Anda di halaman 1dari 29

Visum et Repertum

Pembimbing : dr. Budi Suhendar, Sp. F

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


Periode Januari - Februari 2021
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
Definisi Berasal dari bahasa latin :
Keterangan tertulis yang dibuat oleh
“Visum” → Melihat
dokter atas permintaan penyidik
“Repertum” → Melapor
yang berwenang mengenai hasil
pemeriksaan medis terhadap
manusia, baik hidup atau mati,
berdasarkan keilmuannya dan di
bawah sumpah untuk kepentingan
peradilan.
ASPEK MEDIKOLEGAL VeR
PASAL 133 KUHAP

PASAL 11
KUHAP → Penyidik
pembantu
PASAL 6 (1)
KUHAP
→ Polisi

PASAL 179 KUHAP

PASAL 184 KUHAP VeR dan produk sepadan merupakan alat bukti
sah

PASAL 185,186 Keterangan ahli dalam bentuk lisan; keterangan


KUHAP tertulis
Dasar Hukum

Lembaga Negara Nomor 350 Tahun 1973 Pasal 1 dan 2

Menyatakan bahwa Visum et Repertum adalah suatu keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas
sumpah atau janji tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksanya yang
mempunyai daya bukti dalam perkara-perkara pidana.
Dasar Hukum
Pasal 133 KUHP

1. Dalam hak penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya.

2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang
dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan
atau pemeriksaan bedah mayat.
Dasar Hukum
Pasal 184(1) KUHAP

Apabila visum memang tidak menunjukkan adanya tanda kekerasan, maka dapat dicari alat bukti lain yang bisa
membuktikan tindak pidana tersebut.

Menurut pasal 184(1) KUHAP, terdapat 5 alat bukti yang sah, yaitu :
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa
Dasar Hukum
★ Berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia.
★ VeR menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang tertuang di dalam
bagian pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai pengganti benda bukti.
★ Permintaan bantuan kepada dokter sebagai ahli hanya dapat diajukan secara tertulis dengan
menyebutkan secara jelas jenis pemeriksaan yang dikehendaki.
★ Pasal 7(1) butir H dan pasal 11 KUHAP : yang berwenang meminta keterangan ahli penyidik
dan penyidik pembantu.
★ Permintaan visum et repertum haruslah secara tertulis (sesuai dengan pasal 133 ayat 2 KUHP).
Kerahasiaan Visum et Repertum
- Diatur oleh PP No. 10 tahun 1966
Penggunaan keterangan ahli, atau VeR hanya diperuntukan untuk keadilan.

Berkas VeR hanya boleh diserahkan kepada penyidik yang memintanya.

Untuk mengetahui VeR, pihak lain harus melalui aparat keadilan, termasuk keluarga korban.

- KUHP Pasal 112

Membocorkan rahasia → penjara 7 tahun

- KUHP Pasal 322

Membuka rahasia yang seharusnya dirahasiakan oleh jabatannya → penjara paling lama 9 bulan atau denda
Rp . 9.000,-
Peranan dan Fungsi VeR
a. Alat bukti yang sah
b. Bagi Penyidik → Proses pembuktian perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia
c. Jembatan ilmu kedokteran dan ilmu hukum

d. Bagi JPU → Menentukan pasal yang akan didakwakan


e. Bagi Hakim → Alat bukti formal untuk menjatuhkan pidana / membebaskan seorang dari
tuntutan
f. Memuat keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil pemeriksaan di bagian kesimpulan
Kewenangan VeR
Meminta Visum et Repertum
KUHAP Pasal 6 ayat (1) :
Yang termasuk penyidik berwenang adalah :
(1) pejabat polisi negara Republik Indonesia ,
(2) pejabat PNS tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
undang-undang.
- Hakim Perdata / Pidana / Agama

Membuat Visum et Repertum


- Dokter Ahli Forensik
- Dokter Ahli Lainnya
- Dokter Umum
Sanksi bila menolak
Pasal 216 KUHAP
8 Hal yang Harus diperhatikan saat Pihak Berwenang Meminta Dokter untuk
membuat VeR

korban hidup 1. Harus tertulis, tidak boleh secara


1. Harus tertulis, tidak boleh secara lisan lisan
2. Langsung menyerahkannya kepada 2. Harus sedini mungkin
dokter, tidak boleh dititip melalui 3. Tidak bisa permintaannya hanya
korban atau keluarganya serta tidak untuk pemeriksaan luar jenazah
boleh melalui jasa pos 4. Ada keterangan terjadinya kejahatan
3. Bukan kejadian yang sudah lewat 5. Memberikan label dan segel pada
sebab termasuk rahasia jabatan dokter salah satu ibu jari kaki
4. Ada alasan mengapa korban dibawa 6. Ada identitas permintaannya
kepada dokter 7. Mencantumkan tanggal permintaan
5. Ada identitas korban 8. Korban diantar oleh polisi
6. Ada identitas permintaannya
7. Mencantumkan tanggal permintaan
8. Korban diantar oleh polisi atau dokter
Ketentuan umum VeR
Pembukaan Pendahuluan Pemberitaan Kesimpulan Penutup

Susunan penulisan ver


Pembukaan
Nama kota,

● Pro Justitia → “Peradilan Kerahasiaan”


○ Dibuat secara khusus hanya untuk kepentingan peradilan
○ Berada di sudut kiri atas → mengartikan “Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa”

● Bagian tengah atas → Judul surat (Visum et Repertum) dan nomor Visum et
Repertum
Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, minimal memuat
● Nama dokter pemeriksa dan pembuat VeR serta faskes tempat ia bekerja
● Instansi penyidik peminta VeR
● Nomor, Tanggal, Tempat dan Waktu Pemeriksaan
● Identitas subjek :

Nama, Jenis Kelamin, Umur, Bangsa, Alamat, Pekerjaan, Kapan dan Dimana
dilakukan Pemeriksaan.
Pembukaan

Pendahulua
n
Pemberitaan (Hasil Pemeriksaan)
- Hasil pemeriksaan secara objektif yang ditulis secara sistematis
- Pemeriksaan dilakukan dengan standar pemeriksaan kedokteran
- Komponen-komponen yang harus ada antara lain:
- Anamnesis
- Tanda vital
- Deskripsi luka: lokasi, ukuran, karakteristik
- Tindakan pengobatan atau perawatan yang diberikan
Kesimpulan
Kesimpulan
● Alat bukti yang sah dalam pengadilan → harus memenuhi syarat sistem peradilan.
● Salah satu bentuk bantuan dokter dalam penegakan hukum dan proses peradilan → Membantu
hakim menentukan beratnya sanksi
● Sebuah VeR yang baik → membuat terang perkara tindak pidana yang terjadi dengan
melibatkan bukti-bukti forensik yang cukup → penentuan derajat atau kualifikasi luka,
perkiraan kematian jenazah atau tanda persetubuhan penting bagi hakim dalam menentukan
beratnya sanksi pidana yang harus dijatuhkan
Contoh Kesimpulan VeR Perlukaan
PENUTUP

Memuat pernyataan sumpah dokter dan


landasan Hukum dibuatnya VeR :

“Demikian Visum et Repertum ini saya buat dengan


sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan dengan
mengingat sumpah jabatan dan sesuai dengan Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).”
“ WE SPEAK FOR THE DEAD
TO PROTECT THE LIVING.”

Anda mungkin juga menyukai