YANG SESUAI MEMAKAI
IMPLANTS

Wanita:
Dalam usia reproduksi
Semua pariti termasuk nulipara
Menghendaki cara yang sangat efektif,
perlindungan jangka panjang dari kehamilan.
Sedang memberikan ASI (6 minggu atau lebih
pasca persalinan) dan butuh KB
Pada pascapersalinan yang tidak memberikan ASI
Pada pasca keguguran
PEMAKAIAN IMPLANTS PADA WANITA YANG
MEMBERIKAN ASI

Tidak ada efek sampingan pada:


Waktu memberikan ASI
Kualitas ASI

Pertumbuhan dan perkembangan bayi


SIAPA SAJA YANG TIDAK BOLEH MEMAKAI(WHO
KELAS 4)

Implants tidak boleh dipakai, jika wanita tersebut:


Hamil (dipastikan atau kemungkinan)
Perdarahan vagina yang tidak jelas sehingga penyebabnya diketahui
dan masalah serius telah diatasi
Sedang sakit kanker payudara

Source: WHO 1996.


KONDISI YANG MEMERLUKAN KEHATI-HATIAN
(WHO KELAS 3)

Implants adalah tidak dianjurkan kecuali apabila metoda lain


tidak ada atau dapat diterima, jika pada wanita tersebut terdapat:
Jaundice (aktif simptomatik)
Penyakit jantung iskemia (dulu atau sekarang)
Kanker buah dada
Neoplasia hati (baru berupa hipotesis)
Pemakaian obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau
tuberkulosis (rifampin)

Source: WHO 1996.


PEMASANGAN DAN PENCABUTAN
IMPLANT
PEMASANGAN IMPLAN

Persiapan Tindakan sebelum pesangan


• Cuci tangan
• Pasang sarung tangan
• Atur alat dan hitung capsul
• Oleskan larutan antiseptik
• Tempatkan penutup/doek steril
• Isi spuit dg 3 ml obat anestesi
• Lakukan anestesi lokal: intrakutan dan subdermal sehingga membuat kulit terangkat dr jar.lunak
dibawahnya
Pemasangan kapsul

• Pegang skalpel dg sudut 45 derajat, buat insisi dangkal utk menembus kulit
• Trokar dipegang dg ujung tajam menghadap ke atas
• Dg trokar dimana posisi menghadap atas masukkan ujung trokar pada luka insisi dg posisi 45 derajat
kemudian turunkan menjadi 30 derajat saat memasuki lap.subdermal
• Angkat trokar keatas sehingga kulit terangkat
• Cabut pendorong dari trokar
• Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar
• Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul kearah ujunga trokar sampai terasa tahanan
• Tahan pendorong ditempatnya kemudian tarik trokar
• Kapsul harus keluar dari trokar dan terlihat di tepi luka insisi, raba ujung kapsul dg jari
• Tanpa mengeluarkan ujung trokar, putar ujung trokar ke arah lateral kanan, masukkan kembali trokar mengikuti
alur V
• Pasang kapsul berikutnya
• Jangan cabut trokar saat pemasangan kapsul
• Raba kapsul untuk memastikan kedua kapsul terpasang
• Keluarkan trokar pelan2

Tindakan setelah pemasangan


• Menutup luka insisi
• Pembuangan darah dan dekontaminasi
• Perawatan klien
PECABUTAN IMPLAN

Persiapan Pencabutan implan

• Tentukan lokasi insisi, kira-kira 5mm dari ujung bawah kapsul


• Buat insisi melintang kecil 4mm dg menggunakan skalpel
• Mulai dg mencabut kapsul yg mudah diraba dari luar atau yg terdekat
• Dorong ujung kapsul ke arah insisi dg jari tangan sampai tampak pada luka insisi
• Jepit ujung kapsul dg ujung klem lengkung
• Membebaskan kapsul dr jar.ikat yg melingkupinya
• Jepit ujung klem yg terbebas dr jar.ikat menggunakan klem pean atau pinset anatomis
• Pilih kapsul berikutnya, gunakan teknik yg sama
WAKTU MULAI
MENGGUNAKAN IMPLAN

1. Setiap saat selama siklus haid hari ke -2 sampai hari ke tujuh, tidak perlu metode kontrasepsi
tambahan
2. Insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini tidak terjadi kehamilan. Apabila
insersi setelah -7 hari siklus haid, klien dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual,
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja.
3. Apabila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini tidak terjadi
kehamilan, klien dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan metode
kontrsepsi lain untuk tujuh hari saja.
4. Apabila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan  pascapersalinan, insersi dapat dilakukan
setiap saat.
5. Apabila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan
setiap saat, klien dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama tujuh hari
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk tujuh hari.
6. Apabila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan implan, insersi dapat
dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien menggunakan
kontrsepsi dengan benar.
7. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntik, implan dapat diberikan pada saat jadwal
kontrasepsi suntik, tidak perlu metode kontrasepsi lain.
8. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsihormonal ( kecuali AKDR) dan klien ingin
menggatinya dengan norplant, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini klien tidak
hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
9. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin menggantinya dengan implan, maka
dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan klien dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual
selama tujuh hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja. AKDR segera dicabut.
10. Pasca keguguran, implan dapat segera di insersikan.
THANKS!

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai