Anda di halaman 1dari 28

SISTEM IMUN

OLEH
Yane Cristiana Ua Sanan, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Outline
1) Struktur dan fungsi
2) Sumsum tulang dan produksi limfosit
3) Organ limfoid
4) Sistem fagosit mononuklear
5) Fisiologi sistem pertahanan
a) non-spesifik
b) Spesifik
6) Reaksi antigen-antibodi
Struktur dan Fungsi

 Sistem imun tubuh mencakup


sumsum tulang, organ limfoid, dan
sistem fagosit
 Fungsi utama sistem imun adalah
pertahanan, homeostatis dan
surveilans
Sumsum tulang dan
produksi limfosit
 sel yang terdapat di dalam sum-sum tulang
mampu berkembang menjadi salah satu dari
tiga jenis sel darah:
a. eritrosit
b. Leukosit
 granular  (neutrofil, baosfil, eosinfil)
 Agranular  (monosit dan limfosit)
c. trombosit
Limfosit
 Limfosit merupakan landasan penting pada
sistem imun
 Limfosit memliki kemampuan untuk
mengidentifikasi zat asing di dalam tubuh
 Lomfosit dibagi menjadi dua yaitu
1) Limfosit B (sel B) respons humoral
2) Limfosit T ( sel T)respons seluler
Limfosit B
 Sel B bereaksi terhadap adanya antigen
untuk memproduksi antibodi
 benda asing (antigen) yang masuk kedala
tubuh aktivasi sel B membesar dan
menggandakan dirim’produksi replika
sel B m’produksi antibodi
 antibodi memberikan bentuk imunitas yang
disebut imunitas humoral
 Limfosit B bertugas memproduksi antibodi
Antigen dan antobodi
 antigen (Ag) merupakan substansi/
molekul asing yang masuk ke dalam
tubuh yang menstimulasi respon imun
 Antibodi (Ab) merupakan substansi
protein yg diproduksi tubuh sebagai
respons terhadap antigen
 Antibodi sering disebut dengan
imunogloblin (ig)
 Imunoglobulin dibagi menjadi 5
kelompok besar yaitu: IgM, IgG, IgA,
IgE, dan IgD
IgM
 antibodi yang diproduksi pertama
kali ketika terpajan antigen
 IgM berlimpah di dalam darah, tetapi
tidak berada di dalam organ dan
jaringan
 Tidak ditranspor melintasi plasenta
IgG
 Melindungi janin sebelum lahir terhadap
antitoksin, virus dan bakteri
 IgG merupakan satu-satunya antibodi yang
ditranspor dari ib ke janin melintasi
plasenta
 Antibodi paling umum dan diproduksi pada
pajanan ke dua dan pajanan selanjutnya
 Terdapat di dalam darah dan di jaringan
IgA
 Melindungi permukaan mukosa
 Komponen utama sekresi (ex: saliva, air mata,
dan cairan bronkial)
 ditrasportasi melewati membran mukosa
 Berperan penting dalam pertahanan melawan
serangan mikroba melalui mata, hidung,paru
dan usus
 Terdapat didalam darah dan sekresi mukosa,
juga terdat di dalam ASI
IgE
 Berfungsi untuk raksi alergi tipe
langsung, termasuk alergi terhadap
lateks
 Bermanfaat dalam melawan
parasit
IgD
 Berfungsi sebagai reseptor
antigen
 Di dalam darah memilki jumlah
yang sangat sedikit
Limfosit T
 sel T membentuk 80%-90% limfosit yang
terdapat dalam sirkulasi darah
 Sel T memproduksi imunitas yg disebut
imunitas yang dimediasi sel
 Berperan dalam melawan sel kanker, virus,
dan parasit intrasel
 sel T memungkin kan tubuh untuk
membedakan antara “dirinya” dan “bukan
dirinya”
Tipe sel T
1) T4 Helper menyerang antigen secara
langsung dan memulai dan meningkatkan
respons inflamasi
2) T1 meningkatkan sel T sitotoksik yg
teraktivasi
3) T2 meningkatkan produksi antibodi sel B
4) T supresor Menekan respons imun
5) T memori mengingat kontak dengan
antigen pada pajanan berikutnya dan
memuncakkan respons imun
6) T sitotoksik menghancurkan sel yg
terinfeksi virus, berperan dalam penolakan
tandur
Organ Limfoid
1. Organ limfoid primer
 sumsum tulang, timus merupakan organ primer atau
pusat
 Timus paling aktif pada awal kehidupan dan mulai
mengalami atrofi (menysut) saat dewasa
 Limfosit T menjadi matur pada kelenjar timus pada
anak sebelum dapat melakukan fungsi imun
2. Organ limfoid sekunder
 struktur limfoid yg tersebar dalam lapisan submukosa,
saluran napas, gastrointestinal, genitouurinari, tonsil,
nodus limfe dan limpa
Sistem fagosit mononklear
 sel ini awalnya adalah monosit dan
berubah menjadi makrofag setelah
masuk jaringan lain melalui aliran darah
 berkaitan dengan penghancuran sel
darah yg telah rusak, bakteri, sel kanker
dan substansi lain yang berbahaya
 berperan penting pada imunitas spesifik
dan non spesifik
Fisologi Sistem
1. Mekanisme pertahanan
non-spesifik
2. Mekanisme pertahanan
spesifik
3. Reaksi antigen-antibodi
Mekanisme pertahanan

non-spesifik
 kulit barier fisik dan menyekresi enzim yg
membunuh atau mengurangi virulensi bakteri
 reaksi mekanis (batuk dan bersin)m’bantu
menghilangkan materi patogen
 Barier kimiawi (flora
normal/mikroorganisme)sistem
gastrointestinalmenetralkan/membunuh
mikroorganisme
 air matamelarutkan dan membersihkan
substansi yg mengiritasi mikroba
Lanjutan….

 interferonmenghambat produksi virus dan


infeksi
 demam dan inflamasimemperkuat efek
interveron, menghambat pertumbuhan
beberapa mikroba, mempercepat reaksi tubuh,
membantu dalam memperbaiki jaringan
 Saluran napas mengandung silia
 Lambung mengandung asam hidroklorat
 Serumen telinga, mukus, sekresi vagina dan
semen
 Neutrofil, sel dendrit dan monosit
Mekanisme pertahanan
spesifik
a) Imunitas bawaan
b) Imunitas dapatan
a) Imunitas dapatan alami
 Imunitas aktif
 Imunitas pasif
b) Imunitas dapatan buatan
Imunitas bawaan
 imunitas yang diwariskan/genetik
 respons tidak spesifik atau respon umum
 Respons maksimal dan segera
 Bukan penyusun sel memori
Imunitas dapatan
 diperoleh melalui sumber alami ata artifisial
 Imunitas dapatan baik alami maupun buatan dapat diperoleh
secara aktif maupun pasif
a) Imnunitas dapatan alamiindividu secara tidak sengaja
terpajan dengan agens penyebab.
 Aktifanak terpajan dan mengalami penyakit (ex: campak atau
cacar air)
 Pasifterbentuk antara ibu dan bayi, bertahan sampai 6 bulan
b) imunitas dapatan buatan terbentuk saat individu secara
tidak sengaja terpajan dengan agens penyebab
 Aktifinjeksi agen penyebab (antigen) ke dalam sistem tubuh
individu (ex: imunisasi/vaksinasi)
 Pasif injeksi antibod yg telah siap pake ke dalam tubuh (ex:
imnisasi untuk penyakit rabies
Reaksi antigen-antibodi

 imunitas yg dimediasi oleh antibodi mengubah


sebuah antigen dengan cara berikatan dengan
antigen, membentuk kompleks antigen-antibodi
 Ikan ini dianalogikan dengan mekanisme
antigen-antibodi
 Antibodi terbentuk sebagai respons dari suatu
antigen spesifik
 Setelah berikatan antibodi akan melumpuhkan
antigen (makrofag dan fagosit)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai