Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK PEMERIKSAAN

RADIOGRAFI LOPOGRAFI
DISUSUN OLEH
1. ACHIDA ZEGA
2. ADYAZ ALFAREZ GINTING
3. DAUDTA RAS TARIGAN
4. DEVA ERLINA PURBA
5. ELSA ANANDA
6. SAMUEL RAJAGUKGUK
PENGERTIAN
• Teknik pemeriksaan Lopografi adalah teknik
pemeriksaan secara radiologis dari usus
dengan memasukkan media kontras positif
kedalam usus melalui lobang buatan pada
daerah abdomen.
• Lopografi disebut juga colostomy Barium
Enema.
TUJUAN
• Tujuan pemeriksaan Lopografi adalah untuk
melihat anatomi dan fisiologi kolon bagian distal
sehingga dapat membantu menentukan tindakan
medis selanjutnya.
ANATOMI DAN FISOLOGI
• ANATOMI COLON
Usus besar terdiri dari saecum, usus tebal(colon), dan poros usus(rektum).
Usus besar terdiri dari tiga bagian : menaik(ascenden colon),
melintang(transvers colon), dan menurun(desenden colon).

• FUNGSI COLON
Fungsi utama usus besar adalah untuk mengabsorbsi air kembali dan untuk
mengeluarkan mukus yang berfungsi untuk melumasi dan membantu
mengeluarkan feses. Perjalanan melalui usus besar sangat lambat, kadang-
kadang memakan waktu 24 jam. Feses berhenti di usus besar menurun dan
poros usus (rektum), dan secara periodik dikeluarkan dari tubuh melalui
anus. Di anus terdapat 2 cincin sphincter yang menjaganya agar tetap
tertutup.
INDIKASI PEMERIKSAAN
1. Divertikulosis = timbulnya kantung bernama
divertikula dalam usus besar.
2. Karsinoma kolon = tumbuhnya sel-sel ganas
dipermukaan dalam usus besar/rectum.
3. Abses Anorektal = kumpulan nanah didaerah
anus/ dubur.
4. Atresia Ani = salah satu jenis cacat/ kelainan
sejak lahir yang mengalami gangguan bentuk
rectum sampai lubang anus yang tidak sempurna
KONTRA INDIKASI PEMERIKSAAN
1. Perforasi
Suatu bentuk penetrasi yang komplek dari dinding lambung, usus
halus, usus besar akibat bocornya isis dari usus kedalam rongga
perut.
2. Refleks Vagal
Suatu mekanisme tubuh yang ditimbulkan karena adanya
rangsangan saraf vagus.
3. Obstruksi
Penyempitan dari anastomosis/segmen dari saluran pencernaan
yang menghalangi perlintasan normal bahan makanan limbah.
4. Diare akut
Jenis diare yangsering terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi
usus akibat kuman, bakteri, ataupun virus pada air dan makanan
yang terkontaminasi.
TEKNIK PEMERIKSAAN
• PERSIAPAN PASIEN
Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan tetapi
untuk mendapatkan gambaran yang baik maka sebelum
dilakukan pemeriksaan bayi diletakkan dengan posisi
kepala berada di bawah dan kaki berada di atas selama
± 5 menit dengan tetap menjaga kenyamanan pasien.
• TUJUAN PERSIAPAN
1. Agar udara dalam kolon dapat mencapai rectum.
2. Bagian distal anal dipasang marker sehingga pada
foto, daerah antara marker dengan bayangan udara
yang tertinggi dapat diukur.
Persiapan Alat dan Bahan
a. Persiapan alat pada pemeriksaan Lopografi, meliputi : 
• Pesawat x-ray
• Kaset dan film sesuai kebutuhan
• Marker
• Standar irigator dan irigator set dengan kateter
• Vaselin dan jelly
• Sarung tangan
• Penjepit atau klem
• Kain kassa
• Bengkok
• Apron
• Plester
• Tempat mengaduk media kontras
• atau colostomy post operative kit lengkap
b. Persiapan Bahan
• Media kontras, yang sering dipakai adalah
larutan barium dengan konsentrasi antara 70 –
80 W/V % (Weight /Volume). Banyaknya
larutan (ml) tergantung pada panjang
pendeknya colon distal.
• Air hangat untuk membuat larutan barium.
• Vaselin atau jelly, digunakan untuk
menghilangi rasa sakit saat kanula dimasukkan
kedalam anus. 
Teknik Pemeriksaan
• Foto polos abdomen
Bertujuan untuk melihat persiapan pasien sudah maksimal atau belum.
Selain itu juga untuk menentukan faktor eksposi. Foto polosnya dapat
berupa abdomen AP supine, posisi LLD dan prone (bila colostomi di
perianal)
• Inform consent
Dilakukan setelah dipastikan bahwa pemeriksaan dapat dilanjutkan.
• Pemasukan media kontras
Media kontras dilakukan melalui stoma(lubang colon distal) diikuti dengan
flouroskopy sampai mengisi daerah colon dan dapat ditandai dengan
keluarnya kontras melalui stoma. Selanjutnya pasien dirotasikan ke kanan
dan ke kiri serta dibuat radiograf full filling dengan posisi AP.
Teknik radiografi pada kasus atresia ani

kelainan tidak adanya lubang pelepasan pada


daerah dubur(anus) yang sifatnya bawaan atau
muncul kemudian.
PROYEKSI
RADIOGRAFI
Proyeksi Wangesteen Rice

• Posisi AP
untuk melihat ada tidaknya atresia ani dan untuk melihat beratnya distensi atau
peregangan usus.
• Posisi pasien : Pasien diposisikan dalam keadaan inverse(kaki diatas) di depan standar
kaset yang telah disiapkan. Kedua tungkai difleksikan 90 derajat terhadap badan untuk
menghindari superposisi antara trokanter mayor paha dengan ischii. MSP tubuh tegak
lurus kaset.
• Posisi obyek: obyek diatur sehingga daerah abdomen bagian distal masuk dalam film.
Pada daerah anus dipasang marker.
• CR: horisontal tegak lurus kaset
• CP: pertengahan garis yang menghubungkan kedua trokhanter mayor
• FFD: 100 cm
• Eksposi dilakukan saat pasien tidak bergerak.
Posisi Lateral
• Tujuan untuk melihat ketinggian atresia ani.
• PP: Posisi inverse tapi satu sisi tubuh berada di depan standar kaset.
Kedua paha ditekuk semaksimal mungkin ke arah perut agar bayangan
udara pada radiograf tidak tertutup oleh gambaran paha. MSP sejajar film.
• PO: obyek diatur sedemikian sehingga daerah abdomen bagian distal
masuk dalam film. Pada daerah anus dipasang marker.
• CR: horisontal tegak lurus kaset
• CP: pada trokanter mayor
• FFD : 90 cm
• Eksposi : saat pasien tidak bergerak
Proyeksi Lateral Prone Cross Table
• Proyeksi lateral prone cross table
• Merupakan alternatis pemeriksaan invertogram untuk memperlihatkan bayangan udara
di dalam colon mencapai batas maksimal tinggi/naik di daerah rectum bagian distal.
• PP: Pasien diposisikan prone
• PO: kedua paha ditekuk (hip flexi) angkat punggung bayi sehingga letak pelvis lebih
tinggi dari kepala/wajah. Kaset pada salah satu sisi lateral dengan trokhanter mayor pada
pertengahan kaset.
• CP: pada trokhanter mayor menuju pertengahan kaset.
• CR: horisontal tegak lurus film/kaset
• FFD: 90 cm
• Ekspose saat pasien tidak bergerak.
Keuntungan Proyeksi Proen Cross Table
• Posisi lebih mudah
• Waktu memposisikan lebih singkat
• Pasien lebih tenang dan nyaman
• Udara pada rectum tampak naik dan lebih tinggi
sehingga posisi ini lebih baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai