Anda di halaman 1dari 29

Metode Pembuatan

dan Evaluasi Sediaan Suspensi


Anggota

A. Nurul Andi Astri


01. 04. Auliya
Aulia Sainal

Afriani 02. Alifa Murni 05.

Ainun Putri Indah


03. Mardhyah 06.
Sari Bahmi
Hunain
Materi

01. Pengertian 03. Evaluasi


Suspensi Pembuatan Suspensi

02. Metode
Pembuatan Suspensi
01. Suspensi

Pengertian
Pengertian
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair. Sediaan yang digolongkan sebagai
suspensi adalah sediaan seperti tersebut diatas, dan tidak termasuk
kelompok suspensi yang lebih spesifik, seperti suspensi oral, suspensi
topical. Beberapa suspensi dapat langsung digunakan, sedangkan yang
lain berupa campuran padat yang harus dikonstitusikan terlebih dahulu
dengan pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan
Jenis Suspensi berdasarkan Penggunaan

Oral Topikal Tetes Telinga


Ditujukan untuk penggunaan Ditujukan untuk penggunaan Ditujukan untuk tetesan
oral pada kulit telinga bagian luar

Optalmik Injeksi Injeksi Terkonstitusi


Ditujukan untuk pemakaian Sediaan sebruk dalam Sediaan kering dengan bahan
pada mata medium cair pembawa yang sesuai
02. Pembuatan sediaan suspensi

Metode
Bahan Pensuspensi

• Bahan alam dari jenis GOM


dari Alam • Bahan alam bukan GOM

• Derivat selulosa
Sintetis • Golongan organik primer
Sistem Pembuatan

01. Sistem Deflokulasi

Sistem Flokulasi
02.
Sistem Deflokulasi

● partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan


yang lain.
● sedimentasi lambat, masing-masing partikel mengendap terpisah
dan ukurannya minimal.
● Sedimentasi terjadi lambat.
● Akhirnya sedimen akan membentuk cake (agregat) yang sukar
terdispersi kembali.
● Wujud suspensi menyenangkan karena zat tetap tersuspensi
dalam waktu relatif lama. Meskipun ada cairan atass tetap
berkabut.
Sistem Flokulasi

● Partikel merupakan agregat yang bebas.


● Sedimentasi cepat, partikel mengendap sebagai flok yaitu
kumpulan partikel
● Sedimentasi terjadi cepat.
● Sedimen terbungkus bebas dan membentuk cake yang keras dan
padat dan mudah terdispersi kembali seperti semula.
● Wujud suspensi kurang menyenangkan sebab sedimentasi
menjadi cepat dan diatasnya terjadi cairan yang jernih.
Deflokulasi dan Flokulasi
Metode Pembuatan

Metode Dispersi

Metode Presipitasi
Metode Pembuatan

Metode Dispersi
Dengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilago
yang telah terbentuk kemudian diencerkan. Untuk menurunkan
tegangan antar muka antara partikel zat padat dengan cairan
tersebut perlu ditambahkan zat pembasah atau wetting gliserin,
sorbitol, dan cairan higroskopis lainnya.
Metode Pembuatan

Metode Presipitasi
Zat yang hendak didispersi dilarutkan dahulu dalam pelarut organik yang
hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam larutan organik,
diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air. Akan terjadi endapan
halus dan tersuspensi dengan bahan pensuspensi. Cairan organik tersebut
adalah : etanol, propilenglikol, dan polietilenglikol.
03. Pembuatan sediaan suspensi

Evaluasi
Evaluasi Suspensi

Tujuan
Untuk menguji apakah sediaan
suspensi tersebut layak untuk
digunakan dan memenuhi standar
mutu yang telah ditentukan
Evaluasi Volume

Evaluasi Volume Sedimentasi Volume sedimentasi adalah suatu rasio


dari volume sedimentasi akhir (Vu) terhadap volume mula-mula dari
suspensi (Vo) sebelum mengendap. Syarat suspensi yang baik
●  
memiliki nilai F mendekati 1
Evaluasi Waktu Rekonsitusi

Waktu rekonstitusi adalah mulai dari air dimasukkan sampai serbuk


terdispersi sempurna. Waktu rekonstitusi yang baik adalah kurang
dari 30 detik.
Evaluasi Waktu Redispersi

Waktu redispersi adalah waktu yg dibutuhkan oleh suspensi untuk


dapat terdispersi kembali secara merata dari keadaan mengendap.
Suspensi didiamkan hingga mengendap kemudian dikocok sampai
semua endapan dapat terdispersi kembali dan dicatat waktunya.
Kemampuan redispersi baik bila suspensi telah terdispersi sempurna
dengan pengocokan dalam waktu maksimal 30 detik.
Evaluasi Kadar Air

• Kadar air yang melebih 4% dapat mempengaruhi stabilitas


suspensi kering seperti perubahan warna, bau, rasa, bentuk, pH
dan konsentrasi zat
• Alat : moisture meter
Penetapan kekentalan

Kekentalan (viskositas) adalah suatu sifat cairan yang berhubungan


erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan
sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara
berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar
lain dalam kondisi mapan tertentu bila ruang di antara permukaan
tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan
Uji Organoleptis

• Tujuan : Memeriksa kesesuaian bentuk, bau, rasa dan warna


sediaan dengan spesifikasi yang telah ditentukan
• Prinsip : Pemeriksaan bentuk, bau, rasa dan warna menggunakan
panca indra
• Syarat : Bentuk, bau, rasa dan warna sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan.
Uji pH

• Tujuan : Melihat tingkat keasamaan sediaan => Untuk sediaan


oral diusahakan pH mendekati netral (pH 7)
• Metode :
a. Kertas pH dimasukkan ke dalam sediaan
b. Ditunggu beberapa saat
c. Diamati kertas pH
d. Dibandingkan dengan indikator pH
e. Diamati warna yang terjadi, tulis hasil pH
Homogenitas

Homogenitas dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel maupu


distribusi ukuran partikelnya dengan pengambilan sampel pada berbagai
tempat (ditentukan menggunakan mikroskop untuk hasil yang lebih
akurat). Jika sulit dilakukan atau membutuhkan waktu yang lama,
homogenitas dapat ditentukan secara visual. Pengambilan sampel dapat
dilakukan pada bagian atas, tengah, atau bawah. Sampel diteteskan pada
kaca objek kemudian diratakan dengan kaca objek lain schingga
terbentuk lapisan tipis (Farmakope Indonesia IV, 1995)
Uji Bobot Jenis

Tujuan Alat Syarat


Menjamin sediaan memiliki Bobot jenis sediaan sesuai
bobot jenis yang sesuai Piknometer dengan spesifikasi yang
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
telah ditetapkan
Identifikasi Bahan Aktif

Secara kualitatif memastikan


bahwa bahan aktif yang ada
Tujuan dalam sediaan sirup memang
benar-benar zat aktif yang
diinginkan.

Sesuai dengan yang tertera pada


monografi sediaan dengan
Metode kandungan zat aktif tertentu pada
Farmakope Indonesia.
Penetapan Kadar Zat Aktif

Secara kuantitatif mengetahui


Tujuan konsentrasi zat aktif dalam
sediaan.

Sesuai dengan yang tertera pada


monografi sediaan dengan
Metode kandungan zat aktif tertentu pada
Farmakope Indonesia.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai