Special untuk:
PT. KALBIO GLOBAL MEDIKA
22 Pebruari 2020
Hotel Ayola Cikarang
yosminaldi@ejip.co.id
yosminaldi@gmail.com
08121021965
CURRICULUM VITAE (RINGKAS)
Current Position : Senior Manager HR & GA in PT. East Jakarta Industrial Park (EJIP)
Work Service : Since 1990 until now in HR Area (28 years) at several companies
Education : S1 in Law (Univ. Andalas Padang, S2 in HRM (Univ. Mercu Buana Jkt) & Student of
S3 – Doctoral in MHRM (Univ. Negeri Jakarta)
Social Activities : 1. Vice Chairman KADIN Kab. Bekasi
2. Vice Chairman Forum Investor Bekasi (FIB)
3. Chairman of Forum Komunikasi HR EJIP (FK-HR EJIP)
4. Chairman of Asosiasi Praktisi HR Indonesia (ASPHRI)
5. Chairman of Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Dengan Industri (FKLPI)
Bekasi
6. Member of FKLPI Pusat (Under Kemnaker RI)
7. Lecture at STEBI Global Mulia Bekasi, Polteknaker RI & STMIK Cikarang
8. Instructor/Trainer at BBPLK Cevest Bekasi & BBPLK Bandung
9. Trainer of Leadership, Industrial Relations, PMS & HRM
Yours truly,
YOSMINALDI, SH. MM (Candidate Doctor)
08.30 – 08.35 WIB : Pembukaan
RUNDOWN
08.35 – 08.45 WIB : Sambutan & Ucapan Terima Kasih Dari Manajemen PT. AMI
08.45 – 09.00 WIB : Sambutan Dari Manajemen PT. Kalbio Global Medika
•Perusahaan
merupakan sumber
penghasilan bagi
banyak orang.
Prinsip Dasar Hubungan Industrial
• Pengusaha dan pekerja
mempunyai hubungan
fungsional dan masing-
masing mempunyai fungsi
yang berbeda dalam
pembagian kerja atau
pembagian tugas.
Prinsip Dasar Hubungan Industrial
•Pengusaha dan
pekerja merupakan
anggota keluarga
perusahaan.
Prinsip Dasar Hubungan Industrial
• Tujuan pembinaan hubungan
industrial adalah menciptakan
ketenangan berusahan dan
ketentraman bekerja supaya
dengan demikian dapat
meningkatkan produktivitas
perusahaan.
Prinsip Dasar Hubungan Industrial
• Peningkatan produktivitas
perusahaan harus dapat
meningkatkan kesejahteraan
bersama, yaitu kesejahteraan
pengusaha dan
kesejahteraan pekerja.
Sarana Pendukung Hubungan Industrial
• Payaman J. Simanjuntak (2009)
menyebutkan sarana-sarana pendukung
Hubungan industrial, sebagai berikut :
1. Serikat Pekerja/Buruh
2. Organisasi Pengusaha
3. Lembaga Kerjasama bipartit (LKS Bipartit)
4. Lembaga Kerjasama tripartit (LKS Tripartit)
5. Peraturan Perusahaan (PP)
6. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
7. Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaaan RI
8. Lembaga penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial
Para Pihak dalam Hubungan Industrial
(Pekerja/Serikat Pekerja, Pengusaha &
Pemerintah)
Pemerintah:
• Menetapkan kebijakan
• Memberikan pelayanan
• Melaksanakan pengawasan
• Melakukan penindakan terhadap
pelanggar peraturan perundangan-
undangan
19 04/14/2021
Pekerja/Serikat Pekerja:
• Melaksanakan pekerjaan sesuai
kewajiban
• Menjaga ketertiban demi kelancaran
produksi
• Menyalurkan aspirasi secara baik &
demokratis
20 04/14/2021
Pengusaha:
• Menciptakan kemitraan
• Mengembangkan usaha
• Memperluas lapangan kerja
• Memberikan kesejahteraan pekerja
secara terbuka, demokratis &
berkeadilan
21 04/14/2021
Tujuan Hubungan Industrial:
“Mewujudkan Hubungan
Industrial yang Dinamis,
Harmonis, Kondusif &
Berkeadilan di Perusahaan”
22 04/14/2021
Unsur-unsur yang mendukung tercapainya
tujuan Hubungan Industrial:
• Hak & Kewajiban terjamin & terlaksana
dengan baik
• Perselisihan bisa diselesaikan secara
internal/bipartit
• Mogok kerja atau lock out tdk perlu terjadi,
jika perselisihan bisa diselesaikan secara
bipartit dengan baik
23 04/14/2021
Sarana-Sarana Hubungan Industrial
24 04/14/2021
Perusahaan yang mempunyai
karyawan minimal 50 (lima
puluh) orang, wajib membentuk
LKS Bipartit.
Pengurus dan Anggota LKS
Bipartit, gabungan perwakilan
Pengusaha dan Pekerja.
25 04/14/2021
LKS Bipartit berfungsi sebagai
FORUM KOMUNIKASI, KONSULTASI &
MUSYAWARAH dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan
ketenagakerjaan di perusahaan untuk
kepentingan bersama.
26 04/14/2021
2) Lembaga Kerjasama Tripartit:
Lembaga yang beranggotakan
perwakilan Pemerintah,
Pengusaha & Pekerja.
27 04/14/2021
Fungsi LKS Tripatit adalah sebagai
forum komunikasi, konsultasi
dengan tugas utama menyatukan
konsepsi, sikap dan rencana
dalam menghadapi masalah
ketenagakerjaan, baik untuk saat
sekarang, maupun masa
mendatang.
28 04/14/2021
3) Organisasi Pekerja/Serikat Pekerja:
Suatu organisasi yang didirikan
secara demokratis, dari, oleh dan
untuk Pekerja, yang berbentuk
Serikat Pekerja, Gabungan Serikat
Pekerja, Federasi Serikat Pekerja,
atau Non Federasi.
29 04/14/2021
4) Organisasi Pengusaha:
Organisasi Pengusaha yang resmi
mengurus ketenagakerjaan adalah
Asosiasi Pengusaha Indonesia
(APINDO).
30 04/14/2021
5) Lembaga keluh-kesah &
penyelesaian perselisihan hubungan
industrial:
• Mekanisme keluh-kesah karyawan,
seharusnya dibuat di setiap
perusahaan, agar permasalan kecil
bisa segera terselesaikan.
31 04/14/2021
Mekanisme keluh-kesah dan
penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, harus diatur
jelas pada Perjanjian Kerja (PK),
Peraturan Perusahaan (PP) atau
Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
32 04/14/2021
6) Peraturan Perusahaan:
Suatu Peraturan yang dibuat
secara tertulis oleh Perusahaan,
yang memuat ketentuan2 tentang
syarat-syarat kerja dan tata-tertib
perusahaan.
33 04/14/2021
7) Perjanjian Kerja Bersama (PKB):
Perjanjian yang disusun oleh
Pengusaha dan Serikat Pekerja yang
telah terdaftar, yang dilaksanakan
secara musyawarah untuk mencapai
mufakat.
34 04/14/2021
8) Perjanjian Kerja Khusus:
Perjanjian, dimana pihak yang satu
mengikatkan diri untuk bekerja pada
pihak yang lain atau majikan selama
waktu tertentu sesuai Perjanjian
Kerja Khusus tersebut.
35 04/14/2021
TANYA - JAWAB
36 04/14/2021
37 04/14/2021
SESI II
(KEDUA)
Alasan-alasan menjadi anggota
Serikat Pekerja
Banyak sekali keuntungan
menjadi anggota Serikat Pekerja,
terlebih jika Serikat Pekerja
perusahaan sudah berafiliasi ke
Federasi Serikat Pekerja dan
Konfederasi Serikat Pekerja.
39 04/14/2021
Sebagai contoh, anggota Serikat
Pekerja akan mendapatkan
program-program training
peningkatan kemampuan kerja
dan kemampuan diri:
• Training negotiation skill
• Training pembuatan Perjanjian
Kerja Bersama, dll.
40 04/14/2021
Selain itu, anggota Serikat
Pekerja juga akan mendapat
Bantuan Hukum saat tertimpa
masalah dengan perusahaan yang
berkaitan dengan hukum dan
pemenuhan hak-hak sebagai
karyawan.
41 04/14/2021
Hubungan Kerja
Hubungan kerja (Soepomo, 1987 : 1) ialah :
Suatu hubungan antara seorang buruh/pekerja
dengan seorang majikan/pengusaha, dimana
hubungan kerja itu sendiri terjadi setelah
adanya perjanjian kerja antara kedua belah
pihak. Mereka terkait dalam suatu perjanjian,
di satu pihak pekerja/buruh bersedia bekerja
dengan menerima upah dan pengusaha
mempekerjakan pekerja/buruh dengan
memberi upah.
42 04/14/2021
Hubungan Kerja
Husni dalam Asikin (1993:51) berpendapat
bahwa hubungan kerja ialah :
Hubungan antara buruh dan majikan setelah
adanya perjanjian kerja, yaitu suatu perjanjian
di mana pihak buruh mengikatkan dirinya pada
pihak majikan untuk bekerja dengan
mendapatkan upah dan majikan menyatakan
kesanggupannya untuk mempekerjakan si
buruh dengan membayar upah.
43 04/14/2021
Unsur-2 Hubungan Kerja
Ada 3 (tiga) unsur penting
dalam hubungan kerja:
1) Adanya Pekerjaan
2) Adanya Perintah
3) Adanya Upah
44 04/14/2021
Hubungan Kerja Menurut UU 13
Tahun 2003
Hubungan kerja adalah
hubungan antara Pengusaha
dengan Pekerja/Buruh
berdasarkan Perjanjian Kerja, yg
mempunyai unsur pekerjaan,
upah dan perintah (Pasal 1 angka
15 UU No.13 / 2003).
45 04/14/2021
Unsur Perjanjian Kerja Yang
Mendasari Hubungan Kerja
Adanya pekerjaan (arbeid)
Di bawah perintah
Adanya upah
Dalam waktu yg ditentukan (dpt
tanpa batas maupun waktu
tertentu)
46 04/14/2021
Subjek Dalam Hubungan Kerja
Pengusaha
Pekerja/Buruh
Perluasannya :
Perkumpulan Pengusaha/Organisasi
Pengusaha
Perkumpulan buruh/Organisasi
Pekerja
47 04/14/2021
Pengertian Pekerja/Buruh
Adalah setiap orang yg
bekerja dgn menerima
upah atau imbalan dalam
bentuk lain (Pasal 1 angka 3
UU No.13 /2003)
48 04/14/2021
Pengertian Pengusaha
Orang perseorangan, persekutuan
atau badan hukum yg menjalankan
suatu perusahaan milik sendiri.
Orang perseorangan, persekutuan
atau badan hukum yg secara berdiri
sendiri menjalankan perusahaan
bukan miliknya.
49 04/14/2021
Pengertian Pengusaha
Orang perseorangan, persekutuan
atau badan hukum yg berada di
Indonesia mewakili perusahaan
sebagaimana dimaksud dlm huruf
a dan b yg berkedudukan di luar
wil. Indonesia (Pasal 1 angka 5 UU
No.13 /2003)
50 04/14/2021
Pemberi Kerja
Pemberi kerja adalah orang
perseorangan, pengusaha, badan
hukum atau badan-badan lainnya
yg mempekerjakan tenaga kerja
dgn membayar upah atau
imbalan dlm bentuk lain (Pasal 1
angka 4 UU No. 13/2003)
51 04/14/2021
Pengertian Perusahaan
Setiap bentuk usaha yg berbadan
hukum atau tdk, milik orang
perseorangan, milik persekutuan
atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yg
mempekerjakan Pekerja/Buruh dgn
membayar upah atau imbalan dlm
bentuk lain
52 04/14/2021
Pengertian Perusahaan
Usaha-usaha sosial dan usaha-
usaha lain yg mempunyai
pengurus dan mempekerjakan
orang lain dgn membayar upah
atau imbalan dlm bentuk lain
(Pasal 1 angka 6 UU No.13
/2003)
53 04/14/2021
Kewajiban Para Pihak Dalam
Hubungan Kerja
Pada dasarnya hubungan
kerja merupakan hubungan
yang mengatur/memuat hak
dan kewajiban antara
pekerja/buruh dan
pengusaha.
54 04/14/2021
Kewajiban Para Pihak Dalam
Hubungan Kerja
Hak dan kewajiban masing-masing
pihak, haruslah seimbang.
Oleh sebab itu, hakikat “hak
Pekerja/Buruh merupakan
Kewajiban Pengusaha”, dan
sebaliknya, “hak Pengusaha ,
merupakan kewajiban
Pekerja/Buruh”
55 04/14/2021
Kewajiban Pekerja/Buruh
Melaksanakan tugas/pekerjaan
sesuai yang diperjanjikan dengan
sebaik-baiknya (Pasal 1603 KUH
Perdata)
Melaksanakan pekerjaannya sendiri,
tidak dapat digantikan oleh orang
lain tanpa izin dari pengusaha (Pasal
1603 a KUH Perdata)
56 04/14/2021
Kewajiban Pekerja/Buruh
58 04/14/2021
Kewajiban Pengusaha
Membayar upah kepada pekerja
(Pasal 1602 KUH Perdata)
Mengatur pekerjaan dan tempat
kerja (Pasal 1602 u, v, w, dan y
KUH Perdata)
Memberikan cuti/libur (Pasal
1602 v KUH Perdata)
59 04/14/2021
Kewajiban Pengusaha
Mengurus perawatan /
pengobatan pekerja (Pasal
1602 x KUH Perdata)
Memberikan surat
keterangan (Pasal 1602 z KUH
Perdata)
60 04/14/2021
Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja adalah perjanjian antara
pekerja/buruh dengan pengusaha atau
pemberi kerja.
Perjanjian tersebut memuat syarat-syarat
kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
61 04/14/2021
Perjanjian Kerja
Kontrak kerja dapat berupa lisan
atau tulisan, dan didasari oleh
kesepakatan bersama.
Perjanjian kerja dapat memiliki
jangka waktu tertentu (PKWT)
atau jangka waktu tidak tertentu
(PKWTT).
62 04/14/2021
Perjanjian Kerja
Syarat dalam Perjanjian Kerja:
Kedua belah pihak harus cakap
dalam melakukan perbuatan
hukum.
Harus ada pekerjaan yang
diperjanjikan.
63 04/14/2021
Perjanjian Kerja
Pekerjaan yang diperjanjikan tidak
bertentangan dengan ketertiban
umum, kesusilaan, dan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
Apabila tidak memenuhi semua
persyaratan tersebut, maka perjanjian
kerja dianggap tidak sah dan batal
demi hukum.
64 04/14/2021
Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja harus memuat informasi sebagai
berikut:
nama perusahaan,
alamat perusahaan,
jenis usaha,
Nama pekerja/buruh,
jenis kelamin,
umur,
alamat pekerja/buruh,
65
04/14/2021
Perjanjian Kerja
jabatan atau jenis pekerjaan
tempat pekerjaan
besarnya upah
cara pembayaran upah
syarat-syarat kerja yang memuat hak dan
kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh
mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian
kerja
tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat
tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja
66 04/14/2021
Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja dibuat rangkap 2 (dua), yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta
pekerja/buruh dan pengusaha masing masing
mendapat 1 (satu) salinan perjanjian kerja.
71 04/14/2021
Perjanjian Kerja
Pada tahun 2014, pasal 59 UU 13/2003, telah
Ditinjau Secara Hukum oleh Mahkamah
Konstitusi Indonesia pada No 7/2014.
Panel Hakim Konstitusi menyatakan, bahwa
“jika perusahaan menerapkan kontrak untuk
beberapa kali selama periode tersebut, maka
pekerja kontrak dinyatakan menjadi pekerja
tetap oleh hukum, berdasarkan catatan
pemeriksaan dari pengawas tenaga kerja.
72 04/14/2021
Perjanjian Kerja
Catatan pemeriksaan tersebut dapat
diminta untuk disetujui melalui
Pengadilan Daerah ”.
73 04/14/2021
PERATURAN
PERUSAHAAN
(PP)
74 04/14/2021
Apa itu PERATURAN PERUSAHAAN?
Pasal 1 angka 24 UU No. 13 Tahun 2003:
DAFTAR ISI
Contoh daftar isi PERATURAN PERUSAHAAN (PP)/PKB
98 04/14/2021
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
99 04/14/2021
SESI III
(KETIGA)
TEKNIK KOMUNIKASI &
NEGOSIASI UNTUK
MENCIPTAKAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
YANG HARMONIS
KERANGKA MATERI
KOMUNIKASI & NEGOSIASI
KOMUNIKASI PERSOALAN ANTARA SERIKAT
PENGERTIAN KOMUNIKASI
FUNGSI KOMUNIKASI
PEKERJA DENGAN PERUSAHAAN
ANALISA DIRI KEDUA PIHAK
KENAPA HARUS KOMUNIKASI
66 KEKUATAN MANUSIA
TEKNIK KOMUNIKASI
NEGOSIASI
NEGOSIASI MEMBENTUK KESEPAKATAN
PENGERTIAN NEGOSIASI TENTANG KEWAJIBAN DAN HAK
FUNGSI NEGOSIASI ANTARA SERIKAT PEKERJA DAN
KENAPA HARUS NEGOSIASI PERUSAHAAN SECARA BERKEADILAN
TEKNIK NEGOSIASI
TAHAPAN NEGOSIASI MEMPENGARUHI PENDAPAT ORANG LAIN
MEMULAI NEGOSIASI MEYAKINKAN ORANG LAIN
HASIL AKHIR NEGOSIASI
KOMUNIKASI
PUJI LAWAN
BERSIMPATI PADA
BICARA JIKA
LAWAN BICARA
PERLU
NEGOSIASI
NEGOSIASI
ADA PENGARUH DARI PIHAK SALAH SATU ATAU KEDUA PERSETUJUAN DAN
LAIN UNTUK MENCAPAI BELAH PIHAK INGIN KESEPAKATAN BUKAN HASIL
KEINGINAN MERUGIKAN YANG LAIN YANG DIINGINKAN
TEKNIK BERNEGOSIASI
4 TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK
TEKNIK MENGULUR
MENGULUR TEKNIK MENGALAH
DAN MENARIK UNTUK MENANG
DAN MENARIK
DIBUTUHKAN
DIBUTUHKAN KEMAMPUAN
KEMAMPUAN DAN
DAN KESUNGGUHAN
KESUNGGUHAN DIRI DIARAHKAN PADA
DIRI
UNTUK
UNTUK MENDENGARKAN SITUASI WIN-WIN
MENDENGARKAN
PANDANGAN ORANG LAIN SOLUTION
PANDANGAN ORANG
LAIN
TAHAP PERSIAPAN NEGOSIASI
MENYENANGKA
N
MULAI PEMBICARAAN
DENGAN DASAR IDE
YANG SAMA
TEGA
SIKAP
S
DALAM
SENYUM DAN NEGOSIA TEGUH
JANGAN EMOSI SI PENDIRIA
N
JABAT TANGAN
BERJABAT TANGAN
DENGAN SINGKAT
LEBIH DAHULU
DAN TEGAS
PERSOALAN ANTARA SERIKAT PEKERJA
DENGAN PERUSAHAAN
66 KEKUATAN MANUSIA
ANALISA DIRI KEDUA PIHAK
Didalam
Ada (kekuatan-kekuatan)
Diluar
Ada (kelemahan-
kelemahan) Ada (peluang-peluang)
Ada (ancaman-
ancaman)
ANALISA DIRI KEDUA PIHAK
1. Kejujuran 23. Kecantikan 45. Kesucian
2. Ketaatan 24. Kesetiaan 46. Ketegasan
3. Kesabaran 25. Keimanan 47. Kebijakan
4. Kerajinan 26. Ketangguahan 48. Kemandirian
5. Ketekunan 27. Kelincahan 49. Ketajaman
6. Ketelitian 28. Keteraturan 50. Ketulusan
7. Kesungguhan 29. Kerapihan 51. Keikhlasan
8. Kemampuan 30. Kebersihan 52. Ketenangan
9. Keterampilan 31. Kesopanan 53. Ketenaran
10. Kesetiakawanan 32. Keahlian 54. Keinginan
11. Kewiraswastaan 33. Kearifan 55. Kemauan
12. Kepandaian 34. Keterbukaan 56. Ketanggapan
13. Kecerdikan 35. Keberanian 57. Keberuntungan
14. Kelihaian 36. Keadilan 58. Kemajuan
15. Ketaqwaan 37. Keteguhan 59. Kewanitaan
16. Kepemimpinan 38. Keperkasaan 60. Kebersamaan
17. Keibuan 39. Kejantanan 61. Kekeluargaan
18. Ketangkasan 40. Kematangan 62. Kedewasaan
19. Kecekatan 41. Kebijakan 63. Kegotongroyongan
20. Ketahanan 42. Kepeloporan 64. Kebenaran
21. Kecepatan 43. Kepengikutan 65. Kewirausahaan
22. Kekuatan 44. Kecerdasan 66. Keramahtamaan
(Sumber: Prof. Dr. Buchori Zainun, MPA)
NEGOSIASI MEMBENTUK KESEPAKATAN
TENTANG KEWAJIBAN DAN HAK ANTARA SERIKAT
PEKERJA DAN PERUSAHAAN SECARA
BERKEADILAN
MEMPENGARUHI
MEYAKINKAN ORANG
LAIN