Anda di halaman 1dari 36

KESEHATAN JIWA

LANSIA SELAMA
PANDEMI COVID 19

Muflihatunnaimah
RESPON KESEHATAN JIWA

1. Ketakutan, kecemasan  DEPRESI
2. Perubahan pola tidur dan pola makan
3. Stres atau bosan
4. Memburuknya kesehatan fisik karena
tidak mau kontrol ke fasilitas kesehatan,
takut tertular
5. Gangguan Psikosomatis

 Lansia  kelompok penduduk paling
rentan dg virus corona
 Proses degeneratif menurunkan imunitas
sehingga rentan terinfeksi penyakit
 Infeksi virus  Depresi
TINGKAT KEMATIAN
(CASE FATALITY RATE)

 0-5 tahun : 2,08 %
 6-17 tahun : 0,58 %
 18-30 tahun : 0,81 %
 31-45 tahun : 2,12 %
 46-59 tahun : 7,61 %
 > 60 tahun : 16,24 %
Gangguan jiwa yang sering terjadi pada lansia


- gangguan depresi
- gangguan cemas
- gangguan skizofrenia
- gangguan waham
- gangguan somatoform
- penyalahgunaan narkoba
- gangguan tidur
DEPRESI

Depresi pada usia lanjut seringkali
lambat terdeteksi karena gambaran
klinisnya tidak khas
Komorbiditas Depresi dengan
gangguan kondisi medik umum
mempersulit diagnosis dan terapi
GAMBARAN KLINIS

 Depresi pada usia lanjut lebih banyak
tampil dalam keluhan somatis, seperti ;
kelelahan kronis, gangguan tidur,
penurunan berat badan, dsb.
 Depresi pada usia lanjut dapat tampil
dalam bentuk perilaku agitatif, anxietas,
atau penurunan fungsi kognitif
(Pseudodemensia)
ETIOLOGI

ORGANOBIOLOGIK
- Perubahan neurobiologi sistem saraf
- Penyakit kronik degeneratif
- Gangguan endokrin
- Pengaruh obat-obatan
- Genetik
ETIOLOGI

PSIKOSOSIAL
- Perubahan peran sosial
- Berbagai bentuk kehilangan, kematian
pasangan hidup, kesepian
- Ciri kepribadian yg rentan
- Dukungan psikososial yang buruk
- Peristiwa kehidupan yg menyakitkan
PEDOMAN DIAGNOSIS

 GEJALA UTAMA:
1. Mood depresi
2. Kehilangan minat
3. Kehilangan energi

GEJALA TAMBAHAN: Kurang konsentrasi,kurangnya


harga diri, rasa bersalah, pesimis tentang masa depan,
ide bunuh diri,gangguan tidur, gangguan makan
BEBERAPA SINDROMA DEPRESI PADA
LANSIA

 Depresi agitasi
 Anxietas dan depresi
 Depresi terselubung
 Somatisasi
 Pseudodemensia
 Depresi skunder karena demensia
DEPRESI AGITASI

 Peningkatan aktivitas
 Mondar- mandir sering dengan tindakan
membahayakan
 Tidak henti-hentinya meremas-remas tangan
 Sangat menyulitkan keluarga
 Perlu perhatian terus-menerus
 Sering pasangan hidupnya mengalami kelelahan
ANXIETAS DAN
DEPRESI

 Kejadiannya 15-20 kali
 Gejala somatik dan psikis dari anxietas dan depresi
berada bersama
 Anxietas sering mendominasi gambaran klinisnya

 Meningkatnya kecemasan menyeluruh dan juga
keadaan fobia bisa terjadi bersama dengan depresi
 Penyakit fisik sering ada hubungannya dengan
anxietas dan depresi
DEPRESI
TERSELUBUNG

 Dapat disembunyikan dengan senyuman wajah
 Tujuan tidak menjadi beban keluarga
 Tidak adanya mood yang menurun tidak berarti tak
adanya depresi
SOMATISASI

 Gejala ini menyembunyikan gejala depresi
 Gangguan somatik dapat meningkat dengan adanya
depresi
 Gejala fisik yang sering dikeluhkan: gangguan tidur,
nyeri, penurunan nafsu makan, penurunan berat
badan, kelelahan, anxietas, pikiran tentang kematian
DEPRESI SKUNDER KARENA
DEMENTIA

 Depresi pada demensia 10-50%
 Mood depresi merupakan tanda permulaan dari
dementia
 Adanya depresi terutama Alzheimer bisa
memperburuk fungsi kognitif dan kemampuan
melakukan kehidupan sehari-hari
DETEKSI DINI

WASPADA DEPRESI:
- Usia lanjut dg penyakit degeneratif
- Usia lanjut yg menjalani perawatan
lama di rumah sakit
- Usia lanjut dengan keluhan somatis
kronis dan doctor shopping
- Usia lanjut dg imobilisasi berkepanjangan
- Usia lanjut dg isolasi sosial
Pencegahan Depresi

 Pertahankan aktivitas fisik & mental
 Bergaul dg teman sebaya /lebih muda
 Tingkatkan minat & kegiatan untuk menolong orang
lain agar hidup menjadi bermanfaat (merasa
berguna)
 Bersikap positif, selalu bersyukur!

Contoh kegiatan: menjadi relawan posyandu ikut
kelompok senam, kelompok kesenian, kelompok
pengajian, dll.
KECEMASAN

Keluhan =
 Gejala fisik yg berkaitan dengan ketegangan
sefalgia, jantung berdebar keras, sulit tidur
 Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan, hampir
tiap hari tentang sejumlah peristiwa atau aktivitas
MANIFESTASI GEJALA

 Ketakutan dan penghindaran situasi spesifik
gangguan fobik
 Serangan anxietas mendadak tanpa provokasi 
gangguan panik
 Gejala dapat bertahan berbulan-bulan dan sering
muncul kembali. Sering dicetuskan oleh peristiwa
menegangkan
PEDOMAN
DIAGNOSTIK

 Ketegangan mental cemas/bingung
rasa tegang atau gugup, konsentrasi buruk
 Ketegangan motorik  gelisah, sefalgik, tremor,
tidak dapat santai
 Pembangkitan gejala fisik  pusing, berkeringat,
denyut jantung yang cepat dan keras, mulut kering ,
nyeri perut
Perawatan di rumah sakit jiwa


apabila ada beberapa indikasi :
 gaduh gelisah dan agresivitas yang menyulitkan
dalam perawatan sehari-hari
 ada kecenderungan untuk melakukan bunuh diri
 resisten dengan psikofarmaka
 perlu tindakan terapi kejang listrik (ECT)
 lansia dengan penyalahgunaan narkoba
 keluarga tidak mampu untuk merawat.
TATA LAKSANA

 Tatalaksana dipengaruhi:
 Tingkat keparahan
 Kepribadian
 Depresi ringan & sedang:
 Psikoterapi (keberhasilan )
 Depresi berat:
 Psikoterapi + farmakoterapi
TUJUAN PENATALAKSANAAN

 Meringankan gejala klinis depresi dan cemas
 Memperbaiki mekanisme koping terhadap
problem fisik dan psikososial
 Meningkatkan motivasi dan partisipasi terhadap
upaya penyembuhan
 Mengoptimalkan fungsi psikososial
 Mencegah kekambuhan
PENATALAKSANAAN


 FARMAKOTERAPI ( Bebaskan keluhan)

 TERAPI PSIKOSOSIAL (Adaptasi stresor)


TERAPI FARMAKOTERAPI

1. Mengurangi / menghilangkan gejala
2. Meningkatkan kualitas hidup
3. Mengurangi risiko disabilitas,morbiditas,
mortalitas
4. Mencegah relaps
5. Mengembalikan peran & fungsi
TERAPI PSIKOSOSIAL

Tujuan :
1. Mengatasi problem psikoedukatif
 kepribadian maladaptif
 distorsi pola berpikir
 mekanisme koping yg tidak efektif
 hambatan relasi interpersonal, dsb.

2. Mengatasi problem sosiokultural :
 Keterbatasan dukungan psikososial dari lingkungan
terdekat / keluarga
 kendala yang berhubungan dengan faktor kultural
 perubahan peran sosial, dsb.

3. Membangkitkan motivasi hidup


 menumbuhkan rasa percaya diri
 mengurangi kekuatiran akan kegagalan, pa
COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY

 Dianggap pedekatan paling efektif untuk depresi
pada usia lanjut
 Prinsip terapi adalah mengubah negative thinking 
rationale thinking
 Pada usia lanjut dgn keterbatasan status fungsional
pelaksanaannya  realistic & concrete goals

 Pemberian tugas sederhana lewat aktivitas yang
menyenangkan dan membangkitkan rasa menang
 Penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri,
mengurangi kekuatiran akan kegagalan, pada
akhirnya membangkitkan motivasi hidup
KONSELING & PSIKOEDUKASI

 Membantu pasien mengenali & mengekspresikan
perasaannya. Mengembangkan kemampuan pasien
beradaptasi terhadap masalah

 Membantu pasien dan keluarga / care giver untuk


lebih memahami gangguan yang dialami pasien,
……..

kemampuan dan keterbatasan akibat penyakitnya,
serta apa yang dapat dilakukan oleh pasien dan
keluarganya untuk pemulihan kesehatannya.
 Life riview , yaitu mengajak pasien untuk berceritera
tentang aspek positif pada kehidupan masa lalunya.
KESIMPULAN

 Depresi, ggn psikiatri umum pd lansia
 Diagnosis terlambat & pengobatan tdk tepat  hasil
pengobatan <<
 Strategi pengobatan komprehensif:
 Atasi depresi lansia
 Intervensi psikologis
 Farmakologi tepat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai