Anda di halaman 1dari 26

DRUG INTRACTION

“ANTIFUNGI”

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KELAS B - KELOMPOK 7

PUTRI EUFORIA
ANDI AINUN NUZULIA SUCI ANNISA LESTARI IFUNG PRABOWO RS
FAJRIN
N014 20 1004 N014 20 1009 N014 20 1057 N014 20 1075

2
FUNGI

FUNGI diklasifikasikan sebagai sel eukariotik yang


memiliki mitokondria, nucleus dan membran sel

FUNGI memiliki dinding sel yang keras/tidak elastis


yang terdiri dari chitin dan membran sel yang terdiri
dari ergosterol

3
INFEKSI FUNGI

INFEKSI FUNGI adalah infeksi yang dapat terjadi


dalam berbagai macam jenis penyakit. Jenis fungi
yang berbeda, akan menyebabkan penyakit yang
berbeda pula

INFEKSI ini bisa menular dari satu orang ke orang lain,


dari binatang ke manusia, maupun dari lingkungan
sekitar

4
OBAT ANTIFUNGI

Obat antifungi digunakan sebagai terapi pengobatan


untuk infeksi akibat fungi (fungal infections) atau
lebih sering disebut “mycoses”

Obat antifungi secara umum dapat diklasifikasikan


menjadi 2 yaitu sistemik (systemic agents) dan
topical (topical agents)

5
OBAT ANTIFUNGI

SYSTEMIC AGENTS
• Polyene Antibiotics : Nystatin,
• Antibiotics : Amphotericin B, Griseofulvin Hamycin, Natamycin
• Antimetabolites : Flucytosine (5-FC) • Imidazole : Clotrimazole,
• Azoles : Ketoconazole, Fluconazole, Miconazole, Econazole
Itraconazole, Vericonazole • Miscellaneous : Tolnaftate,
• Allylamine : Terbinafine Undecylenic, Benzoic acid

• Echinocandins : Caspofungin, Micafungin,


Anidulafungin TOPICAL AGENTS

6
TARGET TERAPI ANTIFUNGI

7
MEKANISME AKSI OBAT ANTIFUNGI

8
INTERAKSI OBAT

Drug – Drug –
Drug -
Herbal Food/Drin
Drug
Medicine k

9
DRUG – DRUG
INTERACTION

10
AZOLES
Interaksi obat yang terjadi pada obat – obat golongan azole
berkaitan dengan penghambatan dan penginduksian isoenzim
CYP450. Obat golongan Azole merupakan substrat sekaligus inhibitor
isoenzym CYP450.
Ex. Azole + Proton Pump Inhibitor / Rifampicin / Isoniazid

Golongan Azoles bersifat basa yang sulit/sukar larut, sehingga harus


diubah oleh asam di lambung menjadi garam hidroklorida agar dapat
larut. Obat – obatan yang bersifat menurunkan keasaman lambung
dapat menaikkan pH lambung sehingga menyebabkan penurunan
kelarutan dan penyerapan dari obat golongan azoles
Ex. Azole + Antasida / Proton Pump Inhibitor / H2 – Receptor Agonist

11
AMPHOTERICIN B
Interaksi obat yang terjadi pada penggunaan obat
AMPHOTERICIN B dengan obat lainnya, yaitu :

• Efek Nephrotoxicity dan Myelotoxicity serta peningkatan


resiko cardiotoxicity.
Ex. Amphotericin B + Antineoplastic / Pentamidine
• Efek induksi hypokalemia.
Ex. Amphotericin B + Corticosteroid / Diuretic Thiazide
• Efek antagonis
Ex. Amphotericin B + Azoles
12
FLUCYTOSINE
Flucytosine + Amphotericin B Flucytosine + Antasida

Kombinasi flusitosin dengan Aluminium / magnesium hidroksida


amfoterisin B mungkin lebih banyak menunda penyerapan flusitosin dari
efektif daripada flusitosin saja untuk usus. Antasida, obat-obatan yang
beberapa infeksi jamur, tetapi mengandung ion logam dan suplemen
amfoterisin B meningkatkan toksisitas vitamin juga dapat memperlambat
flusitosin. pelarutan melalui interaksi pengikatan
Kadar flusitosin dan fungsi ginjal harus atau khelasi yang mengganggu
diawasi dengan ketat bila obat pengangkutan obat melintasi epitel
digunakan secara bersamaan usus

13
FLUCYTOSINE
Flucytosine + Sitarabin Flucytosine + Adefovir

Sitarabin dapat melawan efek Adefovir dapat memengaruhi fungsi


antijamur dari flusitosin, atau ginjal dan dapat meningkatkan kadar
mengurangi kadar flusitosin. Efek anti dan efek flusitosin dalam darah bila
jamur flusitosin dapat dihambat digunakan Bersama. Karena adefovir
secara kompetitif oleh sitarabin dapat menurunkan tingkat ekskresi
(sitosin arabinosid) sehingga Flucytosine yang dapat menghasilkan
pemberian flusitosin bersama tingkat serum yang lebih tinggi
sitarabin merupakan kontra indikasi,
oleh karena efek myelosupresif dan
hepatotoksik flusitosin dapat
bertambah jika diberikan bersama
dengan immunosupresif atau
sitostatik. 14
GRISEOFULVIN
Griseofulvin + Phenobarbital

Fenobarbital dapat mengurangi atau bahkan dapat mengilangkan efek


antijamur griseofulvin. Fenobarbital meningkatkan metabolisme dan
klirens griseofulvin, tetapi juga telah ada pendapat lain :
• fenobarbital meningkatkan peristaltik mengurangi peluang untuk
absorpsi
• bentuk fenobarbital kompleks dengan griseofulvin, yang membuat
obat sulit larut
• Saran lebih lanjut adalah fenobarbital dapat menurunkan kadar
garam empedu usus, yang pada gilirannya dapat mengurangi
kelarutan dan penyerapan griseofulvin

15
TERBINAFINE
Terbinafine + Simetidine Terbinafine + Rifampisin

Simetidin dapat meningkatkan AUC Rifampisin dapat mengurangi Kadar


terbinafine. Risiko atau keparahan terbinafine . rifampisin dapat
miopati, rhabdomyolysis, dan mengurangi AUC terbinafine menjadi
mioglobinuria dapat meningkat bila setengahnya dan melipat gandakan
simetidin dikombinasikan dengan klirensnya. Rifampisin adalah enzim
Terbinafine yang kuat inducer, yang meningkatkan
metabolisme obat.

16
DRUG – HERBAL MEDICINE
INTERACTION

17
ITROCONAZOLE
Itroconazole + Aloevera
• Tingkat interaksi sedang, harus digunakan hati hati. Getah lidah buaya berkemungkinan
mengurangi penyerapan beberapa obat karena penundaan waktu transit GI

Itroconazole + Cannabidid
• Tingkat interaksi berat, cannabidid dapat meningkatkan kadar vorikonazol dan efek
samping

Itroconazole + Chapparral
• Interaksi interaksi teoretis, potensi efek aditif pada hati bila digunakan dengan obat
hepatotoksik karena hepatotoksin itu sendiri

18
ITROCONAZOLE
Itroconazole + Eucalyptus
• Tingkat interaksi sedang, gunakan hati hati atau dihindari. Minyak kayu
putih mungkin menghambat CYP3A4, jadi bisa meningkatkan tingkat
itraconazole

Itroconazole + Licorice
• Tingkat interaksi ringan, Ekstrak licorice dari spesies G.glabra
mengandung penyusun glabridin, yang merupakan inhibitor CYPA4
sehingga dapat meningkatkan itraconazole.

19
ITROCONAZOLE
Itroconazole + Minyak Peppermint
• Tingkat sedang, Minyak peppermint bisa menghambat CYP3A4 terutama
pada konsentrasi tinggi. Sehingga dapat meningkatkan kadar obat
dimetabolisme oleh CYP3A4, seperti itraconazole.

Itroconazole + Sage
• Tingkat interaksi sedang. Ekstrak air sage dapat menghambat CYP3A4. Sage
biasa (salvia officinalis) juga dapat menghambat P-glikoprotein sehingga
dapat meningkatkan kadar obat yang dipengaruhi oleh P- glikoprotein,
seperti itraconazole, tetapi relevansi klinisnya tidak jelas.
20
ITROCONAZOLE
Itroconazole + St. John’s Worth
• SJW menginduksi CYP3A4, sehingga dapat mengurangi tingkat obat yang
dimetabolisme oleh CYP3A4, seperti itraconazole.
• SJW menginduksi P-glikoprotein, sehingga dapat mencegah absorpsi dari
beberapa obat seperti itraconazole.

Itroconazole + Turmeric
• Kunyit atau kurkumin dapat menghambat CYP3A4, sehingga dapat
meningkatkan kadar antifungi yang dimetabolisme CYP3A4. Pada
penelitian lain kunyit dapat meningkatkan aktivitas P-glikoprotein,
sehingga dapat meningkatkan penyerapan substrat P-glikoprotein.
21
DRUG – FOOD/DRINKS
INTERACTION

22
ITROCONAZOLE

• Penyerapan kapsul itrakonazol meningkat saat diberikan dengan makan.


Kapsul itrakonazol membutuhkan pH lambung asam untuk pelarutan
yang adekuat dan penyerapan selanjutnya. Sedangkan larutan oral
menurun dengan adanya makanan.
• Minuman Cola dapat meningkatkan bioavailabilitas itrakonazol,
minuman Cola membantu menurunkan pH lambung dan meningkatkan
penyerapan.
• Larutan asam harus diminum setidaknya 1 jam sebelum makan.

23
ITROCONAZOLE
• Jus grapefruit dapat mengganggu penyerapan kapsul itrakonazol, mengakibatkan penurunan efek
antijamur.
• Dalam sebuah studi pemberian kapsul itrakonazol dengan jus jeruk bali kekuatan ganda (dibandingkan
dengan air) dikaitkan dengan penurunan signifikan (43%) konsentrasi plasma dari itrakonazol dan
metabolit hidroksi aktif secara farmakologis, serta waktu yang tertunda. untuk mencapai konsentrasi
puncak keduanya.
• Mekanisme interaksi yang tepat tidak diketahui tetapi mungkin melibatkan penyerapan itrakonazol
yang berkurang akibat peningkatan aktivitas pompa pengeluaran obat P-glikoprotein usus dan
pengosongan lambung tertunda yang disebabkan oleh senyawa tertentu yang ada dalam jeruk bali.
Lebih lanjut, ditemukan bahwa absorpsi kapsul itrakonazol 200 mg menurun dan tertunda dengan
pemberian jus jeruk bali secara bersamaan. Sebaliknya, penelitian lain menunjukkan bahwa jus
grapefruit tidak berpengaruh pada parameter farmakokinetik ketika itrakonazol diberikan sebagai dosis
tunggal 100 mg.
24
REFERENSI
• Elizabeth Dodds-Ashley., 2010. Management of Drug and Food Interactions with Azole Antifungal Agents in
Transplant Recipients. Pharmacotherapy Volume 30, Number 8
• Baxter. Karen., 2010. Stockley’s Drug Interaction Pocket Companion. Pharmaceutical Press, London.
• Wohlt PD, Zheng L, Gunderson S, Balzar SA, Johnson BD, Fish JT. 2009. Recommendations for the use of
medications with continuous enteral nutrition. Am J Health Syst Pharm 66: 1438-67
• Sansone-Parsons A, Krishna G, Calzetta A, et al. 2006. Effect of a nutritional supplement on posaconazole
pharmacokinetics following oral administration to healthy volunteers. Antimicrob Agents Chemother 50:
1881-3
• Van Peer A, Woestenborghs R, Heykants J, et al .1989. The effects of food and dose on the oral systemic
availability of itraconazole in healthy subjects. Eur J Clin Pharmacol 36: 423-6
• Miller, LG., 1998, Herbal Medicinals: Selected Clinical Considerations Focusing on Known or Potential Drug-
Herb Interactions, Arch Intern Med.;158:2200-11
• Waldorf AR, Polak A: Mechanisms of action of 5-fluorocytosine. Antimicrob Agents Chemother. 1983
Jan;23(1):79-85. [PubMed:6338821]
• Wyszynski MW, Gabbara S, Kubareva EA, Romanova EA, Oretskaya TS, Gromova ES, Shabarova ZA, Bhagwat
AS: The cysteine conserved among DNA cytosine methylases is required for methyl transfer, but not for
specific DNA binding. Nucleic Acids Res. 1993 Jan 25;21(2):295-301. [PubMed:8441637]

25
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai