Anda di halaman 1dari 32

Kelompok 6

Muhammad Suadian Syah 200810301064


Nadia Talitha Suharsono 200810301143

PENENTUAN BIAYA PROSES:


UNIT TAMBAHAN & UNIT HILANG DALAM PROSES
Unit Tambahan

Penambahan Bahan Pada Departemen Lanjutan :


Penambahan bahan di departemen lanjutan dapat menambah volume atau jumlah unit produk yang diproses
oleh departemen tersebut.

Penentuan biaya produksi dalam hal ada penambahan bahan oleh departemen lanjutan yang mengakibatkan
tambahan jumlah unit. Karena pengaruh tambahan unit akibat penambahan bahan hanya terjadi di departemen
lanjutan, maka perhitungan biaya produksinya hanya diberikan untuk departemen lanjutan.
AWESOME
SLIDE

TAMBAHAN UNIT: CONTOH KASUS


Departemen Lanjutan, Tambahan unit akibat tambahan bahan, Metode Rata-Rata
Data Kuantitas

Masukan Keluaran

Unit dalam proses Awal 1.600 unit Unit dalam proses Awal 11.600 unit
+
Unit ditransfer masuk bulan ini 4.000 unit +
+
Unit ditambahkan ke produksi 8.000 unit Unit ditambahkan ke produksi 2.000 unit
13.600 unit 13.600 unit
Unit Ekuivalen
1. Biaya yang ditransfer dari Departemen Penggilingan ke Departemen Pencampuran

Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.360.000


Barang Dalam Proses Departemen Penggilingan Rp.360.000
PENJURNALAN TAMBAHAN UNIT
METODE RATA-RATA 2. Biaya bahan baku yang ditambahkan di Departemen Pencampuran

Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.508.200


Bahan Rp.508.200

3. Distribusi biaya tenaga kerja produksi ke Departemen Pencampuran

Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.109.800


Gaji dan Upah Rp.109.800

4. Biaya overhead pabrik dibebankan ke Departemen Pencampuran

Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.219.600


Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp.219.600

5. Biaya unit selesai di Departemen Pencampuran yang ditransfer ke Departemen


Pengalengan

Barang Dalam Proses Departemen Pengalengan Rp.1.131.000


Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.1.131.000
Departemen Lanjutan, Tambahan unit Akibat Tambahan Bahan, Metode MPKP

Departemen Lanjutan, Tambahan unit akibat tambahan bahan, Metode Rata-Rata


Pertanggungjawaban Biaya
1. Biaya yang ditransfer dari Departemen Penggilingan ke Departemen Pencampuran

Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.360.000


Barang Dalam Proses Departemen Penggilingan Rp.360.000
PENJURNALAN TAMBAHAN UNIT
METODE MPKP 2. Biaya bahan baku yang ditambahkan di Departemen Pencampuran

Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.508.200


Bahan Rp.508.200

3. Distribusi biaya tenaga kerja produksi ke Departemen Pencampuran

Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.109.800


Gaji dan Upah Rp.109.800

4. Biaya overhead pabrik dibebankan ke Departemen Pencampuran

Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.219.600


Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp.219.600

5. Biaya unit selesai di Departemen Pencampuran yang ditransfer ke Departemen


Pengalengan

Barang Dalam Proses Departemen Pengalengan Rp.1.129.950


Barang Dalam Proses Departemen Pencampuran Rp.1.129.950
UNIT HILANG DALAM PROSES

PRODUK HILANG
DALAM PROSES
Dalam suatu proses produksi, kadang
terjadi produk hilang yang disebabkan oleh
sifat produk yang mudah menguap,
menyusut, atau disebabkan proses
pengolahan.
Produk hilang tidak mempunyai wujud
secara fisik.
UNIT HILANG DALAM PROSES

Produk Hilang Awal


Proses
Hilang awal proses, asumsinya :

Belum menyerap biaya pada Karena hilang awal proses, Apabila terjadi produk hilang awal
departemen tidak diperhitungkan proses pada departemen lanjutan, maka
bersangkutan, oleh karena dalam unit ekuivalen akan terjadi penyesuaian harga pokok
itu tidak dibebani biaya produksi. per unit terhadap harga pokok yang
produksi. diterima dari departemen sebelumnya.
Produk Hilang Akhir Proses
Hilang akhir proses, asumsinya :

01 Telah menikmati biaya pada departemen


dimana terjadinya produk hilang.

02 Diperhitungkan dalam unit ekuivalen


produksi.

03 Produk hilang akhir proses


diperhitungkan ke dalam harga pokok
produk produk selesai.

04 Terjadi penambahan harga pokok produk


selesai, karena diperhitungkan produk
hilang akhir proses.
Unit hilang dalam proses
akan mengakibatkan jumlah
unit yang menanggung biaya
berkurang sehingga
mengakibatkan biaya per
unitnya naik, sedangkan
tambahan unit akibat
penambahan bahan akan
mengakibatkan jumlah unit
yang menanggung biaya
bertambah sehingga biaya
per unitnya turun.
Unit Hilang : Contoh Kasus

Add Skills – 70%

Add Skills – 80%

Add Skills – 60%

Name Here Add Skills – 90%


Keluaran
Masukan
Unit selesai dan ditransfer keluar 28.000 unit
Unit dalam proses awal 4.000 unit
+
+
Unit dalam proses akhir 6.000 unit
Unit ditransfer masuk bulan ini 36.000 unit
+
Unit hilang dalam proses 6.000 unit
40.000 unit
40.000 unit

Data Kuantitas Departemen A


Unit Ekuivalen Departemen A
Departemen Lanjutan, Unit Hilang dalam proses, Metode Rata-Rata

Rp 204,222,060
Keluaran
Masukan
Unit selesai dan ditransfer keluar 25.000 unit
Unit dalam proses awal 2.000 unit
+
+
Unit dalam proses akhir 4.000 unit
Unit ditransfer masuk bulan ini 28.000 unit
+
Unit hilang dalam proses 1.000 unit
30.000 unit
30.000 unit

Data Kuantitas Departemen B


Unit Ekuivalen Departemen B
Departemen Lanjutan, Unit Hilang dalam proses, Metode Rata-Rata
1. Biaya bahan baku yang digunakan oleh Departemen A dan Departemen B

Barang Dalam Proses Departemen A Rp.95.134.500


Barang Dalam Proses Departemen B Rp.78.300.000
Bahan Rp.173.434.500
PENJURNALAN UNIT HILANG
METODE RATA-RATA 2. Distribusi biaya tenaga kerja produksi ke Departemen A dan Departemen B

Barang Dalam Proses Departemen A Rp.36.024.264


Barang Dalam Proses Departemen B Rp.69.660.000
Gaji dan Upah Rp.105.684.264

3. Biaya overhead pabrik dibebankan ke Departemen A dan Departemen B

Barang Dalam Proses Departemen A Rp.54.036.396


Barang Dalam Proses Departemen B Rp.76.626.000
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp.130.662.396

4. Biaya yang ditrasnfer dari Departemen A ke Departemen B

Barang Dalam Proses Departemen B Rp.177.584.400


Barang Dalam Proses Departemen A Rp.177.584.400

5. Biaya unit selesai di Departemen B yang ditransfer ke persediaan barang jadi

Barang Jadi Rp.378.793.000


Barang Dalam Proses Departemen B Rp.378.793.000
Unit Ekuivalen Departemen A, Metode MPKP
Departemen Pertama, Unit Hilang Dalam Proses, Metode MPKP
Departemen Pertama, Unit Hilang Dalam Proses, Metode MPKP
Perhitungan Unit Ekuivalen Departemen A, Metode MPKP
Unit Ekuivalen Departemen B, Metode MPKP
Departemen Lanjutan, Unit Hilang Dalam Proses, Metode MPKP
Departemen Lanjutan, Unit Hilang Dalam Proses, Metode MPKP
Perhitungan Unit Ekuivalen Departemen B, Metode MPKP
1. Biaya bahan baku yang digunakan oleh Departemen A dan Departemen B

Barang Dalam Proses Departemen A Rp.95.134.500


Barang Dalam Proses Departemen B Rp.78.300.000
Bahan Rp. 173.434.500
PENJURNALAN UNIT HILANG
METODE MPKP 2. Distribusi biaya tenaga kerja produksi ke Departemen A dan Departemen B

Barang Dalam Proses Departemen A Rp.36.024.264


Barang Dalam Proses Departemen B Rp.69.660.000
Gaji dan Upah Rp.105.684.264

3. Biaya overhead pabrik dibebankan ke Departemen A dan Departemen B

Barang Dalam Proses Departemen A Rp.54.036.396


Barang Dalam Proses Departemen B Rp.76.626.000
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp.130.662.396

4. Biaya yang ditrasnfer dari Departemen A ke Departemen B

Barang Dalam Proses Departemen B Rp. 177.584.400


Barang Dalam Proses Departemen A Rp.177.584.400

5. Biaya unit selesai di Departemen B yang ditransfer ke persediaan barang jadi

Barang Jadi Rp.378.806.040


Barang Dalam Proses Departemen B Rp.378.806.040
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai