Anda di halaman 1dari 30

TUTORIAL I

Pada Ny. W Dengan diagnosa


Medis Gagal Jantung
1. Riyan Candra Gunawan 201813094 (Ketua)
2. Siti Assabilla Saidatussyifa 201813100 (Sekertaris)
3. Ratih Purwatih 201813093 (Anggota)
4. Rini 201813095 (Anggota)
5. Salsabilah 201813096 (Anggota)
6. Sandya Putri 201813097 (Anggota)
7. Silvi Herlina 201813098 (Anggota)
8. Siti Aisyah 201813099 (Anggota)
9. Umi Kultum Umairoh 201813103 (Anggota)
10.Usu Mutoharoh 201813104 (Anggota)
PENDAHULUAN
Penulisan Kasus

Seorang Ny. W 51 tahun datang ke IGD dengan keluhan sakit punggung tembus ke dada
yang dirasakan seperti tertarik atau tersayat, lamanya 5 menit yang kemudian berkurang.
Keluhan dirasakan sejak 3 jam yang lalu. Badan terasa lemah disertai perasaan mual. Ada
riwayat hipertensi lama yang tidak terkontrol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil
TD 170/100 mmHg, HR 100x/mnt, pernafasan 28x/mnt, suhu 37 oC, EKG menunjukkan
irama sinus rhytm kelainan berarti. Foto thorak : kardiomegali dan dilatasi aorta.
Beberapa hari kemudian setelah pasien pulang. Keluarga pasien membawa Ny. W ke
puskesmas untuk mengontrol tekanan darah. Perawat puskesmas pun memberikan
penkes agar pasien rutin minum obat hipertensi dan diit rendah garam.
Daftar Kata Sulit Beserta Pembahasannya

 mmHg : Satuan dari hasil pengukuran tekanan darah

 HR : Nilai pada saat jantung beristirahat (Nilai Nadi)

 EKG : Elektrokardiogram pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas


listrk jantung yang bertujuan untuk mengetahui dan mendeteksi kelainan pada jantung

 Sinus rhytm : Perubahan irama jantung menjadi lebih cepat atau lebih lambat

 Kardiomegali : Pembesaran ukuran jantung dari ukuran normal

 Dilatasi aorta : Pelebaran pembuluh darah aorta


Daftar Pertanyaan Beserta Pembahasannya

1. Apa yang menyebabkan hipertensi tidak terkontrol ?

 Disebabkan karena faktor makanan (tidak mengatur/ menjaga pola makan dengan baik,
tidak mengikuti anjuran untuk melakukan diet rendah garam, sering mengkonsumsi kafein)
dan faktor gaya hidup (kurangnya melakukan aktivitas fisik/ olahraga menjadi penyebab
hipertensi sulit untuk dikontrol)

 Faktor – faktor yang menyebabkan hipertensi tidak terkontrol adalah umur, merokok,
kebiasaan olahraga, kepatuhan minum obat dan kontrol tekanan darah terakhir. Menurut
hasil penelitian yang dilakukan oleh Miftafu Darussalam dan Agus Warseno dipuskesmas
didapatkan bahwa usia berhubungan dengan hipertensi tidak terkontrol. Diakibatkan karena
elastisitas pembuluh dalam arteri yang semakin berkurangdan juga adanya penumpukan
kolagen dan hipertropi sel otot halus yang tipis, berfragmen dan disfungsi endotel sehingga
meningkatkan kekakuan pada pembuluh darah (Volume 1 (2) Juli 2017 Jurnal Keperawatan
Klinis dan Komunitas)
Daftar Pertanyaan Beserta Pembahasannya

2. Apakah minum obat antihipertensi dapat mempertahankan tekanan darah dalam batas
normal ?

 Dengan mengkonsumsi obat antihipertensi secara teratur serta mengatur pola makan dan gaya hidup
dengan baik akan dapat menurunkan tekanan darah ke dalam batas normal

 Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa penggunaan obat antihipertensi dengan salah satu jenis
obat yaitu amlodipin dapat memenuhi target terapi dalam artian penggunaan obat antihipertensi ini
sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 4
No 2 Tahun 2015)
Daftar Pertanyaan Beserta Pembahasannya

3. Mengapa pasien harus rutin minum obat dan diet rendah garam ?

 Untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi, karena diet rendah garam berguna untum
membantu proses penurunan tekanan darah yang tinggi.

 Saat tubuh kelebihan garam, ginjal akan menyesuaikan kadar cairan dalam darah, sehingga
menyebabkan volume dan tekanan darah meningkat. Ini membuat jantung harus bekerja lebih keras
guna menyuplai darah segar ke tubuh.Selain itu, kadar garam yang tinggi juga bisa menyebabkan
penumpukan cairan dalam tubuh pada pasien gagal jantung kongestif, sirosis hati, dan penyakit ginjal,
serta menyebabkan gangguan fungsi saraf (KEMENKES. Artikel Kesehatan : Diet Garam Untuk
Hindari Stroke dan Penyakit Jantung. Dipublikasi oleh ALODOKTER. Ditinjau dr. Allert Benedicto
Ieuan Noya. Diakses 20 Juli 2018)
Pohon Hipertensi Tidak Terkontrol

Masalah Aliran Darah Meningkat

Menekan Dinding Pembuluh Darah

Alstisitas Pembuluh Darah Menurun

Arteri Berdiltasi

Gagal Jantung

Kardio Megali Dan Dilatasi Aorta

Sakit Punggung Tembus Ke Dada Yang Dirasakan Seperti Tertarik Atau Tersayat

Lemah Disertai Perasaan Mual

Pemberian Penkes Agar Pasien Rutin Minum Obat Hipertensi Dan Diet Rendah Garam Untuk Mengontrol Dan
Menurunkan Tekana Darah
Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab hipertensi menjadi tidak terkontrol
2. Mengetahui keberhasilan obat antihipertensi dalam membantu menurunkan tekanan
darah tinggi
3. Mengetahui manfaat dari mengkonsumsi obat secara teratur dan menjalani diet
rendah garam pada penderita hipertensi
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Gagal Jantung
5. Mengetahui penyebab dan manifestasi Gagal Jantung
6. Mengetahui komplikasi dari Gagal Jantung
7. Menyetahui pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan oleh pasien Gagal Jantung
8. Mengetahui metode pengobatan secara farmakologis dan non farmakologis dari
Gagal Jantung serta pencegahannya
Definisi
Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan ketika jantung
tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam
memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan tubuh pada kondisi tertentu, sedangkan
tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi (Aspiani,
2015).

Kegagalan sistem kardiovaskuler atau yang umumnya dikenal


dengan istilah gagal jantung adalah kondisi medis di mana
jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh
sehingga jaringan tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi tidak
terpenuhi dengan baik. Gagal jantung dapat dibagi menjadi gagal
jantung kiri dan gagal jantung kanan (Mahananto & Djunaidy,
2017).
Etiologi

Secara umum penyebab gagal jantung dikelompokkan


sebagai berikut : (Aspani, 2016)
1. Disfungsi miokard
2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik
(sistolic overload).
Volume : defek septum atrial, defek septum ventrikel, duktus
arteriosus paten
Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta
Disaritmia

3. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik


(diastolic overload)
4. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand oveload)

.
Manifestasi Klinis

Gagal jantung kanan

Gagal jantung kiri 1. Edema ekstremitas bawah atau edema


dependen
2. Hepatomegali, dan nyeri tekan pada kuadran
kanan batas abdomen
1. Dispneu 3. Anoreksia, dan mual
2. Mudah lelah 4. Rasa ingin kencing pada malam hari yang
3. Sianosis terjadi karena perfusi renal
4. Batuk Batuk bisa kering dan tidak produktif 5. Badan lemah
5. Denyut jantung cepat (Takikardi) 6. Tekanan perfusi ginjal menurun
7. Edema paru
Patofisiologi

Menurut Asikin (2016). Mekanisme fisiologis yang dapat menyebabkan timbulnya


gagal jatung yaitu kondisi yang meningkatkan preload, afterload, atau yang
menurunkan kontraktilitas miokardium. Kondisi yang meningkatkan preload,
misalnya regurgitasi aorta dan cacat septum ventrikel. Afterload meningkat pada
kondisi dimana terjadi stenosis aorta atau dilatasi ventrikel. Pada infrak miokard dan
kardiomiopati, kontraktilitas miokardium dapat menurun. Terdapat faktor fisiologis
lain yang dapat menyebabkan jantung gagal sebagai pompa, anatara lain adanya
gangguan pengisian ventrikel (stenosis katup atrioventrikularis), serta adanya
gangguan pada pengisian dan ejeksi ventrikel (perikarditis konstriktif dan tamponade
jantung). Apabila salah satu komponen itu terganggu maka curah jantung akan
menurun
Komplikasi

Sistem pernapasan: Sistem


Sistem Edema paru,
kardiovaskuler: pencernaan:
pneumonia, asma
Angina, kardiak, efusi Malnutrisi,
disritmia, pleura, asites,
kematian jantung pernapasan disfungsi
mendadak, dan Cheyne-Stokes, hati
dan asidosis
syok kardiogenik respiratorik.
Penatalaksanaan
1. Terapi farmakologi : Terapi yang dapat iberikan antara lain golongan
diuretik, angiotensin converting enzym inhibitor (ACEI), beta bloker,
angiotensin receptor blocker (ARB), glikosida jantung , antagonis
aldosteron, serta pemberian laksarasia pada pasien dengan keluhan
konstipasi

2. Terapi non farmakologi : Terapi non farmakologi yaitu antara lain tirah
baring, perubahan gaya hidup, pendidikan kesehatan mengenai
penyakit, prognosis, obat-obatan serta pencegahan kekambuhan,
monitoring dan kontrol faktor resiko
Pemeriksaan penunjang
Elektrokardiogram : Hiperatropi atrial atau ventrikuler, penyimpangan
aksis, iskemia, disaritmia, takikardia, fibrilasi atrial .

Uji stress : Merupakan pemeriksaan non-invasif yang bertujuan untuk


menentukan kemungkinan iskemia atau infeksi yang terjadi
sebelummnya.
Ekokardiografi Untuk deteksi gangguan
aneurisma aorta. fungsional serta anatomis yang
menjadi penyebab gagal jantung

Katerisasi jantung : Tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu


membedakan gagal jantung kanan dan kiri dan stenosis katup .

Radiografi dada : Dapat menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan


mencerminkan dilatasi atau hipertropi bilik, atau perubahan dalam pembuluh darah
abnormal .

Elektrolit : Mungkin beruban karena perpindahan cairan/penurunan fungsi


ginjal terapi diuretik
.
Pemeriksaan penunjang
Oksimetrinadi : Saturasi oksigen mungkin rendah terutama jika
gagal jantung kongestif akut menjadi kronis
Analisa gas darah : Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis
respiratory ringan (dini) atau hipoksemia dengan peningkatan PCO2 (akhir)
sebelummnya.

Pemeriksaan tiroid : Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan


hiperaktifitas tiroid sebagai pencetus gagal jantung

Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin : Peningkatan BUN


menunjukkan penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik BUN dan
kreatinin merupakan indikasi
Pencegahan
Tidak merokok

Konsumsi makanan sehat

Rutin berolahraga

Mempertahkan berat badan yang normal

Tidak mengkonsumsi alkohol

Segera melakukan pengobatan lebih lanjut apabila mengidap penyakit


hipertensi
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Ny. W Dengan Diagnosa Medis Aneurisma AORTA
Pengkajian

Identitas Klien
Nama : Ny. W No. RM : 1234567
Usia : 51 Tahun Tgl Masuk :01/ 02/ 2022
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Pengkajian : 01/02/2022
Alamat : Jl. Veteran Sumber Informasi : Keluarga
No. Telepon : 0899999999 Klg dekat yg bisa di hub : Tn. W
Status Pernikahan : Kawin Status : Suami Ny. W
Agama : Islam Alamat : Jl. Veteran
Suku : Sunda No. Telp : 0899999999
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan : Guru
Lama Bekerja : -
Status Kesehatan Saat Ini

1. Keluhan utama : Sakit punggung tembus ke dada


2. Lama keluhan : Lamanya 5 menit yang kemudian berkurang
3. Kualitas keluhan : Seperti tertarik atau tersayat
4. Faktor pencetus : Tidak Terkaji
5. Faktor pemberat : Tidak Terkaji
6. Upaya yg telah dilakukan : Memberikan penkes agar pasien rutin minum obat
hipertensi dan diit rendah garam.
7. Diagnosa medis : Aneurisma AORTA

Riwayat Kesehatan Saat Ini

Seorang Ny. W 51 tahun datang ke IGD dengan keluhan sakit punggung tembus ke
dada yang dirasakan seperti tertarik atau tersayat, lamanya 5 menit yang kemudian
berkurang. Keluhan dirasakan sejak 3 jam yang lalu. Badan terasa lemah disertai
perasaan mual.
Riwayat Kesehatan Terdahulu

1. Penyakit yg pernah dialami


a. Kronis : Hipertensi
b. Terakhir masuk RS : Pasien mengatakan pernah masuk RS
2. Imunisasi : Imunisasi Lengkap
3. Obat – obatan yg digunakan : Obat antihipertensi

Riwayat Keluarga

Kelurga pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang


menderita penyakit genetic : Diabetes mellitus, asma ,
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran (GCS) : Compostmentis
TTV
TD : 170/100 mmHg
Nadi : 100x/mnt
Suhu : 37°C
RR : 28x/mnt
TB / BB : Tidak Terkaji

 
Kepala &Leher :
Kepala : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, tidak ada nyeri tekan
Mata : Bentuk simetris, sclera un ikterik, konjungtiva merah
Mulut & tenggorokan : Keadaan mulut bersih, tidak tercium bau, tidak ada sianosis
Telinga : Telinga simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan
Thorax
Paru – paru
Inspeksi : Dada simetris
Palpasi : Vocal premitus normal dan baik, tidak ada nyeri, tidak ada masa
Perkusi : Suara perkuasi sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler tidak ada suara tambahan

Punggung & Tulang Belakang :


Adanya sakit punggung tembus ke dada yang dirasakan seperti tertarik atau
tersayat, lamanya 5 menit yang kemudian berkurang. Keluhan dirasakan sejak 3
jam yang lalu

Hasil Pemeriksaan Penunjang


EKG menunjukan irama sinus rhytm kelainan berarti
Foto Thorak Kardiomegali dan dilatasi
 
Terapi
Terapi Farmakologi dan Non Farmakologi
Analisa Data
DATA Etiologi Masalah Keperawatan
DS. Aneurisma Nyeri Kronis
 Ny. W mengeluh adanya sakit punggung tembus ke dada yang AORTA
dirasakan seperti tertarik atau tersayat, lamanya 5 menit yang
kemudian berkurang. Keluhan dirasakan sejak 3 jam yang lalu
 Ny. W mengatakan adanya perasaan lemah dan perasaan mual
DO.
 Hasil fotothorax : Adanya dilatasi AORTA
 Kaji nyeri dengan PQRST
P (Tidak Terkaji)
Q (Tertarik dan Tersayat)
R (Di Punggung tempus ke Dada)
S (Tidak Terkaji)
T (5 Menit Kemudian Berkurang)
Analisa Data
DS. Hiperventilasi Ketidakefektifa
 Ny. W mengeluh adanya sakit punggung tembus ke n Pola Nafas
dada yang dirasakan seperti tertarik atau tersayat,
lamanya 5 menit yang kemudian berkurang
DO.
 Pernafasan 28x/ Menit
 EKG : menunjukan irama sinus rhytm kelainan
berarti

DS. Perubahan Penurunan


 Ny. W mengatakan adanya perasaan lemah Frekuensi Curah Jantung
 Keluarga klien mengatakan ada riwayat hipertensi Jantung
lama yang tidak terkontrol
DO.
 TD 170/ 100 mmhg
 Hasil Fotothorax : Adanya Kardio Megali
 EKG : menunjukan irama sinus rhytm kelainan
berarti
Diagnosa keperawatan

1. 2.
Nyeri akut berhubungan Ketidakefektifan pola nafas
dengan Aneurisma aorta berhubungan dengan
Hiperventilas

3.
Penurunan Curah Jantung
Berhubungan Dengan Perubahan
Frekuensi Jantung
INTERVENSI
KEPERAWATAN
No Tgl DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI Rasional
KEPERAWATAN
1. 2/2/ Nyeri Kronis b/d Setelah dilakukan tindakan 1.1 Identifikasi lokasi,
1. Mengetahui lokasi,
2021 Aneurisma keperawatan selama 3 x 24 jam karakteristik nyeri, durasi,
frekuensi, intensitas nyeri katakteristik,durasi,frekuensi,
AORTA diharapkan masalah nyeri kronis
pasien dapat teratasi dengan 1.2 Identifikasi skala intensitas nyeri
kriteria hasil nyeri 2. Mengetahui berapa skala nyeri
1.3 Identifikasi faktor yang dirasakan
NOC: Tingkat Nyeri yang memperberat dan
memperingan nyeri 3. Agar pasien mengetahui apa saja
yang dapat memperberat dan
1.4 Berikan terapi non
N Indicato 1 2 3 4 5 farmakologis untuk memperingan rasa nyeri
o r mengurangi rasa nyeri
4. Untuk menghindari terjadinya
1 Panjang 1.5 Kontrol lingkungan memperberat rasa nyeri
. episode yang memperberat rasa nyeri
nyeri (mis: suhu ruangan, 5. Agar nyeri berkurang
pencahayaan,kebisingan) 6. Agar pasien dapat memonitor
2 Nyeri
. yang 1.6 Anjurkan nyeri secara mandiri
dilapork memonitor nyeri secara
an mandiri 7. Agar pasien dapat mengetahui
3 Mual 1.7 Ajarkan teknik non teknik yang dapat mengurangi
farmakologis untuk rasa nyeri
mengurangi nyeri
8. Berkolaborasi agar mengetahui
1.8 Kolaborasi pemberian obat analgetik dengan
pemberian analgetik, jika
perlu tepat
Thanks
You
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by
CREDITS:
Flaticon, This
and infographics
presentation &
template
imageswas
by Freepik.
created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai