Anda di halaman 1dari 15

E-Government

Keuntungan Penerapan,
Faktor Kesuksesan, Faktor
Resiko Penerapan E-Gov

Syafri Aprudi, M. Kom


Keuntungan Kesuksesan Implementasi
TIK dalam Pemerintah
Perubahan pada Proses Kerja Pemerintah dalam e-Government
Sebelum Sesudah
Proses kerja pemerintah menggunakan   Proses dokumen berbasis elektronik
kertas
Prosedur berorientasi departemen Prosedur berorientasi pelayanan

Banyaknya jalur kontak ke pemerintah Jalur kontak tunggal dan akses online,
dan kunjungan personal (tatap muka) sehingga kunjungan personal tidak
ke kantor-kantor pemerintah begitu diperlukan
Manajemen sumber daya informasi Manajemen sumber daya informasi
tingkat departemen, dengan banyaknya terintegrasi menggunakan standar
duplikasi dan pemborosan antar umum dan ditandai dengan konvergensi
departemen yang berbeda
Penjelasan
• Perubahan-perubahan ini meningkatkan efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas dalam pemerintah dengan
mengurangi waktu transaksi dan menghilangkan lapisan
birokrasi yang berlebihan
• Selain itu, e-government membantu membangun
kepercayaan antara pemerintah dengan masyarakat karena
e-government meningkatkan interaksi langsung antara
kantor-kantor pemerintah dengan masyarakat, dan
membuat informasi menjadi tersedia secara universal dan
bebas.
• Pada akhirnya, penggunaan TIK dapat membuat reformasi
pemerintahan menjadi lebih mudah.
• Akibat penggunaan TIK yang telah merambah luas di kawasan
Asia, pemerintah yang terpusat dan birokratis menghadapi
tuntutan-tuntutan baru dan tekanan kompetitif baru dari
masyarakat dan komunitas bisnis
• Secara umum, proyek e-government meningkatkan persepsi
di antara masyarakat dan kalangan bisnis bahwa pemerintah
semakin modern dan melangkah ke depan.
Faktor Kesuksesan E-Gov

Hukum &
Peraturan

Struktur Visi,
Objektif, Proses
Organisasi Bisnis
Strategi

Teknologi
Informasi

Gambar 1. Faktor-faktor Kesuksesan dalam Implementasi e-Government


Visi, objektif, strategi

• Rencana jangka panjang dengan visi dan strategi yang


jelas adalah sangat penting dalam implementasi e-
government.
• Pendekatan tambal sulam dan setengah- setengah
tidak akan berhasil. Pendekatan yang efektif adalah
dengan berpikir dan berpandangan yang luas
(rancangan top-down), namun memulai dengan
tugas- tugas yang kecil dan berprioritas (bottom-up)
selama proses implementasi.
• Singkatnya, keberhasilan e-government
membutuhkan:
 Visi yang jelas dari pemimpin
 Dukungan yang kuat dari masyarakat
 Penetapan agenda
Hukum dan Peraturan

• Adalah penting untuk merencanakan waktu dan usaha yang


cukup untuk perubahan legislatif yang mungkin diperlukan
untuk mendukung implementasi proses yang baru. Aturan
hukum berikut perlu dicanangkan demi keberhasilan e-
government:
 Hukum privasi dan isu terkait
 Hukum terkait perubahan proses bisnis dan sistem informasi
 Hukum terkait arsitektur teknologi informasi pemerintah dan
pendirian sebuah pusat komputer terintegrasi.
Struktur organisasi

• Usaha yang dibutuhkan dalam bidang ini tidak


boleh dianggap enteng. Restrukturisasi
organisasi mempengaruhi sekitar 30 sampai
50 persen dari keseluruhan usaha.
• Perubahan dalam struktur organisasi harus
direncanakan dengan matang dan
diimplementasikan dengan sistematis.
Hal-hal penting yang mempengaruhi perubahan organisasi
adalah sbb:
 Kepemimpinan yang kuat dengan komitmen
 Perencanaan - manajemen TI dan manajemen perubahan
 Persiapan anggaran dan pelaksanaan anggaran
 Koordinasi dan kolaborasi
 Pemantauan dan pengukuran kinerja
 Kemitraan pemerintah-sektor swasta-masyarakat
Proses Bisnis

• Cara mengerjakan bisnis yang sedang berlangsung


saat ini bisa jadi bukanlah langkah yang paling tepat
atau efektif
• Salah satu alat untuk melakukan inovasi proses bisnis
adalah Business Process Reengineering (BPR).
• BPR meliputi perancangan ulang alur kerja
dalam/antar level departemen untuk meningkatkan
efisiensi proses (misal, untuk menghapuskan
inefisiensi dalam proses kerja)
Teknologi informasi

• Teknologi informasi berubah dengan cepat.


Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih teknologi dan vendor adalah:
 Tingkatan dari teknologi aplikasi yang dibutuhkan
 Infrastruktur jaringan
 Interoperabilitas
 Standarisasi
 Kemampuan teknis dan SDM
Faktor-faktor Risiko dalam Penerapan e-Government

• Telah banyak diketahui bahwa implementasi e-


government di banyak negara tidak menemui
harapan.
• Salah satu studi menunjukkan bahwa 35 persen dari
program- program e-government di dunia mengalami
kegagalan, 50 persen adalah kegagalan parsial, dan
hanya 15 persen yang dianggap berhasil.
• Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan
penerapan e-government di negara berkembang meliputi:
 Kurangnya kesepakatan dalam sistem administrasi publik:
penolakan internal oleh pemerintah
 Kurangnya rencana dan strategi: e-government diperkenalkan
dengan setengah- setengah dan tidak sistematik
 Kurangnya SDM: kurangnya pengembangan kapasitas institusi
dan personel
 Tidak adanya rencana investasi
 Kurangnya vendor sistem dan TI
 Ketidakmatangan teknologi: terlalu menekankan teknologi atau
penerapan yang berorientasi teknologi
 Implementasi yang terburu-buru tanpa persiapan dan
pengujian yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai