Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

“TRAUMA
“TRAUMA LARING”
LARING”

Suci
Suci Miliani
Miliani Achmad
Achmad Pembimbing:
Pembimbing:
0915
0915 777
777 14048
14048 dr.Densy
dr.Densy Tette.Sp.THT-KL,M.kes
Tette.Sp.THT-KL,M.kes
Definisi

Trauma laring merupakan suatu keadaan dimana


laring mengalami suatu kerusakan yang dapat
disebabkan oleh trauma tumpul, trauma tajam,
dan penyebab lainnya.
Anatomi laring
Lanjutan

1.1 Gambar Obliq dari Laring 1.2. Gambar posterior dari laring
Epidemiologi
- Sabina dkk melaporkan 23 kasus TL selama 1992-
1998, 12 kasus cedera laring, 8 kasus cedera
trakea dan 3 kasus mengenai keduanya. Sembilan
belas dari 23 kasus akibat trauma tajam (82,6%), 4
kasus akibat trauma tumpul
- laki-laki > wanita dengan perbandingan 5:1
Etiologi trauma laring

Trauma mekanik eksternal

Trauma mekanik internal

Trauma akibat radiasi

Trauma akibat luka bakar oleh panas

Trauma sebagai akibat dari pemakaian suara yang berlebihan


Gejala

- Stridor
- Suara serak atau suara hilang timbul
- Emfisema subkutis
- Hemoptisis atau batuk darah
- Disfagia
edema dan hematoma di plika ariepiglotika
Trauma laring dan plika ventrikularis

perikondritis yang
hematoma, jaringan submukosa udem
mengakibatkan
nekrosis tulang peyempitan lumen
rawan laring dan trakea
mukosa faring dan laring mudah robek

Kerusakan pada perikondrium emifisema subkutis di Infeksi


daerah leher. sekunder

Tulang rawan laring dan persendiannya dapat


Selulitis, abses atau fistel
mengalami fraktur dan dislokasi

Patofisiologi
Pembagian trauma laring dan trakea berdasarkan beratnya
kerusakan

• Grup 0 : Laring normal


• Grup I : Trauma endolaringeal ringan tanpa fraktur
• Grup II : Edema sedang, hematoma dengan laserasi
mukosa, tidak ada ekspose tulang rawan, fraktur
nondislokasi
• Grup III : Edema berat, robekan mukosa dengan ekspose
tulang rawan, disertai kord vokalis yang immobile
• Grup IV : sama dengan derajat 3 ditambah perlukaan berat
endolaringeal disertai bentuk laring yang tidak beraturan.
• Grup V Terputusnya laringotrakeal komplit
Gambar 3. Cidera leher, menunjukkan tiroid
yang terbuka

Gambar 2. Mekanisme trauma tumpu


Diagnosis trauma laring
• Gejala dari trauma laring bergantung pada berat ringannya
trauma. Pada trauma ringan gejalanya dapat berupa nyeri
pada waktu menelan, batuk, atau bicara. Di samping itu
mungkin terdapat suara parau, tetapi belum terdapat sesak
nafas.

• Pada trauma berat dapat terjadi fraktur dan dislokasi tulang


rawan serta laserasi mukosa laring, sehingga menyebabkan
gejala sumbatan jalan nafas (stridor dan dispnea), disfonia
atau afonia, hemoptisis, hematemesis, disfagia, odinofagia
serta emfisema yang ditemukan di daerah muka, dada, leher,
dan mediastinum
Tatalaksana trauma laring

 Trauma terbuka
- Trakeotomi dengan menggunakan kanul trakea yang memiliki
balon, sehingga tidak terjadi aspirasi darah.

 Trauma tertutup
- Melakukan eksplorasi atau konservatif
- pemberian kortikosteroid diberikan pada keadaan mukosa
laring yang edem, hematoma, atau laserasi ringan, tanpa
adanya gejala sumbatan laring

 Trakeostomi
JENIS TINDAKAN TRAKEOSTOMI

• •1.1.Surgical
Surgicaltrakeostomi
trakeostomi
• •2.2.Percutaneous
Percutaneoustrakeostomi
trakeostomi

• 3.3.Mini
Minitrakeostomi
trakeostomi
JENIS PIPA TRAKEOSTOMI

Gambar 4. Cuffed Tubes Gambar 5. Uncuffed Tubes

Gambar 6. Fenestrated Tubes


 
TEKNIK TRAKEOSTOMI
Prosedur perawatan trakeostomi
Radiologi

Gambar 4 : Trauma laring mayor dengan kartilago keras yang


pecah dan gangguan jalan nafas akut.
Komplikasi

1. Terbentuknya jaringan parut dan terjadinya stenosis


laring.
2. Paralisis nervus rekuren.
3. Infeksi luka dengan akibat terjadinya perikondritis,
jaringan parut and stenosis laring dan trakea.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai