Efek Perbandingan Tinggi

Stack dan Beban Emisi

terhadap Risiko
Peningkatan
Maximum Ground Level
Concentration
KLHK, 2021
Dasar Simulasi

• Gaussian Model Equation

• Kelas stabilitas Atmosfer Pasquil-Glifford

• Tinggi Kepulan Briggs Equation

Nb sebagai Fungsi Cmax
• Nb : Dimensionless Function
 
• Cmax : Konsentrasi Maksimum pada Ground Level
(mg/m3)

• u : kecepatan udara horisontal di sekitar cerobong (m/det)

• H : tinggi efektif cerobong (m)

• h : tinggi cerobong (m)

• dH : tinggi kepulan - Briggs Eq. (m)

• Q : Laju emisi cerobong (mg/det), identik dengan beban

kerja input.
lapisan batas (mechanical and convective boundary
layer height) dan monin-obukhov length (Cimorelli et
al., 2005). Semua parameter ini digunakan dalam
formulasi koefisien dispersi. Dengan demikian
karaktersitik atmosfir terperikan dengan lebih baik,
sehingga penentuan nilai koefisien yang terlibat dalam
perhitungan dapat dilakukan dengan lebih baik. Dalam
model-GP koefisien dispersi tidak mempertimbangkan
aspek turbulensi yang ditimbulkan oleh kekasaran dan
radiasi matahari. Aspek ini hanya dikategorisasikan
dengan kestabilan pasquil. Walaupun demikian,
keunggulan model-GP pada penyiapan data
meteorologi yang sederhana, sehingga dapat diterapkan
pada daerah terpencil di Indonesia.

Gambar 5. Pola dispersi polutan pada kecepatan angin

yang sama, tetapi dengan beragam kelas kestabilan
Risiko tingginya Cmax diterima reseptor
• Pada kondisi atmosfer yang makin tidak stabil (angin horisontal tinggi dan siang hari), maka risiko terjadi Cmax
yang tinggi akan makin rendah diterima reseptor

• Pada stack yang main tinggi, sehingga tinggi efektif cerobong juga main tinggi, maka risiko terjadi Cmax yang
tinggi akan makin rendah diterima reseptor

• Pada intensitas emisi yang main tinggi, maka risiko terjadi Cmax yang tinggi akan makin tinggi diterima reseptor

• Besarnya beban emisi tidak berpengaruh secara langsung terhadap risiko terjadi Cmax yang tinggi.

• Faktor penting pengoperasian yang berdampak langsung pada risiko terjadi Cmax yang tinggi adalah pada
tingginya temperatur dan kecepatan aliran dalam cerobong. Pada temperatur dan kecepatan aliran cerobong yang
tinggi akan meningkatkan risiko Cmax yang tinggi akan makin besar diterima reseptor.
Studi Kasus (1)
• Berdasar Ketentuan pada Kepka 205/1996
a. Rasio minimal Tinggi : Diameter cerobong = 10.

b. Kecepatan minimal aliran gas buang pada cerobong = 20 m/det

• Pada kasus cerobong insinerator dg D = 1 m, maka tinggi minimal cerobong 10 m. Dengan

mengasumsikan dudukan ID Fan 1 m, maka total tinggi fisik cerobong 11 m.
• Jika diketahui suhu keluar cerobong adalah 100 C (373 K), sedangkan suhu ambien 298 K
dengan tekanan 1013 mbar. Maka besarnya Fluks dispersi, F = 10.
• Perbandingan Cmax/Ce = 0,002, pada ua = 2 m/dt di kelas stabilitas D. Nilai ini akan sama pada
stabilitas B dan C.
1. Jika tinggi stack diubah jadi 15 m, maka Perbandingan Cmax/Ce = 0,001, pada ua = 2 m/dt di kelas stabilitas D. Nilai
ini akan sama pada stabilitas B dan C.
2. Jika beban pengolahan diubah 1,5 kali, maka kecepatan alir gas buang juga naik 1,5 kali, maka Cmax/Ce = 0,003,
pada ua = 2 m/dt di kelas stabilitas D. Nilai ini akan sama pada stabilitas B dan C.
Studi Kasus (2)
• Berdasar Ketentuan pada Kepka 205/1996
a. Rasio minimal Tinggi : Diameter cerobong = 10.

b. Kecepatan minimal aliran gas buang pada cerobong = 20 m/det

• Pada kasus cerobong insinerator dg D = 1 m, maka tinggi minimal cerobong 10 m. Dengan

mengasumsikan dudukan ID Fan 1 m, maka total tinggi fisik cerobong 11 m.
• Jika diketahui suhu keluar cerobong adalah 80 C (353 K), sedangkan suhu ambien 298 K dengan
tekanan 1013 mbar. Maka besarnya Fluks dispersi, F = 10.
• Perbandingan Cmax/Ce = 0,002, pada ua = 2 m/dt di kelas stabilitas D. Nilai ini akan sama pada
stabilitas B dan C.
1. Jika tinggi stack diubah jadi 15 m, maka Perbandingan Cmax/Ce = 0,001, pada ua = 2 m/dt di kelas stabilitas D. Nilai
ini akan sama pada stabilitas B dan C.
2. Jika beban pengolahan diubah 1,5 kali, maka kecepatan alir gas buang juga naik 1,5 kali, maka Cmax/Ce = 0,003,
pada ua = 2 m/dt di kelas stabilitas D. Nilai ini akan sama pada stabilitas B dan C.