Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAYLI NURWAHIDA
NPM. 1130015074
LAYLI NURWAHIDA
A. Pemeriksaan fisik.
2. Nyeri suprasimfisis terasa lebih menonjol dari pada nyeri dikuadran atas abdomen.
3. Bila sudah terjadi iritasi peritoneum, maka akan terjadi “rebound tenderness”, nyeri
tekan, dan kekakuan otot perut sebelah bawah.
4. Tergantung dari berat dan lamanya keradangan, radang panggul dapat pula
disertai gejala ileus paralitik.
2. Bila ditemukan flour albus purulen, umumnya akibat kuman N. gonore. Sering kali
juga disertai perdarahan-perdarahan ringan diluar haid, akibat endometritis akuta.
4. Bila sudah terbentuk abses, maka akan teraba masa pada adneksa disertai
dengan suhu meningkat. Bila abses pecah, akan terjadi gejala-gejala
pelvioperitonitis atau peritonitis generalisata, tenesmus pada rectum disertai diare.
.
Patofisiologi
Infeksi dapat terjadi pada bagian manapun atau semua bagian
saluran genital atas endometrium (endometritis),dinding uterus
(miositis), tuba uterina (salpingitis), ovarium (ooforitis),
ligamentum latum dan serosa uterina (parametritis) dan
peritoneum pelvis (peritonitis).
Penyakit radang panggul juga bisa karena penularan dari infeksi
traktus intestinalis, paling sering karena apendisitis.
PID biasanya dimulai oleh
servisitis (A). Hal ini diikuti oleh
perubahan kondisi mikroba di
vagina dan serviks (B).
Mengakibatkan vaginosis
bakterial (C) Patogen (baik yang
awal maupun BV akan naik ke
traktus genital atas.
Bagian yang berwarna abu-abu
adalah bagian yang terkena
Organisme dapat menyebar di seluruh pelvis dengan salah satu dari lima cara:
1.Interlumen: Penyakit radang panggul akut non purpuralis terjadi akibat masuknya kuman
patogen melalui serviks ke dalam kavum uteri. Infeksi menyebar ke tuba uterina, akhirnya pus
dari ostium masuk ke ruang peritoneum.
2.Limfatiki: infeksi purpuralis (termasuk setelah abortus) dan infeksi yang berhubungan denngan
(misalnya tuberkulosis)
abdomen (misalnya virkus atau ulkus denganperforasi) dapat menyebabkan infeksi yang
5.Kontak langsung: penyebaran infeksi setempat dari daerah infeksi dan nekrosis
yaitu: Secara fisiologik penyebaran kuman ke atas ke dalam genetalia eksterna, akan
mengalami hambatan.
PENATALAKSANAAN
1.Pengobatan rawat jalan: Penderita radang panggul derajat I Obat yang diberikan ialah :
Antibiotik : sesuai dengan Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik. Ampisilin 3.5 g/sekali
p.o/ sehari selama 1 hari dan Probenesid 1 g sekali p.o/sehari selama 1 hari. Dilanjutkan
Ampisilin 4 x 500 mg/hari selama 7-10 hari, atau Amoksilin 3 g p.o sekali/hari selama 1
hari dan Probenesid 1 g p.o sekali sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Amoxilin 3 x 500
mg/hari p.o selama 7 hari, atau Tiamfenikol 3,5 g/sekali sehari p.o selama 1 hari.
Dilanjutkan 4 x 500 mg/hari p.o selama 7-10 hari, Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari p.o selam 7-
10 hari.
2. Pengobatan rawat inap: Penderita radang panggul derajat II dan III.