F ER STROKE
AT ISKEMIK
DISUSUN OLEH :
01 INDRIYATI JANUAR TRISNAWAN
02 IPAN FERREL HEADY
03 IRMAN SAPUTRA
04 MUHAMMAD NIZAR NUGRAHA K.
05 TANGGUH WILI ANDYRY
PEMBIMBING :
dr. Anita Surya, M. Ked (Neu), Sp. S
STROKE
Menurut WHO (2005) stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi
serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan
cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa
ditemukannya penyebab selain dari gangguan vaskuler
STROKE ISKEMIK EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI
Stroke iskemik didefinisikan sebagai Pada tahun 2007, prevalensi stroke A. Trombosis
sekumpulan tanda klinik yang muncul di Indonesia ditemukan sebesar 8,3 B. Emboli
akibat sebab vaskular. Gejala ini per 1000 penduduk, dan yang telah
berlangsung 24 jam atau lebih yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan
pada umumnya terjadi akibat adalah 6 per 1000 penduduk. Hal ini
berkurangnya aliran darah ke otak menunjukkan sekitar 72,3% kasus
menyebabkan cacat atau kematian. stroke pada masyarakat telah
Stroke iskemik sekitar 85%, yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan.
terjadi akibat obstruksi atau bekuan Data nasional yang dikeluarkan oleh
di satu atau lebih arteri besar pada Departemen Kesehatan Republik
sirkulasi serebrum. Obstruksi dapat Indonesia menyatakan bahwa stroke
disebabkan oleh bekuan (trombus) menempati urutan pertama sebagai
yang terbentuk di dalam suatu penyebab kematian terbanyak.
pembuluh otak atau pembuluh organ
distal. Trombus yang terlepas dapat
menjadi embolus.
Your Picture Here
1.Usia
Yang 2.Jenis
FAKTOR tidak kelamin
dapat 3.Keturun
RESIKO dimodi
Your Picture Here
1.Hipertens
an /
i fikasi genetik
2. Diabetes 4.Ras
melitus
Yang
3. Merokok
4. tidak
Dislipidemi dimodif
Your Picture Here And Send To Back
KLASIFIKASI
Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here
Stroke dengan defisit Stroke dengan defisit
TIA menggambarkan RIND hampir sama neurologi yang terjadi
suatu serangan akut dengan TIA tetapi neurologis berat dan
bertahap dan mencapai
defisit neurologis berlangsung lebih puncaknya dalam waktu menetap, dimana
yang berlangsung 24-48 jam (sistem karotis) terjadi hemiplegi yang
dari 24 jam dan
singkat, kurang dari atau 96 jam (sistem VB) sudah tidak ada
sembuh sempurna dengan penyembuhan progesi lagi dimana
24 jam dan sembuh
dalam waktu kurang tidak sempurna dalam kesadaran tidak
tanpa gejala sisa
dari 3 minggu. waktu 3 minggu. terganggu.
DIAGNOSA
A. ANAMNESA B. PEMERIKSAAN FISIK C. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
. Tidak terdapat tanda atau
gejala yang dapat
membedakan stroke
hemoragik dan non hemoragik
1. TTV 1. CT SCAN
2. GCS 2. MRA
meskipun gejala seperti mual
3. PEMERIKSAAN NEVUS 3. MRI
muntah, sakit kepala dan
KRANIAL 4. FOTO THORAXS
perubahan tingkat kesadaran
5. ELEKTRO
lebih sering terjadi pada stroke 4. FUNGSI MOTORIK DAN
KARDIO GRAFI
hemoragik. Beberapa gejala SENSORIK 6. USG
umum yang terjadi pada stroke 5. REFLEKS FISIOLOGIS 7. PEMERIKSAAN
meliputi hemiparese, 6. REFLEKS PATOLOGIS DARAH
monoparese, atau tetraparese,
hilangnya penglihatan
monokuler atau binokuler,
diplopia, disartria, ataksia,
vertigo, afasia, atau penurunan
kesadaran tiba-tiba.
DIAGNOSA BANDING
Kelainan Vaskular: ICH, SDH, EDH, SAH akibat ruptur
aneurisma atau vascular malformation.
1. Rehabilitasi
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan pada usia di atas 45 tahun, maka yang paling penting pada masa ini
adalah upaya membatasi sejauh mungkin kecacatan penderita, fisik dan mental, dengan fisioterapi, terapi wicara, dan
psikoterapi.
2. Terapi preventif
Tujuannya untuk mencegah terulangnya atau timbulnya serangan baru sroke, dengan jalan antara lain mengobati dan
menghindari faktor-faktor resiko stroke.
1. Edema serebral dan peningkatan
tekanan intracranial
serebral yang cukup luas dan peningkatan tekanan
KOMPLIKASI intrakranial yang cukup tinggi dapat menyebabkan
herniasi atau kompresi batang otak.
2. Kejang
Kejang biasanya muncul dalam
24 jam pertama paska stroke
dan biasanya parsial dengan 3. Transformasi Hemoragik
atau tanpa berkembang menjadi
Dengan menggunakan CT-scan, sekitar 5% dari
umum. Kejang berulang terjadi
kejadian infark dapat selanjutnya berkembang
pada 20-80% kasus.
menjadi transformasi perdarahan. Lokasi, ukuran
dan etiologi stroke dapat mempengaruhi
terjadinya komplikasi ini.
PROGNOSIS
Sepertiga penderita dengan infark otak akan
mengalami kemunduran status neurologiknya
stelah dirawat. Sebagian disebabkan edema otak
dan maturasi iskemi otak. Infark luas yang
menimbulkan hemiplegi dan penurunan kesadaran
30-40%. Sekitar 10% pasien dengan stroke
iskemik membaik dengan fungsi normal.
Prognosis lebih buruk pada pasien dengan
kegagalan jantung kongestif dan penyakit jantung
koroner.
KESIMPULAN
Stroke iskemik akibat trombus terjadi karena
penurunan aliran darah pada tempat tertentu di otak
melalui proses stenosis sehingga terjadi kaskade
molekular yang bersifat multi fisiologi. Keseluruhan
mekanisme patofisiologi dari stroke bersifat
kompleks dan hasil akhir dari kaskade iskemia
adalah kematian neuronal dan diikuti oleh hilangnya
fungsi normal dari neuron yang terkena. Daerah
penumbra inilah yang menjadi sasaran terapi pada
penderita dengan stroke.
Thank You