Materi Fiqih Zakat
Materi Fiqih Zakat
1
Potensi Zakat di Indonesia
Hasil survey PIRAC
2
Potensi Zakat di Indonesia
Pembayaran Zakat
3
Potensi Zakat di Indonesia
Potensi Besar Belum Teraktualkan?
Kesejahteraan
Pengaruh Yang Signifikan
Pengembangan
Dunia Usaha
4
Makna dan Hakikat Zakat
Secara bahasa (etimologi), zakat berarti:
Suci
Tumbuh
Berkembang • HARTA
Berkah • JIWA
Beres
• PERILAKU
5
Makna dan Hakikat Zakat
Di dalam Al-Qur’an dan sunnah terdapat pula beberapa
kata yang sering digunakan untuk Zakat :
Shadaqah (QS. 9:60, QS. 9:103)
Infaq (QS. 9:34)
Hak (QS. 6:141)
6
Makna dan Hakikat Zakat
Shadaqah berasal dari kataدق ( صbenar),
orang yang bershadaqah adalah orang yang
benar imannya ث } لص َدقَةُ بُ ْر َه ٌان{ا حلدي
َّ ا.
Infaq mempunyai arti mengeluarkan harta
untuk suatu kebaikan yang diperintahkan
Allah SWT di luar zakat (QS. 2:195).
Hak mempunyai makna zakat/shadaqah
merupakan hak para Mustahik, sekaligus hak
dari harta itu sendiri.
7
Makna dan Hakikat Zakat
Secara terminologis
Zakat mempunyai arti mengeluarkan sebagian
harta dengan persyaratan tertentu untuk
diberikan kepada kelompok tertentu (mustahiq)
dengan persyaratan tertentu pula
Infaq dan shadaqah mempunyai makna
mengeluarkan harta untuk kepentingan-
kepentingan yang diperintahkan Allah SWT di
luar zakat. Shadaqah kadangkala dipergunakan
untuk sesuatu yang bersifat non materi
8
JENIS HARTA, NISHAB, DAN ZAKATNYA(1)
No Jenis Barang Nishab Zakat Keterangan
01 Profesi Equvalen 2,5%xRp Rp 500.000,-
(apapun dg 85 gram 42.500.000,- x85 gram=
profesinya) emas =Rp Rp42.500.000,-
1.062.500,-
02 Ternak Unta 5-9 ekor 1 kambing Usia 2 th.
10-14 ekor 2 kambing 2 tahun, dst.
Ternak kerbau 30-39 ekor 1 kerbau 2 tahun
40-59 ekor 1 kerbau
60-69 ekor 2 kerbau
Ternak 40-120 ekor 1 kmbg btn 2 tahun
kambing 120-200 ek 2 kmbg btn
200-399 ek 3 kmbg btn
JENIS HARTA, NISHAB, DAN
ZAKATNYA (2)
No Jenis Nishab Zakat Keterangan
Barang
12
Sabda Rasul Saw.
ب ِّم َن ي ِ
ر ق
َ ِ
َّاسن ال نمِّ ب ي ِ
ر ق
َ ِ الس ِخى قَ ِريب ِّمن
اهلل : s ِ
اهلل ال َر ُس ْو ُلَ َق
ٌْ َ ٌْ َ ٌ ْ ُّ َّ
َّاس بَعِْي ٌد ِّم َن اجْلَن َِّة
ِ اهلل بَعِْي ٌد ِّم َن الن
ِ اجْل ن َِّة بعِي ٌد ِّمن النَّا ِر والْب ِخيل بعِي ٌد ِّمن
َ َُْْ َ َ َ َْ َ
اهلل ِّم ْن َعابِ ٍد خَبِ ْي ٍل {رواه
ِ ب إِىَل خِ الس ل ِ
ُّ َ ُّ َّ ُ َب ِّم َن النَّا ِر َواجْل
َح
أ ى اه ٌ ْي ِ
ر ق
َ
.}الرّت مذى
“Rasulullah Saw. bersabda: “Orang yang pemurah itu dekat dengan
Allah, dekat dengan manusia, dekah dengan syurga, dan jauh dari neraka.
Dan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari
syurga, dan dekat dengan neraka. Orang yang jahil (bodoh) tapi pemurah,
itu lebih dicintai Allah daripada ahli ibadah tapi bakhil”. (HR.
Turmudzi).
13
Sifat kikir hanyalah akan menghancurkan harta yang
kita miliki. Setiap pagi di pintu rumah kita ada
Malaikat yang mendo’akan:
14
Dalam sebuah hadits shahih lainnya,
Rasulullah Saw. bersabda:
15
Urgensi dan Hikmah
ZIS
4. Membersihkan, mensucikan dan membuat
ketenangan jiwa Muzakki (orang yang berzakat).
Perhatikan Q.S. 70 : 19-25.
16
Artinya:
17
Urgensi dan Hikmah ZIS
5. Harta yang dikeluarkan zakat dan infaq/ shadaqahnya
akan berkembang dan memberikan keberkahan kepada
pemiliknya. Pintu rizki akan selalu dibuka oleh Allah
SWT. (Q.S. 2 : 261, Q.S. 30 : 39, Q.S. 35 : 29-30).
19
Urgensi dan Hikmah ZIS
6. Zakat, Infaq/Shadaqah merupakan perwujudan kecintaan
dan kasih sayang kepada sesama ummat manusia.
Kecintaan Muzakki akan menghilangkan rasa dengki dan
iri hati dari kalangan Mustahik.
احلسد يأكل احلسنات كما تأكل النّار احلطب: s قال رسول اهلل
الص الة نور املؤم ن
ّ الص دقة تطف ئ اخلطيئ ة كم ا يطف ئ املاء النّار و
ّ و
.}{رواه ابن ماجه.الصيام جنّةٌ من النّار
ّ و
20
Artinya:
“Rasulullah Saw. bersabda: “Dengki itu bisa
menghabiskan kebaikan, sebagaimana api
membakar kayu; sedekah itu dapat menghapuskan
kesalahan, sebagaimana air dapat memadamkan
api; shalat itu adalah cahaya orang yang beriman,
dan puasa adalah perisai dari siksa api neraka”.
(HR. Ibnu Majah).
21
ترى املؤمنني ىف ترامحهم وتواددهم وتعاطفهم: s رسول اهلل
بالسهر
ّ جسده سائر له تداعى عضو
ٌ اشتكى إذا اجلسد كمثل
.} {رواه البخارى.احلمى ّ و
“Rasulullah Saw. bersabda: “Engkau akan melihat orang-
orang yang beriman dalam kasih sayang mereka, dalam
kecintaan mereka dan dalam keakraban mereka antar
sesamanya adalah bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu
anggotanya merasakan sakit, maka sakitnya itu akan
merembet ke seluruh tubuhnya, sehingga (semua anggota
tubuhnya) merasa sakit, dan merasakan demam
(karenanya)”. (HR. Bukhari).
22
Urgensi dan Hikmah ZIS
7. Zakat, Infaq/Shadaqah, merupakan salah satu sumber
dana pembangunan sarana dan prasarana yang harus
dimiliki ummat Islam, seperti sarana pendidikan,
kesehatan, institusi ekonomi, dan sebagainya (Q.S.
9 : 71).
8. Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar,
sebab zakat bukanlah membersihkan harta yang
kotor, melainkan membersihkan harta yang didapat
dengan cara yang bersih dan benar, dari harta orang
lain (Q.S. 51 : 19).
23
إن اهلل اليقبل صدقة عن
ّ : s قال رسول اهلل
.} {رواه مسلم.غلول
"Sabda Rasul : " Sesungguhnya Allah
tidak akan menerima shadaqah yang ada
unsur tipu daya". (H.R. Muslim).
24
Urgensi dan Hikmah ZIS
9. Dari sisi pembangunan kesejahteraan ummat, zakat
merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan,
dengan zakat yang dikelola dengan baik, dimungkinkan
membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan
pendapatan, economic with equity (Q.S. 59 : 7).
10. Ajaran zakat, infaq/shadaqah sesungguhnya mendorong
kaum muslimin untuk memiliki etos kerja dan usaha yang
tinggi, sehingga memiliki harta kekayaan yang disamping
dapat memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya
juga bisa memberi kepada orang yang berhak
menerimanya.
25
Ancaman bagi Penolak Membayar
Zakat
1. Harta bendanya akan berubah menjadi azab di akhirat kelak (QS. 9 :
34-35).
2. Enggan berzakat dianggap mengambil harta para mustahik (QS. 9 :
60).
3. Enggan berzakat sama dengan mengundang azab Allah dalam
kehidupan dunia ini, misalnya kemarau yang panjang (H.R.
Thabrani dari Ibn Abbas).
4. Keberkahan harta dan kemaslahatan hidup akan hilang/berkurang
dengan sebab enggan berzakat.
5. Abu Bakar Shiddiq pernah memerangi orang yang enggan berzakat.
6. Rasulullah Saw. pernah akan melakukan isolasi sosial bagi orang
yang enggan untuk berzakat.
26
Urgensi dan Hikmah sama
27
Harta Obyek Zakat
Tafsili (terurai) Ijmali (Global)
Emas-perak Qs 9:34-35 Harta (Qs 9:103)
Hasil pertanian Qs 6:141 Hasil usaha yang
Peternakan (al-hadits) baik/halal (Qs 2:267)
Perdagangan (al-hadits) Beberapa hadits Nabi
Hasil temuan/rikaz (al-
hadits)
Fatwa Ulama : Mu’tamar Internasional I tentang zakat di
Kuwait (30 April 1984 M), antara lain: profrsi, perusahaan
dan kegiatan usaha lainnya.
28
Contoh: Hasil Profesi
Hasil profesi (pegawai negeri/swasta, konsultan, dokter, notaries, dll)
merupakan sumber pendapatan (kasab) yang tidak banyak dikenal di masa
salaf (generasi terdahulu). Oleh karena itu, bentuk kasab ini tidak banyak
dibahas, khususnya yang berkaitan dengan zakat. Lain halnya dengan
bentuk kasab yang lebih populer saat itu, seperti pertanian, peternakan dan
perniagaan. Ketiga bidang ini mendapat porsi pembahasan yang sangat
memadai dan mendetail. Meskipun demikian, bukan berarti harta yang di
dapat dari hasil profesi tersebut bebas dari zakat. Hal ini disebabkan, zakat
pada hakekatnya adalah pungutan harta yang diambil dari orang-orang
mampu untuk dibagikan kepada orang-orang miskin diantara mereka
(sesuai dengan ketentuan syara’). Adapun istilah ulama salaf bagi
pendapatan rutin atau gaji yang didapatkan seseorang biasa adalah a’thoyat.
Sedangkan untuk profesi biasanya disebut dengan al-maalul musthafaad.
29
Contoh: Hasil Profesi
Beberapa riwayat menjelaskan hal tersebut, diantaranya
adalah riwayat dari Ibnu Mas’ud, Mu’awiyah dan Umar bin
Abdul Aziz yang menjelaskan bahwa beliau mengambil
zakat dari a’thoyat, jawaiz (hadiah) dab al-madholim
(barang ghasab yang dikembalikan). Abu Ubaid
meriwayatkan, “Adalah Umar bin Abdul Aziz memberi upah
kepada pekerjaannya dan mengambil zakatnya, dan apabila
mengembalikan al-madholim (barang ghasab yang
dikembalikan) diambil zakatnya, dan beliau juga mengambil
zakat dari a’thoyat (gaji rutin) yang diberikan kepada yang
menerimanya”.
30
Zakat Profesi
Nishab Analogi zakat pertanian
Qiyas
Prosentase Analogi zakat emas Syabah
Nishab 5 ausaq 524 kg beras
dikeluarkan setiap panen/hasil QS. 6:141
Contoh : Gaji setiap bulan zakat 2 ½ %
31
Beberapa alasan Kewajiban Zakat
Profesi, antara lain:
1. Ayat-ayat Qur’an yang bersifat umum yang
mewajibkan semua jenis harta dikeluarkan zakatnya
2. Berbagai pendapat para ulama terdahulu maupun
sekarang, meskipun dengan menggunakan istilah
yang berbeda. Sebagian dengan menggunakan istilah
yang bersifat umum yaitu al-amwaal, sementara
sebagian lagi secara khusus memberikan istilah
dengan istilah al-mustafad seperti teradapat dalam
fiqh zakat dan al-fiqh al-Islamy wa ‘Adillatuhu.
32
Beberapa alasan Kewajiban Zakat
Profesi, antara lain:
3. Dari sudut keadilan – yang merupakan ciri utama ajaran Islam –
penetapan kewajiban zakat pada setiapa harta yang dimiliki akan
terasa sangat jelas, dibandingkan dengan hanya menetapkan
kewajiban zakat pada komoditas-komoditas tertentu saja yang
konvensional. Petani yang saat ini kondisinya secara umum
kurang beruntung, tetapi harus berzakat, apabila hasil
pertaniannya telah mencapaia nishab. Karena itu sangat adil
pula, apabila zakat inipun bersifat wajib pada penghasilan yang
didapatkan para dokter, para ahli hukum, konsultan dalam
berbagai bidang, para dosen, para pegawai dan karyawan yang
memiliki gaji tinggi, dan profesi lainnya.
33
Beberapa alasan Kewajiban Zakat
Profesi, antara lain:
4. Sejalan dengan perkembangan kehidupan ummat manusia,
khususnya dalam bidang ekonomi, kegiatan penghasilan melalui
keahlian dan profesi ini akan semakin berkembang dari waktu ke
waktu. Bahkan akan menjadi kegiatan ekonomi yang utama, seperti
terjadi di negara-negara industri sekarang ini. Penetapan kewajiban
zakat kepadanya, menunjukkan betapa hukum Islam sangat
aspiratif dan responsif terhadap perkembangan zaman. Afif Abdul
Fatah Thabari menyatakan bahwa aturan dalam Islam itu bukan
saja sekedar berdasarkan pada keadilan bagi seluruh ummat
manusia, akan tetapi sejalan dengan kemaslahatan dan kebutuhan
hidup manusia, sepanjang zaman dan keadaan, walaupun zaman
itu bebeda dan berkembang dari waktu ke waktu.
34
Zakat Perusahaan
Adapun yang menjadi landasan hukum kewajiban
zakat pada perusahaan adalah nash-nash yang
bersifat umum QS. 2:267, QS. 9:103. Juga
merujuk pada hadits riwayat imam Bukhari (hadits
ke-1448 dan dikemukakan kembali dalam hadits
ke-1450 dan 1451) dari Muhammad bin Abdillah al-
Anshari dari bapaknya, ia berkata bahwa Abu
Bakar r.a. telah menulis sebuah surat yang
berisikan kewajiban yang diperintahkan
Rasulullah Saw.
35
Hadits Rasulullah Saw.
الَ جُيْ َم ُع َبنْي َ ُم ْفرَتِ ٍق َوالَ يُ َفَّر ُق َبنْي َ جُمْتَ َم ٍع َخ ْشيَ َة
.الص َدقَِة
َّ
“..... Dan janganlah disatukan (dikumpulkan)
harta yang mula-mula terpisah. Sebaliknya
jangan pula dipisahkan harta yang pada mulanya
bersatu, karena takut mengeluarkan zakat".
36
Hadits Rasulullah Saw.
ِ فَِإنَّهما يَتراجع
ان َبْيَن ُه َما ََ َ َ َُ ِ و َما َكا َن ِم ْن َخلِْيطَنْي
َ
ِ.الس ِويَّةِ
َّ ب
"..... Dan harta yang disatukan dari dua orang
yang berkongsi, maka dikembalikan kepada
keduanya secara sama".
37
Hadits tersebut pada awalnya, berdasarkan asbab al-
wurud-nya, adalah hanya berkaitan dengan perkongsian
dalam hewan ternak, sebagaimana dikemukakan dalam
berbagai kitab fiqhAkan tetapi dengan dasar qiyas
(analogi) dipergunakan pula untuk berbagai syirkah dan
perkongsian serta kerjasama usaha dalam berbagai
bidang. Apalagi syirkah dan perkongsian itu merupakan
kegiatan usaha yang sangat dianjurkan oleh ajaran Islam,
sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits riwayat
Imam Abu Dawud, dari Abu Hurairah r.a. yang di-marfu’-
kannya (dinisbahkan kepada Rasulullah Saw.), beliau
bersabda,
38
َح ُدمُهَا
أ ن خَي مَل ام ِ َّريْ َكنْي
ِ ث الش ِ أَنَا ثَال: إِ َّن اهلل تَعاَىَل ي ُقو ُل
َ ْ ُ ْ َ ُ َْ َ
.ت ِم ْن َبْينِ ِه ْم ْ َ َ َ َُ َ َ َ ُ ُ ص
ج ر خ هن ا خ اذ ِ
إ ف ه ب ِ
اح َ
“Sesungguhnya Allah SWT berfirman :
“Aku adalah pihak ketiga dari dua orang
yang berkongsi (berserikat) selam salah
satunya tidak berkhianat kepada yang
lainnya. Jika terjadi pengkhianatan,
maka Aku akan keluar dari mereka".
39
Zakat Perusahaan
Landasan hukum : Qs 2:267, Qs 9:103, Hadits
dalam Shahih Bukhari no 1448, 1450 dan 1451
UU No 38 tahun 1999, tentang pengelolaan zakat,
bab IV pasal 11 ayat (2) bagian (b) dikemukakan
bahwa diantara obyek zakat yang wajib
dikeluarkan zakatnya adalah perdagangan dan
perusahaan.
40
Berdasarkan hadits-hadits tersebut, keberadaan perusahaan
sebagai wadah usaha menjadi badan hukum (recht person).
Karena itu Muktamar Internasional Pertama tentang Zakat di
Kuwait (29 Rajab 1404 H) menyatakan bahwa kewajiban zakat
sangat terkait dengan perusahaan, dengan catatan antara lain
adanya kesepakatan sebelumnya antara para pemegang
saham, agar terjadi keridhaan dan keikhlasan ketika
mengeluarkannya. Kesepakatan tersebut seyogyanya
dituangkan dalam aturan perusahaan, sehingga sifatnya
menjadi mengikat. Perusahaan, menurut hasil muktamar
tersebut termasuk ke dalam syakhsan i'tibaran (badan hukum
yang dianggap orang) atau syakhsiyyah hukmiyyah menurut
Mustafa Ahmad Zarqa.
41
Oleh karena diantara individu itu kemudian timbul transaksi,
meminjam, menjual, berhubungan dengan pihak luar, dan juga
menjalin kerja sama. Segala kewajiban dan hasil akhirnya pun
dinikmati secara bersama, termasuk didalamnya kewajiban
kepada Allah SWT dalam bentuk zakat. Tetapi diluar zakat
perusahaan, tiap individu juga wajib mengeluarkan zakat,
sesuai dengan penghasilan dan juga nishab-nya.
Dalam kaitan dengan kewajiban zakat perusahaan ini,
dalam undang-undang No. 38 Tahun 1999, tentang Pengelolaan
Zakat, Bab IV pasal 11 ayat (2) bagian (b) dikemukakan bahwa
di antara objek zakat yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah
perdagangan dan perusahaan.
42
Mustahiq Zakat
1. Fuqara 5. Memerdekakan
2. Masakin budak
3. ‘Amilin ‘Alaiha 6. Orang-orang yang
berhutang
4. Muallaf
7. Sabilillah
8. Ibn Sabil
43
Muzakki Amil/petugas Mustahiq
Doa (Qs
9:103)
44
Manfaat Melalui Lembaga
Lembaga /petugas : BAZ dan LAZ (UU 38/99)
Manfaat :
1. Kepastian muzakki membayar zakat
2. Menghilangkan rasa rendah diri mustahiq
3. Efisiensi dan efektivitas (pengumpulan dan
penyaluran)
4. Syiar Islam
45
Contoh Pengelolaan zakat
Zakat = hak mutlak Mustahiq (Qs 9:60)
a. Orang yang bekerja tidak memenuhi
kebutuhan hidup, diberi modal usaha dan
peralatan bekerja , didampingi, diawasi dan
dibina oleh Amil
b. Orang yang tidak mampu bekerja (fisik, usia),
diberi zakat konsumtif atau modal yang
diusahakan oleh orang/lembaga lain (dengan
sistem Syirkah)
46
Contoh Pengelolaan zakat
c. BAZ/LAZ mendirikan kegiatan usaha. Contoh :
Pabrik, dimana pekerjanya dan kepemilikan
sahamnya adalah para mustahiq
d. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan
e. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan
f. Untuk meningkatkan kualitas da’wah, dll
47
Contoh Pengelolaan zakat
Catatan :
Perlu dilakukan sinergi/ta’awun antar
badan/lembaga zakat, terutama dalam praktek
pendistribusian /pemanfaatan zakat dan
bekerjasama dengan lembaga keuangan syari’ah
48
Persyaratan Lembaga Zakat
1. Amanah
2. Terbuka
3. Profesional (memiliki waktu yang cukup)
4. Mengerti masalah zakat
5. Memiliki data Muzakki-Mustahiq
6. Memiliki program kerja
7. Memiliki badan hukum
8. Bersedia diaudit secara terbuka
49
Balasan bagi amil yang amanah
1. Akan mendapatkan rahmat dan pertolongan
Allah swt
2. Akan menjadi amal shaleh yang bernilai abadi di
hadapan Allah swt
3. Menolong dan memudahkan urusan orang lain
akan dimudahkan urusannya oleh Allah swt
4. Berusaha meningkatkan kesejahteraan hidup
orang-orang lemah, akan ditolong dan
dimudahkan rezekinya oleh Allah swt
5. Dan keutamaan lainnya
50
Sumber: Didin Hafidhudhin, Zakat
Untuk Kesejahteraan
51