Penerapan Standar - Regulasi Teknis
Penerapan Standar - Regulasi Teknis
- Regulator : pemerintah
Aturan pelaksanaan RT
RANCANGAN REGULASI TEKNIS
- Dinotifikasikan ke WTO
Sanksi lain :
1. penarikan barang
2. pemusnahan barang
3. pencabutan izin usaha
4. pembekuan sertiikat
5. pencabutan sertiikat
6. pencabutan akreditasi
FRAMEWORK PENERAPAN STANDAR
MENJADI REGULASI TEKNIS
Program
nasional
RT
Penyiapan Perumu-
kebijakan san RT
Notifikasi
Evaluasi & (konfirmasi
kaji ulang global) &
penetapan RT
Pengawasan Imple-
pra pasar, mentasi
pasar & msy RT
PENERAPAN STANDAR PRODUK
3 tahapan :
1. komitmen manajemen organisasi/perusahaan,
2. pengendalian proses produksi untuk mencapai peryaratan standar
3. pengecekan (monitoring) produk yg diproduksi sesuai dgn persyaratan standar.
ketidaksesuaian.
PENERAPAN STANDAR PRODUK
Proses produksi untuk mendapatkan hasil produksi sesuai standar:
- identifikasi bag. tahap yg berpengaruh pada kesesuaian mutu hasil produk
.
- Pada bag. penting (critical point) dikendalikan agar kondisi proses
memenuhi & konsistensinya terjaga.
Suatu produk dianggap memenuhi persyaratan produksi pangan organik, bila dlm pelabelan
atau pernyataan pengakuannya, termasuk iklan / dokumen komersil menyatakan bhw produk
atau komposisi bahannya disebutkan dengan istilah organik, biodinamik, biologi, ekologi, atau
kata-kata yang bermakna sejenis, yang memberikan informasi kepada konsumen bahwa
produk atau komposisi bahannya sesuai dgn persyaratan produksi pangan organik.
Pengetahuan:
- Mempunyai pengetahuan dasar tentang geologi, reservoir & produksi minyak & gas bumi.
- Mengetahui peralatan pemboran & perawatannya.
- Mempunyai pengetahuan tentang evaluasi pahat, hidrolika pemboran, optimasi pemboran, &
perencanaanya.
- Mampu merencanakan program casing & penyemenan.
- Mampu membuat perencanaan instalasi pemboran termasuk peralatan sirkulasi.
- Mempunyai pengetahuan tentang evaluasi Well logging & Uji kandungan lapisan.
- Mempunyai pengetahuan tentang hambatan dalam pemboran, terutama sebab, tanda-tanda,
pencegahan & tindakan untuk mengatasinya.
- Mempunyai pengetahuan tentang automatisasi & instrumentasi dalam pemboran.
- Mempunyai pengetahuan tentang keselamatan kerja dalam pemboran & P3K.
- Mempunyai pengetahuan tentang pemeliharaan dan inspeksi rig & peralatannya.
- Mempunyai pengetahuan tentang UU pertambangan / peraturan tambang Migas.
- Mempunyai pengetahuan tentang penanganan limbah & lindungan lingkungan.
PENERAPAN STANDAR PERSONAL
Keterampilan
- Mampu membuat perencanaan pemboran sesuai program.
- Mampu membuat evaluasi kinerja pemboran.
- Mampu mengawasi pelaksanaan keselamatan kerja.
- Mampu membuat perencanaan pemeliharaan & inspeksi rig & peralalatannya.
- Mampu membuat koordinasi dgn semua pihak terkait dgn operasi pemboran.
- Mampu membuat laporan pemboran.
- Mampu memimpin anak buah.
- Mampu mengemudi kendaraan bermotor.
- Memiliki keterampilan dasar mengoperasikan komputer.
PENERAPAN STANDAR PERSONAL
Contoh : SNI 13-6552-2001, Kompetensi Kerja Tng. Teknik Khusus Migas Bidang Pemboran.
Praktek:
menguasai pengoperasian seluruh peralatan pemboran pada rig darat.
Di samping kompetensi tsb, untuk menj. Ahli Pengendali Bor II harus memenuhi persyaratan:
- Mempunyai ijazah minimal setingkat SLTA.
- Sehat jasmani & rohani, tidak buta warna.
- Mempunyai sertiikat tenaga teknik khusus pemboran tingkat Ahli pengendali bor II.
- Bagi pemegang ijazah SLTA, pengalaman kerja di pemboran minimal 7 tahun, termasuk 3 t
ahun sebagai Juru bor II.
- Bagi D-III teknik, pengalaman kerja di pemboran minimal 4 tahun termasuk 2 tahun sbg J
uru bor II.
- Bagi Sarjana Teknik, pengalaman kerja minimal 2 tahun di pemboran, minimal 1 tahun sbg
Juru bor II.
- Bagi pemegang ijazah D-III Teknik dgn pelatihan standar tingkat Juru Bor, pengalaman k
erja minimal 3 tahun, termasuk minimal 2 tahun sbg Juru bor II.
- Bagi pemegang ijazah S-1 Teknik dgn pelatihan standar tingkat Juru bor, pengalaman
kerja minimal 1 tahun sbg Juru bor II.
Referensi