Anda di halaman 1dari 21

RISIKO, WANPRESTASI,

DAN
KEADAAN MEMAKSA
NAMA KELOMPOK

Mustika Agtin Bela


Pertiwi
Maria Mangopo
Mirza Amanda
Choirun Nisa
RISIKO
PENGERTIAN RISIKO
• Risiko adalah kewajiban
memikul kerugian yang
disebabkan karena suatu
kejadian diluar
kesalahan satu pihak,
misal nya barang
musnah atau kapal
karam.
PERSOALAN RISIKO DIATUR
DALAM PERUNDANG- UNDANGAN
• Pasal 1237 KUH Perdata Tentang Risiko
“Dalam hal adanya perikatan untuk memberikan sesuatu
barang tertentu, maka barang itu semenjak perikatan
dilahirkan adalah atas tanggungan si berpiutang”.
• Pasal 1460 KUH Perdata tentang risiko dalam jual beli
• Pasal 1553 KUH Perdata tentang risiko dalam sewa
menyewa
• Pasal 1545 KUH Perdata tentang risiko dalam tukar
menukar.
WANPRESTASI
PENGERTIAN WANPRESTASI
Wanprestasi adalah suatu keadaan
yang dikarenakan kelalaian dan
kesalahannya, debitur tidak dapat
memenuhi prestasi seperti yang
telah ditentukan dalam perjanjian
dan bukan dalam keadaan
memaksa adapun yang
menyatakannya bahwa wanprestasi
adalah tidak memenuhi atau lalai
melaksanakan kewajiban
sebagaimana yang ditentukan
dalam perjanjian yang dibuat
antara kreditur dan debitur.
WUJUD WANPRESTASI
• Wanprestasi seseorang debitur yang lalai terhadap
janjinya dapat berupa :

• Tidak melaksanakan apa yang disanggupi akan dilakukannya


• Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sesuai dengan
janjinya
• Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tetapi
kadaluwarsa
• Melakukan suatu perbuatan yang menurut perjanjian tidak
boleh dilakukan
SOMASI WANPRESTASI

PASAL 1238 KUH PERDATA


• Menurut pasal 1238 KUH Perdata menyatakan bahwa :
• “ Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau
dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi
perikatan sendiri, ialah jika ini menetapkan bahwa si berutang
harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan”.
• Dari ketentuan pasal tersebut dapat dikatakan bahwa debitur
dinyatakan wanprestasi apabila sudah ada somasi (ingebreke
stelling).
Adapun bentuk-bentuk somasi menurut
pasal 1238 KUH Perdata
• SURAT PERINTAH
• AKTA SEJENIS
• TERSIMPUL DALAM
PERIKATAN ITU
SENDIRI
Sebab dan Akibat Wanprestasi
• 1.Kesengajaan atau kelalaian debitur itu sendiri

Adanya keadaan memaksa (overmacht)


Penyelesaian Sengketa Wanprestasi di
Pengadilan

TERBUKTI TIDAK TERBUKTI

Jika debitur tidak terbukti melakukan wanprestasi, maka kreditur tidak bisa
menuntut apa-apa dari debitur tersebut.
Tetapi jika yang diucapkan kreditur dimuka pengadilan terbukti, maka kreditur
dapat menuntut :

• Menuntut hak pemenuhan perjanjian


• Menuntut hak pemenuhan perjanjian berikut dengan ganti rugi sesuai pasal
1246 KUH Perdata
• Pembatalan perjanjian
• Pembatalan perjanjian disertai ganti rugi
• Meminta atau menuntut ganti rugi saja.
• SANKSI DAN GANTI
RUGI TERHADAP
WANPRESTASI

diatur dalam
pasal 1243
KUH Perdata.
Perbedaan Wanprestasi dengan
Perbuatan Melawan Hukum
1. Wanprestasi bersumber dari satu ikatan
2. Pada wanprestasi pihak yang dirugikan tidak dapat
langsung memberikan somasi kepada pihak yang
cidera janji.
3. Ganti rugi dalam wanprestasi (injury damage) yang
dapat dituntut haruslah terinci dan jelas
KEADAAN MEMAKSA
Pengertian Keadaan Memaksa
• Keadaan memaksa (overmacth) atau disebut juga force
majeure adalah suatu keadaan dimana debitur tidak
melaksanakan kewajibannya – atau melaksanakannya tapi
terlambat.

Macam-macam keadaan memaksa:


• - keadaan memaksa yang absolut (absolut onmogelijkheid)
• - keadaan memaksa yang relatif (relatieve onmogelijkheid).
Fungsi Keadaan Memaksa
• memberikan perlindungan terhadap salah satu pihak yang
dirugikan dalam suatu perjanjian.
• melindungi para pihak walaupun dalam peraturan di Indonesia
multitafsir karena pengaturannya yang tidak cukup jelas.
Syarat Terjadinya Keadaan Memaksa
(Force Majeure)
•  Peristiwa yang terjadi akibat suatu kejadian alam

• Peristiwa yang tidak dapat diperkirakan akan terjadi

• Peristiwa yang menunjukkan ketidakmampuan untuk


melaksanakan kewajiban terhadap suatu kontrak baik
secara keseluruhan maupun hanya untuk waktu
tertentu
Jenis - Jenis Keadaan Memaksa
• Force Majeure Permanen

• Force Majeure Kontemporer


Keadaan Memaksa dalam Perundang-
Undangan
• Pasal 1244 KUH Perdata
“Jika ada alasan untuk itu, si berutang harus dihukum mengganti
biaya, rugi dan bunga apabila ia tak dapat membuktikan, bahwa hal
tidak atau tidak pada waktu yang tepat dilaksanakannya perikatan
itu, disebabkan suatu hal yang tak terduga, pun tak dapat
dipertanggungjawabkan padanya, kesemaunya itu pun jika itikad
buruk tidaklah ada pada pihaknya.”
b. Pasal 1245 KUH Perdata
“Tidaklah biaya rugi dan bunga, harus digantinya, apalagi lantaran
keadaan memaksa atau lantaran suatu kejadian tak disengaja si
berutang beralangan memberikan atau berbuat sesuatu yang
diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama telah melakukan
perbuatanyang terlarang.”
THANKYOU ! ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai