DARURAT “SISTEM
INTEGUMEN”
TOTAL : 100%
F. Penanganan luka bakar
1. Pada saat penderita ditemukan biasanya api
sudah mati. Apabila penderita masih
dalam keadaan terbakar maka dapat ditempuh
dengan cara :
- menyiram dengan air dengan jumlah
banyak apabila api disebabkan oleh bensin
atau minyak maka menyiram dengan air
dalam jumlah sedikit hanya akan
memperbesar api.
- Menggulingkan penderita, kalau bisa dalam
selimut basah.
2. Hentikan proses luka bakar
luka bakar akan mengalami pendalaman,
walaupun api sudah mati. Untuk mengurangi
proses pendalaman luka dapat disiram dengan
air bersih untuk pendinginannya.
3. Circulation
kulit yang terbuka akan menyebabkan
penguapan air yang berlebih dari tubuh,dengan
akibatnya akan terjadinya dehidrasi. Maka
pemasangan infus pada luka bakar >15%
merupakan indikasi.
4. Airway
Pada permulaannya airway besarnya tidak
terganggu. Dalam keadaan ekstrem bisa saja
airway terganggu misalnya karena lama berada
dalam ruangan tertutup yang terbakar sehingga
terjadi pengaruh panas yang lama terhadap
jalan nafas. Bila menimbulkan sesak
berat(apabila dapat monitor saturasi O2 dan
kurang dari 95%)maka ini indikasi mutlak
untuk segera intubasi.
5. Breathing
Gangguan breathing yang timbul cepat dapat
disebabkan oleh :
-Inhalasi partikel panas yang menyebabkan
proses peradangan dan edema pada saluran jalan
nafas yang paling kecil.
- Keracunan CO”Karbon Monok-Oksida”
Asap dari api mengandung CO.
Bila diduga keracunan CO, Maka diberikan O2
100% dengan non-rebrething mask atau bila
perlu ventilasi tambahan dengan BVM yang ada
reservoir O2.
6. Survei Sekunder
a. Anamnesis
Penting untuk menanyakan dengan teliti
hal disekitar kejadian.
b. Pemeriksaan ujung rambut-ujung kaki
G. Penanganan Pertama Luka Bakar di Unit Gawat
Darurat
Tindakan yang harus dilakukan terhadap pasien pada
24 jam pertama yaitu ;
a. Penilaian keadaan umum pasien perhatikan
c;circulation”sirkulasi” a;airway”jalan nafas
b;breathing”pernafasan”.
b. Penilaian luas dan kedalaman luka bakar
c. Kaji adanya kesulitan menelan atau bicara
d. Kaji adanya edema saluran pernafasan
e. Kaji adanya faktor lain yang memperberat luka
bakar ex;adanya riwayat penyakit sebelumnya.
f. Pasang infus
g. Pasang kateter urin
h. Pasang NGT jika diperlukan
i. Pemberian terapi cairan intravena(kolaborasi dgn
dokter)
j. Pemberian terapi oksigen sesuai kebutuhan
k. Periksa laboratorium darah
l. berikan suntikan ATS/toxoid
m. Perawatan luka
n. Pemberian obat-obatan
o. Mobilisasi secara dini(ROM)
p. Pengaturan posisi
LUKA BAKAR KARENA PAKAIAN TERBAKAR
Tanda-tanda :
1. Rasa menyengat pada kulit
2. Terjadi noda dan berubah warna dengan cepat
3. Kulit memerah melepuh dan mengelupas
Prosedur merawat luka :
4. Segera dan tuntas cuci badan yang terkena dibawah
kran
5. Sementara mencuci gunting pakaian yang terkena zat
6. Tutup luka bakar dengan kain atau pembalut bersih.
LUKA BAKAR KARENA LISTRIK
Posedur tindakan :
1. Matikan arus, tarik keluar kabel dengan segera matikan listrik pada saklar
jika ingin lebih cepat
2. Gunakan tangkai sapu atau tongkat atau kursi kayu, sementara anda berdiri
diatas alas karpet yang kering atau buku atau lipatan koran untuk
memisahkan anggota badan korban dengan titik kontak listrik.
3. Bila telah aman, periksa nafas dan detak jantung korban
4. Berikan bantuan hidup dasar
5. Taruh korban dalam posisi pemulihan jika pingsan
6. Rawat luka bakar yang tersengat aliran listrik dengan mendinginkannya
dengan air
7. Tempel bantalan steril atau bersih kemudian perban
8. Jangan menggunakan air bila korban masih tersambung dengan arus listrik.
ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR
PENGKAJIAN
Data yang harus dikumpulkan adalah
Bagaimana luka bakar dapat terjadi
Kapan terjadinya luka bakar
Berapa lama kontak dengan bahan yang membakar
Lokasi yang menyebabkan luka bakar ex: ruang tertutup
Tingkat kegawatan atau derajat luka bakar
Luas dan kedalaman luka bakar (% luas yang terbakar)
Umur pasien
BB pasien
Bagian tubuh mana yang terkena luka bakar
Bahan yang menyebabkan luka bakar seperti api listrik dan bahan kimia
Riwayat kesehatan yang lalu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Jalan nafas tidak efektif b/d pembengkakan atau
edema jalan nafas bagian atas akibat luka bakar
2. Gg rasa nyaman nyeri pada area kulit yang terbakar
b/d kerusakan kulit
3. Gg nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
pengeluaran cairan yang berlebihan dan kurang nafsu
makan
4. Resiko infeksi b/d luka bakar terbuka
5. Gg mobiitas fisik b/d adanya atrofi dan kontraktur
akibat luka bakar
2. GIGITAN ULAR
Biasanya ular menggigit pada senja hari atau
fajar yaitu ketika ular keluar dari
persembunyiannya untuk mencari mangsa.
Bekas gigitan ular dapat memberi petunjuk
tentang jenis ularnya jika ular berbisa maka
akan meninggalkan luka taring yang nyata.
Cara mengetahui jenis ular yang menggigit :
1. Ular yang tidak berbisa (Ular sanca, ular
sawah )Tidak ada bekas luka taring.
2. Berbisa “Ada bekas luka taring” Ular sendok,
kobra dan ular laut.
Macam macam ular : Ular tidak berbisa
Ular kawat Ular karung