Anda di halaman 1dari 41

KULIAH II

KESELAMATAN TRANSPORTASI DAN


LINGKUNGAN (TKS 153205)
INDIKATOR KESELAMATAN
DAN ANGKA KECELAKAAN
LALU LINTAS
SEJARAH KECELAKAAN LALU LINTAS
► Kecelakaan fatal pertama di London Nov 1896
pada kecepatan 15km/jam
► “It will never happen again”
► Saat ini 1,5 juta mati, 15 juta luka/tahun, setengahnya
di Asia-Pasifik
► Trend kematian dari tahun 1981-1993:
 Eropa -5%,
 Afrika +15%,
 Asia pasifik +95%
► Kerugian ekonomi BESAR: 2 - 4 % GNP
► Isu global dan serius, masalah kesehatan (WHO)
Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas adalah


“suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-
sangka dan tidak disengaja, melibatkan
kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan
lainnya, mengakibatkan korban manusia atau
kerugian harta benda”
(Pasal 93 PP No. 43 tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan).
Klasifikasi Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Korban kecelakaan lalu lintas dapat berupa:
a. Korban meninggal dunia
►Korban meninggal dunia adalah korban yang dipastikan meninggal dunia sebagai
akibat kecelakaan lalu lintas dalam waktu paling tidak 30 (tiga puluh) hari setelah
kejadian kecelakaan tersebut.
b. Korban luka berat (serious injury)
►Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap
atau harus dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi
kecelakaan.
c. Korban luka ringan (slight injury)
►Korban luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam kategori korban
meninggal dunia dan korban luka berat

►Arti
cacat tetap adalah bila sesuatu anggota badan hilang atau tidak dapat
sembuh/pulih untuk selama-lamanya.
Klasifikasi Kecelakaan Lalu Lintas berdasarkan
Tingkat Keparahan Korban
a. Kecelakaan fatal
►Suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya
mengakibatkan korban meninggal.
b. Kecelakaan serius
►Suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya
mengakibatkan korban luka berat.
c. Kecelakaan ringan
►Suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya
mengakibatkan korban luka ringan.
d. Kecelakaan dengan kerugian harta benda saja (property
damage only)
►Yaitu kecelakaan lalu lintas yang hanya mengakibatkan kerusakan pada
harta benda saja tanpa ada korban.
Kampanye Keselamatan
PBB 2007

► Kampanye Pekan Keselamatan Jalan se-Dunia Perserikatan


Bangsa-Bangsa untuk kaum muda serta keselamatan
berkendara pada 23 s.d 29 April 2007.
► Langkah yang dilakukan:
a. Menyusun dan memberlakukan kecepatan normal
(menerapkan batas kecepatan maksimum ( speed limit).
b. Menerapkan ambang kadar alkohol dalam darah
c. Memperkenalkan dan mengharuskan penggunaan sabuk
keselamatan (safety belt).
d. Pemakaian helm (standar)
e. Larangan membawa anak-anak di sepeda motor
Jumlah Lakalantas dan Korban Kecelakaan
di Indonesia Tahun 2011
Jumlah Lakalantas di Indonesia pada tahun 2011
mencapai 106.129 kejadian; 103.672 (2018); 107.500
(2019)  naik 3% (2018 ke 2019)
Trend pelanggaran lalu lintas naik dari 2018 ke 2019
Sementara jumlah korban:
-meninggal dunia mencapai 30.629 orang; 27.910
(2018); 23.530 (2019) turun 6% (2018 ke 2019)
-korban luka berat 35.787 orang,
-korban luka ringan 107.281 orang, dan
-kerugian materi mencapai 278,4 Milyar Rupiah.
(Polri, 2012).
Tipe tabrakan dasar (Hermariza, 2008)
Depan-depan Kiri dalam

Belakang-belakang Putaran U berlawanan

Belakang-belakang Terguling keluar jalan

Lalu lintas menyebrang Terguling di jalan

Kanan luar Menabrak obyek tetap

Kanan dalam Menabrak jembatan

Kanan-kanan HHS Menabrak kendaraan parkir

Kanan-kanan LHS Menabrak hewan A

Kanan berlawanan Menabrak pejalan kaki P

Kanan-kanan berlawanan Menabrak pengendara


B
sepeda

Kanan kiri
Tipe kecelakaan berdasarkan posisinya

Gambar / Lambang Klasifikasi Keterangan / Kemungkinan


- Terjadi pada jalan lurus yang berlawanan arah
Tabrak depan
- Terjadi pada satu ruas jalan searah
Tabrak
- Pengereman mendadak
belakang - Jarak kendaraan yang tidak terkontrol
Tabrak - Terjadi pada jalan lurus dan searah
samping - Pelaku menyiap kendaraan

- Terjadi padda jalan lurus lebih dari 1 lajur / line


dan pada persimpangan jalan
Tabrakan
- Kendaraan yang mau menyiap
sudut - Tidak tersedia pengaturan lampu lalu lintas
atau rambu-rambu pada persimpangan jalan
- Mengemudikan kendaraan dengan kecepatan
tinggi pada saat hujan sehingga kemudi tidak
Kehilangan dapat dikendalikan
kontrol - Terjadi pada saat pengemudi kehilangan
konsentrasi
- Kendaraan mengalami kehilangan kendali
Penyebab Kecelakaan di Indonesia
Laporan kecelakaan di Indonesia menyebutkan bahwa 3
(tiga) faktor utama yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan (tabrakan), yaitu:
o Manusia : 92% (dominan)
o Kendaraan :5%
o Jalan & Ling. : 3%
Manusia penyebab utama kecelakaan lalu lintas.
Sampai saat ini belum ada riset yang memastikan berapa
persen terjadinya kecelakaan (tabrakan) akibat interaksi
antara manusia (user) dan performansi permukaan jalan.
Persepsi Masyarakat Indonesia :
Kecelakaan dianggap bukan masalah publik, tetapi lebih pada urusan pribadi
dan nasib sehingga sulit dalam investigasinya
Faktor-faktor Penyebab
Kecelakaan Lalu Lintas
► Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecelakaan
Transportasi Darat:
 Faktor manusia Manusia

 Faktor kendaraan Interaks Interaks

Faktor infrastruktur
Kecelakaan
 i
lalin: penyebab
i
utama kematian
 Faktor lingkungan dan kerugian
material
Jalan dan
/alam Lingkungan
Kendaraan

Interaks
i
Penyebab Kecelakaan di Indonesia

Menurut Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun


2009, pasal 229 menyatakan bahwa kecelakaan lalu
lintas dapat disebabkan oleh:
a.kelalaian pengguna jalan,
b.ketidaklaikan kendaraan, serta
c.ketidaklaikan jalan dan atau lingkungan
Faktor-faktor penyebab kecelakaan

Faktor manusia (95%)


Faktor Manusia
(95,4%)

47,8%
Lingkungan jalan (28%)
67%
6,4 Interaksi antara manusia
34,8%
% dan infrastruktur jalan
6,4 24%
1,6%
%
0,4%
2,6
% 4%
Faktor Jalan dan
4%
Faktor Lingkungan (44,2%)
Kendaraan
Kendaraan (8%)
(14,8%)
4%

(Sumber: Penelitian Treat dkk (Sumber: Austroads, 2002)


(NHTSA*, 1977))

Penanganan kecelakaan secara preventif (active safety) dan kuratif


(passive safety) agar dapat dikembangkan, maka “kecelakaan” harus
dipahami sebagai TABRAKAN (crash)
Transportasi Kereta Api

► Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecelakaan


Transportasi Kereta Api:
 masalah prasarana (rel rusak, rel patah, rel aus, rel
bergelombang, wesel rusak, bantalan lapuk, balas rusak)
mencapai 39%,
 masalah lokomotif (rem rusak, as roda patah, as roda panas,
axle bax pecah) mencapai 35%,
 faktor manusia (masinis melanggar sinyal, dan batas kecepatan,
masinis tertidur, PPKA salah memberikan sinyal) mencapai 26%.
(Data Tahun 2004-2006, 241 kejadian kecelakaan)

merupakan akumulasi dari banyak aspek:


regulasi, manajemen, prasarana dan sarana, kultur, dsb.
Transportasi Laut

► Faktor-Faktoryang Mempengaruhi
Kecelakaan Transportasi Laut

Dalam kurun waktu 7 tahun terakhir (2000-2006):


 kesalahan manusia (43,2 %),
 force majeur (32,4 %),
 kesalahan teknis (24,2 %).
Transportasi Udara

► Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Kecelakaan


Transportasi Udara
 manusia yang terdiri atas pilot itu sendiri atau personel lain,
 mesin pesawat termasuk bahan bakar pesawat,
 media yang berupa cuaca di sepanjang rute penerbangan,
 metode yang berupa peraturan dan kebijakan penerbangan,
 misi tujuan penerbangan,
 manajemen personal (termasuk maintenance dalam operasi
penerbangan) dan moneter dari perusahaan penerbangan.
Roadmap Peningkatan Keselamatan dan Pelayanan Transportasi
Roadmap Peningkatan Keselamatan Transportasi Udara
Roadmap Peningkatan Keselamatan Transportasi Laut
Roadmap Peningkatan Keselamatan Transportasi Perkeretaapian
Roadmap Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat
Roadmap Peningkatan Kualitas SDM Transportasi
dalam rangka Peningkatan Keselamatan & Pelayanan Transportasi
Identifikasi Peran Ditjen Bina Marga dalam Intervensi
Masalah Keselamatan Lalulintas
Standar
keselamat Koordinasi
an &
Peratura
kendaraan manajeme
n
lalulintas n
keselamat Sistem
Polisi
an jalan data
lalulintas
kecelakaa
dan
n lalulintas
penegakan Aspek-
Kecelakaan lalulintas
hukum aspek
(crashes) dan faktor-faktor
yang
penyebabnya Perencana
Perhitunga memer
intera an &
n biaya lukan
ksi desain
kecelakaa PERAN
manus kendar jalan ber-
n lalulintas UTAMA
ia aan keselamat
Ditjen
an
Kecelakaan Bina
lalulintas Marga
Pertolonga Perbaika
intera n lokasi
n pertama intera
ksi rawan
bagi ksi
korban kecelaka
kecelakaa an
jalan &
n laluintas lingkungan
Pendidikan Riset
keselamat keselamat
an jalan an jalan
Prinsip pendekatan 5E:
untuk
Engineering Pelatihan
anak Kampanye
Education & &
Enforcement pengujian Asuransi sosialisasi Aspek-aspek yang
Encouragement pengemudi keselamat keselamata memerlukan PERAN AKTIF
Emergency an jalan n jalan Ditjen Bina Marga
Preparednesss
Peran Ditjen Bina Marga Dalam Penanganan Keselamatan
Infrastruktur Jalan?

Riset

Evaluasi Dampak
Keselamatan Jalan (EDKJ)

Inspeksi Keselamatan Jalan


Peningkatan & Perencanaan & (IKJ)
Pemeliharaan Perancangan
 Identifikasi Titik Rawan
Infrastruktur Infrastruktur TAHAP
Kecelakaan
Jalan Jalan PENYELENGGARAAN
 Identifikasi Jaringan Rawan
Kecelakaan INFRASTRUKTUR
 Identifikasi objek JALAN  SELF
pengganggu sisi jalan Kampanye &
Koordinasi Penanganan EXPLAINING Sosialisasi
 Identifikasi kebutuhan PERENCANAAN
dengan Keselamatan marka, rambu, sinyal ROAD Keselamatan
Sektor lain Infrastruktur Jalan UMUM Infrastruktur
terhadap fungsi jalan  SELF
STUDI KELAYAKAN Jalan
REGULATING
Audit Keselamatan Jalan (AKJ) PERANCANGAN
ROAD
Basis Data PELAKSANAAN
 Penanganan Titik Rawan  FORGIVING
Basis Data
Potensi Rawan Kecelakaan PENGOPERASIAN
Kecelakaan di
Infrastruktur ROAD
 Penanganan Jaringan PEMELIHARAAN
Jalan
Jalan Rawan Kecelakaan
 Penanganan objek
pengganggu sisi jalan
 Penanganan keselamatan
pada zona pekerjaan jalan
 Harmonisasi marka, rambu,
sinyal terhadap fungsi jalan
Dasar-dasar Angka Kecelakaan

► Population-base rates (angka berdasar populasi);


* Jumlah penduduk
* Jumlah kendaraan yang terdaftar
* Jumlah SIM
* Jarak mil jalan (Highway milleage)
► Exposure-base rates (angka berdasar perolehan)
* Perjalanan kendaraan-mil (kendaraan-km)
* Perjalanan kendaraan-jam
Angka Kecelakaan

► Angka kecelakaan secara umum menggambarkan


kecelakaan total yang terjadi.
► Angka kematian menggambarkan kecelakaan yang
parah.
► Angka keterlibatan kecelakaan menggambarkan
tipe kendaraan dan pengemudi yang terlibat
dalam kecelakaan.
INDIKATOR KESELAMATAN
TRANSPORTASI
► Indikator keselamatan transportasi antara lain
dikukur berdasarkan:
a. tingkat kecelakaan lalu lintas,
b. kepadatan kecelakaan lalu lintas,
c. tingkat pelanggaran lalu lintas,
d. tingkat perbandingan antara fasilitas UGD/IGD
terhadap populasi kendaraan dan populasi
penduduk.
Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas
Tingkat kecelakaan merupakan ukuran relatif
jumlah kecelakaan terhadap populasi
kendaraan per jumlah pergerakan lalu lintas
dalam satu kilometer.
Tingkat kecelakaan disajikan dalam satuan
kecelakaan per 10.000 kendaraan.
Accident rate per mile
(angka kecelakaan per mil)

Kecelakaan berbahaya total diekspresikan


sebagai jumlah kecelakaan dari semua tipe per
mil dari setiap jalan:
Dirumuskan: R = A/L

R = angka kecelakaan total per mil setiap tahun


A = jumlah total dari kecelakaan yang terjadi setahun
L = panjang dari bagian jalan yang dikontrol dalam mil
Accident Involvement Rates
(angka keterlibatan kecelakaan)

Keterlibatan kecelakaan diekspresikan sebagai jumlah


pengemudi kendaraan dengan karakteristik yang pasti
terlibat dalam kecelakaan per 100 juta vehicle-miles
perjalanannya
N 100.000.000
R
V
R = keterlibatan kecelakaan per 100 juta vehicle-miles
N = total jumlah pengemudi kendaraan yang terlibat kecelakaan
selama penelitian
V = vehicle-miles dari perjalanan di bagian jalan selama periode
penelitian
Death Rate Base on Population
(angka kematian berdasar populasi)

Bahaya lalulintas untuk kehidupan masyarakat


dinyatakan sebagai jumlah kematian lalulintas
(traffic fatalities) per 100.000 kendaraan
terdaftar
B 100.000
R
P

R = angka kematian per 100.000 populasi


B = jumlah total kematian lalulintas dalam setahun
P = populasi dari daerah
Death Rate Base on Regristration
(angka kematian berdasar registrasi)

Bahaya lalulintas untuk kehidupan masyarakat


diekspresikan sebagai jumlah dari kematian
lalulintas per 10.000 kendaraan terdaftar

B 10.000
R
M

R = angka kematian per 10.000 kendaraan terdaftar


B = jumlah total kematian lalulintas dalam setahun
M = jumlah registrasi kendaraan motor di derah tersebut
Accident Base Rate on Vehicle-mile of Travel
(angka kecelakaan berdasar perjalanan kend.-mil)

Bahaya lalulintas diekspresikan sebagai jumlah


kecelakaan per 100 juta perjalanan kendaraan-
mil (km). Kebenaran perolehan pada kecelakaan
mungkin lebih mendekati dengan dasar jarak mil
dari perjalanan kendaraan motor daripada
populasi atau registrasi
C  100.000.000
R
V
R = angka kematian per 100.000.000 vehicle-miles
C = jumlah kecelakaan (kematian atau luka-luka atau
kecelakaan total) dalam setahun
V = vehicle miles perjalanan dalam setahun
Severity Index
(Indeks Kekasaran)

Severity Index (Indeks Kekasaran) adalah


jumlah kefatalan (kematian) tiap kecelakaan

F
SI 
A

SI = Severity Index
F = banyaknya kefatalan (kematian) dalam
setahun/waktu tertentu
A = jumlah seluruh kecelakaan pada ruas jalan
setahun/waktu tertentu
Faktor Manusia dalam Keselamatan
Lalu lintas
► Kondisi fisik dan motorik,
► Umur/usia,
► Kemampuan dan Penglihatan,
► IQ,
► Psychological State
► Accident Proneness
► Anxiety-Aggression
Problema Keselamatan Lalu lintas

► Kompetisi kebutuhan antara “moving”


dan “access traffic”
► Mempertimbangkan karakteristik
manusia dalam perancangan sistem,
► Pengaturan pada lalu lintas tercampur
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai