Anda di halaman 1dari 35

ASKEPERAWATAN GAWAT

DARURAT “SISTEM
INTEGUMEN”

Oleh : Anggi Putri Kirana


Dwi Marza
Dede Suryadi
Pengertian Integumen
Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau
lingkungan eksternal).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas
yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang
peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan
mencegah masuknya agen-agen yang ada di
lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi
ultraviolet
1. LUKA BAKAR
A. Pengertian
Luka bakar ialah : luka yang terjadi akibat
sentuhan permukaan tubuh dengan benda-
benda yang menghasilkan panas (api,air
panas,listrik) atau zat-zat yang bersifat
membakar.
B. Derajat luka bakar
a. Luka bakar derajat I
Luka bakar merusak sebagian epidermis
dan biasanya disebabkan oleh tersiram air
mendidih yang singkat.
b. Luka bakar derajat II
Luka bakar yang mengenai semua lapisan
epidermis dan sebagian dermis ditandai
oleh warna merah dan melepuh
c. Luka bakar derajat III
Luka bakar ini sangat dalam mengenai
seluruh lapisan kulit, lapisan lemak, otot
pembuluh darah dan persyarafan hingga
mengenai tulang-tulang ditandai dengan
permukaan yang kering, liat dan kenyal yang
biasanya berwarna coklat, coklat kemerahan
atau hitam bahkan dapat berwarna putih atau
merah.
C. Berat Luka Bakar
1. Ringan/minor: -Luka bakar derajat I
-Luka bakar derajat II seluas<15%
-Luka bakar derajat III seluas<2%
2. Sedang : - Luka bakar derajat II
seluas 10-15%
- Luka bakar derajat III seluas 5-10%
3. Berat/mayor: - Luka bakar derajat II seluas
>20%
D. Proses penyembuhan luka
1. Fase inflamasi
fase terjadinya luka bakar sampai 3-4 hari
pasca luka bakar.
2. Fase fibi oblastik
fase yang dimulai pada hari ke 4-20 pasca
luka bakar.
3. Fase maturasi
FAKTOR YANG FAKTOR YANG
MENDUKUNG MENGHAMBAT
PENYEMBUHAN LUKA PENYEMBUHAN LUKA
1. Penatalaksanaan luka yang 1. Penanganan luka yang
tepat kurang tepat
2. Kesehatan menyeluruh 2. Faktor psikologis, stress
yang baik dan takut
3. Keseimbangan istirahat 3. Kesehatan secara umum
dan latihan yang kurang baik
4. Pengetahuan perawat dan 4. Kurang mobilisasi
pasien 5. Usia tua
5. Usia muda 6. Nyeri
6. Kontrol nyeri 7. Pemakaian alkohol dan
7. Nutrisi yang adekuat perokok yang berlebihan
8. Kontrol infeksi 8. Nutrisi yang kurang baik
9. Balutan yang sesuai 9. Higiene yang kurang baik
10.Higiene yang baik
E. Luas luka bakar
Menentukan ruas luka bakar pada pasien dewasa dengan rure of
nine.

TOTAL : 100%
F. Penanganan luka bakar
1. Pada saat penderita ditemukan biasanya api
sudah mati. Apabila penderita masih
dalam keadaan terbakar maka dapat ditempuh
dengan cara :
- menyiram dengan air dengan jumlah
banyak apabila api disebabkan oleh bensin
atau minyak maka menyiram dengan air
dalam jumlah sedikit hanya akan
memperbesar api.
- Menggulingkan penderita, kalau bisa dalam
selimut basah.
2. Hentikan proses luka bakar
luka bakar akan mengalami pendalaman,
walaupun api sudah mati. Untuk mengurangi
proses pendalaman luka dapat disiram dengan
air bersih untuk pendinginannya.
3. Circulation
kulit yang terbuka akan menyebabkan
penguapan air yang berlebih dari tubuh,dengan
akibatnya akan terjadinya dehidrasi. Maka
pemasangan infus pada luka bakar >15%
merupakan indikasi.
4. Airway
Pada permulaannya airway besarnya tidak
terganggu. Dalam keadaan ekstrem bisa saja
airway terganggu misalnya karena lama berada
dalam ruangan tertutup yang terbakar sehingga
terjadi pengaruh panas yang lama terhadap
jalan nafas. Bila menimbulkan sesak
berat(apabila dapat monitor saturasi O2 dan
kurang dari 95%)maka ini indikasi mutlak
untuk segera intubasi.
5. Breathing
Gangguan breathing yang timbul cepat dapat
disebabkan oleh :
-Inhalasi partikel panas yang menyebabkan
proses peradangan dan edema pada saluran jalan
nafas yang paling kecil.
- Keracunan CO”Karbon Monok-Oksida”
Asap dari api mengandung CO.
Bila diduga keracunan CO, Maka diberikan O2
100% dengan non-rebrething mask atau bila
perlu ventilasi tambahan dengan BVM yang ada
reservoir O2.
6. Survei Sekunder
a. Anamnesis
Penting untuk menanyakan dengan teliti
hal disekitar kejadian.
b. Pemeriksaan ujung rambut-ujung kaki
G. Penanganan Pertama Luka Bakar di Unit Gawat
Darurat
Tindakan yang harus dilakukan terhadap pasien pada
24 jam pertama yaitu ;
a. Penilaian keadaan umum pasien perhatikan
c;circulation”sirkulasi” a;airway”jalan nafas
b;breathing”pernafasan”.
b. Penilaian luas dan kedalaman luka bakar
c. Kaji adanya kesulitan menelan atau bicara
d. Kaji adanya edema saluran pernafasan
e. Kaji adanya faktor lain yang memperberat luka
bakar ex;adanya riwayat penyakit sebelumnya.
f. Pasang infus
g. Pasang kateter urin
h. Pasang NGT jika diperlukan
i. Pemberian terapi cairan intravena(kolaborasi dgn
dokter)
j. Pemberian terapi oksigen sesuai kebutuhan
k. Periksa laboratorium darah
l. berikan suntikan ATS/toxoid
m. Perawatan luka
n. Pemberian obat-obatan
o. Mobilisasi secara dini(ROM)
p. Pengaturan posisi
LUKA BAKAR KARENA PAKAIAN TERBAKAR

Tindakan yang dilakukan :


1. Usahakan korban segera terbaring
2. Gunakan pemadam kebakaran yang berisi bubuk
kering jika punya atau coba padamkan api
dengan benda berat
3. Jangan gunakan kain atau bahan nilon
4. Jangan mengguling-gulingkan korban ditanah
karena dapat memperluas daerah luka yang
terbakar
Setelah padam segera lakukan pendingin yang
cepat :
1. Pakaian panas dapat menyebabkan luka bakar
yang serius jadi tinggalkan atau gunting atau
dinginkan dengan air
2. Dinginkan korban dengan menyiram air dingin
selama 10 menit
3. Lakukan ambulasi
4. Periksa jalan nafas
5. Tutup luka bakar dengan pembalut yang bersih
untuk mengurangi resiko infeksi
6. Berikan air minum jika klien sadar untuk
menggantikan cairan yang keluar.
LUKA BAKAR SUHU TINGGI DAN TERKENA
CAIRAN PANAS

Tindakan yang dilakukan :


1. Lepas atau gunting pakaian yang menutupi kulit yang
terbakar
2. Lepaskan semua benda yang mengganggu : Gelang,
Cincin, Arloji sebelum terjadi pembengkakan
3. Taruh bagian terbakar dibawah kran air dingin alirkan
selama 10 menit
4. Jangan mengoleskan mentega, salep, odol, atau lotion
5. Jangan menarik untuk membuang apa saja yang
lengket pada luka bakar
LUKA BAKAR KARENA BAHAN KIMIA

Tanda-tanda :
1. Rasa menyengat pada kulit
2. Terjadi noda dan berubah warna dengan cepat
3. Kulit memerah melepuh dan mengelupas
Prosedur merawat luka :
4. Segera dan tuntas cuci badan yang terkena dibawah
kran
5. Sementara mencuci gunting pakaian yang terkena zat
6. Tutup luka bakar dengan kain atau pembalut bersih.
LUKA BAKAR KARENA LISTRIK
Posedur tindakan :
1. Matikan arus, tarik keluar kabel dengan segera matikan listrik pada saklar
jika ingin lebih cepat
2. Gunakan tangkai sapu atau tongkat atau kursi kayu, sementara anda berdiri
diatas alas karpet yang kering atau buku atau lipatan koran untuk
memisahkan anggota badan korban dengan titik kontak listrik.
3. Bila telah aman, periksa nafas dan detak jantung korban
4. Berikan bantuan hidup dasar
5. Taruh korban dalam posisi pemulihan jika pingsan
6. Rawat luka bakar yang tersengat aliran listrik dengan mendinginkannya
dengan air
7. Tempel bantalan steril atau bersih kemudian perban
8. Jangan menggunakan air bila korban masih tersambung dengan arus listrik.
ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR

PENGKAJIAN
Data yang harus dikumpulkan adalah
 Bagaimana luka bakar dapat terjadi
 Kapan terjadinya luka bakar
 Berapa lama kontak dengan bahan yang membakar
 Lokasi yang menyebabkan luka bakar ex: ruang tertutup
 Tingkat kegawatan atau derajat luka bakar
 Luas dan kedalaman luka bakar (% luas yang terbakar)
 Umur pasien
 BB pasien
 Bagian tubuh mana yang terkena luka bakar
 Bahan yang menyebabkan luka bakar seperti api listrik dan bahan kimia
 Riwayat kesehatan yang lalu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Jalan nafas tidak efektif b/d pembengkakan atau
edema jalan nafas bagian atas akibat luka bakar
2. Gg rasa nyaman nyeri pada area kulit yang terbakar
b/d kerusakan kulit
3. Gg nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
pengeluaran cairan yang berlebihan dan kurang nafsu
makan
4. Resiko infeksi b/d luka bakar terbuka
5. Gg mobiitas fisik b/d adanya atrofi dan kontraktur
akibat luka bakar
2. GIGITAN ULAR
Biasanya ular menggigit pada senja hari atau
fajar yaitu ketika ular keluar dari
persembunyiannya untuk mencari mangsa.
Bekas gigitan ular dapat memberi petunjuk
tentang jenis ularnya jika ular berbisa maka
akan meninggalkan luka taring yang nyata.
Cara mengetahui jenis ular yang menggigit :
1. Ular yang tidak berbisa (Ular sanca, ular
sawah )Tidak ada bekas luka taring.
2. Berbisa “Ada bekas luka taring” Ular sendok,
kobra dan ular laut.
Macam macam ular : Ular tidak berbisa
 Ular kawat Ular karung

 Ular kepala dua Ular sanca


Ular berbisa
 Ular sendok Ular belang

 Ular cabai Ular-ular laut


 Ular tanah Ular bandotan
TINDAKAN PERTOLONGAN

 Ketika digigit ular korban harus diam jangan


bergerak terutama bagian tubuh yang digigit. Bila
perlu pasang bidai agar bagian yang terluka tidak
dapat bergerak. Segera baringkan penderita.
 Usahakan agar korban tetap tenang karena jika
gelisah atau panik bisa ular akan cepat masuk
kebagian tubuh yang lain. Berikan
penekan(pasang torniqet) diatas tempat luka
gigitan.
Torniqet ini dimaksudkan untuk mencegah aliran
darah yang sudah tercemar bisa ular tidak
menuju kearah jantung karena jika terjadi akan
sangat berbahaya. Penekanan atau pembalutan
dilakukan secukupnya,jangan terlalu keras untuk
menghindari terhentinya aliran darah dan yang
penting ada penekanan.Khusus untuk gigitan
ular sendok atau kobra,torniqet dipasang dengan
cukup kencang seperti tindakan pertolongan
pada perdarahan pembuluh darah arteri.
 Lalu dengan pisau yang sudah disterilkan
buatlah irisan pada dikulit tepat di bekas luka
taring atau gigitan ular memanjang sedalam
5mm dan panjang 15mm. Kemudian irisan itu
ditekan-takan atau diisap dengan mulut untuk
mengeluarkan bisa ularnya. Bisa ular tidak
berbahaya bagi mulut yang sehat(tidak ada
luka).
 Bagian tubuh yang digigit ular dapat
dikompres dengan air dingin atau es batu yang
dibungkus tindakan ini bertujuan menghambat
penjalaran bisa ular,mengurangi nyeri dan
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai