Anda di halaman 1dari 19

Reaksi Pembakaran

dan Bahan Bakar


Hello!
- Reyhan Dwi Wahyu
- 1912013
- IA

2
Bahan Bakar

Bahan bakar adalah suatu zat


yang menghasilkan energi
cahaya dan panas ketikar
dibakar di udara berlebih

3
Klasifikasi Bahan Bakar
Bahan Bakar Padat Bahan Bakar Cair Bahan Bakar Gas
Bahan bakar padat terbagi 2 jenis, yaitu Bahan baku cair mengandung Bahan bakar gas juga terbagi 2 jenis, yaitu :
: karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen a. Bahan Bakar Gas Primer
dan sulfur.
a. Bahan Bakar Padat Primer Contohnya : gas alam. Gas alam
Bahan bakar padat primer berasal dari Bahan bakar cair juga terbagi 2 mengandung 80-90% metana dan sisanya
sumber alami. Contohnya : batu bara, jenis, yaitu :
etana dan propana.
kayu, ampas tebu, dll.
a. Bahan Bakar Cair Primer
b. Bahan Bakar Gas Sekunder
b. Bahan Bakar Padat Sekunder
Contohnya : petroleum
Contohnya : gas penghasil, gas ari, LPG, gas
Bahan bakar padat sekunder adalah
b. Bahan Bakar Cair Sekunder batubara dan biogas.
bahan bakar yang dikirim dari bahan
Contohnya : petrol sintetis, diesel,
bakar padat alami. Contohnya : arang,
kerosin, gasolin, dll.
coke, dll.
4
Pembakaran Bahan Bakar
﹡ Selama proses pembakaran bahan bakar, karbon dikonversi menjadi
karbondioksida dan hidrogen dikonversi menjadi air.

﹡ Pembakaran terbagi 2, yaitu :

﹡ A. Pembakaran Sempurna

﹡ Pembakaran sempurna adalah proses pembakaran dimana unsur-unsur yang


ada dalam bahan bakar sepenuhnya dapat dikonversi menjadi produk.
Contohnya : karbon yang direaksikan dengan oksigen membentuk karbon
dioksida
﹡ C + O2 CO2

5
Contoh Reaksi Pembakaran Sempurna Lainnya
S + O2 SO2
CH4 + 202 2H2O
C2H4 + 3O2 2H2O
C3H8 + 5O2 4H2O

6
Pembakaran Bahan Bakar
﹡  B. Pembakaran Tidak Sempurna

﹡ Proses pembakaran di mana unsur-unsur yang ada dalam bahan bakar tidak
dapat dikonversi sepenuhnya menjadi produk pembakaran tidak sempurna
atau disebut juga pembakaran sebagian. Contohnya :
﹡ C + O2 CO

7
Contoh Reaksi Pembakaran Tidak Sempurna Lainnya
C2H4 + 2O2 2CO + 2H2O
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O

8
Oksigen Teoritis
﹡ Oksigen yang dibutuhkan untuk membakar semua karbon dalam
bahan bakar menjadi karbon dioksida dan semua hidrogen menjadi
air.

﹡ Oksigen yang diperlukan untuk pembakaran di supply melalui udara


untuk memastikan pembakaran yang sempurna.

﹡ Jika tidak ada pasokan udara yang memadai, hasil pembakaran tidak
lengkap, hidrogen bebas akan hadir dalam gas buang.

9
Oksigen Berlebih
﹡ Oksigen yang diserap melalui udara melebihi persyaratan teoritis
oksigen untuk pembakaran.

﹡ Dinyatakan dalam % kelebihan oksigen.

10
Udara Teoritis
A. Kebutuhan Udara Pembakaran

Dalam suatu proses pembakaran bahan bakar dengan oksigen, dibutuhkan


oksigen yang cukup banyak tersedia seperti udara. Proporsi oksigen dan nitrogen
dapat diatur dalam udara, dalam satuan volume maupun satuan berat. Dalam bentuk
persentase, proporsinya adalah :

Berdasarkan berat : Oksigen = 23,2 %

Nitrogen = 76,8 %

Berdasarkan volume: Oksigen = 21 %

Nitrogen = 79 %

11
Udara Teoritis
A. Kebutuhan Udara Teoritis
Analisis pembakaran untuk menghitung kebutuhan udara teoritis
dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Berdasarkan pada satuan berat
a. Analisis ini digunakan untuk menghitung kebutuhan teoritis pada pembakaran
sempurna sejumlah bahan bakar tertentu. Sebagai contoh :
C + O2 CO2
12 Kg 32 Kg 44 Kg

12
Udara Teoritis
A. Kebutuhan Udara Teoritis
b. Berdasarkan pada satuan volume

Apabila dalam suatu analisis bahan bakar dinyatakan dalam persentase


berdasar volume, maka suatu perhitungan yang serupa dengan perhitungan
berdasarkan berat bisa digunakan untuk menentukan volume dari udara teoritis yang
dibutuhkan. Untuk menentukan udara teoritis harus memahami hukum avogadro
yaitu “gas-gas dengan volume yang sama pada suhu dan tekanan standar (0°C dan
tekanan sebesar 1 bar) berisikan molekul dalam jumlah yang sama” (Diklat PLN,
2006).

13
Udara Berlebih
Konsentrasi oksigen pada gas buang merupakan parameter penting untuk
menentukan status proses pembakaran karena dapat menunjukkan kelebihan O
₂yang digunakan. Secara kuantitatif udara lebih dapat ditentukan dari :

﹡ a. Komposisi gas buang yang meliputi N ₂, CO ₂, O ₂ dan CO

﹡ b. Pengukuran secara langsung udara yang disuplai

﹡ Rumus untuk menghitung udara berlebih dari komposisi gas buang adalah :

14
Nilai Kalor Bahan Bakar
﹡ Nilai kalor bahan bakar adalah total jumlah panas yang dilepaskan ketika massa unit bahan
bakar benar-benar terbakar di hadapan udara.

﹡ Nilai kalor biasanya ditentukan menggunakan Bomb Calorimeter.

﹡ Nilai kalor rendah (LHV) adalah nilai kalor dari bahan bakar yang ditentukan dengan adanya
air yang dinyatkan dalam kJ/kg.

﹡ Nilai kalor tinggi (HHV) adalah nilai kalor bahan bakar yang ditentukan dengan tidak
adanya uap air yang dinyatakan dalam

﹡ satuan kJ / kg.

15
Hubungan antara HHV dan LHV dapat dinyatakan sebagai:

HHV = LHV + nHy...(1)


di mana
HHV : Nilai kalor tinggi (kJ / kg)
LHV : Nilai kalor rendah (kJ / kg)
N : Jumlah mol uap air
Hy : Panas penguapan air (kJ / mol)

16
nHy = ml ..(2)
di mana :
m = Massa air (kg)
l = Panas laten uap air (kJ / kg)
Pengganti Persamaan. (1) dalam Persamaan. (2), kita
mendapatkan
HHV = LHV + ml
Jika ada dua sifat bahan bakar yang diketahui, maka sifat yang
tidak diketahui dapat dihitung menggunakan persamaan ini.

17
Analisis Bahan Bakar
Analisis Proximate Analisis Orsat
Analisis Ultimate
Analisis ultimate adalah Analisis proximate adalah Analisis Orsat
ketika analisis bahan bakar ketika analisis bahan bakar mencantumkan komposisi
melibatkan penentuan melibatkan penentuan abu, gas buang secara kering..

karbon, hidrogen, sulfur dan kelembaban, bahan mudah Prinsip dari Orsat apparatus
oksigen. menguap dan karbon tetap. merupakan suatu alat yang
dipergunakan untuk
mengukur dan menganalisa
komposisi gas buang.

18
Terima Kasih

19

Anda mungkin juga menyukai