Anda di halaman 1dari 10

(TAHAP DAN TUGAS-TUGAS

PERKEMBANGAN)

OLEH
Joni Adison, M.Pd

2021
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MENURUT
ERIKSON :
Tahap-tahap perkembangan menurut Piaget:
a. Sensori motor (lahir – 2 tahun)
Perkembangan adalah proses “decentration”. Bayi memulai
kehidupan di dunia ini dalam keadaan tak terdiferensiasi, dalam artian
tak ada pemisah diri dengan lingkungannya.
b. Pre-operational (2 – 7 tahun)
Pada tahap ini anak mulai menggunakan simbol-simbol (termasuk
bahasa dan image).
c. Concrete operational (7 – 11 tahun)
Anak dapat berpikir sistematis tapi terbatas pada obyek yang
merupakan aktivitas kongkrit.
d. Formal operational (11 tahun ke atas)
Remaja mampu berpikir abstrak dan hipotesis atau memikirkan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam suatu situasi.
Setelah membuat analisa hipotesis, remaja mengumpulkan data untuk
membuktikan hipotesisnya. Cara berpikir seperti ini disebut
“hypothetico-deductive”.
Tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak
Menurut Havighurst, tugas-tugas perkembangan seorang remaja
adalah sebagai berikut: :
1. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan
tubuhnya secara lebih efektif.
2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-
orang dewasa lainnya. 3. Mencapai suatu hubungan dan
pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yang sebaya.
Sehingga, remaja akan mampu bergaul secara baik dengan kedua
jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan..
4. Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin. Peran
sosial yang dimaksud /di sini adalah seperti yang diharapkan
masyarakat, dan bergeser sesuai dengan peralihan zaman.
Apabila pada zaman dahulu secara sosial dianggap baik bila laki-
Implikasi teori Piaget dalam pendidikan
-Pendekatan terpusat pada anak
- Aktivitas
anak membutuhkan kesempatan untuk
mengadakan tindakan terhadap obyek yang
dipelajari karena proses belajar yang paling baik
didapatkan dari aktivitas yang merupakan
inisiatif sendiri. Sedangkan tugas guru adalah
mendorong aktivitas anak didiknya.
- Interaksi sosial
Dalam perkembangan kemudian anak mampu
mengerti sudut pandang orang lain. Mulai saat
itulah terbentuk pengertian yang lebih obyektif
terhadap realitas, sehingga salah satu cara
untuk mengurangi egosentrisme adalah
interaksi sosial. Interaksi sosial mengarahkan
anak pada penyusunan argumentasi dan diskusi.
Jadi, kesimpulannya implikasi perkembangan
terhadap penyelenggaraan pendidikan ialah agar
pendidik benar-benar memberikan perhatian
yang cukup terhadap aspek perkembangan fisik
dan perseptual anak. Sebagai pendidik dapat
memperhatikan kesehatan dan penciptaan
lingkungan yang sehat dan menyenangkan
dalam kehidupan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Baihaqi, MIF . 2011 . Psikologi Pertumbuhan . Bandung : PT


Remaja Rosdakarya
Setiono, Kusdwiratri . 2009 . Psikologi Perkembangan .
Bandung : Widya Padjajaran
Gunarsa, D. Singgih . 1990 . Dasar dan Teori Perkembangan
Anak . Jakarta : BPK Gunung Mulia

Anda mungkin juga menyukai