Anda di halaman 1dari 76

PENGEMBANGAN SOAL HOTS

disampaikan
di SMAN 1 Jepara
Sabtu, 21 September 2019
 .. PH..PTS..PS..US…?
Standar
Penilaian
Penilaian oleh Pendidik
Penilaian internal
Penilaian oleh
Satuan • Guru cenderung menguji
Pendidikan apa yang sudah
diajarkan

Penilaian
Penilaian eksternal
oleh
Pemerintah • Pemerintah menguji
apa yang mesti dikuasasi
siswa
Paradigma Pendidikan Berbasis Standar
LUARAN (OUTPUT) PROSES MASUKAN (INPUT)

Standar Pendidik &


Standar
Tenaga Kependidikan
Isi
Standar Standar
Kompetensi Standar Sarana
Proses dan
Lulusan
Standar Prasarana
Penilaian
Standar Pembiayaan
Pendidikan
Standar
Pengelolaan
Kesesuaian
Ketercapaia
n
Langkah Penulisan Soal HOTS

Telaah Soal
secara kualitatif
berdasarkan
Penulisan kaidah penulisan
Soal dan butir soal di
tingkat Satpen
Penyusunan Rubrik
Indikator Soal oleh
Guru Mapel di
Penilaian
Satpen oleh Guru
Pengembangan
Mata
Kisi-kisi Soal Pelajaran
berdasarkan KD
semester genap di Satuan
(2 dan 4) Pendidikan
Refleksi
1. ……………..
2. …
Refleksi
1. Soal dibuat oleh Guru Mapel ?
2. Apakah soal dibuat bersama oleh guru-guru dari sekolah dalam lingkup
MGMP ?
3. Diawali dengan menyusun kisi-kisi soal ?
4. Soal ditulis oleh guru yang berbeda dengan yang menyusun kisi-kisi soal ?
5. Soal ditelah secara kualitatif (validasi konten, konstruk, bahasa) ?
6. Ada proses perbaikan soal setelah divalidasi ?
7. Soal diuji coba (untuk memastikan reliabilitas) ?
8. Perakitan soal Utama dan Susulan (dengan kisi-kisi sesuai paket soal )
dengan tingkat kesukaran yang setara ?
9. Soal Bernuansa HOTs ?
PENGEMBANGAN BANK SOAL
Kisi-kisi PH, PTS, PS & US

Kisi-kisi PH, PTS, PS & US yang dibuat


Guru Satpen
Dikembangkan berdasarkan kurikulum
yang berlaku kurikulum 2013
Format kisi-kisi Penilaian berisi lingkup
materi dan level kognitif1

1
Dapat dibaca pada “Penyusunan Soal USBN” diterbitkan Puspendik, unduh pada laman: usbn.puspendik.kemdikbud.go.id
SOALPENILAIAN
1. Soal PH, PTS, PS, US berorientasi
kepada penalaran (HOTS)
2. Bentuk soal pilihan ganda dan Uraian

Soal-soal PS terdiri dari 3 level:


1.level 1 (pemahaman) sebanyak 25-30 %,
2.level 2 (aplikasi) sebanyak 50-60 %,
3.level 3 (penalaran) 10-15 %.  HOTS
Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen
Higher Order Thinking dan Thematic/Contextual
Assessment……?

11
Tantangan Globalisasi - Abad 21

35% jenis pekerjaan


akan hilang pada 2025
Inovasi Disruptif

12
Tantangan: Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik
Informasi (Kurtzweil) mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi
(tak dibatasi jumlah, lokasi, dan waktu) tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan


Komputasi (Moore-Koomey) masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah
(lebih cepat & hemat memakai mesin) [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir prosedural


Otomasi (Ford) dan metakognitif bukan melaksanakan kegiatan mekanistis
(pekerjaan rutin dapat diotomasi) [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya membentuk jejaring


Komunikasi (Metcalfe) untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan
(dari mana saja, ke mana saja) masalah

Pengetahuan (Ackoff) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui pengamatan dan


(dibentuk melalui data  informasi) pengolahan hasilnya

Diseminasi (Horowitz) Pembelajaran menekankan pentingnya kemampuan


(Nilai informasi = sebarannya) komunikasi lisan, tulis untuk menyebarkan ide 13
Kecakapan Abad Ke-21
1 2 3

Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Dasar


Bagaimana menghadapi lingkungan Bagaimana mengatasi tantangan yang Bagaimana menerapkan keterampilan
yang terus berubah. kompleks. inti untuk kegiatan sehari-hari.

1. Iman & taqwa 1. Berpikir kritis/memecahkan 1. Baca tulis


2. Rasa ingin tahu masalah 2. Berhitung
3. Inisiatif Kreativitas 3. Literasi sains
4. Gigih 2. Komunikasi 4. Literasi informasi teknologi dan
5. Kemampuan beradaptasi 3. Kolaborasi komunikasi
Kepemimpinan 4. Literasi keuangan
6. Kesadaran sosial dan budaya 5. Literasi budaya dan
7. 6. kewarganegaraan
Pengertian Berfikir Tingkat Tinggi

Berfikir tingkat tinggi merupakan


kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali
(restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite)
HOTS
Keterampilan yang sangat esensial pada abad ke-21;
• Critical thinking dapat dilatih berbasis pembelajaran di kelas;
• Creative problem solving mencakup:
– Menganalisis situasi yang tidak familiar;
– Mengevaluasi strategi pemecahan masalah;
– Menciptakan metode baru pemecahan masalah;

@ Dit. PSMA
Apakah Higher-Order Thinking?

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh


para penulis soal untuk menulis butir soal yang
menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni
1. materi yang akan ditanyakan diukur dengan
perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada
level analisis, evaluasi dan mengkreasi,
2. setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan
(stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir
kritis.
‘Difficulty’ is NOT the same as high-order thinking.

Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan


mungkin sulit, tetapi ini bukanlah High Order
Thinking kecuali melibatkan proses bernalar
(seperti mencari arti dari konteks/stimulus).
Apakah Higher-Order Thinking?

3. Higher-order thinking termasuk menunjukkan


pemahaman akan informasi dan bernalar
bukan sekedar mengingat kembali/recall
informasi.
4. Higher order thinking tidak berarti soal yang
lebih sulit daripada soal recall.
Soal HOTS mengukur kemampuan:
 Transfer satu konsep ke konsep lainnya
 Memproses dan menerapkan informasi
 Mencari kaitan dari berbagai informasi
yang berbeda-beda
 Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
 Menelaah ide dan informasi secara kritis
HIGHER-ORDER THINKING SKILLS SEBAGAI SUATU
KEMAMPUAN ALIH BELAJAR (TRANSFER OF LEARNING)
 Mampu artinya siswa dapat melakukan suatu
kemampuan (berpikir) yang mereka miliki selama
proses pembelajaran.
 Baru mengandung arti sesuatu yang baru bagi siswa.
 Kemampuan berpikir transfer adalah kemampuan
menghubungkan apa yang sudah dipelajari dengan
sesuatu yang baru (bidang baru)
HIGHER ORDER THINKING SEBAGAI KEMAMPUAN
PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
 Masalah (problem) adalah suatu situasi seorang
siswa ingin melakukan sesuatu tetapi terhambat
oleh beberapa hal.
 Penyelesaian masalah memerlukan serangkaian
keputusan yang didasarkan pada pengetahuan,
pemahaman, kemAmpuan menganalisis,
mengevaluasi, dan menciptakan alternatif solusi
penyelesaian masalah.
HIGHER ORDER THINKING SEBAGAI KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS (CRITICAL THINKING)
 Berpikir kritis menfokuskan pada apa yang diyakini dan
perlu dilakukan dengan memberikan argumentasi,
bukan berbeda pendapat.
 Pembelajaran berpikir kritis memberikan kesempatan
belajar kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan untuk The goal of teaching here is seen as
equipping students to be able to reason, reflect, and
make sound decisions
HOTS DALAM TAKSONOMI

JENJANG HOTS KATA KERJA OPERASIONAL/KEMAMPUAN/INDIKATOR


MENGANALISIS Membedakan, Mendiskriminasi, Memilih; Mengorganisasi, Menemukan,
(ANALYZE) Korehensi, Mengintegrasi,memadukan; Menyusun, Menstrukstur); Memberi
Label/Nama; Menentukan/Menemukan Pendapat, Point Of View, Bias, Pikiran
Pokok, Asumsi, Hubungan (Antar Komponen), Konsistensi (Antara
Pemabahasan Dan Uraian)

MENGEVALUASI Mentes, Menentukan (Kualitas Suatu Sumber Informasi Berupa


(EVALUATE) Konsistensi/Inkonsistensi Dalam Prosedur, Efektivitas Prosedur/Metode/Cara
Yang Digunakan); Menggunakan Kriteria Eksternal (Untuk Menentukan/Menilai
Konsistensi Eksternal, Mendeteksi Kesesuaian Prosedur, Metode, Konsep, Teori
Yang Digunakan Dalam Menyelesaikan Persoalan.)

MENCIPTA Mengembangkan (Generating) Pertanyaan, Hipotesis, Struktur; Merencanakan


(CREATE) (Suatu Kegiatan, Proyek, Penelitian); Menemukan (Pikiran, Pendapat, Teori,
Prinsip, Prosedur Baru); Merekonstruksi (Cerita, Makalah, Benda, Definisi)
Dimensi Proses Kognitif

Krulik & Bloom Bloom Presseisen “HOTS”


Rudnick Orisinil Revisi
recall Pengetahuan Mengingat
basic Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir kreatif;
Pemecahan masalah;
creative Sintesis Mengevaluasi Pembuatan keputusan
Evaluasi Mencipta
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis,
dan gambar
Menerapkan Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa
Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana
bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan
keseluruhan
Menilai Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Mengkreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan
secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola
atau struktur baru
Dimensi Proses Kognitif
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mengkreasi • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan, dll.
• Mengambil keputusan sendiri.
Penalaran
HOTS Mengevaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
(Level Kognitif 3)
memutuskan, memilih, mendukung, dll.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, ,
mengkritisi, menguji, dll.
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
Aplikasi
Mengaplikasi • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
(Level Kognitif 2)
mengilustrasikan, mengoperasikan, dll.
MOTS
• Menjelaskan ide/konsep.
Memahami • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi,
Pengetahuan &
menerima, melaporkan, dll.
Pemahaman (Level
• Mengingat kembali.
Kognitif 1)
LOTS Mengingat • Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
menirukan, menentukan, dll.

Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) & Puspendik


Level Kognitif
NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL
1. Pengetahuan dan Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
Pemahaman
2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural
tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau
mapel lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural
tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi
lain).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
 Mengambil keputusan (evaluasi)
 Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah

Sumber: Puspendik
Bagaimana dengan asosiasi berikut ….?
DIMENSI DIMENSI PROSES KOGNITIF
PENGETAHUAN/KNOWLEDGE
Faktual Mengetahui
konseptual Memahami
Prosedural Menerapkan
metakognitif Menganalisis
metakognitif Mengevaluasi
metakognitif Mengkreasi/mencipta
HUBUNGAN DIMENSI PROSES KOGNITIF DAN DIMENSI
PENGETAHUAN
Perkembangan Berfikir Dimensi Pengetahuan
No Taksonomi Bloom Revised (Knowledge Keterangan
Anderson (Cognitive Process Dimension)
Dimension)
1. Mengingat (C1) Pengetahuan Faktual
Lower Order
2. Memahami/menginterpretasi
prinsip (C2)
Pengetahuan
Konseptual Thinking Skills
(LOTS)
3. Menerapkan (C3) Pengetahuan
Prosedural
4. Menganalisis (C4)
Pengetahuan Higher Order
5. Mengevaluasi (C5) Metakognitif Thinking Skills
(HOTS)
6. Mengkreasi (C6)

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Tabel berikut mengklasifikasikan kata kerja operasional yang umumnya digunakan dalam pertanyaan ke dalam kategori
Taksonomi Bloom

Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi

Mendefinisikan Memberi contoh Menerapkan Menganalisa Menyusun Menilai (+pertimbanga


Mengidentifikasi Mendeskripsikan Mendemonstrasikan Menilai Menggabungkan Menguji
Membuat daftar Menentukan Melakukan/Mengerjakan Mengkalkulasi Mengumpulkan Memilih
Menyebutkan Menjelaskan Mengeneralisasikan Mengkategorikan Membuat Mengkritik
Mengingat Mengekspresikan Mengilustrasikan Membandingkan Membangun Mengevaluasi
Mengenal Menggunakan kata sendiri Mengoperasikan Menyimpulkan Mendesain Memutuskan
Merekam Mengidentifikasi Mengoperasionalkan Mengkontraskan Mengembangkan Meratingkan
Menghubungkan Menunjukkan Menggunakan Mendeduksi Memformulasikan Memberi nilai
Mengulang Menyatakan Memanfaatkan Membedakan Mengelola
Menggarisbawah Menyeleksi/memilih Memisahkan Memodifikasi
Mengatakan Mengambil/Membuat Mengatur/Menata
Mengartikan simpulan Menghasilkan
Menginterpretasi Membangun ulang
Menguji Membuat (set-up)
Merumuskan Mensintesis
Memprediksi
Dimensi Proses Kognitif
(dari Anderson & Krathwohl, 2001)
Kategori/ proses kognitif Definisi
Mengingat (Remember) Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka
panjang.
Mengerti (Understand) Mengambil arti/makna dari instruksi yang diberikan,
termasuk komunikasi secara oral/lisan, tulisan dan grafik.

Menerapkan (Apply) Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang


berbeda/tidak lazim.
Menganalisis (Analyse) Memisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan
menentukan bagaimana tiap bagian tersebut saling
berhubungan satu sama lain dan terhadap suatu struktur
atau fungsi secara keseluruhan.
Mengevaluasi (Evaluate) Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar.

Mencipta (Create) Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah


kesatuan yang logis atau fungsional; menyusun kembali
elemen-elemen menjadi sebuah pola atau struktur baru.
Dimensi proses kognitif
HOTS
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mencipta • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
• Mengambil keputusan sendiri.
HOTS Evaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
memutuskan, memilih, mendukung.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Analisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi, menguji.
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)

@ Dit. PSMA
Standar Level Kemampuan

LEVEL 1:
Peserta didik memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai
pelajaran (Knowing)

LEVEL 2:
Peserta didik memiliki kemampuan aplikatif (Applying)

LEVEL 3:
Peserta didik memiliki kemampuan penalaran dan logika
(Reasoning).
DIMENSI PENGETAHUAN

 Pengetahuan faktual; pengetahuan terminologi atau


pengetahuan detail yang spesifik dan elemen.
 Pengetahuan konseptual; pengetahuan yang lebih
kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan
generalisasi.
 Pengetahuan prosedural; pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu.
 Pengetahuan metakognitif; pengetahuan tentang kognisi,
merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman,
meliputi kesadaran berpikir dan penetapan keputusan
tentang sesuatu.
Karakterisasi Instrumen Uji
Taksonomi Bloom

Sumber: Mc
Davitt (1993)
& Anderson et
al. (2001)
Ragam Keterampilan Berpikir
.
1 Membandingkan
-Apa persamaan dan perbedaan antara ... dan...
-Bandingkan dua cara berikut tentang ....

2. Hubungan sebab-akibat
- Apa penyebab utama ...
- Apa akibat …
.
3 Memberi alasan (justifying)
- Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa?
- Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju dengan
pernyataan tentang ....

4. Meringkas
- Tuliskan pernyataan penting yang termasuk ...
- Ringkaslah dengan tepat isi …
5. Menyimpulkan
- Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari
data ....
- Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan
peristiwa berikut....

6. Berpendapat (inferring)
- Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi bila
- Apa reaksi A terhadap …
7 .
Mengelompokkan
- Kelompokkan hal berikut berdasarkan ....
- Apakah hal berikut memiliki ...

8. Menciptakan
- Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ....
- Lengkapilah cerita ... tentang apa yang akan terjadi bila ....
9. Menerapkan
- Selesaikan hal berikut dengan menggunakan
kaidah ....
- Tuliskan ... dengan menggunakan pedoman....

10. Analisis
- Manakah penulisan yang salah pada paragraf ....
- Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama ....
11. Sintesis
- Tuliskan satu rencana untuk pembuktian ...
- Tuliskan sebuah laporan ...

12. Evaluasi
- Apakah kelebihan dan kelemahan ....
- Berdasarkan kriteria ..., tuliskanlah evaluasi tentang...
Mengukur Kemampuan Berpikir kritis

1. Menfokuskan pada pertanyaan

Contoh indikator soal:


Disajikan sebuah masalah/problem, aturan, kartun, atau eksperimen dan hasilnya, peserta didik dapat menentukan masalah utama, kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas,
kebenaran argumen atau kesimpulan dengan benar

2. Menganalisis argumen

Contoh indikator soal:


Disajikan deskripsi sebuah situasi atau satu/dua argumentasi, peserta didik dapat: (1) menyimpulkan argumentasi secara cepat, (2) memberikan alasan yang mendukung argumen yang
disajikan, (3) memberikan alasan tidak mendukung argumen yang disajikan dengan benar
3. Mempertimbangkan yang dapat dipercaya
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah teks argumentasi, iklan, atau
eksperimen dan interpretasinya, peserta didik
dapat menentukan bagian yang dapat
dipertimbangan untuk dapat dipercaya (atau tidak
dapat dipercaya), serta memberikan alasannya
dengan benar
4. Mempertimbangkan laporan observasi
Contoh indikator soalnya:
Disajikan deskripsi konteks, laporan
observasi, atau laporan observer/reporter,
peserta didik dapat mempercayai atau tidak
terhadap laporan itu dan memberikan
alasannya dengan benar
5. Membandingkan kesimpulan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan
kepada peserta didik adalah benar dan pilihannya
terdiri dari:
(1) satu kesimpulan yang benar dan logis,
(2) dua atau lebih kesimpulan yang benar dan logis,
peserta didik dapat membandingkan kesimpulan
yang sesuai dengan pernyataan yang disajikan atau
kesimpulan yang harus diikuti dengan benar
6. Menentukan kesimpulan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan yang
diasumsikan kepada peserta didik adalah benar
dan satu kemungkinan kesimpulan, peserta didik
dapat menentukan kesimpulan yang ada itu
benar atau tidak, dan memberikan alasannya
dengan benar
7. Mempertimbangkan kemampuan induksi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan,
informasi/data, dan beberapa kemungkinan
kesimpulan, peserta didik dapat menentukan
sebuah kesimpulan yang tepat dan
memberikan alasannya dengan benar
8. Menilai
Contoh indikatornya:
Disajikan deskripsi sebuah situasi, pernyataan
masalah, dan kemungkinan penyelesaian
masalahnya, peserta didik dapat menentukan: (1)
solusi yang positif dan negatif, (2) solusi mana
yang paling tepat untuk memecahkan masalah
yang disajikan, dan dapat memberikan alasannya
dengan benar.
9. Mendefinisikan Konsep
Contoh indikator soal:
Disajikan pernyataan situasi dan
argumentasi/naskah, peserta didik dapat
mendefinisikan konsep yang dinyatakan
dengan benar.
10. Mendefinisikan asumsi
Contoh indikator soal
Disajikan sebuah argumentasi, beberapa
pilihan yang implisit di dalam asumsi,
peserta didik dapat menentukan sebuah
pilihan yang tepat sesuai dengan asumsi
dengan benar.
11. Mendeskripsikan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah teks persuasif,
percakapan, iklan, segmen dari video klip,
peserta didik dapat mendeskripsikan
pernyataan yang dihilangkan dengan benar.
MENGUKUR KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH

1.Mengidentifikasi masalah
Contoh indikator soal:
Disajikan deskripsi suatu situasi/masalah,
peserta didik dapat mengidentifikasi
masalah yang nyata atau masalah apa yang
harus dipecahkan dengan benar.
2. Merumuskan masalah dalam
bentuk pertanyaan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan yang
berisi sebuah masalah, peserta didik
dapat merumuskan masalah dalam
bentuk pertanyaan dengan benar.
3. Memahami kata dalam konteks
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa masalah yang
konteks kata atau kelompok katanya
digarisbawahi, peserta didik dapat
menjelaskan makna yang
berhubungan dengan masalah itu
dengan kata-katanya sendiri dengan
benar.
4. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai
Contoh indikator masalah:
Disajikan beberapa informasi yang relevan
dan tidak relevan terhadap masalah, peserta
didik dapat mengidentifikasi semua informasi
yang tidak relevan dengan benar.
5. Memilih masalah sendiri
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa masalah, peserta didik
dapat memberikan alasan satu masalah
yang dipilih sendiri, dan menjelaskan cara
penyelesaiannya dengan benar.
6. Mendeskripsikan berbagai strategi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah,
peserta didik dapat memecahkan masalah
ke dalam dua cara atau lebih, kemudian
menunjukkan solusinya ke dalam gambar,
diagram, atau grafik dengan benar.
7. Mengidentifikasi asumsi

Contoh indikator soal:


Disajikan sebuah pernyataan masalah, peserta
didik dapat memberikan solusinya berdasarkan
pertimbangan asumsi untuk saat ini dan yang
akan datang dengan benar.
8. Mendeskripsikan masalah
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah,
peserta didik dapat menggambarkan
sebuah diagram atau gambar yang
menunjukkan situasi masalah dengan
benar.
9. Memberi alasan masalah yang sulit
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah masalah yang sukar
dipecahkan atau informasi pentingnya
dihilangkan, peserta didik dapat menjelaskan
mengapa masalah ini sulit dipecahkan atau
melengkapi informasi pentingnya dihilangkan
dengan benar.
10. Memberi alasan solusi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan
dua atau lebih kemungkinan solusinya, peserta
didik dapat memilih satu solusi yang paling tepat
dan memberikan alasannya dengan benar.
11.Memberi alasan strategi yang digunakan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan
dua atau lebih strategi untuk menyelesikan
masalah, peserta didik dapat memilih satu
strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah
itu dan memberikan alasannya dengan benar.
12. Memecahkan masalah berdasarkan data
dan masalah
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah cerita, kartun, grafik atau
tabel dan sebuah pernyataan masalah, peserta
didik dapat memecahkan masalah dan
menjelaskan prosedur yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dengan benar.
13. Membuat strategi lain
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dan
satu strategi untuk menyelesaikan
masalahnya, peserta didik dapat
menyelesaikan masalah itu dengan
menggunakan strategi lain dengan benar.
14. Menggunakan analogi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dan
strategi penyelesaiannya, peserta didik dapat:
(1) mendeskripsikan masalah lain (analog
dengan masalah ini) yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan strategi itu, (2)
memberikan alasannya dengan benar.
15. Menyelesaikan secara terencana
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah situasi masalah yang
kompleks, peserta didik dapat
menyelesaikan masalah secara terencana
mulai dari input, proses, output, dan
outcomenya dengan benar.
16. Mengevaluasi kualitas solusi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dan beberapa
strategi untuk menyelesaikan masalah, peserta didik
dapat: (1) menjelaskan dengan menerapkan strategi itu,
(2) mengevaluasinya, (3) menentukan strategi mana yang
tepat, (4) memberi alasan mengapa strategi itu paling
tepat dibandingkan dengan strategi lainnya dengan benar.
17. Mengevaluasi strategi sistematika
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah,
beberapa strategi pemecahan masalah dan
prosedur, peserta didik dapat mengevaluasi
strategi pemecahannya berdasarkan prosedur
yang disajikan dengan benar.
KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Mata Pelajaran : ………………….


Kurikulum : 2013
Program Studi : MIPA/IPS/IBB

Jumlah Soal
Level Kognitip Ruang Lingkup Materi
Prosentase (%)
Obketif Uraian

Pengetahuan dan Pemahaman


Mengidentifikasi
 Menunjukkan
 Menjelaskan
 Mendeskripsikan
 Menyebutkan
Aplikasi
 Memberi contoh
 Menentukan
 Menerapkan
 Menginterpretasi
 Mengurutkan
Penalaran
 Menganalisis
 Mengevaluasi
 Mengaitkan
 Menyimpulkan
 Menghubungkan
 Menyelesaikan masalah
KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER
Jenjang Pendidikan : SMA NU Al-Ma’ruf Alokasi Waktu: 120 menit
Mata Pelajaran : .......... Jumlah Soal : 45 soal
Program : MIPA/IPS/Bhs Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Kurikulum : 2013

Kemampuan yang Level Bentuk Nomor


No Lingkup Materi Materi Indikator Soal
diuji Kogitif Soal Soal
1. Mampu ……… …….. L 1 / C.. Disajikan kasus, peserta didik mampu mengidentifikasi objektif …
memahami
pengetahuan  
  ………………..dengan benar
 
dan pemahaman    
tentang
……  

2 Mampu …… ………. L2/ C3 Disajikan ……. (misalnya jarak suatu tempat), peserta objektif ……
Mengaplikasikan
……. didik mampu menentukan ….. dengan benar

3 Mampu ……. ……….. L3/ C…. Disajikan …. (misalnya data reaksi antara suatu padatan
menggunakan
penalaran dan
dengan larutan akan menghasilkan gas tertentu. Jika
aplikasi dalam diketahui massa padatan, volume, konsentrasi larutan
……………… tersebut), peserta didik mampu menganalisis untuk
menentukan pereaksi pembatas dan volume gas yang
dihasilkan jika diukur pada suhu dan tekanan yang
sama dengan benar
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Satuan Pendidikan : SMA Penyusun : ……..
Mata Pelajaran : KIMIA Alokasi Waktu : 120 menit
Program : MIPA Tahun Pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X/1
Kurikulum : K-13
 
Kunci Jawaban : Buku Sumber: nama Pengarang, th, Judul Buku, tempat penerbitan: nama Penerbit
Nomor Soal : 6
Materi: Rumusan Soal:
Hitungan Kimia 5. Pada reaksi : 2Al (s) + 6HCl (aq)  2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)
Indikator Soal:
Pada reaksi antara suatu Sebanyak 5,4 gram logam Al direaksikan dengan 100 ml larutan HCl 3 M.Jika reaksi diukur dalam kondisi STP,maka pereaksi pembatas
padatan dengan larutan akan
menghasilkan gas tertentu. Jika dan volume gas hydrogen yang dihasilkan pada STP adalah ….( Ar Al = 27 ,H = 1 ,Cl = 35,5 )
diketahui massa padatan,
volume, konsentrasi larutan A. Pereaksi pembatas HCl, Volume gas H 2 33,6 liter
tersebut, maka peserta didik B. Pereaksi pembatas HCl, Volume gas H 2 3,36 liter
mampu menganalisis untuk C. Pereaksi pembatas Al , Volume gas H 2 3,36 liter
menentukan pereaksi pembatas
dan volume gas yang dihasilkan D. Pereaksi pembatas Al , Volume gas H 2 22,4 liter
jika diukur pada suhu dan E. Pereaksi pembatas Al , Volume gas H 2 4,48 liter
tekanan yang sama.
Level Kognitif:  
L3 / C4
Kemampuan pendidik dalam mengembangkan soal
HOTS sangat menentukan dalam implementasi
kecakapan abad 21.
Soal-soal HOTS sangat berperan dalam
mempersiapkan kompetensi siswa menyongsong
abad ke-21, memupuk rasa cinta dan peduli
terhadap kemajuan daerah (local genius),
Meningkatkan motivasi belajar siswa dan
meningkatkan mutu dan akuntabilitas penilaian
hasil belajar
45

Anda mungkin juga menyukai