Anda di halaman 1dari 38

Dr. Judiono, M.P.

S
Email :
judi.fkundip@gmail.com

Politeknik Kesehatan Bandung, Jurusan Gizi


MIKROEKONOMI MAKROEKONOMI

Kegiatan konsumen, suatu Kegiatan secara global , tindakan


perusahaan atau pasar konsumen, suatu tindakan pengusaha
dan perubahan keseluruhan kegiatan
ekonomi
• Mewujudkan efisiensi penggunaan
sumberdaya (resources)
• Bagaimana segi permintaan & penawaran
• Pencapaian kepuasaan maksimum menentukan tingkat kegiatan perekonomian
• Masalah utama dihadapi setiap
perekonomian
• Peran kebijakan & campur tangan
pemerintah utk mengatasi masalah ekonomi
merupakan salah satu variable makro ekonomi dapat
dipelajari dari produk nasional  nilai hasil total
dan nilai pendapatan yang dihasilkan oleh produksi
dalam satu tahun tertentu dan perubahannya dari
tahun ke tahun

 jumlah keseluruhan dari hasil produksi


Menggambarkan kegiatan ekonomi yg
dicapai
Perubahan dan pertumbuhan dari
tahun ke tahun
N
O, AHA
Kegagalan
Kegagalan SANGAT
SANGAT KR
MI RIN
T
I
produksi
produksi OMI S, NG AN N OM E ME
N PA
DINI
DINI O ,P
EK IZI
RO
A G DAYA :
LI N, G
DI AH RA
L I BU A
AH AS
M ,
PE AS
Persediaan
Persediaan M
ES R O
, K IK
pangan
pangan di
di masy.
masy. DINI
DINI G
IZI I M S I
A
H LI NOM NIK
berkurang
berkurang A KO MU
E KO
Krisis
Krisis TERLAM
TERLAM
Ekonomi
Ekonomi Persediaan
Persediaan Makanan
Makanan BAT
O
BAT
IMA KR tingkat
tingkat RT
RT berkurang
berkurang
N OM
O
L I EK
AH
Pendapatan
Pendapatan Asupan
Asupan Gizi
Gizi
berkurang
berkurang berkurang
berkurang
&
MAK RO OL OG
MI P
O NO , ANTRO IK
I E K
A HL SI OL OG Daya
Daya beli
beli K L IN
O S
O, S berkurang KE
M IKR berkurang I &
G IZ
G, LI
O P O LO AH
TR
LO G, AN I MIKRO
IO OM
SOS LI EK ON
PREVENTIF
PREVENTIF AH KURANG
KURANG GIZI
GIZI
KURATIF
KURATIF
• Sebagai suatu proses kenaikan harga-
harga yang terjadi dalam suatu
perekonomian.

• Tingkat inflasi  persentasi


pertambahan kenaikan harga berbeda
dari suatu periode ke periode lainnya di
suatu negara
Penyebab Inflasi
. Gejolak penawaran
. Gejolak permintaan

 Tingkat pengeluaran agregat yg melebihi kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan barang & jasa.
 Pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah
 Kenaikan harga barang impor
 Penambahan penawaran uang yg berlebih tanpa diikuti pertambahan
produksi & penawaran barang
 Kekacuan politik & ekonomi  pemerintah kurang bertanggungjawab
Gejolak penawaran
Penawaran agregat turun ( AS  ) dalam jangka pendek , karena : 
1.Bahan baku
2.Upah
AS 1
P3
inflasi
AS 0
P2

P1

akibatnya Q1 Q3 Q2 Q

1. Harga naik : P3
2.  suplay turun : Q3
Inflasi sementara
Gejolak permintaan
Permintaan agregat naik ( AD naik ) karena :  uang
beredar 

P2
AD 1
inflasi

P2

AD 0

Q1 Q2

 Akibatnya harga naik : P2  ditawarkan  Q2 inflasi sementara


inflasi sementara  berkelanjutan bila : gejolak penawaran diikuti gejolak
permintaan
 Inflasi sementara = perubahan tingkat harga
 Inflasi berkelanjutan = inflasi ( laju naik harga  10% ) pertahun
Cara mengukur laju inflasi

a. Indeks harga konsumen


membandingkan angka rata-rata tahunan
IH rata-rata 1984  95 %
1985  100 %
laju inflasi 5 %

b. Membandingkan angka bulan ini dengan bulan


yang sama tahun lalu
IH rata-rata Des 1986  10 %
Des 1987  20 %
Laju inflasi 1987 10 %
Akibat Inflasi :

 Menurunnya taraf kemakmuran


masyarakat
 Upah riil merosot
 Prospek pembangunan ekonomi
jangka panjang memburuk
 Investasi menurun
 Kegiatan ekspor berkurang, impor
meningkat  pertumbuhan
ekonomi lambat
Distribusi Pendapatan
Rendahnya daya tahan
tubuh

Produktivitas menurun Menurun konsumsi pangan

Penyakit Menurun status


meningkat gizi

Menurun daya tahan


tubuh
Kesenjangan pendapatan
meningkat

Rendah Tinggi

Senjang konsumsi
Distribusi Pendapatan Personal

1. Penaksiran 1696  Gregory King

Menurut :
a. jenis kelamin
b. umur

2. Vilfredo Pareto  makin tinggi pendapatan  makin kecil peluang


Kepincangan pembagian pendapatan
Ada tiga kelompok masyarakat : rendah, menegah, atas

3. Gorrado gini  pareto


Makin rendah pendapatan terus makin besar peluang
kesenjangan distribusi pendapatan solusi
Tiga (3) persepsi pada ekonom

1.Prioritaskan menabung dan investasi


( naik pertumbuhan ekonomi )
2.Prioritaskan distribusi pendapatan ( 
produktivitas   GNP  )
3.Keselarasan langkah dalam
pertumbuhan dan distribusi pendapatan
Teori tingkah laku konsumen
teori nilai guna / utility

Analisis terhadap :

 Sebab/ kenapa konsumen membeli


pangan-pangan pada harga turun
( sebaliknya )
 Bagaimana seorang konsumen menetukan
jumlah dan komposisi pangan yang akan
dibeli dari pendapatannya  ini disebut
teori tingkah laku konsumen
ADA 2 PENDEKATAN :

1. Pendekatan nilai guna cardinal 


kenikmatan dinyatakan secara
kuantitatif
2. Pendekatan nilai guna ordinal 
kenikmatan ≠ dinyatakan secara
kuantitas

*) tingkah laku untuk memilih pangan yang akan memaksimumkan


kepuasan
 kurva kepuasan sama
menggambarkan gabungan pangan yang akan memberikan nilai
guna yang sama
A . Teori nilai guna ( UTILITI )

Yaitu kepuasan / kenikmatan yang diperoleh dengan


mengkonsumsi pangan
*) ada 2 nilai guna
- nilai guna total
- nilai guna marginal

Nilai guna total


jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
menkonsumsi sejumlah pangan tertentu

Nilai guna marginal


pertambahan / pengurangan kepuasan
penggunaan satu unit pangan tertentu
Hukum nilai guna marginal yang
semakin turun

Adalah tambahan nilai yang akan diperoleh


seseorang dari mengkonsumsi suatu pangan
akan menjadi sedikit bila orang tersebut terus
menerus menambah konsumsinya terhadap
pangan tersebut pada akhirnya tambahan nilai
guna akan menjadi ( - ) yaitu  bila konsumsi
terhadap pangan tersebut ditambah satu unit
lagi, maka nilai guna total akan menurun
Jml bh mangga yg
Nilai guna total Nilai guna marginal
dikonsumsi
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 88 -2
10 85 -3
Nilai guna total Nilai guna marginal

90
30

70

40

10 2 5 7

2 4 6 8 1 3 4 6 8 
Pemaksimuman nilai
guna

Setiap akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yang


dapat dinikmatinya
Bila pangan yang dikonsumsi 1: > nilai guna maksimal adalah
pada nilai guna total
Bila pangan yang dikonsumsi > 1 tapi harga sama  nilai
guna maksimal adalah pada nilai guna marginal tiap pangan
tersebut sama
Bila pangan yang dikonsumsi > 1 , harga berbeda nilai guna
maksimal >
Hipotesa , seseorang akan memaksimumkan nilai guna :
 bila perbandingan nilai guna pangan tersebut sama dengan perbandingan
harga
=
MU pangan A PA MU : nilai guna marginal
MU pangan B PB

Atau
Bila nilai guna marginal dari tiap rupia yang dikeluarkan sama untuk tiap pangan

MU pangan A MU pangan B satu nilai tertentu / rupiah


Prince A Prince B

Mis : harga pangan A = 500,-


B = 5000,-

MU pangan A 500 5
MU pangan B 5000 50

Nilai guna marginal / rupiah pangan B 50/5000 = 1/ 100


nilai guna marginal / rupiah pangan B 50/ 5000 = 1/ 100
**> syarat memaksimumkan nilai guna

MU pangan A MU pangan B satu nilai tertentu MU/ rupiah


PA PB
Teori niali guna dan teori permintaan

Teori nilai guna  dapat jawab hokum permintaan

Ada 2 faktor penyebab permintaan berubah :


a. Efek pangan subsitusi
b. Efek pendapatan

 efek pangan substitusi


semula PA  MUA  PA
B. Analisis kurva kepuasan sama

Analisis ini meliputi penggambaran 2


kurva :
Kurva kepuasan sama
Garis anggaran pengeluaran
 kurva kepuasan sama
 ikan
10
A

7
B

5
C

4
D

 tempe
2 3 4 5
Kurva kepuasan sama

Menggambarkan gabungan
pangan-pangan yang akan
memberikan kepuasan yang sama

Tingkat penggantian marginal


besarnya pengorbanan terhadap
suatu pangan untuk menaikan
konsumsi satu pangan lain
 pangan A

U3 U1 U2

 pangan B

*) tiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu Hc kepuasan tertentu


U2 tingkat kepuasan  dari : U1 dan U3
Garis anggaran pengeluaran

pada kurva kepuasan sama  belum menggambar kemampuan


konsisten bagaimana membelanjakan sehingga pengeluaran tersebut
mencapai kepuasan maksimal

Garis anggaran pengeluaran


gabungan pangan yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan
ex dana untuk pangan per hari Rp 10000,-
harga pangan A/ unit Rp 1000,-
pangan B/ unit Rp 500,-
bila hanya icon pangan A  10.000 = 10 unit ( A )
1000
bila hanya icon pangan B  10.000 = 20 unit ( B )
500
20  pangan A

Garis anggaran pengeluaran

B
20  pangan B

*) garis anggaran pengeluaran :


garis yang menghubungkan titik-titik yang menggambarkan gabungan
pangan yang mampu dibeli dengan dana yang tersedia
factor yang mempengaruhi garis anggaran pengeluaran
perubahan harga
perubahan pendapatan
PENGARUH PENDAPATAN DAN
SUBSTITUSI
1. Pengaruh substitusi adalah terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat

perubahan harga, dimana perubahannya dibatasi pada pergerakan sepanjang kurva indiferen

mula-mula(penghasilan riil dianggap tetap) .

2. Pengaruh substitusi pada konsumsi pangan yang diasosiasikan dengan perubahan harga

pangan, dengan dasar tingkat utilitas yang konstan. Pengaruh substitusi meliputi perubahan

konsumsi pangan yang terjadi akibat perubahan yang menyebabkan pangan relative lebih

murah daripada sandang.

3. Contoh pengaruh substitusi Konsumen akan cenderung membeli lebih banyak barang yang

harganya lebih murah dan membeli sedikit barang yang harganya relative lebih mahal.
Efek Substitusi
Substitusi adalah perubahan konsumsi pangan yg
diasosiasikan dengan perubahan harga pangan
dan perubahan tingkat pendapatan pada tingkat
utiltas yang konstan

Efek Pendapatan
Pendapatan adalah perubahan konsumsi pangan
yg disebabkan peningkatan daya beli dan harga
yang relative konstan
2. Pengaruh pendapatan  adanya perubahan harga suatu barang yang menyebabkan pendapatan riil

konsumen berubah sehingga jumlah barang yang diminta berubah, tetapi harga barang lain dan

pendapatan nominal konsumen tetap.

3. Pengaruh pendapatan  perubahan konsumsi pangan akibat peningkatan daya beli, harga relative
konstan.

4. Jika pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga  pendapatan riil menjadi semakin
sedikit  kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang bertambah kecil dari

sebelumnya.

5. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil bertambah mendorong konsumen menambah jumlah
barang yang dibelinya.  Perubahan harga dari pendapatan ini yang disebut efek pendapatan.

Contoh jika terdapat salah satu barang yang dijual dengan harga yang lebih murah, maka

konsumen menikmati kenaikan daya beli riil karena mereka mempunyai sisa uang untuk membeli barang

tambahan.

6. Pengaruh substitusi dan pengaruh pendapatan harga  berdampak pada perubahan harga dan jumlah

dari pengaruh substitusi dan pengaruh pendapatan disebut efek harga.


Pengaruh substitusi dan pendapatan

 dapat terjadi pada barang normal dan


barang inferior, tetapi ada kasus khusus
yang menunjukkan bahwa barang giffen
juga berdampak kepada pendapatan dan
substitusi.
a. Barang Inferior
b. Barang Giffen
PENGARUH PENDAPATAN DAN
HARGA
• Pendapatan yang tinggi  daya beli tinggi, permintaan
juga tinggi sehingga jumlah pangan menjadi langka, 
menyebabkan harga pangan menjadi mahal.
• Pendapatan rendah daya beli juga rendah dan jumlah
pangan banyak sehingga harga menjadi murah.
• Kecenderungan meningkatnya harga bahan makanan 
rendahnya tingkat pendapatan masyarakat 
pertanyaan mengenai bagaimana perilaku masyarakat
dalam merespon peningkatan harga tersebut.
Sistem pangan & gizi

Subsistem
Produksi Lingkungan
: Perilaku
-Fisik
-Budaya
Distribusi

Subsistem
Ketersediaan -Ekonomi 2
-(dayabeli) 1

Subsistem Status gizi


Konsumsi masyarakat

3 4
KETAHANAN Fasilitas
PANGAN yankes Genetik
N
O, AHA
Kegagalan
Kegagalan SANGAT
SANGAT KR
MI RIN
T
I
produksi
produksi OMI S, NG AN OM E ME
N PA
DINI
DINI N
O ,P
EK IZI
RO
A G DAYA :
LI N, G
DI AH RA
L I BU A
AH AS
M ,
PE AS
Persediaan
Persediaan M
ES R O
pangan
pangan di
di masy.
masy. DINI
DINI G
, K IK
IZI I M S I
A
H LI NOM NIK
berkurang
berkurang A KO MU
E KO
Krisis
Krisis TERLAM
TERLAM
Ekonomi
Ekonomi Persediaan
Persediaan Makanan
Makanan BAT
O
BAT
IMA KR tingkat
tingkat RT
RT berkurang
berkurang
N OM
O
L I EK
AH
Pendapatan
Pendapatan Asupan
Asupan Gizi
Gizi
berkurang
berkurang berkurang
berkurang
&
MAK RO OL OG
MI P
O NO , ANTRO IK
I E K
A HL SI OL OG Daya
Daya beli
beli K L IN
O S
O, S berkurang KE
M IKR berkurang I &
G IZ
G, LI
O P O LO AH
TR
LO G, AN I MIKRO
IO OM
SOS LI EK ON
PREVENTIF
PREVENTIF AH KURANG
KURANG GIZI
GIZI
KURATIF
KURATIF

Anda mungkin juga menyukai