Anda di halaman 1dari 16

MATERI UJIAN DINAS TINGKAT I

RPJM

OLEH

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
LATAR BELAKANG
Perencanaan adalah suatu proses
untuk menentukan (1) tindakan
masa depan yang tepat, melalui (2)
urutan pilihan, dengan
(3)memperhitungkan sumber daya
yang tersedia.
[UU 25 tahun 2004 Pasal 1 angka 1]
Padanan Substansi Perencanaan &
Dokumen Rencana
(disesuaikan dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)

VISI  Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang


diinginkan pada akhir periode perencanaan.
MISI  Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
 Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-
TUJUAN program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
 Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh
Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.
STRATEGI
 Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
KEBIJAKAN pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh
PROGRAM instansi pemerintah.
RPJM DAERAH
 Merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai
daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah
terpilih yang disusun berdasarkan visi, misi, dan program
Kepala Daerah.
 Program dan kegiatan yang direncanakan sesuai urusan
pemerintah yang menjadi batas kewenangan daerah
dengan mempertimbangkan kemampuan/kapasitas
keuangan daerah.
 Agar RPJM Daerah dapat mengantisipasi kebutuhan
pembangunan daerah dalam jangka waktu lima tahunan,
maka penyusunannya perlu dilakukan secara
komprehensif dan lintas pemangku
kepentingan(stakeholder) pembangunan.
TAHAPAN PENYUSUNAN RPJM
Penyiapan Rancangan Mendapatkan gambaran awal dari jabaran visi, misi, dan
1 Awal RPJM Daerah program Kepala Daerah terpilih
Merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program
Penyiapan Rancangan dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan
2 Awal RPJM Daerah fungsi SKPD agar selaras dengan program prioritas Kepala
Daerah terpilih.

Penyusunan Rancangan
Mengintegrasikan rancangan awal RPJM Daerah dengan
3 RPJM Daerah rancangan Renstra-SKPD, yang menghasilkan rancangan
RPJM Daerah.

Musrenbang Jangka Memperoleh berbagai masukan dan komitmen dari seluruh


4 Menengah Daerah stakeholders pembangunan atas rancangan RPJM Daerah

Penyusunan Rancangan
Menyempurnakan Rancangan RPJM Daerah berdasarkan
5 Akhir RPJM Daerah masukan dan komitmen hasil Musrenbang Jangka
Menengah Daerah
Menyampaikan Rancangan Akhir RPJM Daerah &
Penetapan Perda Lampirannya kepada DPRD untuk diproses menjadi Perda
6 tentang RPJM Daerah tentang RPJM Daerah.
PENDEKATAN MANAJEMEN STRATEJIK
DALAM PENYUSUNAN RPJP/M DAERAH
 Oleh karena tidak semua sektor dapat dikembangkan secara
bersamaan, maka rencana pembangunan harus didasarkan pada
sektor-sektor yang diunggulkan.

 Untuk merumuskan strategi pembangunan yang responsif terhadap


persoalan daerah dan tujuan yang ingin dicapai, perlu terlebih
dahulu dikenali kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
perkembangan daerah, serta arahan visi, misi dan tujuan yang
ditetapkan bersama oleh seluruh stakeholder.

 Strategi ini selanjutnya akan menjadi rujukan dalam merumuskan


kebijakan ruang dan non-ruang serta program-program tindak
pemerintah daerah.

 Identifikasi kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan


ancaman eksternal dapat dilakukan dengan analisis SWOT
Visi
“The future begins with vision”
Visi :
 Pernyataan menyeluruh tentang gambaran ideal yang ingin dicapai
‘organisasi’ di masa mendatang (Gasper 2002)
 Merupakan pandangan masa depan yang dapat menyatukan
(konsensus) semua orang untuk bekerja sama mencapainya dan
memberikan keyakinan bahw kita menuju satu sasaran tertentu
(Podger, 199x).
 Menunjukkan kepedulian atas kondisi lingkungan dan keinginan
mencapai kondisi yang lebih baik.
 Visi mencerminkan gambaran tentang fungsi dan peran daerah
dalam konteks pembangunan daerah/wilayah.
 Fungsi : kegiatan yang membuat kehidupan internal daerah
berlangsung efektif.
 Peran : kegiatan daerah yang memiliki pengaruh dan turut
mendukung kemajuan daerah dalam konstelasi wilayah yang
lebih luas.
BEBERAPA CONTOH VISI

 “ Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri dan


Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan
Sejahterah” (Kalimantan Timur)
 “Service City” (Jakarta)
 “Jawa Barat dengan Iman dan Taqwa sebagai Propinsi
Termaju di Indonesiadan Mitra Terdepan Ibukota Negara”
(Jawa Barat)
 “Tropical City of Excellence” (Singapore)
 “a dynamic, sustainable and diverse community built on
the region’s prominent position in the New South Wales,
Australian, and Asia Pacific economies” (Sydney, 1993)
MISI
 Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi (UU No.
25 tahun 2004 Pasal 1 angka 13).
 Erat kaitannya dengan disiplin untuk mencapai visi yang
telah disepakati bersama.
 Merupakan tenaga pemacu (driving force) untuk
mencapai visi.
 Menjadi panduan dalam perumusan tujuan, strategi dan
kebijakan.
 Misi mencerminkan upaya-upaya menjalankan fungsi
dan peran daerah.
 Fungsi : kegiatan yang membuat kehidupan internal daerah
berlangsung efektif.
 Peran : kegiatan Daerah yang memiliki pengaruh dan turut
mendukung kemajuan daerah dalam konstelasi wilayah yang
lebih luas.
ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

a) Merupakan “Tujuan Jangka Panjang”


dari pembangunan Daerah
b) Arah Pembangunan Daerah bersifat
normatif – kualitatif
c) Dilengkapi dengan “Strategi Umum
Pembangunan jangka Panjang” yang
berupa langkah-langkah indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi
TUJUAN
 Visi dan Misi tidak dapat terlepas dari tujuan
(goals)
 Tujuan merupakan ‘proses’.
 Dengan menetapkan tujuan kita mengetahui
‘di mana kita sekarang’
 Misi digunakan untuk menetapkan tujuan-
tujuan jangka panjang, menengah, dan pendek
 Tujuan dapat berubah sesuai dengan
perubahan kondisi (environment). Ini dilakukan
agar fokus pencapaian visi dapat
dipertahankan.
PENYUSUNAN STRATEGI
1. Untuk menyusun strategi pembangunan, perlu diketahui kondisi
internal dan eksternal yang mendukung dan menghambat
pencapaian tujuan.
2. Analisis SWOT merupakan teknik yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki, kelemahan yang ada,
peluang yang ada, dan ancaman/tantangan yang harus dihadapi.
3. Kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) adalah
kondisi yang dipengaruhi faktor lingkungan internal (misal:
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, kapasitas, atau kinerja.
4. peluang (opportunities) dan tantangan/ancaman (Threats) adalah
kondisi yang dipengaruhi faktor lingkungan eksternal (misal:
kebijakan nasional, persaingan, kerjasama, dll.)
5. Analisis ini merupakan alat untk membentuk 4 tipe strategi, yaitu
SO, WO, ST, dan WT.
Sumber: Bryson, Freman dan Roering, 1986, dalam Rejo, 1998
PENYUSUNAN KEBIJAKAN
 Setiap strategi diikuti dengan rumusan
kebijakan:
 Aspatial/Non-keruangan: dimasukkan ke
dalam rencana pembangunan non-spatial
(Poldas, Propeda, RPJM)
 Spatial/Keruangan: dimasukkan ke dalam
rencana pembangunan spatial (RTRW
Kabupaten, dan turunannya).
PENYUSUNAN PROGRAM
 Program adalah bagian dari suatu rencana operasional/dikelompokkan ke
dalam ‘action plans’ atau rencana tindak, termasuk didalamnya adalah
“capital improvement programme”.
KEGUNAAN PROGRAM :
 Membuat strategi dan kebijaksanan/kebijakan yang telah dibuat menjadi
‘berorientasi tindak’/action oriented.
 Oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, dana, waktu dan tenaga,
tidak seluruh program dapat dilaksanakan sekaligus.
 Prioritas dan tahapan pembangunan dapat disusun dengan kriteria antara
lain:
 meningkatkan kesejahteraan masyarakat
 meningkatkan pertumbuhan ekonomi
 mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal
 menjamin upaya pertahanan keamanan
 meningkatkan daya dukung lingkungan hidup, dll
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai