Anda di halaman 1dari 30

GIZI ATLET DENGAN KONDISI

KHUSUS

Surmita, S.Gz., M.Kes


 Atlet Vegetarian
 Atlet Amenorea
 Atlet dengan gangguan makan
 Atlet dengan gangguan cerna
 Atlet dengan diabetes mellitus
 Atlet dengan hipertensi
ATLET VEGETARIAN
ATLET VEGETARIAN
 Risiko
 Kekurangan asam amino esensial
 Kekurangan asam lemak esensial
 Kekurangan Vit B 12, B2 dan Vit D
 Kekurangan kalsium, besi dan zink
 Risiko anemia (terutama atlet wanita)
 Risiko osteoporosis
YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK ATLET VEGAN

 Memilih bahan makanan yg bervariasi


 Kebutuhan asam lemak esensial dpt dipenuhi dg pemilihan bahan
makanan spt kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat
 Konsumsi berbagai jenis sumber protein nabati seperti : kacang-
kacangan, serealia, kacang tanah, kedelai, biji-bijian dan sayur-sayuran
 Konsumsi aneka ragam sayur-sayuran
 Konsumsi ikan, telur, susu, keju bagi vegetarian yang masih bisa
menerima bahan makanan tersebut
 Konsumsi bahan makanan tahu dan tempe yang berasal dari kedelai,
krn kedelai mempunyai komposisi asam amino yang cukup lengkap
 Konsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin B12, vitamin D,
calcium, zinc, iron dan asam linolenat
CONTOH SUMBER B12, CA,FE, ZN, LINOLENAT ACID

Vitamin B 12 dairy product, eggs, fortified cereal, meat analogs

Vitamin D Fortied milk, eggs, fortified cereals, soy milk

Calcium Milk and milk product, canned salmon and sardines (wih bones),
oysters, calcium-fortified juice or sor milk, broccoli, collards, greens

Iron Liver, meats, breads and cereals, green leafy vgetables, legumes,
dried fruits

Zinc Whole grains, legumes, nuts and seeds, peanut butter

Linolenic acid Walnuts, walnut oil, canola oil, soybean oil, soybeans
 Atlet membutuhkan energi dan zat gizi dalam
jumlah besar jika semuanya berasal dari
nabati risiko bulky
 Pada kondisi tertentu , jika dibutuhkan  dapat
diberikan suplemen
ATLET AMENOREA
 Sejak tahun 1970, peneliti mulai menyadari banyak atlet
wanita mengalami perubahan siklus haid
 Perubahan tsbt disebut juga dg Athletic Menstrual
Irregularrites (AMI)
 Berdasarkan tingkat keparahan, AMI dpt dibagi menjadi
 Amenorea (penghentian siklus haid dlm beberapa lama)
 Oligomenorea (haid yg tidak teratur atau jarang)
 Anovulatorik
 Fase luteal yang singkat
 Amenorea adalah suatu keadaan dimana tidak
menstruasi selama 3 – 6 bulan berturut atau
menstruasi < 4 kali dalam setahun
 Pada atlet yang amenorea juga terjadi penurunan
kadar estrogen  risiko untuk mengalami
penurunan massa tulang (osteolisis) yg berarti
wanita tsb mempunyai risiko lebih besar
menderita osteoporosis dan patah tulang
FAKTOR RISIKO AMENOREA
 Latihan berat sekali atau peningkatan tiba-tiba beban
latihan
 Atlet yang lemak tubuhnya dibawah normal atau
kehilangan lemak tubuh secara drastis, mengakibatkan
laju metaboliknya juga turun dan estrogen jg turun
 Hilangnya lemak tubuh dari bagian penting tubuh
(misalnya paha dan pinggul)
 Ganguan perilaku makan seperti anorexia dan bulimia
 Pembatasan makanan yg terlalu ketat misalnya
diet vegan dg susunan yg tidak seimbang, diet
energi rendah
 Menstruasi yg terlambat
 Menstruasi tidak teratur sebelum latihan
 Latihan berat sebelum menstruasi
 Keadaan medis dan penyebab lain
 Jika seorang wanita melakukan olahraga berat
sebelum menarke (haid pertama), maka menarke
akan tertunda
 Secara rata-rata, atlet mendapat haid pertama 3
tahun lebih lambat drpd non atlet
PERUBAHAN HORMONAL
 Penurunan kadar FSH
 Peningkatan kadar LH
 Penurunan progesteron selama fase luteal
 Penurunan kadar estrogen pada fase folikular

 Keadaan FSH-LH yang sama sekali tidak

seimbang dibandingkan dg wanita non atlet


 Penelitian menunjukkan, siklus haid kembali
normal setelah olahraga dihentikan
 Risiko berkurangnya densitas mineral tulang
lebih tinggi pada atlet dg amenorea daripadag
atlet dg siklus haid normal berkaitan dg
rendahnya estrogen
 Tetapi, penelitian jg menunjukkan  angka
kejadian kanker sistem reproduksi dan kanker
payudara lebih rendah pd atlet drpd non atlet
YANG PERLU DIPERHATIKAN
 Pada atlet amenorea perlu diperhatikan pemberian energi yg
cukup sehingga tidak mengakibatkan hilangnya lemak di
dalam tubuh akibat latihan yg berat
 Energi ditentukan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan
jenis olahraga dan lama latihan
 Perlu diperhatikan kecukupan kebutuhan kalsium untuk
menghindari kerapuhan tulang
 Perhatikan kecukupan kebutuhan vitamin dan mineral
 Cairan cukup untuk mengganti kehilangan cairan selama
berolahraga
ATLET DENGAN GANGGUAN MAKAN
 Banyak terjadi pada atlet putri yang mempraktekkan
pengontrolan berat badan secara salah
 Biasanya hal ini ditemui pada atlet yg
penampilannya perlu tampak ramping t
 Beberapa atlet yang akan bertanding sesuai dg
tuntutan berat badan
 Cara yg sering digunakan : merangsang muntah,
berpuasa, menggunakan diuretika dan obat pencahar
 Sebagian ada yg mengalami anorexia dan bulimia
nervosa
CIRI-CIRI ANOREXIA
 Menolak mempertahankan BB minimal yg msh
diangap normal sesuai usia dan tinggi badan
 Sangat takut thdp kegemukan meskipun berat
badannya sdh kurang
 Mengeluh merasa gemuk meskipun sebenarnya
sudah sangat kkurus atau merasa bahwa suatu
bagian tubuhnya terlihat gemuk
 Pada wanita minimal 3 kali berturut turt tidak
mendapat haid
CIRI CIRI BULIMIA NERVOSA
 Penurunan atau kenaikan BB yg berturut-turut
 Sangat takut thdp kenaikan BB
 Segera pergi ke kamar mandi setelah selesai
makan
 Depresis perasaan tertekan
 Diet ketat diikuti makan banyak dan lahap
 Sangat kritis terhadap ukuran dan bentuk tubuh
ATLET DENGAN GANGGUAN CERNA
 Sering diakibatkan karena ketidakcocokan terhadap
makanan atau mengkonsumsi makanan yg
tercemar
 Gangguan yg sering terjadi adalah gastroenteritis
atau diare , terutama pd saat bertanding diluar
daerah atau di luar negeri
 Akibatnya atlet merasa tidak nyaman, gangguan
psikis dan fisik, dehidrasi bahkan kemungkinan
atlet tidak dapat bertanding
 Pencegahan
 Memilih makanan dan minuman yg terjamin
kebersihannya
 Menghindari makanan dan minuman yg tidak dimasak
 Menghindari minuman bersoda dan beralkohol
 Menghindari produk susu jika mempunyai laktosa
intoleran
 Jika mempunyai gastritis dan ulkus peptikum, hindari
makanan pedas, asam, makanan yg berpotensi
memproduksi gas, alkohol dan kafein
ATLET DENGAN DIABETES MELLITUS
 Pada saat akan olahraga dilarang menginjeksi
insulin risiko hipoglikemia
 Dosis insulin pada saat latihan tetap sama spt
biasa, tetapi sebaiknya harus makan lebih banyak.
 Pada pertandingan dg aktivitas tinggi dan cepat,
lakukan konsumsi makan sebelumnya
 Dalam menentukan kebutuhan energi dan insulin
 konsultasi dg dokter dan ahli gizi
 Lakukan latihan setelah makan pada saat gula darah naik,
hindari mulai latihan pada saat gula darah rendah
 Selalu membawa permen unntuk atisipasi jika terjadi
hipoglikemia
 Rencaakan makan dg baik
 Minum air untuk mencegah dehidrasi selama latihan
 Makanan gn dg IG rendah dapat mengendalikan kadar gula
darah, namun pd saat tertentu membutuhkan makanan dg
IG tinggi (spt pada saat fase pemulihan setelah latihan berat
dan lama)
ATLET DENGAN HIPERTENSI
 Dianjurkan membatasi makanan tinggi natrium,
namun harus hati-hati dg risiko hiponatremia
 Meningkatkan asupan sayur dan buah untuk
meningkatkan asupan kalium
 Harus dalam pengawasan dan pengendalian tim
kesehatan
KASUS I
 Riska, seorang mahasiswi, atlet Lari 100 meter di
Jawa Barat , usia 19 tahun, BB 48 kg dan tinggi
badan 160 cm. Latihan hari senin sd jumat, pagi
dan sore hari. Pagi dari jam 05.00 -06.00 WIB dan
sore hari 17.00-18.00 WIB. Pada hari sabtu, latihan
hanya pagi hari, jam 05.00-06.00. Riska mengalami
masalah gastritis sehingga harus memilih makanan
yang tidak memperparah kondisinya. Selain itu,
Riska juga mengalami gangguan siklus menstruasi.
Kerjakan kasus sesuai urutan dibawah ini :

1. Hitung kebutuhan energi dan zat gizi


2. Bagaimana prinsip pemberian makan ?
3. Buat standar makanan sehari dan distribusi
makanan sehari !
4. Susun menu sehari !
5. Hitung energi dan zat gizi dari menu tersebut!
6. Buat daftar kebutuhan bahan makan!

Anda mungkin juga menyukai