Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PASAL 11
KUHAP → Penyidik
pembantu
PASAL 6 (1)
KUHAP
→ Polisi
PASAL 184 KUHAP VeR dan produk sepadan merupakan alat bukti
sah
Menyatakan bahwa Visum et Repertum adalah suatu keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas
sumpah atau janji tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksanya yang
mempunyai daya bukti dalam perkara-perkara pidana.
Dasar Hukum
Pasal 133 KUHP
1. Dalam hak penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya.
2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang
dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan
atau pemeriksaan bedah mayat.
Dasar Hukum
Pasal 184(1) KUHAP
Apabila visum memang tidak menunjukkan adanya tanda kekerasan, maka dapat dicari alat bukti lain yang bisa
membuktikan tindak pidana tersebut.
Menurut pasal 184(1) KUHAP, terdapat 5 alat bukti yang sah, yaitu :
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa
Dasar Hukum
★ Berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia.
★ VeR menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang tertuang di dalam
bagian pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai pengganti benda bukti.
★ Permintaan bantuan kepada dokter sebagai ahli hanya dapat diajukan secara tertulis dengan
menyebutkan secara jelas jenis pemeriksaan yang dikehendaki.
★ Pasal 7(1) butir H dan pasal 11 KUHAP : yang berwenang meminta keterangan ahli penyidik
dan penyidik pembantu.
★ Permintaan visum et repertum haruslah secara tertulis (sesuai dengan pasal 133 ayat 2 KUHP).
Kerahasiaan Visum et Repertum
- Diatur oleh PP No. 10 tahun 1966
Penggunaan keterangan ahli, atau VeR hanya diperuntukan untuk keadilan.
Untuk mengetahui VeR, pihak lain harus melalui aparat keadilan, termasuk keluarga korban.
Membuka rahasia yang seharusnya dirahasiakan oleh jabatannya → penjara paling lama 9 bulan atau denda
Rp . 9.000,-
Peranan dan Fungsi VeR
a. Alat bukti yang sah
b. Bagi Penyidik → Proses pembuktian perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia
c. Jembatan ilmu kedokteran dan ilmu hukum
● Bagian tengah atas → Judul surat (Visum et Repertum) dan nomor Visum et
Repertum
Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, minimal memuat
● Nama dokter pemeriksa dan pembuat VeR serta faskes tempat ia bekerja
● Instansi penyidik peminta VeR
● Nomor, Tanggal, Tempat dan Waktu Pemeriksaan
● Identitas subjek :
Nama, Jenis Kelamin, Umur, Bangsa, Alamat, Pekerjaan, Kapan dan Dimana
dilakukan Pemeriksaan.
Pembukaan
Pendahulua
n
Pemberitaan (Hasil Pemeriksaan)
- Hasil pemeriksaan secara objektif yang ditulis secara sistematis
- Pemeriksaan dilakukan dengan standar pemeriksaan kedokteran
- Komponen-komponen yang harus ada antara lain:
- Anamnesis
- Tanda vital
- Deskripsi luka: lokasi, ukuran, karakteristik
- Tindakan pengobatan atau perawatan yang diberikan
Kesimpulan
Kesimpulan
● Alat bukti yang sah dalam pengadilan → harus memenuhi syarat sistem peradilan.
● Salah satu bentuk bantuan dokter dalam penegakan hukum dan proses peradilan → Membantu
hakim menentukan beratnya sanksi
● Sebuah VeR yang baik → membuat terang perkara tindak pidana yang terjadi dengan
melibatkan bukti-bukti forensik yang cukup → penentuan derajat atau kualifikasi luka,
perkiraan kematian jenazah atau tanda persetubuhan penting bagi hakim dalam menentukan
beratnya sanksi pidana yang harus dijatuhkan
Contoh Kesimpulan VeR Perlukaan
PENUTUP