Kehamilan
Oleh :
(Prawirohardjo, 2010)
Manajemen Kehamilan Hypertensi Ringan Hypertensi Sedang Hypertensi Berat
Berdasarkan Derajat (150/100-159/109 (≥160/110 mmHg)
Hypertensi (140/90-149/99 mmHg) mmHg)
Tidak (hanya ke Tidak (hanya ke
Datang ke RS Ya
puskesmas) puskesmas)
Labetalol oral untuk Labetalol oral untuk
pengobatan pertama pengobatan pertama
Pengobatan Tidak untuk menjaga tekanan untuk menjaga tekanan
darah sistolik < 150 dan darah sistolik < 150 dan
diastolik 80-100 mmHg diastolik 80-100 mmHg
Tidak lebih dari 1 kali Setidaknya 2 kali
Pengukuran TD Setidaknya 4 kali sehari
seminggu seminggu
Sebaiknya setiap hari
Tes Proteinuria Setiap kali kunjungan Setiap kali kunjungan
atau dua kali seminggu
Uji fungsi ginjal,
elektrolit, pemeriksaan
darah lengkap, Disarankan setiap
transaminase, bilirubin. minggu melakukan Uji
Hanya pada kunjungan Tidak perlu melakukan fungsi ginjal, elektrolit,
Tes Darah
antenatal pemeriksaan tes darah pemeriksaan darah
lebih lanjut jika tidak lengkap, transaminase,
ditemukan adanya bilirubin.
proteinuria pada
kunjungan berikutnya
Terapi farmakologi lainnya yang dapat diberikan selain labetalol
adalah metildopa dan nifidipine. Pada wanita dengan usia
kehamilan kurang dari 32 minggu yang mengalami hipertensi
ringan atau risiko tinggi pre-eklamsia, dianjurkan untuk
mengukur tekanan darah dan tes urin setiap dua kali seminggu
serta tidak disarankan untuk dirawat inap di rumah sakit pada
wanita dengan hipertensi gestasional.
Monitor:
Magnesium levels (therapeutic ranges 4 to 8 mg/dl)
Reflexes
Mental status
Respiratory status
Urine outputs
Eklampsia
38% antepartum
18% intrapartum
44% postpartum
Airway
Breathing
Circulation
Magnesium sulfat pilihan antikonvulsan
Pencegahan
• Istirahat di rumah 4 jam/hari direkomendasikan untuk
pencegahan primer maupun sekunder preeklampsia
Level evidence I a, Rekomendasi A
• Pembatasan garam untuk mencegah preeklampsia dan
komplikasinya tidak direkomendasikan.
Level evidence I a, Rekomendasi A
• Aspirin dosis 75 mg atau kurang, cukup aman diberikan
pada kelompok risiko tinggi untuk menurunkan risiko
preeklampsia baik sebagai pencegahan primer atau
sekunder.
Level evidence I a, Rekomendasi A