Anda di halaman 1dari 28

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PU SUMBER DAYA AIR DAN PENATAAN RUANG

PENGAWASAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA TENGAH

SEMARANG, 27 JULI 2017


Pengawasan Penataan Ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan
ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan ( Pasal 1 angka 12 UU No.26 Tahun 2007)

Pengawasan Penataan Ruang Diselenggarakan Untuk:

a) menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang;


b) menjamin terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang; dan
c) meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang.
( Pasal 198 PP No.15 Tahun 2010)
Undang-Undang No.26 tahun 2007 tentang PENGAWASAN TEKNIS
penataan ruang tujuan dari penataan ruang
dimaksudkan untuk mencapai kondisi aman, Pengawasan Teknis Terhadap
nyaman, produktif dan berkelanjutan Penyelenggaraan Penataan Ruang di
Daerah

Ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa  pemantauan terhadap kinerja


Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang RTRW penyelenggaraan penataan ruang
Provinsi Jawa Tengah serta ditetapkannya yang menjadi tugas dan fungsi dari
Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten/ Kota pemerintah daerah Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Tengah
 pemantauan dan peningkatan
pemenuhan SPM bidang penataan
ruang Kabupaten/Kota
Perkembangan wilayah yang sangat pesat memicu
terjadinya perubahan fungsi ruang yang belum  Penggunaan Sistem Informasi
tentu sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Pengawasan Teknis (SI WASTEK)
Kinerja Pengaturan  Perda 6/2010 ditetapkan pada 21 Juli 2010
 Selama 6 tahun pelaksanaan telah terjadi
• Perda RTRW Provinsi Jawa Tengah No. 6 beberapa hal yang menyebabkan Perda 6/2010
perlu di tinjau kembali:
Tahun 2010  Tahap Revisi  Tuntutan kualitas teknis dan normatif
 Perubahan tuntutan dan dinamika
pembangunan
 Perubahan kebijakan pembangunan
Nasional, Provinsi, Kab/Kota
 Perubahan peraturan perundangan-
• Perda Rencana Rinci Kawasan Strategis undangan.

Provinsi Jawa Tengah berupa Perda KSP


Bregasmalang
• Proses perubahan SK Gubernur tentang
BKPRD Provinsi Jawa Tengah
Kinerja Pembinaan
• Koordinasi penyelenggara penataan ruang dalam hal ini pemerintah daerah
Rakor Triwulan BKPRD
Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Penyelenggaraan Penataan Ruang Kab/Kota di
Jawa Tengah.
• sosialisasi peraturan perundang-undangan dan sosialisasi pedoman bidang
penataan ruang;
• pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan
ruang;
• pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang;
• penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat
Kinerja Pelaksanaan
• Fasilitasi Rekomendasi Gubernur penyusunan revisi RTRW
Kabupaten/Kota dan RDTR Kabupaten/Kota
• Penyusunan rencana tata ruang Kawasan Strategis Provinsi Jawa
Tengah
 Telah disusun RTR Kawasan Strategis Provinsi sebanyak 15 KSP
 (Gedongsongo, Rawapening, Bregasmalang, Dieng, Petanglong, Purwokulon,
Baturaden, Cepu, Kadilangu Demak, Karst Sukolilo, Wanarakuti, Perkotaan Gombong
Karanganyar Kebumen, Subosukowonosraten, Cilacap, Solo-Selo-Borobudur, Kaw.
Purwokerto dan sekitarnya)
Kinerja Pengendalian
• Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilaksanakan sebagai upaya
perwujudan tertib ruang, sesuai dengan RTRW yang telah ditetapkan
• Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang
melalui workshop di Kabupaten/Kota
• Pembahasan dan kajian kesesuaian tata ruang serta Pengawasan Khusus
1. Permohonan Rekomendasi Kesesuaian Ruang
Terminal Khusus (PT. Bhumi Jati Power)
Input
• Surat Permohonon Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang Terminal
Khusus no. L-BJP-JKT-00217 tanggal 18 November 2016 dari PT. Bumi
Djati Power kepada Gubernur Jawa Tengah
• Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 671.27/19807/2016
tanggal 5 Desember 2016 kepada Kepala Dinas PU SDA dan Penataan
Ruang Provinsi Jawa Tengah perihal Permohonan Rekomendasi
kesesuaian Tata Ruang Terminal Khusus
• Nota Dinas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah
kepada Bapat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah no.
007.1/ND/Kdn/I/2017 tanggal 10 Januari 2017 perihal Laporan Hasil
Rapat Pembahasan Tata Ruang Kelautan/Zonasi Wilayah Pantai PLTU TJB
Unit 1,2,3,4,5,6.
• Surat Rekomendasi Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah dari Bupati
Jepara kepada Direktur PT. Bhumi Jati Power nomor 650/7942 tanggal 9
Desember 2016
Proses
• Diadakan Rapat Koordinasi Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi Jawa Tengah dengan agenda
Pembahasan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Pembangunan Terminal
Khusus di Kec.Kembang Kabupaten Jepara pada tanggal 14 Desember
2016, 22 Desember 2016, dan 26 Januari 2016
• Diadakan rapat tindak lanjut di Ruang Rapat Asisten Ekonomi dan
Pembangunan pada tanggal 10 Januari 2017.
• Nota Dinas Kepala Dinas PU SDA dan Penataan Ruang kepada
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah no 650/350 tanggal 31 Januari
2017 perihal Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang Terminal Khusus
dengan dilampiri Konsep Nota Dinas Sekda kepada Gubernur Jawa
Tengah dan Konsep Surat Rekomendasi.
• Nota Dinas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Ketua
BKPRD Provinsi Jawa Tengah kepada Bapak Gubernur Jawa Tengah No.
173/Sek/DPUSDAPR tanggal 3 Februari 2017 perihal Rekomendasi
Gubernur tentang Kesesuaian Tata Ruang Terminal Khusus
Output

• Surat Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang


Terminal Khusus oleh Gubernur Jawa
Tengah no. 650/0002810 tanggal 20
Februari 2017 kepada Presiden Direktur PT.
Bhumi Jati Power.
2. Pemanfaatan Ruang Kab Cilacap
( REFINERY DEVELOPMENT MASTER PLAN (RDMP) )
• Rapat koordinasi awal antara Tim dari Dinas PU SDA dan Penataan
Ruang Provinsi Jawa Tengah dengan Tim dari Pertamina.

• Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.


1000K/12/MEN/2016 tentang Penugasan Kepada PT PERTAMINA
(Persero) dalam pengembangan dan pengoperasian kilang
minyak di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

• Surat Informasi Tata Ruang Dinas PU dan Penataan Ruang Kab.


Cilacap no. 650/0382/17 tanggal 1 Februari 2017 dengan
rekomendasi :
• Bahwa lokasi yang direncanakan sebagian besar masuk kawasan
peruntukan industri, dan sebagian lainnya masuk peruntukan non industri
• Proyek RMP RU IV agar dapat dilakukan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kesesuaian lokasi kegiatan dengan peruntukan
kawasannya, sehingga nantinyadiharapkan dapat sesuai dengan hasil
review rencana tata ruang yang saat ini sedang berjalan..
3. Kesesuaian Lokasi Bendungan Bener
dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah
• INPUT
• Surat dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak
no. PR0104-Aq/332 tanggal 4 April 2017 perihal
Kesesuaian Lokasi Bendungan Bener dalam RTRW Provinsi
Jawa Tengah
• PROSES
• Kroscek dengan Perda RTRWP, Draft revisi RTRWP, dan
Peraturan Gubernur Jawa Tengah no. 81 Tahun 2013
perihal Rencana Pengembangan dan Pembangunan
Bendungan/Waduk/Embung di Jawa Tengah.
• OUTPUT
• Surat Balasan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah
no. 611.11/0007535 tanggal 9 Mei 2017 perihal
Kesesuaian Lokasi Bendungan Bener Dalam RTRW Provinsi
Jawa Tengah.
3. Permohonan Mengenai Ijin Industri di
Desa Bakalan Kec. Kandeman Batang
• INPUT
• Surat Permohonan Mengenai Ijin Industri di desa
Bakalan Kec. Kandeman Batang- Jawa Tengah no.
063/STB-KLN/UM/V/2017 tanggal 26 Mei 2017
dari PT. Sinar Terang Benderang
• PROSES
• Konfirmasi dengan Pemerintah Kabupaten
Batang mengenai lokasi yang dimaksud
• OUTPUT
• Surat Tanggapan Ijin Industri di Kabupaten
Batang oleh Bapak Gubernur Provinsi Jawa
Tengah masih dalam proses
4. Permohonan Kesesuaian Tata
Ruang SUTET dan GITET
• INPUT
• Surat Permohonan Rekomendasi Kesesuaian Tata
Ruang No. 0848/KON.00.03/UIP JBT/2017 tanggal 16
Mei 2017 dari General Manager PT. PLN Unit Induk
Pembangunan Jawa Bagian Tengah II
• PROSES
• Rapat Pembahasan di Dinas PU SDA TARU Prov. Jateng
tgl. 30 Mei 2017
• OUTPUT
• Berita acara rapat pembahasan rencana pembangunan
sutet 500 kv ungaran-pedan sirkit 2 dan rencana
pembangunan gitet 500 kv ampel antara SKPD Prov.
Jawa Tengah, PT. PLN, Kabupaten Semarang, Kota
Salatiga, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.
SISTEM INFORMASI W A S T E K
• SIWASTEK adalah Sistem Informasi Pengawasan Teknis Berbasis Web
• Bertujuan untuk memfasilitasi pengawasan teknis secara lebih efektif dan
efisien melalui manajemen model kuesioner, entri jawaban kuesioner dan
validasinya secara online, otomasi perhitungan kinerja, dan penyajian laporan
dalam bentuk peta, grafik dan table secara simultan dan konsisten.
• Pengguna Siwastek:
 Provinsi
o SKPD
o Bappeda
 Pusat
o Desainer Model Kuesioner
o Validator
o Eksekutif
o Administrator
 Kabupaten/Kota
SIWASTEK
CONTOH FITUR SIWASTEK UNTUK KABUPATEN/KOTA
HASIL SIWASTEK PER 31 DESEMBER 2016

Status Jawaban Kuesioner per 31


Status Jawaban Kuesioner Desember 2016

 Jawaban sudah lengkap : 10 Kab/ Kota


14%
 Jawaban belum lengkap : 20 Kab/ Kota
29%  Belum ada jawaban : 5 Kab/ Kota

Kab/ Kota yang belum menjawab :

 Kab Purbalingga
 Kab Purworejo
57%  Kab Kudus
 Kab Semarang
 Kota Surakarta
Belum ada jawaban Jawaban belum lengkap Jawaban sudah lengkap

Catatan:
o Belum dijawab tapi sudah diverifikasi  tidak bisa divalidasi
o Sudah dijawab tapi belum melampirkan dokumen yang diminta  tidak bisa divalidasi
HASIL SIWASTEK
PER DESEMBER2016
PENGATURAN PENATAAN RUANG
PEMBINAAN PENATAAN RUANG
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
Rekomendasi
• Penerapan SI WASTEK perlu dipertahankan dan dikembangkan lagi untuk lebih mempermudah
pelaksanaan Pengawasan Teknis di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
• Mendorong Kab/Kota untuk lebih aktif dalam mengisi SIWASTEK sehingga hasil yang dicapai
lebih sesuai kondisi yang sebenarnya.
• Aspek Pengaturan Penataan Ruang
Mendorong pemerintah pusat untuk mempercepat penyelesaian revisi pedoman penyusunan RTRW
Kab/Kota dan instrumen pengendalian.
Penyusunan Revisi RTRW Kabupaten/Kota dilakukan dengan kajian yang mendalam dan bukan merupakan
pemutihan fungsi ruang.
• Aspek Pembinaan Penataan Ruang
Peningkatan kapasitas aparat pemerintah terkait dengan fungsi dan peran penataan ruang dalam
pengembangan wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penataan ruang
• Aspek Pelaksanaan Penataan Ruang
Segera melakukan penyusunan RTR Rinci/RDTR Kabupaten/Kota sesuai yang diamanatkan Perda RTRW
Kab/Kota
Segera melakukan proses sinkronisasi program pemanfaatan ruang dengan pemangku kepentingan daerah
Segera melakukan penyusunan arahan pengendalian pemanfaatan ruang sebagai penjabaran lebih lanjut
dari RTRW Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai