ORGANISASI
OLEH : ALFAN NURFIANDA SABRI
WASEKUM PA HMI CABANG SUKABUMI 2020-2021
CURRICULUM VITAE
Nama : Alfan Nurfianda Sabri
TTL : Sukabumi, 30 November 1996
Alamat : Jl. Siliwangi gg. Mansur RT/RW 03/07 Kel,
Kebonjati Kec. Cikole Kota Sukabumi
Sosmed : @alfan_nurfianda96 (Instagram)
Riwayat di HMI :
Kabid P3A HMI Komisariat STAI Syamsul Ulum (2018)
Kaderisasi tanpa penanaman nilai kerendahan
hati, hanya akan melahirkan iblis yang semakin
Ketua Umum HMI Komisariat STAI Syamsul Ulum (2018-
cerdas. - Satria Efendi - 2019)
Wasekum PA HMI Cabang Sukabumi (2020-2021)
KEPEMIMPINAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Konsep kepemimpinan Bennis (1959:259) menyimpulkan : "selalu tampaknya, konsep tentang kepemimpinan
menjauh dari kita atau muncul dalam bentuk lain yang lagi-lagi mengejek kita dengan kelicinan dan
kompleksitasnya. Dengan demikian kita mendapatkan suatu proliferasi dari istlah-istilah yang tak habis-habisnya
harus dihadapi dan konsep tersebut tetap tidak didefinisikan dengan memuaskan".
Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu
tujuan yang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons, 1957:7).
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian
tujuan (Rauch & Behling, 1984:46).
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang untuk bekerja sama untuk menuju
kepada sesuatu tujuan tertentu yang mereka inginkan bersama.
KEPEMIMPINAN
B. GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang
pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu
pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang
disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995).
Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini.
Teori Genetis (Keturunan). Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu
dilahirkan (bakat) bukannya dibuat).
Teori Sosial. Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori ini pun merupakan
ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu
dibuat atau dididik bukannya kodrati).
Teori Ekologis. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil
menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih
lanjut.
KEPEMIMPINAN
C. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai
berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
Tipe Militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-
sifat berikut: Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang
berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari
bawahannya.
Tipe Paternalistis. Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang
yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap
terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif,
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan
sering bersikap maha tahu.
KEPEMIMPINAN
C. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipe Kharismatik. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik
yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat
besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut pemimpin itu. maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi
dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
Tipe Demokratis. Tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses
penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan
bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam
usaha mencapai tujuan, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya;
dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
KEPEMIMPINAN
D. MODEL KEPEMIMPINAN
Manajemen dalam organisasi menurut tingkatanya dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai
berikut :
a. Definisi Organisasi
Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama antara manusia yang terkait
denganhubungan formal dan rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
b. Tipe Organisasi
1) Bentuk lini
2) Bentuk fungsional
3) Bentuk panitia
ORGANISASI
B. TUJUAN ORGANISASI
Tujuanya adalah efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan bersama secara bersama-sama.
BIBLIOGRAFI
Amin Wijaya T, Managemen Strategi , Gramedia 1999
Bukan untukmu yang merasa paling suci dengan harokahmu (organisasi pergerakanmu). Bukan juga untukmu
yang merasa paling hebat dengan eksitensi dirimu. Tapi ini untuk kalian, yang berjuang bukan untuk sesorang.
Bukan juga untuk kedudukan dan materi. Tidak kawan, kita tidak mengharapkan kedudukan dan eksitensi. Yang
kita harapkan hanyalah keridhoan Allah dan keberkahannya. - The Diary Of Thufail Al-Ghifari -